Anda di halaman 1dari 59

BIOLOGI MIKROORGAMISMA:

FUNGI
KULIAH III
MIKROBIOLOGI FARMASI 2014

Sumber searching utama mikrobiologi:


http://journals.asm.org/

Paradigma kultur murni


konsep yang sangat penting dalam mikrobiologi

pisahkan mikroba dari campurannya


isolasi merupakan kunci proses-proses selanjutnya
diperoleh hasil yang dapat diulangi siapa saja
Sikap pada saat pertengahan abad 19:
Bekerja dengan mikroba yang tidak murni tidak akan
menghasilkan apapun kecuali kesia-siaan dan..
Penicillium glaucum (Oscar Brefield 1881)

Sir Alexander Fleming (1929), melakukan pengujian


pada kondisi tidak murni (Staphylococcus culture
yang terkontaminasi Penicillium notatum ~ penemuan

pinisilin

Agar petri dish


Kontaminan
Penicillium

Koloni
Staphylococcus

Zone
penghambatan
karena,
penicillin yang
diproduksi fungus

Fungus (jamak Fungi) (=jamur, kapang)

Umumnya bersifat heterotrof, sebagian kecil parasit

Sebagian besar multiseluler, sedangkan yeast uniseluler


(beberapa membentuk pseudohifa).

Bersifat aerob atau fakultatif anaerob.

Dinding sel tersusun oleh khitin (polisakarida)

Sejauh ini lebih 100 ribu spesies dikenal, tetapi hanya sekitar
beberapa ratus spesies saja yang bersifat patogen bagi hewan,
tumbuhan dan atau manusia.

Banyak infeksi fungi patogen pada manusia bersifat


nosokomial atau pada individu immunocompromised (infeksi
oportunis).

CIRI KARAKTERISTIK FUNGI


1. Yeast/Khamir

Fungi uniseluler, tidak membentuk filamen/hifa, bentuk oval atau membulat.


Reproduksinya umumnya dengan mitosis.

Pembelahan yeast: membelah diri dengan ukuran sel sama besar


/simetris (pembelahan fisi) disebut fission yeast contoh
Schizosaccharomyces.
Yeast bertunas: membelah diri dengan ukuran sel tidak sama besar
sehingga seperti bertunas disebut budding yeast contoh:

Saccharomyces.

Yeast bertunas dapat membentuk pseudohifa, suatu rantai pendek mirp


hifa, contoh Candida albicans (menginfeksi jaringan dengan pseudohifa)

Yeast anaerob fakultatif, memungkinkannya tumbuh beragam kondisi


lingkungan (aerob/anaerob)

Pada lingkungan cukup oksigen, melangsungkan respirasi aerob.


Pada kondisi anaerob melakukan fermentasi karbohidrat dan
menghasilkan alkohol dan karbondioksida.

Sel yeast
Yang bertunas
(budding)

Hifa
Sporangia

Miselium

2. Jamur benang
Multiseluler, membentuk filamen.
Diidentifikasi bedasar ciri fisik, ciri koloni, dan spora
reproduksinya.

Talus: massa yang dibentuk oleh fungus.


Hifae (Sing: Hifa): Filamen panjang berupa sel-sel yang
menyatu.
Hifae bersepta: sel-sel dipisahkan oleh dinding
pemisah (septa).
Hifae senositik (aseptat) : panjang, tidak bersepta
Hifa vegetatif: bagian hifa yang berperan untuk
mendapatkan nutrien.
Hifa reproduktif/aerial: bagian hifa yang
menghasilkan spora.
Miselium: masa hifae, dapat dilihat mata tanpa alat
bantu

Karakteristik hifae fungus:


bersepta dan tidak bersepta (coenocytic/senositik)

Miselium: besar, merupakan massa hifae yang dapat dilihat

miselium

Klasifikasi Fungi

Fungi : nonfotosintetik, beberapa uniseluler,


multiseluler dan makroskopik
Klasifikasi fungi berdasarkan atas kriteria :

Karakteristik dari spora seksual dan tubuh buah


selama tahap seksual di siklus hidupnya
Keadaan alami dari siklus hidup
Karakterisitk morfologi dari miselia atau sel
vegetatifnya

Fungi : terdapat tahap seksual dikenal :


Fungi Perfekti
: tidak terdapat tahap seksual :
Fungi Imperfekti

Fungi imperfekti :
klasifikasinya berubah
menjadi Kelas yang disebut

Deuteromycetes

Beberapa contoh
reklasifikasi fungi
imperfekti (Tabel 10.1)
Para Mikologist membagi
kingdom Fungi menjadi 3
kelompok besar :

1. Slime Molds
2. Flagellated lower fungi
3. Terrestrial fungi

1. Slime Molds

Slime Molds :tipe: tidak seperti fungi, juga tidak seperti

protozoa
Dalam tahap pertumbuhannya, terdapat tahap seperti
protozoa dinding sel sangat sedikit
Dalam tahap propagasi, terdapat tahap seperti fungi :
membentuk tubuh buah dan sporangia
Slime Molds terbagi dua kelompok : Cellular Slime Molds dan
Acellular Slime Molds (Tabel 10.2)

1.1. Cellular Slime Molds

Selama tahap pertumbuhan vegetatif : selnya tersusun menyerupai


susunan sel protozoa (amoeba); Bergerak dengan pseudopodia (kaki
palsu)
Hidup di perairan tawar,tanah lembab dan log kayu yang lapuk
Pada lingkungan yang tidak mendukung : beragregasi membentuk
Pseudoplasmodia (Gambar 10.1)

1.2. Acellular Slime Molds


(Myxomycetes)

Inti (nuklei) tidak


dipisahkan oleh suatu
membran: membentuk
massa protoplasma
dengan banyak inti
Mengambil nutrisi
dengan cara
fagositosis
Siklus hidup (Gambar
10.2)

2. Flagellated Lower Fungi

Pada beberapa tahap siklus hidupnya sel membentuk


flagella
Mengambil nutrisi dengan secara absorptif
Reproduksi aseksual zoospora
Reproduksi seksual berbagai bentuk
Dibagi menjadi 4 kelompok besar (Tabel 10.3) :

Chytridiomycetes, Hyphocythridiomycetes,
Plasmodiophoromycetes, dan Oomycetes

2.1. Chytridiomycetes
Memproduksi sel yang
bersifat motil : mempunyai
flagella (whiplash dan tinsel
flagella)
Hidup : parasit dan saprofit
di dalam air dan tanah
Beberapa uniselluler
Mempunyai thallus dan
beberapa memproduksi
rhizomycelium (sistem
percabangan hifa yang muncul
dari posterior thallus
(Gmbr.10.3)

2.2. Hyphochytridiomycetes

Hidup sebagai saprofit atau parasit di dalam air dan


tanah
Motil dengan menggunakan flagella yang berada di
anterior sel (tipe tinsel flagella)
Reproduksi aseksual : zoospora (dari zoosporangium)
zoospora mampu berenang ke inang baru

2.3. Plasmodiophoromycetes

heterotrofik dan parasit obligat


perkembang di dalam vaskular tanaman, alga dan beberapa
fungi menyebabkan pembesaran abnormal sel inangnya,
disebut : Hypertrophy
Menyebakan multiplikasi abnormal sel inangnya :

Hyperplasia

Reproduksi : zoospora
Contoh:

Plasmodiophora brassicae
Spongospora subterranea

penyakit pada kubis


penyakit pada kentang

2.4. Oomycetes

Membentuk filamen yang


terdiri dari seonositik
miselium
Bersifat parasit atau
saprofit
Genus Saprolegnia
terkenal menyebabakan
water mold berpengaruh
pada ikan dan telurnya
Siklus hidup Saprolegnia
(Gmbr.10.4)

3. Terrestrial Fungi

Merupakan kelompok fungi yang umumnya telah dikenal,


contoh : yeast, mildews, puffballs, jamur tiram dll.
Sama sekali tidak memiliki sel yang bersifat motil
Reproduksi seksual : zygospora, ascospora, basidiospora
Reproduksi aseksual : tunas, fragmentasi, sporangiospora
atau konidia
Dibagi menjadi 4 kelompok besar : Zygomycetes,
Ascomycetes, Basidiomycetes, Deuteromycetes (Tabel
10.4)

3.1. Zygomycetes

Menghasilkan zygospora (reproduksi seksual)


Reproduksi aseksual : sporangiospora (dibentuk di dalam
sporangia)
Contoh : Rhizopus stolonifer
Beberapa hidup sebagai saprofit, beberapa parasit, dan
beberapa bernilai komersil : saus kedelai, steroid bagi
kontasepsi, anti peradangan dll.

Sporangia (aseksual) dan Zigospora (sexual) pada Rhizopus

3.2. Ascomycetes

Disebut sebagai fungi tingkat


tinggi karena strukturnya yang
lebih kompleks
Memiliki banyak jenis dan
mempunyai nilai ekonomi tinggi
Reproduksi seksual : ascospora
Terdapat 8 ascospora di dalam
setiap ascus
Reproduksi aseksual: konidia
Berdasarkan jenisnya, konidia
dapat seperti pycnidium (Gmbr
10.7A) atau acervulus (Gmbr
10.7B)

Siklus hidup Ascomycete:


Reproduksi seksual dan aseksual Penicillium

Beberapa ascomycetes
membentuk hubungan
benefisial : mycorrhizal
( fungi dan akar tanaman)
Claviceps purpurea :
memproduksi
halusinogenik alkaloid
(LSD)
Neurospora siklus hidup
(Gmbr 10.8) dijadikan
penelitian di bidang
genetik
Beberapa jenis
Neurospora digunakan
didalam industri
fermentasi

Salah satu kelompok


ascomycetes lainnya yang
terkenal dengan
pertunasannya:

Saccharomyces cerevisiae
S.cerevisiae : digunakan
dalam industri
fermentasi minuman
beralkohol
S.cerevisiae Bentuk sel
(Gmbr 10.9) dan siklus
hidupnya (Gmbr 10.10)

3.3. Basidiomycetes

Spesiesnya >25.000 jenis


Siklus hidup
basidiomycetes secara
umum (Gmbr 10.11)
Memiiki basidium (jamak,
basidia) merupakan
struktur reproduksi
seksual, tempat
terjadinya meiosis dan
karyogami

Setiap basidium menghasilkan 4 basidiospora yang haploid


(hasil meiosis)
Basidium berada di dalam tubuh buah yang dinamakan
basidiokarp
Pada mushroom dan puffball, basidiokarp dapat dilihat
langsung (Gmbr 10.12). Contoh : Agaricus campestris
Puccinia graminis (Gmbr 10.13) parasit bagi tanaman padipadian

Siklus hidup Basidiomycete:


Reproduksi seksual mushroom

3.4. Deuteromycetes

Menghasilkan spora aseksual atau konidia, yang dibangun


di dalam miselium bersepta
Reproduksi seksual : belum diketahui

SIKLUS HIDUP FUNGI

Reproduksi aseksual: fragmentasi hifae, pembelahan diri,


budding/tunas.

Spora fungus diproduksi dari hifae aerial dan digunakan


untuk reproduksi seksual dan aseksual.

1. Spora aseksual: dibentuk oleh hifae aerial pada satu


organisma, organisma baru akan identik dengan induk.
Contoh:
Konidiospora: spora uniseler atau multiseluler yang
tidak dilindungi saccus/kantung

Chlamydospore: spora berdinding tebal dibentuk dalam


segmen hifa.
Sporangiospora: spora aseksual yang dibentuk dalam
saccus (sporangium).
2.Spora seksual: dibentuk melalui penggabungan nuklei
dari dua spora berbeda kelamin dari spesies yang sama.
Individu baru mewarisi sifat dari kedua induk.

ADAPTASI NUTRISI PADA FUNGI

Fungi mengabsporpsi makanannya

Tumbuh baik pada pH sedikit asam ~pH 5.

Umumnya bersifat aerobik. Kebanyakan yeast bersifat


fakultatif anaerob.

Lebih resisten pada tekanan osmotik tinggi dibandingkan


bakteri.

Tumbuh pada kelembaban rendah (aw 65).

Untuk pertumbuhan memerlukan sumber N lebih rendah


dibanding bakteri.

Memiliki kemampuan komparatif dalam memecah materi


KH.

PENYAKIT MIKOSIS
Umumnya bersifat kronik karena berlangsung lama.
Mikosis dibagi dalam:
I. Mikosis sistemik: infeksi fungi yang berlangsung dalam
tubuh, mempengaruhi jaringan dan organ-organ, umumnya
disebabkan infeksi jamur tanah yang terhirup, tidak menular.
Contoh:
Histoplasmosis (Histoplasma capsulatum): infeksi awal di
paru selanjutnya menyebar keberbagai organ lewat
darah
Coccidiomycosis (Coccidioides immites): mirip
tuberculosis

II. Mikosis kutaneus: Infeksi jamur di kulit, rambut dan kuku.


Jamur akan membebaskan enzim keratinase yang akan
mendegradasi kitin. Infeksi ditularkan melalui kontak langsung
atau kontak dengan rambut yang terinfeksi atau media lain.
Contoh:
Ringworm(Tinea capitis dan T. corporis)
Athletes foot (Tinea pedis)
Jock itch (Tinea cruris)

Mikosis kutaneus akibat

Mikosis kutaneus ringworm (Tinea capitis)

Candida albicans

Oportunis mikosis akibat Candida albicans


pada penderita AIDS

Pitriyasis versikolor

III. Mikosis sub-kutan: infeksi jamur di bawah kulit.


Umumnya disebabkan jamur saprofit tanah atau tumbuhan. Infeksi
terjadi karena masuknya spora atau freagmen miselia melalui luka.
Penyebaran melalui pembuluh limfe.
IV. Mikosis superfisial: Infeksi pada batang rambut atau sel-sel
epidermal, umum di daerah tropik.
V. Mikosis oportunistik: Disebabkan oleh jamur yang tidak
berbahaya kecuali pada individu yang lemah atau terganggu sistim
imunitasnya.
Misalnya pada penderita AIDS dan kanker, individu yang mendapat
pterapi antibiotik berspektrum luas (superinfeksi), orang lanjut usia
atau bayi.
Contoh kasus: aspergilosis, kandidiasis.

NILAI EKONOMIS FUNGI


Aspek merugikan dari fungi:
25-50% kerusakan pasca-panen buah dan sayur
disebabkan oleh jamur
Infeksi jamur pada tumbuhan: busuk (rot), karat (rusts),
blights, wilts, dan smuts. ~ KERUSAKAN BAHAN
PANGAN
Phytophthora infestans menyebabkan kelaparan hebat
pada 1800-an di Irlandia ~ 1 juta orang mati.
Aspek menguntungkan dari fungi:
Candida oleophila mencegah pertumbuhan jamur pada
buah pasca pemetikan.
Saccharomyces cerevisiae digunakan untuk produksi roti,
wine, alkohol
Taxomyces menghasilkan antikanker taxol.
Trichoderma menghasilkan selulase

LICHEN atau LUMUT KERAK

Merupakan bentuk asosiasi saling menguntungkan/mutualisma antara


fungus dengan bluegreen algae/sianobakter

Fungus/mycobiont menyediakan mineral bagi ficobiont (alga), sebaliknya


ficobiont menyediakan karbohidrat hasil fotosintesa

Memiliki 3 bentuk dasar yaitu:

Lichen cructose: tumbuh ke dalam substrat dan seperti kerak

Lichen foliose: morfologi membentuk rumbai-rumbai seperti daun

Lichen fructicose: membentuk biomassa seperti rumpun atau buah

Sejumlah spesies lumut kerak digunakan untuk keperluan industri


dan obat-obatan

Sel alga

Sel fungus

Manfaat lumut kerak


Topik
Monitoring
udara

Manfaat
polutan Memonitor: sulfur dioksida, logam-logam
radionukleotida, fluorida, hujan asam

berat,

Mempelajari
perubahan iklim

Memonitor pemanasan global, penipisan lapisan ozon,


umur lapisan batuan

Obat-obatan

Obat tradisional dan antibiotik (Usnea spp.), tonikum


dan laksatif (Cetraria islandica), obat radang
tenggorokan (Cetraria islandica, Usnea spp.)

Makanan

Makanan tradisional Jepang (Umbilicaria esculenta),


komponen dalam bumbu kari India (garam masala)

Parfum
dan Parfum dari Evernia prunastri dan Pseudevernia
perlengkapan toilet
furfuraceae
Lain-lain

Pembuatan litmus dari bahan Rocella spp., dekorasi


menggunakan Cladonia stellaris.

Algae
Algae

merupakan kelompok organisma


eukaryota. Diantara spesies anggotanya
ada yang bersifat bersel satu dan
mikroskopis.
Bersifat fotoautotrof, masing-masing
klas memiliki variasi dalam pigmen yang
dimiliki

Klasifikasi Alga
Alga : fotoautotrof, beberapa heterotrofik
Berfotosintesis dan menggunakan CO2 serta
menghasilkan oksigen
Umumnya alga : motil
Dasar klasifikasi alga pada umumnya :

Pigmen
Produk yang disimpan
Jenis, jumlah, insersi (point of attachment) dan
morfologi flagela
Komposisi kimia dan ciri-ciri dinding sel
Morfologi dan karakteristik sel dan thalli

Karakteristik Kelompok Besar Alga

Habitat Algae

Diatom

Diatom merupakan salam satu familia algae


Memiliki dinding sel berupa pektin dan silika
Bersel tunggal
Pigmen berupa chlorophyll a and c, carotene, xanthophyll
Cadangan makanan berupa lipid

Dinoflagellata

Contoh lain algae, memiliki selulosa


pada membran plasmanya
Bersel satu
Memiliki pigmen berupa chlorophyll a
and c, carotene, xanthin
Cadangan makanan berupa
pati/amilum
Beberapa bersimbion dengan hewan
laut
Sejumlah spesies menghasilkan
toksin (neurotoksin) yang
menyebabkan paralisis (paralytic
shellfish poisoning) symbionts in
marine animals

Protozoa

Protozoa merupakan salam satu kelompok Eukarya bersel tunggal


Kebutuhan nutrisinya khemoheterotrof
Mendapatkan makanan secara absorpsi, atau dengan penelanan
(sitostoma, vakuola makanan)
Beberapa bersifat motil dengan flagella atau cilia, atau dengan
pseudopoda.

Klasifikasi Protozoa
Protozoa merupakan mikroorganisme yang
karakternya menyerupai hewan bergerak,
mencerna makanan dan memiliki sangat
sedikit dinding sel
Klasifikasi protozoa berdasarkan organel
dan model lokomosi (pergerakan)
Terbagi menjadi 4 kelompok : flagelata,
amoeba, sporozoa dan siliata

1. Flagellata

Terbagi menjadi dua


kelompok, yaitu :

Phytoflagellata (bentuk
menyerupai tanaman,
Gmbr. A). Contoh: Euglena
dan Chlamydomonas
Zooflagellata (bentuk
menyerupai hewan).
Contoh: Giardia lamblia
(siklus hidup: Gmbr.B),

Trichomonas hominis, T.
vaginalis (penyakit seksual
menular), Trypanosoma
gambiense (penyebab kaki
gajah), T.cruzi

Reproduksi aseksual :

Reproduksi seksual: jarang


terjadi, beberapa
ditemukan pada spesies
tertentu

longitudinal binary fiision

2. Amoeba

Amoeba berasal dari bahasa


Yunani, amoibe (berubah)
bentuknya yang selalu
berubah-ubah
Bergerak dengan
pseudopodium
Reproduksi aseksual : binary
fission (pembelahan biner)
Reproduksi seksual : bila
terdapat gamet berflagella
Beberapa amoeba dapat
membentuk kista
Contoh spesies : Entamoeba
coli , E. histolytica
(penyebab diare) Gmbr
10.27

3. Sporozoa

Reproduksi aseksual:

Reproduksi seksual :
penggabungan gamet
Hidup sebagai parasit
Bentuk dewasa dari
sporozoa tidak memiliki
organ untuk motil, kecuali
pada bentuk immature dan
gametnya bergerak dengan
flagela,gliding
Contoh spesies : Toxoplasma

multiple fission

gondii, Plasmodium
gallinacium (penyebab
Malaria) Gmbr 10.28

4. Ciliata

Merupakan kelompok terbesar


dari protozoa
Memiliki siliata pada permukaan
tubuh (Gmbr.10.29)
Memiliki dua tipe inti :
makronukleus (mengatur
pertumbuhan dan reproduksi
aseksual dengan tranverse
binary fission) dan mikronukleus
(memegang peranan penting
dalam reproduksi seksual)
merupakan satu-satunya
protozoa yang reproduksi
seksual Konjugasi
Contoh : Paramecium,

Balantidium coli, dll

Contoh:Archaezoa

Plasmodium vivax
2

Anda mungkin juga menyukai