Anda di halaman 1dari 18

Dosen Mata Kuliah

Marliyana

Congenital
dislocatoin of hip
atau biasa disebut
pergeseran sendi
atau tulang
semenjak lahir.CDH
Suatu
terjadi dengan
bentuk kelainan
kejadian 1,5 per 1.000
pada persendian
yg
kelahiran
dan lebih
ditemukan pada
bayi
umum
terjadi pada anak
baru lahir.
perempuan dibanding
anak laki-laki.penyebab

PEMERIKSAAN FISIK

ETIOLOGI CDH
Dislokasi terjadi saat ligarnen memberikan
jalan sedemikian rupa sehingga tulang
berpindah dari posisinya yg normnal ddalam
sendi. disebabkan oleh penyakit, trauma
karena dapatan (acquired) atau karena
sejak lahir (kongenital). CDH biasanya karna
patah tulang/fraktur akibat berpindahnya
ujung tulang yang sedemikian rupa karena
cacat bawaan. 60% kasus kelainan bawaan
penyebabnya tidak diketahui; sisanya
disebabkan oleh faktor lingkungan atau
genetik atau kombinasi dari keduanya.

LANJUTAN
1. Teratogenik, Teratogen adalah setiap faktor
atau bahan meningkatkan resiko suatu kelainan
bawaan. Radiasi, obat tertentu dan racun
merupakan teratogen.
2. Gizi, Menjaga kesehatan janin tidak hanya
dilakukan
dengan
menghindari
teratogen,
dengan mengkonsumsi gizi baik, adalah asam
folat. Kekurangan asam folat bisa meningkatkan
resiko terjadinya spina bifida atau kelainan
tabung saraf lainnya. Karena spina bifida bisa
terjadi sebelum seorang wanita menyadari
bahwa dia hamil, maka setiap wanita usia subur
sebaiknya mengkonsumsi asam folat minimal
sebanyak 400 mikrogram/hari.

LANJUTAN
1. Faktor fisik pada rahim, dalam rahim,
bayi
terendam
cairan
ketuban
yg
merupakan pelindung terhadap cedera.
Jumlah cairan ketuban yang abnormal bisa
menyebabkan atau menunjukkan adanya
kelainan bawaan.
2. Faktor genetik dan kromosom, Genetik
memegang peran penting dalam beberapa
kelainan
bawaan.
Beberapa
kelainan
bawaan merupakan penyakit keturunan
yang
diwariskan
melalui
gen
yang
abnormal dari salah satu atau kedua orang

Anatomi
Dalam dislokasi pinggul, bola di
bagian atas tulang paha (kepala
femoral) tidak duduk aman di soket
(acetabulum) dari sendi pinggul.
Ligamen di sekitarnya juga
mungkin longgar dan menggeliat.
Bola mungkin kendur dalam soket
atau benar-benar di luar itu.

GAMBARAN TERJADI
CDH

PATOFISIOLOGI CDH
Dysplasia
perkembangan
pinggul
congenital dislocation of the hip, karna
ketidaknormalan perkembangan antara kaput
femur dan asetabulum. Terdapat tiga pola
dalam CDH :
Dysplasia asetabular (perkembangan tidak
normal )
Subluksasi dislokasi pinggul yang tidak
normal
Dislokasi pinggul berada pada posisi
dislokasi, dan kaput femur tidak bersentuhan
dengan asetabulum

PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
ga k

a
g
n
a
y
i
y
a
b
a
d
a
,p
USG
be s a r
k
a
n
a
k
a
n
a
a
d
a
p
n
e
Rontg
a
y
n
s
a
lu
i/
s
a
k
lo
n
a
k
Menunjuk
fraktur / trauma
CT
,
m
ra
g
o
n
to
,
g
n
la
tu
n
Sca
scan / MRI
r,
tu
k
a
fr
n
a
tk
a
ih
rl
e
Memp
tuk
n
u
n
a
k
a
n
u
ig
d
t
a
p
a
d
juga
mengidentifikasikan
a k.
n
lu
n
a
g
n
ri
ja
n
a
k
a
s
ru
e
k

PENATALAKSANAAN
Pada awal masa bayi, agar kaput femoralis
tetap berada dalam kantungnya, bisa
dipasang alat untuk memisahkan tungkai dan
melipatnya ke arah luar (seperti kodok).
Jika posisi diatas sulit dipertahankan, bisa
digunakan gips yang secara periodik diganti
sehingga
pertumbuhan
tulang
tidak
terhambat.
Jika tindakan tersebut tidak berhasil atau jika
dislokasi diketahui setelah anak cukup besar,
maka dilakukan tindakan pembedahan.

ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1.Pengkajian musculoskeletal
2.Kaji tanda iritasi kulit
3.Kaji respon anak terhadap
traksi dan immobilisasi dalam
balutan gips
4.Pasca operasi kaji tanda vital
dan drainase luka
5.Kaji tingkat perkembangan
anak
6.Kaji kesiapan orang tua untuk
merawat di rumah

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa
keperawatan adalah suatu
penyatuan dari masalah
pasien yang nyata maupun
potensial berdasarkan data
yang telah dikumpulkan
(boedihartono,1994).
a)Gangguan rasa nyaman
nyeri berhubungan dengan
dislokasi
b)Gangguan mobilitas fisik
berhubungan dengan nyeri
saat mobilisasi

ASUHAN KEPERAWATAN
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan
dengan dislokasi Tujuan :Nyeri dapat berkurang
atau hilang, Kriteria hasil : Nyeri berkurang, Klien
tampak tenang
Kaji tingkat nyeri, Beri posisi rileks, Ajarkan
tekhnik relaksasi
Lakukan pendekatan pada klien dan keluarga,
Kolaborasi pemberian analgetik
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
nyeri saat mobilisasi. Tujuan :Klien dapat
bergerak bebas, Kriteria hasil :Klien dapat
bergerak bebas
Kaji tingkat mobilisasi klien, Beri latihan ROM,
anjurkan
alat
bantu
jika
dibutuhkan
3. Gangguan body image berhubungan dengan
perubahan bentuk tubuh, Tujuan :Masalah klien
teratasi, kriteria hasil :Klien dapat menungkapkan
masalahnya
kaji konsep diri, bantu klien mengungkapkan
masalahnya, bantu klien mengatasi masalahnya

EVALUASI
1.Pinggul bayi atau
anak akan tetap pada
posisi yang diharapkan
2.Kulit bayi atau anak
akan tetap utuh tanpa
kemerahan
atau
kerusakan
3.Orang
tua
akan
mendemonstrasikan
aktivitas
perawatan
untuk mengakomodasi
alat bantu pengoreksi
bayi / anak atau gips

DAFTAR PUSTAKA
1. http://hasgurstika.blogspot.com/2011/0
2/askep-cdh.html
2. Doenges, Marilynn E, dkk. 2000.
Rencana
Asuhan
Keperawatan
;
Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien.
Edisi 3. Jakarta EGC.
3. https://tiwimarthayudiblog.wordpress.c
om/2012/10/22/askep-pada-anakdengan-congenital-dislocation-of-hip/

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai