Anda di halaman 1dari 17

JTM 20 KV

One line diagaram


GTT

CO Fuse Link

Arrester

Cara Pemasangan
Pembumian Arrester

MCCB

NH Fuse

Kabel
Flexible

NH Fuse

Line 1

Line 2

Pembumian
Titik Netral sekunder Trafo
Peralatan

Pembumian
Arrester & badan
Peralatan

Contoh Perhitungan Arus Nominal Trafo:


Trafo 3 Phase dengan Kapasitas 200 KVA , tegangan 20 KV / 400 Volt
Dan tegangan Hubung singkat 6 % .
Berapa arus Nominal Primer/ sekunder dan Arus hubung singkat bila terjadi
Hubug singkat di LV panel .
Penyelesaian :
P= 200 KVA = 200.000 VA , V1 = 20 KV = 20.000 Volt , V2 = 400 Volt dan Z = 6 %
200.000
I1 =
= 5, 77 Amp ( Arus Nominal Primer )
20.000 x V3
200.000

I2 =

400x V3
2
KV

Z sek =

I =

= 288, 7 Amp ( Arus Nominal Sekunder )

MVA

x Z

400/ V3

I = I2 X

0,048
100

0,4

0. 2

x 6%

= 0,048 ohm

4.811 Amp ( Arus hubung 3 Phase pada LV Panal ) atau :

= 288.7 X

100

= 4.811 Amp

Tabel 2
Pengaman ( Fuse ) dan Penampang Kabel ( Sisi Sekundair )

N
o
.

Daya
(kVA)

Arus
(A)

Fuse Link
H
(A)

Dari CO
Trafo
TC Cu / mm

SUTM- CO
TC AI / mm

1
2
3
4
5
6
7
8
9

3 x 25
3 x 50
3 x 64
50
100
160
200
250
315

2,17
4,33
5,54
1,44
2,89
4,65
5,77
7,22
9,09

3
5
5
2
3
5
6
10
10

25
25
25
25
25
25
25
25
25

35
35
35
35
35
35
35
35
35

N
o
.

Daya
(kVA)

Arus
(A)

Fuse
(A)

NYA (Cu) mm
(xlpe) in Pipe

NYY (Cu) mm
In Air

1
2
3
4
5
6
7

3 x 25
3 x 50
50
100
160
200
250

113.6
227.5
75.8
151.5
242.4
303
370.8

3 x80
3 x 160
3 x 63
3 x 125
3 x 200
3 x 250
3 x 300

50
120
70
95
150
150
150

HAL YANG DIPERHATIKAN UNTUK MENETAPKAN


SISTEM PROTEKSI TRAFO :
Kemampuan Trafo terhadap beban lebih.
Ketahanan Trafo terhadap gangguan hubung singkat

external.
Pentanahan sistem dan konfigurasi belitan Trafo.

KEMAMPUAN TRAFO TERHADAP BEBAN


LEBIH ( OVER LOAD ) :
Sesuai standar internasional ( IEC ) 354 th 1991
di ijinkan untuk membebani Trafo melebihi nilai
pengenal , namun hal ini akan mengurangi umur
Trafo .

KETAHANAN TRAFO TERHADAP GANGGUAN


HUBUNG SINGKAT EXTERNAL :
Sesuai standar IEC ketahanan Trafo terhadap
gangguan Hubung singkat External adalah 2 detik ( 25 x
Inominal Trafo ) khusus untuk trafo yg impdansi 4 %
untuk trafo baru, akan tetapi karena pertimbangan
usia trafo maka In Fuse link dan Nh Fuse untuk
gangguan hubung singkat di rell GTT ditentukan sesuai
Table I .
ANSI / IEEE C 57 .109 1985 merekomendasi untuk
arus gangguan melebihi atau sama dengan 50 % dari
arus gangguan mak , maka waktu pemutusan gangguan di
percepat.

PENGAMAN YANG BERLAPIS :


Pada dasarnya setiap bagian dari system harus
masuk ke dalam daerah pengamanan system
proteksi dan untuk menghindari kegagalan sistem
proteksi maka diusahakan agar setiap bagian dari
system harus diamankan minimal dua system
pengaman berlapis.
Untuk mendapatkan system pengaman yang berlapis
, maka disamping mengandalkan pada pengaman
utama diperlukan pengaman cadangan .

PENGELOLAAN SYSTEM PROTEKSI


TRAFO
Perencanaan koordinasi System proteksi

Investigasi penyebab Trafo Rusak


Pengembangan pola pengaman Trafo
Pemeliharaan system proteksi.

K0MPONEN UTAMA GTT:


1.

Trafo Distribusi

2.

Fuse Cut Out

3.

NH Fuse

4.

Arrester

5.

Pembumian Arrester

6.

Pembumian Titik netral sekunder Trafo

7.

Pembumian badanTrafo dan badan LV Panel.

Fungsi masing-masing Komponen :


Trafo Distribusi berfungsi untuk menurunkan
tegangan 20 KV menjadi menjadi tegangan rendah
yaitu 380/220 Volt sesuai tegangan JTR.
Fuse Cut Out Berfungsi : Sebagai pengaman
utamaTrafo bila terjadi gangguan Hubung singkat
di Trafo dan merupakan pengaman cadangan bila
terjadi beban berlebihan atau gangguan hubung
singkat pada LV dan JTR.

NH Fuse berfungsi : Sebagai pengaman utama


bila terjadi beban lebih atau terjadi gangguan
Hubung singkat antar phasa atau phasa ke bumi
pada JTR.
Arrester berfungsi : Sebagai pengaman tegangan
lebih bila terjadi tegangan Surya/petir atau
tegangan Swithing.
Pembumian
Arrester
berfungsi:
Untuk
menyalurakan arus ke bumi akibat tegangan surya
atau swithing .

Pembumian titik netal sekunder trafo berfungsi :


membatasi kenaikan tegangan phase yang tidak
terganggu saat terjadi gangguan satu phase ke bumi
atau akibat beban tidak seimbang.

Pembumian badan Trafo dan badan Lv Panel


berfungsi :
v
untuk membatasi tegangan antara bagian
peralatan yang dialiri arus dengan badan peralatan
dengan bumi pada suatu harga yang aman ( tidak
membahayakan ) pada kondisi operasi normal dan
gangguan.

v
Untuk memperoleh impedansi yang kecil dari
jalan balik arus hubung singkat ke bumi ,sehingga
bila terjadi gangguan satu phase ke badan peralatan
,arus gangguan yang terjadi mengikuti sifat pada
pembumian netral.

MINIMUM TAHANAN ISOLASI TRAFO


R=

CXE
KVA

M ohm

DIMANA :
R = TAHANAN ISOLASI
( M ohm )
C = 0.8 UNTUK TRAFO MINYAK
C = 16 TRAFO KERING TANPA TANGKI
KVA = KAPASITAS TRAFO
E = TEGANGAN NOMINAL TRAFO ( VOLT )
UNTUK TRAFO 3 PHASE :
E = TEGANGAN ANTAR PHASE UNTUK
HUBUNGAN DELTA
E = TEGANGAN PHASE KE NETRAL UNTUK
HUBUNGAN BINTANG.
UNTUK TRAFO DIBAWAH 100 KVA :
R = KV + 1
UNTUK TRAFO JEPANG :
TEGANGAN NOMINAL ( VOLT )
R=
KAPASITAS ( KVA ) + 1000
UNTUK RANGKAIAN LV
V = 500 VOLT
R min = 500 K ohm = 0.5 M ohm

M ohm

FAKTOR KOREKSI KE t = 20 C
O

O
5
10
15
20
25
30
35
40
50

FAKTOR KOREKSI
0.25
0.36
0.50
0.72
1.00
1.40
1.98
2.80
3.95
7.85

TEMPERATUR MAX UNTUK BEBERAPA CLAS

KELAS ISOLASI
A
E
B
F
H
C

ISOLASI TRAFO:

TEMP MAX YG DI IJINKAN


105 C
120 C
130 C
155 C
180 C
DIATAS 180 C

Perhitungan Arus hubung singkat Trafo:


100
I hs = Arus Nominal trafo x
impedansi hubung singkat

Amp

Ketahanan Mekanik Trafo = 1.8 x 2 x Arus hubung singkat trafo

Amp

Durasi Hubung singkat = 2 detik , Jika I hs Trafo lebih besar 25 xIn


Maka :
In x 25
Durasi I hs = 2 x (

Arus hubung singkat

) detik.

Anda mungkin juga menyukai