Isnati Rahayu
2012730053
Identitas Pasien
Nama : An. AW
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 4 th
Alamat : Cakung barat
Nama Ayah : Tn. M
Umur Ayah: 40 tahun
Pendidikan Ayah: S1
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Nama Ibu : Ny. R
Umur Ibu : 35 tahun
Pendidikan Ibu : SMA
Pekerjaan Ibu : IRT
Kamar : Isolasi Al Farisi
Tanggal masuk : 23 Mei 2016
Jam masuk: 08.00 WIB
Jaminan : BPJS PBI Kelas II
Keluhan Utama
Demam sejak 5 hari yang lalu
Keluhan Tambahan
Batuk, pilek, timbul bercak-bercak merah, BAB cair
Riwayat Penyakit Sekarang
Demam sejak 5 hari yang lalu. Sudah diberi obat penurun panas
demam sempat turun namun demam naik lagi. Demam disertai
batuk dan pilek. Batuk berdahak. Muncul bercak-bercak merah
dari kemarin. Menurut OT bercak-bercak merah pertama kali muncul
di wajah dan leher lalu ke seluruh tubuh. Mata nampak merah
sudah beberapa hari. Kemarin BAB cair sebanyak 3x, hari ini BAB cair
2x, berampas, tidak berlendir, berwarna kuning kehijauan, baunya
biasa saja. Mual (+) kemarin, muntah (+) 2x semalam, kejang (-),
mimisan (-), gusi berdarah (-).
Anamnesis
Riwayat Pengobatan
Orang tua pasien mengatakan os hanya diberi obat penurun panas sirup dari
klinik, demam turun, tapi naik lagi dan diberi obat puyer diminum 3 kali sehari.
Riwayat Alergi
Menurut OT pasien tidak memiliki riwayat alergi.
Anamnesis
Riwayat Psikososial
Pasien tinggal di daerah padat penduduk, ventilasinya cukup, dan
rumah dalam keadaan bersih rajin dibersihkan, dalam satu rumah
dihuni oleh 5 orang. Ayah, ibu, dan 3 orang anak. OT mengatakan
bahwa kemarin tetangga ada yang terkena sakit campak,
namun tidak dirawat.
Anamnesis
Riwayat Imunisasi
DASAR
LANJUTAN
POLIO
tahun
HEPATITIS B: 3x saat lahir, usia 1 dan 6 bulan
CAMPAK
Anamnesis
Riwayat Nutrisi
Pasien mendapatkan ASI ekslusif sampai 6 bulan, sekarang makan
2-3x sehari komposisi nya nasi, ayam atau daging, dan telur, anak
suka makan kue dan jajanan. Tetapi tidak suka memakan sayur.
Bahasa
Motorik Halus
Motorik
Sosial
Kasar
Perkembangan
Mengetahui Mencontoh
Melompat
dengan
(P)
kaki (P)
Mengartika Menggambar
Berdiri
1 Bermain
tanpa
(P)
Menyebut 4 Mencontoh
Berdiri
warna (P)
gambar + (P)
(P)
1 Menyiapkan
(P)
Pemeriksaan Fisis
Keadaan Umum : tampak sakit sedang, rewel
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital
Suhu
: 38,5 0C
Tekanan darah
: tidak dilakukan
Denyut nadi
: 110 x/ menit, irama teratur, isi cukup
Pernapasan
: 26 x / menit
Antropometri
BB: 14 kg
TB
: 95 cm
Status Gizi
BB/ U : 14/13,8 x 100 % = 101,4 % Gizi baik
TB/U : 95/93 x 100% = 102,2 % Gizi baik
BB/ TB: 14/14,2 x 100 % = 98,6 % Gizi baik
Kesan : Gizi Baik/ Cukup
Status Generalis
Kepala
Bentuk : Normosepal,ubun-ubun besar tidak cekung
Rambut
: Hitam,distribusi merata, tidak mudah rontok
Mata
: Edema palpebra (-/-), mata merah dan berair, konjungtiva
anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+), pupil isokor, air
mata biasa, mata cekung (-/-), fotofobia (+)
Hidung : Pernapasan cuping hidung (-/-), sekret (+/+), septum deviasi
(-), nyeri tekan (-), epitaksis (-/-)
Telinga : Normotia, serumen keluar dari telinga (-/-)
Mulut
: Bibir pucat (-), bibir kering (+), sianosis (-), lidah kotor (-),
stomatitis (+) di bibir bawah bagian dalam, faring hiperemis (+),
koplik spot (+)
Leher
: kaku kuduk (-), Pembesaran KGB (-)
Status Generalis
THORAKS
Inspeksi: Dada simetris, retraksi dinding dada (-) , tidak ada bagian
dada yang tertinggal saat bernafas, otot bantu pernapasan (-)
Palpasi : simetris, vocal fremitus (tidak diakukan), tidak ada bagian
dada yang tertinggal saat bernapas, nyeri tekan (-)
Perkusi : sonor pada semua lapang paru
Auskultasi : Suara paru vesikuler, wheezing (-/-), ronki(-/-)
JANTUNG
Inspeksi
: Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi
: BJ I & II reguler(+), murmur (-), gallop (-)
Status Generalis
ABDOMEN
Inspeksi: Perut tampak simetris, distensi (-)
Auskultasi : Bising usus ( + )
Palpasi : Turgor kulit kembali cepat, elastisitas baik, nyeri tekan (-),
hepatomegali (-),splenomegali (-)
Perkusi : timpani di 4 kuadran abdomen
EKTREMITAS ATAS
Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-), sianosis (-), ruam
kemerahan (+)
EKSTREMITAS BAWAH
Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-), sianosis (-), ruam
kemerahan (+)
Resume
Demam 5 hari SMRS disertai batuk berdahak dan pilek. Muncul ruam makula
eritematosa di hari ke 4 demam, dimulai dari wajah dan leher lalu menyebar ke
seluruh tubuh. Terdapat BAB cair kemarin sebanyak 3x dan 2x pada hari ini. BAB
cair disertai ampas berwarna kuning kehijauan tidak berlendir dan tidak berbau
busuk. Muntah 2x semalam. Tetangga pasien menderita sakit campak kemarin.
Pada Pemeriksaan Fisis ditemukan
Suhu
: 38,5 0C di aksila
Denyut nadi
: 110 x/ menit, irama teratur, kuat angkat.
Pernapasan
: 26 x / menit
Mata
: mata merah berair
Mulut : bibir kering, terdapat stomatitis di bibir bawah bagian dalam,
faring hiperemis, koplik spot (+)
Kulit : terdapat bercak-bercak merah diseluruh tubuh
Rencana Penatalaksanaan
Tirah
baring
Monitor tanda vital
Pengobatan simtomatik:
Antipiretik Paracetamol syrup 1-2 sendok
takar (5ml), 3-4 kali sehari
Ekspektoran Bromhexine HCl syrup 2x1
sendok takar (5ml) perhari
Rehidrasi parenteral (IV) dengan cairan
infus RL
Kebutuhan cairan pada anak dengan BB 14
kg
1.000cc + (50ccx4kg) = 1.200 cc
Kebutuhan cairan:
Tetesan infus = 1.200 cc x 20 tts = 16
tpm (makro)
24 jam x 60
Vitamin A
Follow Up
HASIL
SATUAN
NILAI NORMAL
HEMATOLOGI
13,2
g/dl
13,8-17,0
9,5
sel/mm3
4,5-10,8
Hematokrit
38,9
40,0- 54,0
Trombosit
289
ribu/mm3
185.000-
Hemoglobin
Leukosit
402.000
Follow Up
Date
23-05-2016
12.00 wib
pilek
P
-
infus RL
Bromhexine HCl
Paracetamol
bercak
Vit. A
diseluruh tubuh,
Anak
rewel,
Zink
mata
bengkak
Lacto B
dan berair,
bibir kering,
infus RL
(+)
muntah
merah
Morbili
terdapat
stomatitis,
terdapat
ruam
makula
eritematosa
di
24-05-2016
seluruh tubuh
Demam (+), batuk (+), Suhu : 39,7 C
14.45 wib
Bromhexine HCl
Paracetamol
Vit. A
Zink
ssariawan (+)
teraba
Lacto B
(+),
baik,
hangat,
akral
ruam
stomatitis (+)
Morbili
Follow Up
Date
25-05-2014
Demam
12.30 wib
(+),
(-),
pilek
(-),
Morbili
infus RL
Bromhexine HCl
makan RR : 328 x /m
Paracetamol
Vit. A
Zink
bercak-bercak
hangat,
Lacto B
Observasi
mencret
sudah
mau,
menghitam
mau
mulai akral
16.00 wib
KU
dan
TTV
(+)
26-05-2016
Tinjauan Pustaka
Definisi:
Morbili atau campak adalah penyakit virus akut yang
disebabkan oleh virus campak. Penyakit ini sangat infeksius,
dapa menular sejak awal masa prodromal sampai lebih kurang 4
hari setelah munculnya ruam. Penyebaran infeksi melalui
droplet.
Etiologi:
Penyakit ini disebabkan oleh virus campak yaitu virus rubella
golongan Paramyxovirus dari genus Morbillivirus.
Tinjauan Pustaka
Epidemiologi:
Pada tahun 2005 terdapat 345.000 kematian di dunia akibat
penyakit campak dan sekitar 311.000 kematian terjadi pada
anak-anak usia dibawah lima tahun. Pada tahun 2006 terdapat
242.000 kematian karena campak atau 27 kematian terjadi
setiap jamnya (WHO, 2007).
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Darah tepi: jumlah leukosit normal atau meningkat apabila ada
komplikasi infeksi bakteri
Pemeriksaan untuk komplikasi:
Ensefalopati dilakukan pemeriksaan cairan serebrospinalis,
kadar elektrolit darah dan analisis gas darah
Enteritis: feses lengkap
Bronkopneumonia: dilakukan pemeriksaan foto dada dan
analisis gas darah
Tatalaksana
Tanpa komplikasi:
Tirah baring di tempat tidur
Vitamin A 100.000 IU, apabila disertai malnutrisi dilanjutkan 1.500 IU tiap hari
Diet makanan cukup cairan, kalori yang memadai. Jenis makanan disesuaikan dengan
tingkat kesadaran pasien dan ada tidaknya komplikasi
Pengobatan dengan komplikasi:
Ensefalopati
Kloramfenikol dosis 75 mg/kgBB/hari dan ampisilin 100 mg/kgBB/hari selama 7-10 hari
Kortikosteroid: deksametason 1 mg/kgBB/hari sebagai dosis awal dilanjutkan 0,5
g/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis sampai kesadaran membaik (bila pemberian lebih dari 5
hari dilakukan tapering off)
Kebutuhan jumlah cairan dikurangi kebutuhan serta koreksi terhadap gangguan elektrolit
Bronkopneumonia
Kloramfenikol 75 mg/kgBB/hari dan ampisilin 100 mg/kgBB/hari selama 7-10 hari
Oksigen 2 liter/menit
Daftar Pustaka
1. Pengurus Pusat Ikatan Dokter Indonesia, Campak dalam Pedoman Pelayanan Medis Ikatan
Dokter Anak Indonesia, Jilid 1, Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010. Hal 33-35.
2. Nelson E waldo, et.al, Morbili dalam Bab infeksi virus Buku ilmu Kesehatan Anak Volume 2,
Edisi 15, EGC, 1999, hal 1068 1071.
3. Soegianto S. Campak. Dalam: Buku Ajar Infeksi & Penyakit Tropis. Jakarta; IDAI, 2002:12533.
4. Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak, Morbili dalam Bab Infeksi Buku Kuliah Ilmu Kesehatan
Anak Jilid 2, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 1997, hal. 283 - 285
5. Suprohaita,dkk, Morbili dalam Kapita selekta kedokteran, edisi 3, jilid 2, Media Aesculapius
fakultas kedokteran Indonesia,Jakarta,2000,465-468.
6. WHO dokumen tentang campak dan halaman CDC tentang campak
7. Dit.Jen. PPM-PL Departemen Kesehatan bekerja sama dengan WHO. 2002. Pedoman
Surveilans dan Respon KLB Campak. Jakarta.
8. Soegeng Soegijanto. Campak. Dalam : ed. Sumarno S. Poorwo Soedarmo, Herry Garna, Sri
Rezeki S. Hadinegoro. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Infeksi & Penyakit Tropis. Edisi I. 2002.
Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI : Jakarta. p 125-136.
TERIMAKASIH