Anda di halaman 1dari 36

SIFAT DASAR FISIK LAUT

ARUS AIR LAUT


Pertemuan 9

Forcep Rio Indaryanto,S.Pi

Jurusan Perikanan - Fakultas Pertanian


Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Pengertian
 Bumi kita dikelilingi oleh dua lautan yang sangat luas: lautan udara
dan lautan air. Keduanya berada dalam keadaan bergerak yang tetap,
dibangkitkan oleh energi dari matahari dan gaya gravitasi Bumi.
Gerakan-gerakan mereka saling berhubungan: angin memberikan
energinya ke permukaan laut sehingga menghasilkan arus laut, dan
arus laut membawa energi panas dari satu lokasi ke lokasi lainnya,
mengubah pola temperatur permukaan Bumi dan juga mengubah
sifat-sifat fisis udara di atasnya.
 Arus laut (sea current) adalah proses pergerakan massa air menuju
kesetimbangan yang menyebabkan perpindahan horizontal (gerakan
ke samping) dan vertikal (gerak ke atas) massa air. Gerakan tersebut
merupakan resultan dari beberapa gaya yang bekerja dan beberapa
factor yang mempengaruhinya.
 Arus laut tercipta karena adanya pemanasan di beberapa bagian
Bumi oleh radiasi sinar matahari. Air yang lebih hangat akan
"mengembang", membuat sebuah kemiringan (slope) terhadap
daerah sekitarnya yang lebih dingin, dan akibatnya air hangat
tersebut akan mengalir ke arah yang lebih rendah yaitu ke arah
kutub yang lebih dingin daripada ekuator.

 Selain itu, arus laut juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain


seperti sifat air itu sendiri, angin, gravitasi bumi, medan massa
(densitas), tekanan, gerakan rotasi bumi (gaya coriolis), dll
Angin
• Ketika angin berhembus di laut, energi yang ditransfer dari angin ke
batas permukaan, sebagian energi ini digunakan dalam pembentukan
gelombang gravitasi permukaan, yang memberikan pergerakan air dari
yang kecil kearah perambatan gelombang sehingga terbentuklah arus
dilaut. Semakin cepat kecepatan angin, semakin besar gaya gesekan
yang bekerja pada permukaan laut, dan semakin besar arus permukaan.
• Di laut terbuka, air laut digerakan oleh dua sistem angin. Di dekat
khatulistiwa, angin pasat (trade wind) menggerakkan permukaan air ke
arah barat. Sementara itu, di daerah lintang sedang (temperate), angin
baratan (westerlies wind) menggerakkan kembali permukaan air ke
timur. Akibatnya di samudera-samudera akan ditemukan sebuah gerakan
permukaan air yang "membundar". Di belahan bumi utara, angin ini
membangkitkan arus yang bergerak searah jarum jam, sementara itu di
belahan bumi selatan dia bergerak berlawanan arah jarum jam.
Medan Gravitasi
 Gravitasi sering diartikan sebagai gaya tarik bumi terhadap suatu titik
bermasa.
 Percepatan gravitasi di katulistiwa lebih kecil daripada gravitasi di
kutub karena adanya percepatan sentrifugal yang arahnya berlawanan
(ke luar) yang disebabkan oleh rotasi bumi. Kalau bumi bisa dianggap
bundar sempurna, maka ada perbedaan pecepatan sebesar v2/R, dimana
v=kecepatan di katulistiwa dan R=radius bumi.
 Perbedaan antara gravitasi di kutub dengan di katulistiwa adalah 0.0339
m/s2. Setiap titik di katulistiwa mengelilingi bumi penuh selama 86,164
s (hampir 24 jam). Jadi v = 2 Pi (6.38 x 10^6 m)/(86,164 s) = 465 m/s.
Akhirnya, v2/R = (465 m/s)2 by 6.38 x 10^6 m = 0.0339 m/s2.
 Arus laut di di daerah equator/katulistiwa lebih kuat dibandingkan
dengan daerah kutub
Medan Massa (Densitas)
 Densitas adalah pengukuran massa setiap satuan volume
benda.
 Perbedaan densitas yang kecil secara horisontal (misalnya
akibat perbedaan pemanasan di permukaan) dapat
menghasilkan arus laut yang sangat kuat.
 Densitas air laut bergantung pada temperatur (T), salinitas (S)
dan tekanan (p). Kebergantungan ini dikenal sebagai
persamaan keadaan air laut (Equation of State of Sea Water):
ρ = ρ(T,S,p)
Penentuan dasar pertama dalam membuat persamaan di atas
dilakukan oleh Knudsen dan Ekman pada tahun 1902. Pada
persamaan mereka, ρ dinyatakan dalam g cm-3.
Medan Massa (Densitas)
 Densitas bertambah dengan bertambahnya salinitas dan
berkurangnya temperatur, kecuali pada temperatur di bawah
densitas maksimum. Densitas air laut terletak pada kisaran
1025 kg m-3 sedangkan pada air tawar 1000 kg m-3
 Densitas maksimum terjadi di atas titik beku untuk salinitas
di bawah 24,7 dan di bawah titik beku untuk salinitas di atas
24,7. Hal ini mengakibatkan adanya konveksi panas.
Tekanan
• Pada umumnya tekanan diatas permukaan laut dianggap 1 atmosfer.
• Gaya gradien tekanan horizontal sangat dipengaruhi oleh tekanan,
massa air, kedalaman dan juga densitas dari massa air tersebut, yang
mana jika densitas laut homogen, maka gaya gradien tekanan
horizontal adalah sama untuk kedalaman berapapun. Jika tidak ada
gaya horizontal yang bekerja, maka akan terjadi percepatan yang
seragam dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah.
Gaya Coriolis
Efek Coriolis melekat pada fenomena defleksi
(pembelokan arah) gerak sebuah benda pada sebuah
kerangka acuan yang berputar, khususnya di
permukaan Bumi. Diambil dari nama seorang
ilmuwan prancis: Gaspard Gustave Coriolis (1792).
Sebuah benda yang bergerak lurus dalam kerangka
yang berputar, akan terlihat berbelok oleh pengamat
yang diam di dalam kerangka tersebut
Semakin ke arah khatulistiwa, gaya coriolis makin
mengecil.
Gaya ini yang mengakibatkan adanya arus yang searah jarum jam (ke kanan) pada belahan bumi utara dan berlawanan dengan
arah jarum jam di belahan bumi selatan.
Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis dikenal dengan spiral ekman
Pada saat kecepatan arus berkurang, maka tingkat perubahan arus
yang disebabkan gaya Coriolis akan meningkat. Hasilnya akan
dihasilkan sedikit pembelokan dari arah arus yang relaif cepat
dilapisan permukaan dan arah pembelokanya menjadi lebih besar
pada aliran arus yang kecepatanya makin lambat dan mempunyai
kedalaman makin bertambah besar. Akibatnya akan timbul suatu
aliran arus dimana makin dalam suatu perairan maka arus yang
terjadi pada lapisan-lapisan perairan
akan dibelokan arahnya. Hubungan
ini dikenal sebagai Spiral Ekman,
Arah arus menyimpang 450 dari
arah angin dan sudut
penyimpangan bertambah dengan
bertambahnya kedalaman
Klasifikasi Arus berdasarkan letak
• Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu
arus atas dan arus bawah. Arus atas adalah arus yang
bergerak di permukaan laut. Sedangkan arus bawah
adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut.
• Faktor pembangkit arus permukaan disebabkan oleh
adanya angin yang bertiup diatasnya. Tenaga angin
memberikan pengaruh terhadap arus permukaan (atas)
sekitar 2% dari kecepatan angin itu sendiri. Kecepatan
arus ini akan berkurang sesuai dengan makin
bertambahnya kedalaman perairan sampai pada
akhirnya angin tidak berpengaruh pada kedalaman
200 meter
• Arus laut, baik yang di permukaan maupun di kedalaman, berperan
dalam iklim di Bumi. Sistem arus global yang mempengaruhi iklim
di Bumi ini biasa disebut sebagai "Great Ocean Conveyor Belt" atau
dalam bahasa Indonesia disebut sebagai "Sabuk Arus Laut Dunia".
• Akibat suhu yang dingin di sekitar kutub utara (Greenland), maka
akan terjadi pembekuan air laut. Pembekuan air laut ini akan
melepaskan garam yang terkandung di dalam air laut tersebut.
Pelepasan garam ini akan menjadikan salinitas air laut menjadi lebih
tinggi sehingga densitas air laut di sana pun menjadi lebih tinggi
pula, akibatnya massa air laut akan turun (bisa juga disebut sebagai
arus laut yang bergerak ke kedalaman). Kekosongan akibat turunnya
massa air laut yang memiliki densitas yang besar tersebut akan diisi
oleh massa air laut di sekitarnya, yaitu dari daerah lintang yang lebih
rendah atau daerah tropis. Air laut dari daerah tropis mengalami
radiasi matahari yang relatif tetap sepanjang tahun. Air laut di tropis
yang hangat inilah yang menjadikan iklim di lintang menengah dan
tinggi tetap cukup hangat.
Arus Vertikal (Upwelling)
• Selain pergerakan arah arus mendatar, angin dapat menimbulkan
arus air vertikal yang dikenal dengan upwelling dan downwelling
di daerah-daerah tertentu.
• Proses upwelling adalah suatu proses massa air yang didorong ke
atas dari kedalaman sekitar 100 sampai 200 meter. Angin yang
mendorong lapisan air permukaan mengakibatkan kekosongan di
bagian atas, akibatnya air yang berasal dari bawah menggantikan
kekosongan yang berada di atas. Oleh karena air yang dari
kedalaman lapisan belum berhubungan dengan atmosfer, maka
kandugan oksigennya rendah dan suhunya lebih dingin
dibandingkan dengan suhu air permukaan lainnya. Walaupun
sedikit oksigen, arus ini mengandung larutan nutrien seperti nitrat
dan fosfat sehingga cederung mengandung banyak fitoplankton.
Fitoplankton merupakan bahan dasar rantai makanan di lautan,
dengan demikian di daerah upwelling umumnya kaya ikan.
• Gejala upwelling dapat dipantau oleh satelit cuaca NOAA dan
dijadikan sebagai tanda akan dimulainya musim panen ikan 14 hari
setelah upwelling terjadi. Bagi nelayan modern dapat memanfaatkan
informasi NOAA untuk persiapan panen. Pencurian ikan di berbagai
laut di Indonesia umumnya para pencuri memantau gejala upwelling.
Pada saat upwelling mereka pura-pura mencari ikan di daerah yang
jauh dari perairan laut. Akan tetapi 14 hari kemudian mereka
meluncur dengan kekuatan penuh menuju perairan Indonesia. Dengan
gesit mereka mengeruk ikan yang lagi banyak-banyaknya. Mereka
lolos dari pengejaran patroli perairan Indonesia karena perlengkapan
kita belum dapat melacak keberadaan mereka.
• Sinking atau downwelling merupakan proses kebalikan dari
upwelling, yaitu gerakan air yang tenggelam ke arah bawah di
perairan pantai.
Tipe-Tipe Upwelling
Setidaknya ada enam tipe upwelling yaitu :
• Coastal Upwelling
• Equatorial Upwelling
• Southern Ocean Upwelling
• Tropical cyclone upwelling
• Artificial Upwelling
• Non-oceanic upwelling
Coastal Upwelling
• Coastal upwelling adalah tipe yang paling banyak memiliki hubungan dengan
aktivitas manusia dan memberikan banyak pengaruh terhadapa produktivitas
perikanan di dunia, seperti ikan pelagis kecil (sardines, anchovies, dll.). Laut dalam
kaya akan nutrien termasuk nitrate and phosphate, yang merupakan hasil dari
dekomposisi materi organik (dead/detrital plankton) dari permukaan laut.
• Ketika sampai ke permukaan, nutrien tersebut digunakan oleh fitoplankton, beserta
CO2 terlarut dan dan energi cahaya matahari untuk menghasilkan bahan organik
melalui proses fotosintesis. Daerah Upwelling memiliki produktivitas yang tinggi
dibanding dengan wilayah lainnya. Hal ini berkaitan dengan rantai makanan, karena
fitoplankton berada pada level dasar pada rantai makanan di laut. Daearah dari
upwelling antara lain pantai Peru, Chile, Laut arab, western South Africa, eastern
New Zealand, southeastern Brazil dan pantai California.
• Bagian kunci dari oseanografi fisika yang menimbulkan coastal upwelling adalah
efek Coriolis yang didorong oleh wind-driven yang derung diarahkan ke sebelah
kanan di belahan bumi utara dan ke arah kiri di belahan bumi selatan.
Equatorial Upwelling
• Fenomena yang sama terjadi di ekuator.
Apapun lokasinya ini merupakan hasil dari
divergensi, massa air yang nutrien terangkat
dari lapisan bawah dan hasilnya ditandai
oleh fakta bahwa pada daerah ekuator di
pasifik memiliki konsentrasi fitoplankton
yang tinggi.
Southern Ocean Upwelling
• Upwelling dalam skala besar juga terjadi di Southern Ocean. Di
sana, dipengaruhi angin yang kuat dari barat dan timur yang
bertiup mengelilingi Antarctika, yang mengakibatkan perubahan
yang signifikan terhadap aliran massa air yang menuju ke utara.
Sebenarnya tipe ini masih termasuk ke dalam coastal upwelling.
Ketika tidak ada daratan antara Amerika Selatan dengan
Semenanjung Antartika, sejummah massa air terangkat dari
lapisan dalam. Dalam banyak pengamatan dan sintesis model
numerik, upwelling samudra bagian Selatan merupakan sarana
utama untuk mengaduk material lapisan dalam ke
permukaan.Beberapa model sirkulasi laut menunjukkan bahwa
dalam skala luas upwelling terjadi di daerah tropis, karena
didorong tekanan air mengalir berkumpul ke arah lintang rendah
dimana terdifusi dengan lapisan hangat dari permukaan.
Tropical cyclone upwelling
• Upwelling juga bisa disebabkan oleh
tropical cyclone yang melanda suatu
wilayah laut, biasanya apabila bertiup
dengan kecepatannya kurang dari 5 mph (8
km/h).
Artificial Upwelling
• Upwelling tipe jenis ini dihasilkan oleh
perangkat yang menggunakan energi
gelombang laut atau konversi energi panas
laut untuk memompa air ke permukaan.
Perangkat seperti telah dilakukan untuk
memproduksi plankto.
Non-oceanic upwelling
• Upwellings juga terjadi di lingkungan
lainnya, seperti danau, magma dalam
mantel bumi. Biasanya akibat dari
konveksi.
Klasifikasi Arus berdasarkan Lokasi
• Arus Permukaan Laut di Samudera (Surface Circulation)
Penyebab utama arus permukaan laut di samudera adalah tiupan
angin yang bertiup melintasi permukaan Bumi melintasi zona-zona
lintang yang berbeda. Ketika angin melintasi permukaan samudera,
maka massa air laut tertekan sesuai dengan arah angin.
Pola umum arus permukaan samudera dimodifikasi oleh faktor-
faktor fisik dan berbagai variabel seperti friksi, gravitasi, gerak
rotasi Bumi, konfigurasi benua, topografi dasar laut, dan angin
lokal. Interaksi berbagai variabel itu menghasilkan arus permukaan
samudera yang rumit.
Karena gerakannya yang terus menerus itu, massa air laut
mempengaruhi massa udara yang ditemuinya dan merubah cuaca
dan iklim di seluruh dunia.
• Arus di Kedalaman Samudera (Deep-water Circulation)
Faktor utama yang mengendalikan gerakan massa air laut di
kedalaman samudera adalah densitas air laut. Perbedaan
densitas diantara dua massa air laut yang berdampingan
menyebabkan gerakan vertikal air laut dan menciptakan
gerakan massa air laut-dalam (deep-water masses) yang
bergerak melintasi samudera secara perlahan. Gerakan massa
air laut-dalam tersebut kadang mempengaruhi sirkulasi
permukaan.
Perbedaan densitas massa air laut terutama disebabkan oleh
perbedaan temperatur dan salinitas air laut. Oleh karena itu
gerakan massa air laut-dalam tersebut disebut juga sebagai
sirkulasi termohalin (thermohaline circulation).
• Arus Pasang Surut (Tidal Current) di Kawasan Pesisir
Arus pasang surut terjadi terutama karena gerakan pasang surut air
laut. Arus ini terlihat jelas di perairan estuari atau muara sungai. Bila
air laut bergerak menuju pasang, maka terlihat gerakan arus laut yang
masuk ke dalam estuari atau alur sungai; sebaliknya ketika air laut
bergerak menuju surut, maka terlihat gerakan arus laut mengalir ke
luar.
• Arus Sepanjang Pantai (longshore current) dan Arus Rip (rip
current)
Ke-dua macam arus ini terjadi di perairan pesisir dekat pantai, dan
terjadi karena gelombang mendekat dan memukul ke pantai dengan
arah yang muring atau tegak lurus garis pantai. Arus sepanjang pantai
bergerak menyusuri pantai, sedang arus rip bergerak menjauhi pantai
dengan arah tegak lurus atau miring terhadap garis pantai.
Persebaran Arus Laut di Dunia
Samudra Pasifik
• Sebelah utara khatulistiwa
 Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang mengalir
menuju ke arah barat sejajar dengan garis khatulistiwa dan
ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat timur laut
 Arus Kuroshio, merupakan lanjutan arus khatulistiwa utara
karena setelah sampai di dekat Kepulauan Filipina, arahnya
menuju ke utara. Arus ini merupakan arus panas yang
mengalir dari utara Kepulauan Filipina, menyusur sebelah
timur Kepulauan Jepang dan terus ke pesisir Amerika Utara
(terutama Kanada). Arus ini didorong oleh angin barat
Arus Kalifornia, mengalir di sepanjang pesisir barat
Amerika Utara ke arah selatan menuju ke khatulistiwa.
Arus ini merupakan lanjutan arus kuroshio, termasuk
arus menyimpang (pengaruh daratan) dan arus dingin
Arus Oyashio, merupakan arus dingin yang didorong oleh
angin timur dan mengalir dari selat Bering menuju ke
selatan dan berakhir di sebelah timur Kepulauan Jepang
karena ditempat ini arus tersebut bertemu dengan arus
Kuroshio (terhambat oleh kuroshio). Di tempat
pertemuaan arus dingin Oyashio dengan arus panas
Kuroshio terdapat daerah perikanan yang kaya, sebab
plankton-plankton yang terbawa oleh arus Oyashio
berhenti pada daerah pertemuaan arus panas Kuroshio
yang hangat dan tumbuh subur

• Sebelah selatan khatulistiwa


Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang
mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis
khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh
angin pasat tenggara
 Arus Humboldt atau Arus Peru, merupakan lanjutan dari
sebagian arus angin barat yang mengalir di sepanjang barat
Amerika Selatan menyusur ke arah utara. Arus ini merupakan
arus menyimpang serta didorong oleh angin pasat tenggara
dan termasuk arus dingin
 Arus Australia Timur, merupakan lanjutan arus khatulistiwa
selatan yang mengalir di sepanjang pesisir Australia Timur
dari arah utara ke selatan (sebelah timur Great Barrier Reef)
 Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus
Australia timur yang mengalir menuju ke timur (pada lintang
30 ° - 40 °LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini
didorong oleh angin barat

Samudra Atlantik
• Sebelah utara khatulistiwa
 Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang
mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa.
Arus ini ditimbulkan dan didorong angin pasat timur laut
 Arus Teluk Gulfstream, merupakan arus menyimpang yang segera
diperkuat oleh dorongan angin besar dan merupakan arus panas.
Arus khatulistiwa utara (ditambah dengan sebagian arus
khatulistiwa selatan) semula masuk ke Laut Karibia terus ke Teluk
Mexiko dan keluar dari teluk ini melalui Selat Florida(sebagai
Arus Florida). Arus Florida yang segera bercampur dengan Arus
Antillen merupakan arus besar yang mengalir di sepanjang pantai
timur Amerika Serikat ke arah Timur. Arus inilah yang disebut
arus teluk sebab sebagian dari arus ini keluar dari teluk Meksiko
 Arus Tanah Hijau Timur atau Arus Greenland Timur, merupakan
arus dingin yang mengalir dari laut Kutub Utara ke selatan
menyusur pantai timur Tanah Hijau. Arus ini didorong oleh angin
timur (yang berasal dari daerah kutub)
 Arus Labrador, berasal dari laut Kutub Utara yang mengalir ke
selatan menyusuri pantai timur Labrador. Arus ini didorong oleh
angin timur dan merupakan arus dingin, yang pada umumnya
membawa “gunung es” yang ikut dihanyutkan
 Arus Canari, merupakan arus menyimpang dan termasuk arus dingin.
Arus ini merupakan lanjutan sebagian arus teluk yang mengubah
arahnya setelah pengaruh daratan Spanyol dan mengalir ke arah selatan
menyusur pantai barat Afrika Utara

• Sebelah selatan khatulistiwa


 Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir
menuju ke barat, sejajar dengan garis khatulistiwa. Sebagian dari arus
ini masuk ke utara (yang bersama-sama dengan arus Khatulistiwa
Utara ke Laut Karibia) sedangkan yang sebagian lagi membelok ke
selatan. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara
 Arus Brazilia, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang
mengalir ke arah selatan menyusuri pantai timur Amerika Selatan
(khususnya Brazilia). Arus ini termasuk arus menyimpang dan
merupakan arus panas
 Arus Benguela, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin
barat, yang mengalir ke arah utara menyusuri pantai barat Afrika
Selatan. Arus ini merupakan arus dingin, yang akhirnya kembali
menjadi Arus Khatulistiwa Selatan
 Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian Arus
Brazilia yang mengalir ke arah timur (pada lintang 30o - 40oLS)
sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat
dan merupakan arus dingin

Samudra Hindia
• Sebelah utara khatulistiwa
Arus laut samudera ini keadaannya berbeda dengan samudera lain,
sebab arah gerakan arus tak tetap dalam setahun melainkan berganti
arah dalam ½ tahun, sesuai dengan gerakan angin musim yang
menimbulkannya.
 Arus Musim Barat Daya, merupakan arus panas yang mengalir
menuju ke timur menyusuri Laut Arab dan Teluk Benguela. Arus ini
ditimbulkan dan didorong oleh angin musim barat daya. Arus ini
berjalan kurang kuat sebab mendapa hambatan dari gerakan angin
pasat timur laut
 Arus Musim Timur Laut, merupakan arus panas yang mengalir
menuju ke barat menyusuri Teluk Benguela dan Laut Arab. Arus ini
ditimbulkan dan didorong oleh angin musim timur laut. Arus yang
terjadi bergerak agak kuat sebab di dorong oleh dua angin yang saling
memperkuat, yaitu angin pasat timur laut dan angin musim timur laut

• Sebelah selatan khatulistiwa


 Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir
menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa yang nantinya
pecah menjadi dua (Arus Maskarena dan Arus Agulhas setelah
sampai di timur Madagaskar). Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh
angin pasat tenggara
Arus Maskarena dan Arus Agulhas, merupakan arus
menyimpang dan merupakan arus panas. Arus ini juga
merupakan lanjutan dari pecahan Arus Khatulistiwa Selatan.
Arus Maskarena mengalir menuju ke selatan, menyusuri
pantai Pulau Madagaskar Timur. Arus Agulhas juga
mengalir menuju ke selatan menyusuri pantai Pulau
Madagaskar Barat
Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus
angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusur pantai
barat Benua Australia. Arus ini termasuk arus menyimpang
dan merupakan arus dingin yang akhirnya kembali menjadi
Arus Khatulistiwa Selatan.
Daftar Pustaka
• Mulia M. 1973. Pengantar Oceanografi. IPB. Bogor
• http://www.mail-archive.com/itb@itb.ac.id/msg09336.html; “Tanggapan
atas "Memburu Pengakuan Penemuan Ilmiah“
• http://oseanografi.blogspot.com/2005/07/densitas-air-laut.html;
Densitas Air Laut
• http://ech.blogspot.com/2006/12/efek-coriolis-bukti-bumi-
berputar.html; Efek Coriolis: Bukti Bumi Berputar
• http://namce8081.wordpress.com/category/gerakan-air-laut/arus-laut/; Arus
Laut
• http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=99&fname=geox0810.htm
; GERAKAN AIR LAUT DAN KUALITAS AIR LAUT

Anda mungkin juga menyukai