Anda di halaman 1dari 35

PENGENDALIAN INFEKSI

R
I
T
N
A
Y
Y
F
dr.DE
2)
1
0
0
(1340
F
R
A
J
FA
I
T
I
dr.S
5)
1
0
0
(1340

Anti infeksi

Masuknya organisme kedalam tubuh


melalui udara, darah atau cairan
tubuh atau kontak langsung sehingga
menyebabkan gejala atau timbul
suatu penyakit

Reservoar adalah tempat patogen mampu bertahan


hidup yang dapat atau tidak dapat berkembang biak.
Untuk berkembang dengan cepat organisme
memerlukan lingkungan yg sesuai termasuk makanan,
oksigen,air, suhu yg tepat, pH dan cahaya

Portal Keluar Mikroorganisme dapat keluar


berbagai tempat :

Kulit & Membran mukosa

Traktus Gastrointestinal
Traktus Respiratoris

Traktus Reproduktif

Traktus Urinarius

Darah

Cara penularan infeksi

1. Kontak Langsung, tidak langsung, droplet


2. Udara Debu, kulit lepas
3. Alat Darah, makanan, cairan intra vena
4. Vektor / serangga Nyamuk, lalat

Portal Masuk

Portal Masuk Organisme dapat masuk kedalam tubuh


melalui rute yg sama dg yg digunakan utk keluar.
Misalnya ; pada saat jarum yg terkontaminasi mengenai
kulit klien, organisme msk kedlm tubuh

PENJAMU= kita MANUSIA

Penularan kuman penyebab infeksi


rumah sakit dapat terjadi melalui :

(1)
Infeksi sendiri (self infection), yaitu infeksi rumah sakit
berasal dari pasien sendiri (flora endogen) yang berpindah ke
tempat atau bagian tubuh lain, seperti kuman Escherichia coli dan
staphylococcus aureus, kuman tersebut dapat berpindah melalui
benda yang dipakai, seperti linen atau gesekan sendiri
(Achmad,2002).
(2)
Infeksi silang (cross infection), yaitu infeksi rumah sakit
terjadi akibat penularan dari pasien / orang lain di rumah sakit.
(3)
Infeksi lingkungan (environmental infection), yaitu infeksi
yang disebabkan kuman yang didapat di lingkungan rumah sakit.

PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

Pencegahan infeksi :
Suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko
penularan infeksi mikro organisme dari lingkungan klien dan tenaga
kesehatan ( Nakes )
Tujuan :
Mengurangi terjadinya infeksi
Memberikan perlindungan terhadap klien, nakes

StandarTindaka
n pencegahan
INFEKSI

Kapan kita harus mencuci tangan


1.Sebelum dan sesudah melakukan tindakan
2.Setelah kontak dengan cairan tubuh
3.Setelah memegang alat yang terkontaminasi ( jarum,
cucian )
4.Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien di ruang
isolasi
5.Setelah menggunakan kamar mandi 6.Sebelum melayani
makan dan minum
7.Pada saat akan tugas dan akhir tugas

ASEPSIS dan TEKNIK ASEPTIK

Istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan


upaya kombinasi untuk mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam area tubuh manapun yang
sering menyebabkan infeksi
Tujuan asepsis adalah : membasmi jumlah
mikroorganisme pada permukaan hidup (kulit dan
jaringan) dan obyek mati (alat-alat bedah dan barangbarang yang lain)

ANTISEPSIS

Proses menurunkan jumlah mikroorganisme pada kulit,


selaput lendir atau jaringan tubuh lainnya dengan
menggunakan bahan antimikrobial (antiseptik)

Sterilisasi

Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua


mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus)
termasuk endospora bakteri pada benda mati atau
instrumen dengan cara uap air panas tekanan tinggi
(otoklaf), panas kering (oven), sterilan kimia atau radiasi

DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT)

Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua


mikroorganisme kecuali endospora bakteri pada benda mati
dengan cara merebus, mengukus atau penggunaan
desinfektan kimiawi
DESINFEKTAN : Adalah bahan kimia yang membunuh atau
menginaktivasi mikroorganisme

PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH


Tujuan :
Melindungi petugas pembuangan sampah dari perlukaan
Melindungi penyebaran infeksi terhadap para petugas
kesehatan
Mencegah penularan infeksi terhadap para petugas
kesehatan
Mencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitarnya
Membuang bahanbahan berbahaya (bahan toksik dan
radioaktif) dengan aman

Sampah medis
terbagi 2 :
1.

Tidak terkontaminasi : Tidak memberikan resiko


infeksi , Contoh : kertas, kardus, botol, wadah plastik
yang digunakan didalam klinik
> Dapat dibuang ditempat sampah umum

2. Terkontaminasi : Membawa mikroorganisme yang


mempunyai potensi menularkan infeksi kepada orang yang
kontak baik nakes maupun masyarakat .
Contoh : bekas pembalut luka, sampah dari kamar operasi
(jaringan, darah, nanah,kasa, kapas,dll), dari laboratorium
(darah, tinja, nanah, dahak, dll), alat-alat yang dapat
melukai (jarum suntik, pisau)

Indikator Infeksi rumah sakit


(1)Angka pasien dengan dekubitus (Dekubitus
Ulcer Rate)
(2)Angka Infeksi karena Jarum Infus/flebitis
(Intravenous Canule Infection Rate)
(3) Angka Kejadian Luka Operasi (Wound
Infection Rate)
.

(1)
Angka pasien dengan
dekubitus (Dekubitus Ulcer Rate)

Luka dekubitus adalah luka pada kulit dan/atau


jaringan yang dibawahnya yang terjadi di rumah
sakit karena tekanan yang terus menerus akibat tirah
baring. Luka dekubitus akan terjadi bila pasien tidak
dibolak-balik atau dimiringkan dalam waktu 2 x 24
jam. Angka pasien dengan dekubitus adalah
banyaknya pasien yang menderita dekubitus dan
bukan banyaknya kejadian dekubitus.

(2) Angka Infeksi karena Jarum


Infus/flebitis (Intravenous Canule
Infection Rate)
Infeksi karena jarum infus adalah keadaan yang
terjadi disekitar tusukan atau bekas tusukan jarum
infus di Rumah Sakit, dan timbul setelah 3 x 24 jam
dirawat di rumah sakit kecuali infeksi kulit karena
sebab-sebab lain yang tidak didahului oleh pemberian
infus atau suntikan lain. Infeksi ini ditandai dengan
rasa panas, pengerasan dan kemerahan (kalor,
tumor, dan rubor) dengan atau tanpa nanah (pus)
pada daerah bekas tusukan jarum infus dalam waktu
3 x 24 jam atau kurang dari waktu tersebut bila infus
terpasang.

(3) Angka Kejadian Luka


Operasi (Wound Infection Rate)
Adanya infeksi rumah sakit pada semua
kategori luka sayatan operasi bersih yang
dilaksanakan di rumah sakit ditandai oleh
rasa panas (kalor), kemerahan (color),
pengerasan (tumor), dan keluarnya nanah
(pus) dalam waktu lebih dari 3 x 24 jam
kecuali infeksi rumah sakit yang terjadi
bukan pada tempat luka.

TERIMAKASIIIH
\:D/

Anda mungkin juga menyukai