KESADARAN
MENURUN
KELOMPOK 3
TUTOR : dr. A. Alamanda Irwan
Diva Aprilia R
Atika Ariyanti A.
Jumrawati
(11020120018)
(11020120040)
(11020120051)
(11020120111)
(11020120138)
SKENARIO 1
Perempuan 30 tahun masuk ke UGD RS
dengan kesadaran menurun. Setelah
diletakkan di tempat tidur dan diperiksa,
penderita memberi respon buka mata
dengan
rangsang
nyeri
dan
tetap
mendengkur
dengan
irama
napas
40x/menit. Nampak wajah kelihatan
pucat, hidung dan telinga mengeluarkan
darah. Ditemukan jejas pada daerah
pelipis kiri dan tungkai bawah kanan
nampak deformitas.
Perempuan 30 tahun
Kesadaran menurun
PERTANYAAN
LO
Pasien
kemungkinan
juga
mengalami
Kontusio
Serebri
(memar).
Benturan
menyebabkan perubahan dari struktur dari
permukaan otak yang mengakibatkan
pendarahan dan kematian jaringan dengan
atau tanpa edema. Hilangnya kesadaran
lebih dari 10 menit.
A (awake)
V (Verbal response)
P (Painful response)
U (Unresposive)
Sylvia A Price. Lorraine M Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran. EGC
MOTORIC
RESPONE
VERBAL
RESPONE
EYE RESPONE
Tidak ada
pergerakan
Tidak bersuara
Tidak membuka
mata
Ekstensi abnormal
Buka mata
terhadap rasa
sakit
Fleksi abnormal
Tidak tepat
Terjadi efek
penarikan dari rasa
sakit
Percakapan yang
membingungkan
Buka mata
spontan
Terlokalisasi pada
rasa sakit
Terorientasi dan
tepat
Mengikuti perintah
Sylvia A Price. Lorraine M Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran. EGC
Sumbatan parsial
saluran napas
Lidah jatuh ke
belakang
mendengkur
kompensasi
frekuensi
pernapasan
TRAUMA
VASOKONTRIK
SI PEMBULUH
DARAH
PERIFER
KULIT PUCAT
Kolecki P. Hypovolemic Shock. 2012.
SYOK
HIPOVOLEMIK
KOMPENSASI
TUBUH AKTIF
Romans Forensic, The Text Book Of Forensic. 25th Edition. Departement Of Forensic Medicine. University Of
Lambung Mangkurat
Pemberian Oksigen
Anamnesis
Feigin, Valery. Stroke Panduan Bergambar Tentang Pencegahan dan Pemulihan Stroke. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu
Populer. 2006
Persyaratan transportasi
Syarat transportasi penderita
Memenuhi syarat :
Perdarahan dihentikan
Luka ditutup
Kesadaran
Pernapasan
Daerah perlukaan
Feigin, Valery. Stroke Panduan Bergambar Tentang Pencegahan dan Pemulihan Stroke. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu
Populer. 2006
Cukup tinggi sehingga petugas dapat berdiri dan infs dapat jalan
Feigin, Valery. Stroke Panduan Bergambar Tentang Pencegahan dan Pemulihan Stroke. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium darah
CT Scan
MRI
Angiografi serebral
Ekoensefalography
EEG (elektroensefalography)
EMG (Elektromiography)
Feigin, Valery. Stroke Panduan Bergambar Tentang Pencegahan dan Pemulihan Stroke. Jakarta : PT. Bhuana Ilmu
Populer. 2006
Anatomi kepala
Harsono. 1996. Buku Ajar : Neorologi Klinis. Yogyakarta : Gajah Mada University
Widiyanto, T. Cedera Kepala Epidemiologi dan Patofisiologi.
Sylvia A Price. Lorraine M Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : Penerbit
Harsono. 1996. Buku Ajar : Neorologi Klinis. Yogyakarta : Gajah Mada University
Widiyanto, T. Cedera Kepala Epidemiologi dan Patofisiologi.
Sylvia A Price. Lorraine M Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : Penerbit
Histologi kepala
Harsono. 1996. Buku Ajar : Neorologi Klinis. Yogyakarta : Gajah Mada University
Widiyanto, T. Cedera Kepala Epidemiologi dan Patofisiologi.
Sylvia A Price. Lorraine M Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : Penerbit
SEL PENYOKONG
Sel penyokong pada umumnya berasal dari ectoderm.
Pada sistem saraf pusat, sel penyokong disebut dengan
neuroglia yang terdiri dari sel ependim, astrosit,
oligodendria,dan microglia. Pada sistem saraf perifer,
tersusun atas sel Schwann sel kapsel dalam ganglion
DENDRIT
Secara mikroskopis, dendrite bercabang yang
percabangannya tergantung jenis sel saraf. Pada
permukaan percabangan terdapat benjolan-benjolan
untuk bersinapsis yang disebut dengan gemula atu spina.
Harsono. 1996. Buku Ajar : Neorologi Klinis. Yogyakarta : Gajah Mada University
Widiyanto, T. Cedera Kepala Epidemiologi dan Patofisiologi.
Sylvia A Price. Lorraine M Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : Penerbit
AXON
MYELIN
Membentuk selubung diluar axolema dengan pola
berpenggal-penggal, karena adanya nodus ranvier.
Selubung myelin ini tersusun atas campuran fosfolipid,
kolesterol, dan serebrosid. Ketebalan selubung pada
berbagai axon tidak sama. Di luar selubung myelin
terdapat selubung neurolemma. Pada sistem saraf pusat
disebut dengan sel oligodendroglia dan pada sistem sraf
Harsono. 1996. Buku Ajar : Neorologi Klinis. Yogyakarta : Gajah Mada University
perifer disebut dengan sl schwan.
Widiyanto, T. Cedera Kepala Epidemiologi dan Patofisiologi.
Sylvia A Price. Lorraine M Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : Penerbit
Harsono. 1996. Buku Ajar : Neorologi Klinis. Yogyakarta : Gajah Mada University
Widiyanto, T. Cedera Kepala Epidemiologi dan Patofisiologi.
Sylvia A Price. Lorraine M Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : Penerbit
Medulla spinalis
Medulla spinalis berbentuk silindris panjang dan mengisi
canalis vertebralis. Pada setiap segmennya keluas sepasan
nervus spinalis. Secara mikroskopis, bagian sustansia
grissea tersusun atas sel-sel neuron yang membentuk
nucleus, pada bagian tengah terdapat kanalis sentralis.
Selubung otak
Harsono. 1996. Buku Ajar : Neorologi Klinis. Yogyakarta : Gajah Mada University
Widiyanto, T. Cedera Kepala Epidemiologi dan Patofisiologi.
Sylvia A Price. Lorraine M Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : Penerbit
Fisiologi kepala
OTAK
Serebrum
Pada otak besar ditemukan beberapa lobus yaitu:
1. Lobus frontalis
2. Lobus parietalis
3. Lobus temporalis
4. Oksipitalis yang mengisi bagianbelakang dari serebrum.
Fungsi serebrum
5. Mengingat pengalaman yang lalu.
6. Pusat persarafan yang menangani, aktivitas mental, akal,
intelegensi, keinginan,dan memori.
7. Pusat menangis, buang air besar, dan buang air kecil.
Harsono. 1996. Buku Ajar : Neorologi Klinis. Yogyakarta : Gajah Mada University
Widiyanto, T. Cedera Kepala Epidemiologi dan Patofisiologi.
Batang Otak
1. Diensefalon
a. Vasokonstriktor, mengecilkan pembuluh darah
b. Respiratori, membantu proses persarafan.
c. Mengontrol kegiatan refleks.
d. Membantu kerja jantung.
2. Mesensefalon
a. Membantu pergerakan mata,mengangkat kelopak mata.
b. Memutar mata dan pusat pergerakan mata.
Harsono. 1996. Buku Ajar : Neorologi Klinis. Yogyakarta : Gajah Mada University
Widiyanto, T. Cedera Kepala Epidemiologi dan Patofisiologi.
Sylvia A Price. Lorraine M Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : Penerbit
3. Pons varoli
a. Penghubung antara kedua bagian serebelum dan antara medula
oblongata dan serebelum atau otak besar.
b. Pusat saraf nervus trigeminus.
4. Medula oblongata
a. Mengontrol kerja jantung.
b. Mengecilkan pembuluh darah (vasokonstriktor).
c. Pusat pernapasan.
d. Mengontrol kegiatan refleks
Harsono. 1996. Buku Ajar : Neorologi Klinis. Yogyakarta : Gajah Mada University
Widiyanto, T. Cedera Kepala Epidemiologi dan Patofisiologi.
Sylvia A Price. Lorraine M Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : Penerbit
Serebellum
1. Arkhioserebelum (vestibuloserebelum), serabut aferen berasal dari
telinga dalam yangditeruskan oleh nervus VIII (auditorius) untuk
keseimbangan dan rangsangan pendengaranke otak.
2. Paleaserebelum (spinoserebelum. Sebagai pusat penerima impuls dari
reseptor sensasiumum medula spinalis dan nervus vagus (N.
trigeminus) kelopak mata, rahang atas, dan bawah serta otot
pengunyah.
3. Neoserebelum (pontoserebelum). Korteks serebelum menerima infor
masi tentanggerakan yang sedang dan yang akan dikerjakan dan
mengaturgerakan sisi badan
Harsono. 1996. Buku Ajar : Neorologi Klinis. Yogyakarta : Gajah Mada University
Widiyanto, T. Cedera Kepala Epidemiologi dan Patofisiologi.
Sylvia A Price. Lorraine M Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : Penerbit
DAFTAR PUSTAKA
Cameron John R, dkk, Fisika Tubuh Manusia, Edisi 2, Jakarta, EGC, 2006
American College of Surgeons, Advance Trauma Life Support, Edisi 7
Sylvia A Price. Lorraine M Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran. EGC
Komisi Trauma IKBAI. ATLS Untuk Dokter Edisi 7, 2004.
Kolecki P. Hypovolemic Shock. 2012.
Romans Forensic, The Text Book Of Forensic. 25th Edition. Departement Of Forensic
Medicine. University Of Lambung Mangkurat
Suparjo. Konsep Dasar Bantuan Hidup Dasar. 2009.
TERIMA KASIH