Anda di halaman 1dari 79

S A S A R A N K ES ELA M ATA N PA S IEN

(S K P )

Dr.dr.Sutoto,MKes

Curiculum V itae: D r.dr.Sutoto,M K es


Tempat/Tgl lahir :Purwokerto, 21 Juli
1952
JABATAN SEKARANG:
1. Ketua umum PERSI Th 2009-2012
2. Ketua KARS Th 2011-2014
PENGALAMAN ORGANISASI
3. Ketua :IRSPI (Ikatan RS Pendidikan
Ind) Th 2005-2008
4. Ketua :ARSPI (Asosiasi RS Pendidikan
Ind) Th 2008-2010
5. Ketua IRSJAM (Ikatan RS Jakarta
PENDIDIKAN:
Metropolitan) 2008-2010
1. SI Fakultas Kedokteran Univ Diponegoro
2. SII Magister Manajemen RS Univ. Gajahmada
3. S III Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (Cumlaude)
PENGALAMAN KERJA
4. Staf Pengajar Pascasarjana MMR UGM, UHAMKA, UMY, UNSOED
5. Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS):
6. Kepala Puskesmas Purwojati, Banyumas, Jawa Tengah,1978-1979
7. Kepala Puskesmas Jatilawang, Banyumas,jawa Tengah., 1979-1992
8. Direktur RSUD Banyumas Jawa Tengah 1992-2001
9. Direktur Utama RSUP Fatmawati Jakarta 2001 S/D 2005
10. Direktur Utama RS Kanker Dharmais Jakarta 2005-2010
2
11. Sesditjen Binyanmed KEMNENKES R.I( Feb-sept 2010)

SA SA R A N K ESELA M ATA N PA SIEN


(SK P)

GAMBARAN UMUM
SKP syarat mayor dalam akreditasi KARS
Maksud dari SKP: mendorong perbaikan
spesifik dalam keselamatan pasien
SKP : menyoroti bagian-bagian yang
bermasalah dalam Yankes
Perbaikan Disain sistem yang baik:
memberikan pelayanan kesehatan yang aman

dan bermutu tinggi,


difokuskan pada solusi-solusi sistem yang
menyeluruh.

EN AM SASARAN KESELAM ATAN PASIEN


Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II: Peningkatan komunikasi yang

efektif
Sasaran III: Peningkatan keamanan obat
yang perlu diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV: Kepastian tepat-lokasi, tepatprosedur, tepat-pasien operasi
Sasaran V: Pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
Sasaran VI: Pengurangan risiko pasien jatuh

SA SA R A N I : K ETEPATA N
ID EN TIFIK A SI PA SIEN
Standar SKP I
Rumah sakit mengembangkan suatu
pendekatan untuk memperbaiki /
meningkatkan ketelitian
identifikasi pasien.

Salah
membe
ri obat

Salah identifi
kasi

Salah
tindaka
n

Salah
Tranfus
i

Salah
hasil
lab/PA

Pasien Cedera
Citra buruk
Tuntutan

KETELITIAN IDENTIFIKASI
DISEMUA LINI PELAYANAN

M aksud dan Tujuan SK P I


Keliru mengidentifikasi pasien :
1. Terjadi hampir di semua aspek diagnosis dan
pengobatan
2. Dalam keadaan :
1. pasien masih dibius
2. pindah tempat tidur
3. pindah kamar
4. pindah lokasi di dalam rumah sakit
5. pasien memiliki cacat indra

Tujuan sasaran ini dua hal:


3. mengidentifikasi dengan benar
4. mencocokkan layanan dengan individu tersebut.

CARA ID EN TIFIKASIPASIEN
Kebijakan dan/atau prosedur, dua cara

untuk mengidentifikasi pasien:


nama pasien
nomor rekam medis
tanggal lahir

Dilarang identifikasi dg nomor

kamar pasien atau lokasi


Proses kolaboratif digunakan untuk

mengembangkan kebijakan dan/atau


prosedur agar dapat memastikan semua
kemungkinan situasi dapat diidentifikasi
contoh: pasien koma tanpa identitas,
pasien jiwa,

G ELAN G PASIEN
Biru: Laki Laki
Pink: Perempuan
Merah: Alergi
Kuning: Risiko
Jatuh

SAAT PEM ASAN G AN G ELAN G


O LEH PETU G AS
Jelaskan manfaat gelang pasien
Jelaskan bahaya untuk pasien yang

menolak, melepas, menutupi gelang .dll


Minta pasien utuk mengingatkan
petugas bila akan melakukan tindakan
atau memberi obat tidak melihat gelang

PETU G AS H ARU S M ELAKU KAN


ID EN TIFIKASIPASIEN SAAT:
pemberian obat
pemberian darah / produk darah
pengambilan darah dan

spesimen lain untuk


pemeriksaan klinis
Sebelum memberikan
pengobatan
Sebelum memberikan tindakan

Elem en Penilaian SK P.I.


1. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas

2.
3.
4.
5.

pasien, tidak boleh menggunakan nomor kamar atau


lokasi pasien
Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah,
atau produk darah.
Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan
spesimen lain untuk pemeriksaan klinis
Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan
dan tindakan / prosedur
Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan
identifikasi yang konsisten pada semua situasi dan
lokasi

LA N G K A H IM PLEM EN TA SI
no

K7egiatan

REVISI KEBIJAKAN DAN PROSEDUR


IDENTIFIKASI PASIEN

SOSIALISASI DAN DISTRIBUSI KEBIJAKAN DAN


PENGADAAN GELANG

SOSIALISASI CARA PEMASANGAN GELANG

SOSIALISASI CARA IDENTIFIKASI PASIEN

BUAT JADWAL SURVEI KEPATUHAN THD SPO


DAN PELAKSANAAN

PRESENTASI HASIL SURVEI DILAJUTKAN


SOSIALISASI SPO

PIC

waktu

SA SA R A N II : PEN IN G K ATA N KO M U N IK A SI
YA N G EFEK TIF

Standar SKP.II.
Rumah sakit mengembangkan
pendekatan untuk meningkatkan
efektivitas komunikasi antar
para pemberi layanan.

M aksud dan Tujuan SK P II


Komunikasi efektif akan mengurangi

kesalahan dan menghasilkan peningkatan


Keselamatan Pasien :
Komunikasi efektif
1. tepat waktu
2. akurat
3. lengkap
4. jelas
5. dipahami oleh pihak-pihak terkait

Bentuk Komunikasi:
. Elektronik
. Lisan
. tertulis

Kom unikasiyang m udah terjadikesalahan

Terjadi pada saat:


Perintah diberikan secara
lisan
Perintah diberikan
melalui telpon
Saat pelaporan kembali
hasil pemeriksaan kritis.

Perintah Lisan/Lew at Telepon

Write back
Read

Back/spelli
ng
Reconfirm

SB A R
A Com m unication Technique for Today's H ealthcare
Professional

SBAR is a standardized way of

communicating. It promotes patient safety


because it helps individuals communicate
with each other with a shared set of
expectations.
It improves efficiency and accuracy.
SBAR stands for:
Situation
Background
Assessment
Recommendation

Elem en Penilaian SK P.II.


1. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui

telepon atau hasil pemeriksaan dituliskan secara


lengkap oleh penerima perintah
2. Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasil
pemeriksaan dibacakan kembali secara lengkap
oleh penerima perintah.
3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh
pemberi perintah atau yang menyampaikan hasil
pemeriksaan
4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan
verifikasi keakuratan komunikasi lisan atau melalui
telepon secara konsisten

LA N G K A H IM PLEM EN TA SI
no
1

2
3

4
5
6

K7egiatan
BUAT/REVISI KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
KOMUNIKASI YG EFEKTIF
SOSIALISASI KEBIJAKAN DAN SPO KEPADAS TAF
KEPERAWATAN
PELATIHAN CHECK BACK DAN SBAR

BUAT JADWAL IMPLEMENTASI CHECK BACK DAN


SBAR
BUAT JADWAL SURVEI KEPATUHAN THD SPO
DAN PELAKSANAAN
PRESENTASI HASIL SURVEI DILANJUTKAN
SOSIALISASI SPO

PIC

waktu

SA SA R A N III : P EN IN G K ATA N
K EA M A N A N O B AT YA N G
P ER LU D IW A SPA D A I (H IG H A LERT)

SA SA R A N III : PEN IN G K ATA N


K EA M A N A N O B AT YA N G PER LU
D IW A SPA D A I (H IG H -A LERT)

Standar SKP.III.
Rumah sakit
mengembangkan
suatu pendekatan
untuk memperbaiki
keamanan obatobat yang perlu
diwaspadai (highalert)

M aksud dan Tujuan SK P 3


Obat yg Perlu diwaspadai : obat

yang sering menyebabkan KTD atau


kejadian sentinel
Obat yg Perlu diwaspadai :
1. NORUM/ LASA.
2. Elektrolit konsentrat
Kesalahan bisa terjadi Secara tidak
sengaja. Pada keadaan gawat darurat

ulis

LASA (LO O K ALIKE SO U N D ALIKE)


N O RU M ( N AM A O BAT RU PA M IRIP)
hidraALAzine
ceREBYx

hidrOXYzine
ceLEBRex

vinBLASTine
chlorproPAMID

vinCRIStine
chlorproMAZINE

E
glipiZIde
DAUNOrubicin
e berbeda
yang

glYBURIde
dOXOrubicine

dengan huruf KAP

Look A like Sound A like

Look alike

Elektrolit
Konsentrat :
1.Kalium Klorida
2meq/Ml Atau
Yang Lebih
Pekat
2.Kalium Fosfat,
Natrium
Klorida Lebih
Pekat Dari
0.9%
3.Magnesium

K ClConcentrated
Concentrated potassium chloride has been

identified as a highrisk medication by


organizations in Australia, Canada, and the
United Kingdom of Great Britain and Northern
Ireland (UK) (1).

In the US, 10 patient deaths from


misadministration of K Cl concentrated
solution were reported to the Joint Commission
in just the first two years of its sentinel event
reporting programme: 19961997 (1).

In Canada, 23 incidents involving KCl mis-

administration occurred between 1993


and 1996 (2).
There are also reports of accidental death from

the inadvertent administration of concentrated


saline solution (3).

ELEKTRO LIT KO N SEN TRATE


Cairan ini bisa mengakibatkan

KTD/sentinel event bila tak disiapkan


dan dikelola dengan baik
Terpenting :
Ketersediaan
Akses
Resep
Pemesanan
Persiapan
Distribusi
Label
Verifikasi
Administrasi dan pemantauan

Langkah langkah> > >

Cara untuk mengurangi atau mengeliminasi KTD:


Tingkatkan proses pengelolaan obat-obat yang
perlu diwaspadai
Pindahkan elektrolit konsentrat dari unit
pelayanan pasien ke farmasi.
RS punya Kebijakan dan/atau prosedur
Daftar obat-obat yang perlu diwaspadai
berdasarkan data yang ada di rumah sakit
identifikasi area mana saja yang
membutuhkan elektrolit konsentrat, seperti di
IGD atau kamar operasi
pemberian label secara benar pada elektrolit
penyimpanannya di area tersebut, sehingga
membatasi akses untuk mencegah pemberian
yang tidak disengaja / kurang hati-hati.

ELEKTRO LIT KO N SEN TRATE


Standarisasi dosis, unit ukuran, dan

terminologi adalah elemen penting dari


penggunaan yang aman
Campuran larutan elektrolit harus
dihindari (misalnya : natrium klorida
dengan kalium klorida).
Upaya ini memerlukan perhatian khusus,
keahlian yang sesuai, antar-profesional
kolaborasi, proses verifikasi, dan fungsi yang
akan memastikan penggunaan yang aman.

Elem en Penilaian SK P 3)
1. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar

memuat proses identifikasi, menetapkan lokasi,


pemberian label, dan penyimpanan elektrolit
konsentrat.
2. Implementasi kebijakan dan prosedur
3. Elektrolit konsentrat tidak boleh disimpan di unit
pelayanan pasien kecuali jika dibutuhkan secara
klinis dan tindakan diambil untuk mencegah
pemberian yang kurang hati-hati di area tersebut
sesuai kebijakan.
4. Elektrolit konsentrat yang disimpan di pada unit
pelayanan pasien harus diberi label yang jelas, dan
disimpan pada area yang dibatasi ketat (restricted).

LA N G K A H IM PLEM EN TA SI
no

K7egiatan

REVISI KEBIJAKAN DAN PROSEDUR


IKEAMANAN OBAT

STANDARDISASI DOSIS , UNIT UKURAN


DAN TERMINOLOGI
BUAT DAFTAR OBAT NORUM DAN
ELEKTROLIT KONSENTRAT

SOSIALISASI
STANDARDI DOSIS , UNIT
UKURAN DAN TERMINOLOGI

SOSIALISSASI SOP MANAJEMEN


ELEKTROLIT KONSENTRAT

BUAT JADWAL SURVEI KEPATUHAN THD


SPO DAN PELAKSANAAN

PRESENTASI HASIL SURVEI DILAJUTKAN


SOSIALISASI SPO

PIC

wakt
u

SA SA R A N IV : K EPA STIA N
TEPAT-LO K A SI, TEPATP R O SED U R , TEPAT-PA SIEN
O P ER A SI

SA SA R A N IV : K EPA STIA N TEPAT-LO K A SI,


TEPAT-PR O SED U R , TEPAT-PA SIEN O PER A SI

Standar SKP.IV.
Rumah sakit
mengembangkan
suatu pendekatan
untuk memastikan
tepat-lokasi,
tepat-prosedur,
dan tepat- pasien.

N ationalPractitioner D ata Bank;W SPE,


w rong-side/w rong site,w rong-procedure,and
w rong-patient adverse event

M aksud dan Tujuan SK P IV


Salah-lokasi, Salah-prosedur, Salah Pasien Pada
Operasi, Adalah Sesuatu Yang Mengkhawatirkan Dan
Tidak Jarang Terjadi Di Rumah Sakit, Penyebabnya :
1. Komunikasi Yang Tidak Efektif/Tidak Adekuat

Antara Anggota Tim Bedah


2. Kurang/Tidak Melibatkan Pasien Di Dalam
Penandaan Lokasi (Site Marking)
3. Tidak Ada Prosedur Untuk Verifikasi Lokasi Operasi
4. Asesmen Pasien Yang Tidak Adekuat
5. Penelaahan Ulang Catatan Medis Tidak Adekuat
6. Budaya Yang Tidak Mendukung Komunikasi Terbuka
Antar Anggota Tim Bedah
7. Resep Yang Tidak Terbaca (Illegible Handwriting)
8. Pemakaian Singkatan

Penandaan LokasiO perasi


1. Penandaan dilakukan pada semua kasus termasuk

2.
3.
4.
5.
6.
7.

sisi (laterality), multipel struktur (jari tangan, jari


kaki, lesi), atau multipel level (tulang belakang)
Perlu melibatkan pasien
Tak mudah luntur terkena air.
Mudah dikenali
Digunakan secara konsisten di RS
dibuat oleh operator /orang yang akan melakukan
tindakan,
Dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika
memungkinkan, dan harus terlihat sampai saat
akan disayat

V ER IFIK A SI PR A O PER ATIF :


1. Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang

benar
2. Pastikan bahwa semua dokumen, foto, hasil
pemeriksaan yang relevan tersedia, diberi label
dan dipampang dg baik
3. Verifikasi ketersediaan peralatan khusus
dan/atau implant 2 implant yg dibutuhkan
4. Tahap Time out :
memungkinkan semua pertanyaan/kekeliruan
diselesaikan
2. dilakukan di tempat tindakan, tepat sebelum dimulai,
3. melibatkan seluruh tim operasi
1.

5. Pakai ceklis agar praktis

Elem en Penilaian SK P.IV.

1. Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas

dan dapat dimengerti untuk identifikasi lokasi


operasi dan melibatkan pasien di dalam proses
penandaan.
2. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau
proses lain untuk memverifikasi saat preoperasi
tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien dan
semua dokumen serta peralatan yang diperlukan
tersedia, tepat, dan fungsional.
3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan
mencatat prosedur time-out , tepat sebelum
dimulainya suatu prosedur / tindakan pembedahan.
4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk
mendukung keseragaman proses untuk
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat

49

TIME OUT

Sebelum InduksiAnestesi:
Apakah
1. Identifikasi pasien, prosedur, informed
2.
3.
4.
5.
6.
7.

concent sudah dicek ?


Sisi operasi sudah ditandai ?
Mesin anestesi dan obat-obatan lengkap ?
pulse oxymeter terpasang dan berfungsi ?
Allergi ?
Kemungkinan kesulitan jalan nafas atau
aspirasi
Risiko kehilangandarah >= 500ml

Sebelum InsisiKulit (Tim eout):Apakah .


1. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)
2. Konfirmasi nama pasien , prosedur dan

lokasi incisi
3. Antibiotik propillaksi sdh diberikan dalam 60
menit sebelumnya
4. Antisipasi kejadian kritis:
1. Dr Bedah: apa langkah, berapa lama, kmk blood

lost ?
2. Dr anestesi: apa ada patients spesific corcern ?
3. Perawat : Sterilitas , instrumen ?

5. Imaging yg diperlukan sdh dipasang ?

Sebelum Pasien M eninggalkan


Kam ar O perasi
1. Perawat melakukan konfirmasi secara

verbal, bersama dr dan anestesid


1. Nama prosedur,
2. Instrumen, gas verband, jarum lengkap
3. Speciment telah di beri label dengan PID

tepat
4. Apa ada masalah peralatan yang harus
ditangani

2. Dokter kpd perawat dan anestesi,

apa yang harus diperhatikan dalam

TIME OUT

LA N G K A H IM PLEM EN TA SI
no

K7egiatan

BUAT/REVISI KEBIJAKAN DAN PROSEDUR


SAFE SURGERY
BUAT CEKLIST SAFE SURGERY

SOSIALISASI KEBIJAKAN DAN STANDAR


KEPADA STAF DAN DOKTER BEDAH
CHAMPION

SOSIALISASI KEBIJAKAN DAN STANDAR


KEPADA SELURUH STAF DAN DR OPERATOR

BUAT JADWAL SURVEI KEPATUHAN THD


SPO DAN PELAKSANAAN

PRESENTASI HASIL SURVEI DILAJUTKAN


SOSIALISASI SPO

PIC

wakt
u

SA SA R A N V : P EN G U R A N G A N
R ISIK O IN FEK SI TER K A IT
P ELAYA N A N K ESEH ATA N

SA SA R A N V : PEN G U R A N G A N R ISIKO IN FEK SI


TER K A IT PELAYA N A N K ESEH ATA N

Standar SKP.V.
Rumah sakit mengembangkan
suatu pendekatan untuk
mengurangi risiko infeksi yang
terkait pelayanan kesehatan.

M aksud dan Tujuan SK P.V.


PPI (Pencegahan dan pengendalian infeksi ):
tantangan terbesar dalam yan kes
peningkatan biaya untuk mengatasi infeksi yang

terkait yan kes


keprihatinan besar bagi pasien maupun para
profesional pelayanan kesehatan.

Infeksi dijumpai dalam semua bentuk yan

kes termasuk: UTI,blood stream infections


dan VAP
Pokok pokok eliminasi : cuci tangan (hand
hygiene) yang tepat pakai Pedoman hand
hygiene dari WHO

WHO Guidelines On Hand Hygiene In Health Care.World Health Organization 2009

Elem en P enilaian SK P.V.


1. Rumah sakit mengadopsi atau

mengadaptasi pedoman hand hygiene


terbaru yang diterbitkan dan sudah
diterima secara umum al dari WHO Patient
Safety
2. Rumah sakit menerapkan program hand
hygiene yang efektif.
3. Kebijakan dan/atau prosedur
dikembangkan untuk mengarahkan
pengurangan secara berkelanjutan risiko
infeksi yang terkait pelayanan kesehatan

cknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety

67

PEMILIHAN
HAND HYGINE SUPERSTAR

LA N G K A H IM PLEM EN TA SI
no

K7egiatan

BUAT PERENCANAAN STRATEGIS IMPLEMETASI


HAND WASHING SELAMA LIMA TAHUN
BUAT/REVISI KEBIJAKAN DAN PROSEDUR HAND
WASH DAN HANDS RUB

PENYEDIAAN SARANA HAND WASH DAN HANDS


RUB

SOSIALISASI KEBIJAKAN DAN STANDAR KEPADA


STAF DAN DOKTER TERKAIT

IMPLEMNETASIKAN HAND HYGINE FUN THEORY

BUAT JADWAL SURVEI KEPATUHAN THD SPO


DAN PELAKSANAAN

PRESENTASI HASIL SURVEI DILANJUTKAN


SOSIALISASI SPO

PIC

waktu

SA SA R A N V I :
P EN G U R A N G A N R ISIK O
PA SIEN JATU H

SA SA R A N V I : PEN G U R A N G A N R ISIKO
PA SIEN JATU H

Standar SKP.VI.
Rumah sakit
mengembangkan
suatu pendekatan
untuk mengurangi
risiko pasien dari
cedera karena
jatuh.

Morse, Janice M..Preventing Patient Falls. Establishing a Fall Intervention Program, 2 nd Ed. Springer
Publishing Company, New York. 2009.

M aksud dan Tujuan SK P V I.


Jumlah kasus jatuh cukup bermakna sebagai

penyebab cedera pasien rawat inap.


Rumah sakit perlu mengevaluasi risiko pasien
jatuh dan mengambil tindakan untuk
mengurangi risiko cedera bila sampai jatuh.
Evaluasi :
riwayat jatuh,
obat dan telaah terhadap konsumsi alkohol
gaya jalan dan keseimbangan
serta alat bantu berjalan yang digunakan oleh pasien.

Program tersebut harus diterapkan di rumah

sakit.

Elem en Penilaian SK P.V I.

1. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal

risiko pasien jatuh dan melakukan asesmen ulang


bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau
pengobatan dll.
2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi
risiko jatuh bagi mereka yang pada hasil asesmen
dianggap berisiko jatuh
3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik
keberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh dan
dampak dari kejadian tidak diharapkan
4. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk
mengarahkan pengurangan berkelanjutan risiko
pasien cedera akibat jatuh di rumah sakit

Contoh Langkah Pencegahan Pasien


Risiko Jatuh
1. Anjurkan pasien meminta bantuan yang

diperlukan
2. Anjurkan pasien untuk memakai alas kaki anti
slip
3. Sediakan kursi roda yang terkunci di samping
tempat tidur pasien
4. Pastikan bahwa jalur ke kamar kecil bebas dari
hambatan dan terang
5. Pastikan lorong bebas hambatan
6. Tempatkan alat bantu seperti walkers/tongkat
dalam jangkauan pasien
7. Pasang Bedside rel

Contoh Langkah Pencegahan Pasien


Risiko Jatuh
9. Pertimbangkan efek puncak obat yang diresepkan
yang mempengaruhi tingkat kesadaran, dan gait
10.Mengamati lingkungan untuk kondisi berpotensi
tidak aman, dan segera laporkan untuk perbaikan
11.Jangan biarkan pasien berisiko jatuh tanpa
pengawasan saat di daerah diagnostik atau terapi
12.Pastikan pasien yang diangkut dengan brandcard /
tempat tidur, posisi bedside rel dalam keadaan
terpasang
13.Informasikan dan mendidik pasien dan / atau
anggota keluarga mengenai rencana perawatan
untuk mencegah jatuh
14.Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga untuk
memberikan bantuan yang dibutuhkan dengan

LA N G K A H IM PLEM EN TA SI
no
1
2
3

5
6

K7egiatan
BUAT/REVISI KEBIJAKAN DAN PROSEDUR
MENCEGAH PASIEN J ATUH
PENYEMPURNAAN SARANA PRASANA YANG
AMAN DAN PENYEDIAAN GELANG KUNING
SOSIALISASI KEBIJAKAN DAN SPO KEPADAS TAF
KEPERAWATAN DAN YG TERKAIT
PELATIHAN MEMBUAT EVALUASI S PASIEN
RISIKO JATUH DAN LANGKAH PENCEGAHAN
PASIEN JATUH
BUAT JADWAL SURVEI KEPATUHAN THD SPO
DAN PELAKSANAAN
PRESENTASI HASIL SURVEI DILANJUTKAN
SOSIALISASI SPO

PIC

waktu

Sekian Terim a Kasih

Anda mungkin juga menyukai