Anda di halaman 1dari 23

PENANGANAN NYERI PADA

LANSIA
PEMBIMBING : dr. LA DUWI, Sp.An
OLEH :
MUH. ELYAS H, S.Ked

KEPANITERAAN KLINIK ANESTESIOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO
RSU BAHTERAMAS PROV. SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2014

LANJUT USIA
suatu proses menghilangnya secara
perlahanlahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki dan mempertahankan struktur
dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat
bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan
memperbaiki kerusakan yang terjadi.

PENDAHULUAN

Cont
WHO menetapkan batasan-batasan untuk
kriteria lansia, yaitu:

Usia pertengahan (middle age) = kelompok


usia 45 sampai 59 tahun.

Lanjut usia (elderly) = antara 60 dan 74


tahun

Lanjut usia tua (old) = antara 75 dan 90


tahun

Usia sangat tua (very old) = diatas 90


tahun.

DEFINISI NYERI

Nyeri menurut International Association


for the Study of Pain adalah pengalaman
sensorik dan motorik yang tidak
menyenangkan sehubungan dengan
kerusakan jaringan baik aktual maupun
potensial, dimana nyeri ini merupakan suatu
mekanisme protektif bagi tubuh yang timbul
bilamana jaringan sedang rusak.

KLASIFIKASI NYERI
Bersifat terbatas atau akan sembuh dalam
beberapa hari atau minggu

NYERI AKUT
Apabila nyeri gagal untuk sembuh karena atau
akibat abnormal penyembuhannya atau
karena pengobatan yang tidak adekuat, nyeri
menjadi kronis.

NYERI KRONIK

Nyeri yang menetap dialami lebih 3 bulan atau


6 bulan dari sejak mulai dari dirasakan nyeri

ETIOLOGI NYERI

TRAUMA
MEKANIK : BENTURAN, GESEKAN, LUKA, DLL
THERMIS : PANAS, DINGIN ( MISALNYA KARENA
API, AIR )
KHEMIS : ZAT KIMIA ASAM ATAU BASA KUAT
ELEKTRIK : ALIRAN LISTRIK DAN LUKA BAKAR

NEOPLASMA
PERADANGAN : Abses, Gangguan sirkulasi darah,
dan kelainan pembuluh darah.
KELAINAN PSIKOLOGIS

MEKANISME NYERI

PERJALANAN NYERI
TRANSDUKSI

TRANSMISI

MODULASI

PERSEPSI

PERUBAHAN FISIOLOGI PADA


LANSIA

Sesuai dengan usia yang bertambah,


terjadinya perubahan fisiologi yang multiple
pada tubuh yang akan mempengaruhi
farmakodinamik dan farmakokinetic obatobatan

PENILAIAN NYERI

Rasa nyeri digambarkan sebagai tanda vital


kelima (fifth vital sign) dan dokter harus secara
teratur menanyakan ada tidaknya rasa nyeri
pada saat melakukan penilaian.
Penilaian rasa nyeri dapat pula berdasarkan
laporan individu, observasi perilaku atau
pengukuran secara psikologi, tergantung pada
usia dan kemampuan melakukan komunikasi

PENILAINAN NYERI

FACE PAIN SCALE

0 = No Hurt
2 = Hurt little bit
4 = Hurt little more
6 = Hurt even more
8 = Hurt whole lot
10 = Hurt worst

Cont
VERBAL RATING SCALE
PASIEN DITANYAKAN TENTANG DERAJAT NYERI YANG
DIRASAKAN BERDASARKAN SKALA LIMA POIN : TIDAK
NYERI, RINGAN, SEDANG, BERAT, SANGAT BERAT.

NUMERICAL RATING SCALE


PASIEN DITANYAKAN TENTANG DERAJAT NYERI YANG
DIRASAKAN DENGAN MENUNJUKKAN ANGKA 0-5 ATAU 0-10,
DIMANA ANGKA 0 MENUNJUKKAN TIDAK ADA NYERI DAN
ANGKA 5 ATAU 10 MENUNJUKKAN NYERI HEBAT.

PENATALAKSANAAN NYERI
PADA LANSIA

Lansia sangat rentan untuk mengalami efek


samping suatu pengobatan, oleh karena itu
pada pemberian obat untuk mengobati rasa
nyeri perlu diperhatikan dosis yang akan
diminum
Usia berhubungan erat dengan efek
metabolisme obat di dalam tubuh, jadi
pemberian obat pada lansia harus dilakukan
dengan hati-hati.

FARMAKOLOGI
NON OPIOID

ASETAMINOFEN

Pilihan utama yang dianggap sebagai farmakoterapi awal dan


berkelanjutan dalam pengobatan nyeri persisten, nyeri muskuloskeletal
dan pemberiannya harus dibatasi.
Maksimum dosis harian yang direkomendasikan dari 4 g per 24 jam
tidak boleh melebihi

FARMAKOLOGI
NON OPIOID
NONSELEKTIF
NSAID

Untuk nyeri akut ringan-sedang dimana menghambatkan sintesa


prostaglandin, prostacyclin dan thromboxane.
NSAID ini mengurangi inflamasi dan anti nyeri dimana nonselektif
NSAIDs menghambat 2 jenis enzim COX yaitu COX-1 dan COX-2.
Orang tua yang memakai NSAID nonselektif seperti Ibuprofen dan
Ketoprofen harus menggunakan proton pump inhibitor atau misoprostol
untuk perlindungan gastrointestinal

Cont
OPIOID

Pasien dengan nyeri sedang sampai berat,


atau mempunyai gangguan fungsional yang
berkaitan nyeri berat atau berkurang aktivitas
hidup karena sakit harus
dipertimbangkan untuk terapi opioid
Pengelolaan nyeri persisten tidak hanya
berfokus pada pengurangan intensitas nyeri
tapi juga pada perbaikan dalam tidur, suasana
hati, dan fisik, sosial dan emosional
kesejahteraan

PENGOBATAN ADJUVANT

Pengobatan adjuvan (adjuvant medications)


dapat diberikan untuk mengobati rasa nyeri
kronik pada lansia seperti golongan steroid,
antikonvulsan, anestesi lokal topikal dan
antidepresan.
Obat adjuvan dapat digunakan untuk
meredakan rasa takut dan kecemasan pada
pasien

Dalam rangka mempertahankan nyeri analgesic ladder


WHO merekomendasikan :
(1) Administrasi obat mengikut jam (misalnya, setiap 3-6
jam)
(2) Obat melalui mulut individual bagi pasien
(3) Mengikuti'' tangga'' analgesik

Tangga analgesik

NON FARMAKOLOGI

Teknik mengurangi stres (stressreduction),


konseling psikososial dan terapi
fisik/pekerjaan (physical/occupational),
transcutaneous electric nerve stimulation
(TENS), akupuntur dan olahraga teratur
bermanfaat untuk mengobati rasa nyeri kronik
Penderita dengan rasa nyeri kronik tidak
hanya disarankan untuk meningkatkan
kekuatan otot dan mencegah terjadinya
disfungsi, tetapi diperkenalkan pula
penggunaan terapi panas, dingin atau
mengurut (massage).

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai