Anda di halaman 1dari 26

Clinical Science Session

DEMAM

Oleh : Rizka Dewi Rahmiati


G1A215039
Pembimbing : dr.Aywar Zamri,Sp.PD,FINASIM

Pendahuluan
Hipotalamus

sebagai
termoregulator menjaga agar suhu
tubuh tetap berada pada 37C.1
Demam adalah suhu tubuh inti >
38C. 2
Demam terdiri dari beberapa tipe
yang dapat menjadi ciri khas
beberapa penyakit. Namun
terkadang sama sekali tidak bisa
dihubungkan dengan suatu
1.
Fauci, Longo, Kasper, Hauser, Jameson, Loscalzo. Fever and hyperthermia ini Harrisons Principle of Internal
3
Medicine 18th
Edition.
United States of America:
Mc Graw jelas..
Hills Company 2012.
penyebab
yang
2.
Robertson C, Japp AG, Editors. Macleod Diagnosis Klinis. Singapore: Elsevier 2013.
3.
Nelwan R. Demam:tipe dan pendekatan dalam Buku Ajar ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta:
Interna Publishing; 2009.

Pendahuluan
Menentukan

penyebab dari
demam dapat menjadi tugas
yang sulit. Kesalahan diagnosis
pasien dengan gejala demam
paling sering dibuat. 3, 4

3.
Nelwan R. Demam:tipe dan pendekatan dalam Buku Ajar ilmu Penyakit Dalam Jilid III
Edisi V. Jakarta: Interna Publishing; 2009.
4.
Munro N. Fever in Acute and Critical care, a diagnostic approach. AACN Advanced Critical
care. 2014;28(3):237-48.

Definisi
Demam

adalah peningkatan suhu


tubuh, yang melampaui variasi
normal harian dan terjadi
bersamaan dengan peningkatan
set point hipotalamus1
Demam merupakan peningkatan
suhu inti tubuh di atas 38.3C5
Suhu tubuh normal berkisar
antara 36.5 37.2C6

1.
Fauci, Longo, Kasper, Hauser, Jameson, Loscalzo. Fever and hyperthermia ini Harrisons
Principle of I
nternal Medicine 18th Edition. United States of America: Mc Graw Hills
Company 2012.
5.
Committee SCCE-BMG. Fever assesment Department of surgical Education Orlando
Regional
Medical center. 2013:1-9.
6.
Anochie, Ifesina P. Mechanism of fever in humans. International journal of Microbiology
and Immunology research. 2013;2(5):037-43.

rendah

(37.2-38 C)
sedang (38.1- 40 C)
tinggi (diatas 40 C) 7

7.
Abercrombie DD, Bressie M, Carman J, Criddle LM, Hisley SM, Isen JA, et al. Professional
guide to
signs & symptoms 6ed. Philadelphia Lippincott Williams & Wilkins; 2010.

Tipe Demam
Demam

septik
Demam remiten
Demam intermiten
malaria
Demam kontinyu
Demam siklik
infeksi Borrelia, penyakit
Hodgkin dan limfoma3,7
3.
Nelwan R. Demam:tipe dan pendekatan dalam Buku Ajar ilmu Penyakit Dalam Jilid III
Edisi V. Jakarta: Interna Publishing; 2009.
7.
Abercrombie DD, Bressie M, Carman J, Criddle LM, Hisley SM, Isen JA, et al. Professional
guide to signs
& symptoms 6ed. Philadelphia Lippincott Williams & Wilkins; 2010.

Tipe Demam
Demam Belum Terdiagnosis / fever of
undiagnosed origin (FUO)
FUO klasik
FUO nosokomial
FUO Neutropenik
FUO HIV3, 8
Demam dibuat-buat atau pura-pura
(factitious fever) 3, 9
3.
Nelwan R. Demam:tipe dan pendekatan dalam Buku Ajar ilmu Penyakit Dalam Jilid III
Edisi V. Jakarta: Interna Publishing; 2009.
8.
R RA, M BG. Approach to the Adult Patient with fever of unknown origin. American
Family
Physician. 2013;68(11):2224-8.
9.
Nathwani D, kum Y. Pasien dewasa dengan demam dalam Macleod pemeriksaan klinis
edisi ketigabelas. singapore: Elsevier; 2014.

Epidemiologi
Dalam praktek, 90% pasien dengan
keluhan demam, pada dasarnya
merupakan suatu penyakit yang selflimiting3
Penyebab demam 37-74% adalah
infeksi10
Demam yang terjadi pada orang yang
bepergian : Amerika 3%, Swiss 2% 11
3.
Nelwan R. Demam:tipe dan pendekatan dalam Buku Ajar ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V.
Jakarta: Interna Publishing; 2009.
10. Kaul DR, Flanders SA, Beck JM, Saint S. BRIEF REPORT: Incidence, Etiology, Risk Factors, and
Outcome of
Hospital-acquired Fever A Systematic, Evidence-based Review. J GEN INTERN MED
2006;2(1):11847.
11. Tropical Diseases in Travelers. singapore: Blackwell Publishing; 2009.

Patogenesis Demam12
Pirogen eksogen dari
bakteri (endotoksin), virus,
fungi
Pusat pengaturan suhu
hipotalamus

Aktivasi monositmakrofag dan sel T

Pelepasan IL-1, IL6, IFN, TNF


Produksi PGE2
meningkatkan set point
suhu
Sistem saraf otonom

Konservasi suhu
Vasokontriksi kutan
Penurunan keringat

Pembangkitan suhu
Peningkatan kontraksi otot
Refleks menggigil

Demam
12. Huether SE, McCance KL. Understanding Pathophysiology. 5 ed. Brashers VL, Rote NS, editors. United
States of America:
Mosby, Inc; 2012.

Penyebab Demam2

2.
Robertson C, Japp AG, Editors. Macleod Diagnosis Klinis. Singapore: Elsevier
2013.

Pendekatan Diagnosis
A. Anamnesis9, 13
Keluhan Utama
Bagaimana demam telah didokumentasikan
Apakah muncul ruam atau perubahan pada kulit
Secara sistematik tanyakan mengenai adanya
gejala lokal
Apakah terdapat gejala konstitusional
Konsumsi Alkohol

9.
Nathwani D, kum Y. Pasien dewasa dengan demam dalam Macleod pemeriksaan klinis
edisi ketigabelas.
singapore: Elsevier; 2014.
13. CMC A, CJ L, M D. Davidson's Clinical and Practice of Medicine. 20 ed: Churchill
Livingstone 2006

Riwayat Penyakit Dahulu


riwayat berulang
infeksi/penyakit/tindakan pembedahan
atau terapi gigi sebelumnya
kontak atau tinggal di fasilitas
perawatan kesehatan terutama dalam
jangka panjang
riwayat imunosupresi
pemasangan kateter IV atau pun
uretra, dan implan, penggantian
sendi9, 13
9.
Nathwani D, kum Y. Pasien dewasa dengan demam dalam Macleod pemeriksaan klinis edisi
ketigabelas.
singapore: Elsevier; 2014.
13. CMC A, CJ L, M D. Davidson's Clinical and Practice of Medicine. 20 ed: Churchill Livingstone 2006

Riwayat

obat-obatan9
Riwayat Perjalanan9, 14

9.
Nathwani D, kum Y. Pasien dewasa dengan demam dalam Macleod pemeriksaan klinis edisi
ketigabelas.
singapore: Elsevier; 2014.
14. Johnston V, Stockley JM, Dockrell D, Warrell D, Bailey R, Pasvol G, et al. Fever in returned
travellers presenting
in the United Kingdom: Recommendations for investigation and initial
management. Journal of Infection. 2009;59:1-18.

B. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik umum
a. Pencatatan temperatur dan lokasi pengukuran
b. Cari tanda bahaya
1. Perubahan status mental
2. Sakit kepala dan atau kaku leher
3. Ptekie / purpura
4. Hipotensi-tekanan darah sistolik < 90 mmHg
5. Takikardi frekuensi denyut jantung > 90 x / menit dengan
penyempitan tekanan nadi dan denyut yang kuat.
6. Takipnue- frekuensi nafas > 20x/menit
7. Riwayat perjalanan ke area endemic malaria atau TB
8. Riwayat penggunaan obat imunosupresan
9.Komorbiditas aktif yang bermakna (HIV, keganasan,
transplantasi organ)
10. Temperatur >38C atau < 36C
11. Menggigil (kedinginan) 9
9.
Nathwani D, kum Y. Pasien dewasa dengan demam dalam Macleod pemeriksaan klinis edisi
ketigabelas. singapore: Elsevier; 2014.

c. Pengkajian tampilan umum


d. Inspeksi seluruh tubuh untuk mencari ruam
e. Lihat area dengan eritema, pembengkakan
atau luka lepuh
f. Periksa bagian leher, aksila, epitroklear dan
lipat paha
g. Bukti tanda-tanda inflamasi di lokasi kateter
h. Inspeksi luka operasi yang terjadi akhir-akhir
ini
i. Lihat tangan dan kaki untuk mencari splinter
hemorrhage dan lesi Janeway9
9.
Nathwani D, kum Y. Pasien dewasa dengan demam dalam Macleod pemeriksaan klinis edisi
ketigabelas. singapore: Elsevier; 2014.

Pemeriksaan
fisik sistemik14

13. CMC A, CJ L, M D. Davidson's


Clinical and Practice of Medicine. 20
ed: Churchill Livingstone 2006

WHO15

15. WHO. Who Informal Consultation On Fever Management In Peripheral Health Care Settings A
Global
Review
Of Evidence And Practice. Switzerland: WHO Press; 2013.

Diagnosis Banding7

7. Abercrombie DD, Bressie M, Carman J, Criddle


LM, Hisley SM, Isen JA, et al. Professional guide
to signs & symptoms 6ed. Philadelphia
Lippincott Williams & Wilkins; 2010.

Tatalaksana
Indikasi rawat :
Sepsis berat/syok sepsis
Hipertermia maligna
Heat stroke
Untuk mengontrol suhu ketika demam dengan suhu >
41C atau berhubungan dengan kejang atau
perubahan status mental atau untuk membuat grafik
akurat suhu2, 16, 18

2.
Robertson C, Japp AG, Editors. Macleod Diagnosis Klinis. Singapore: Elsevier 2013.
16. Varghese GM, Trowbridge P, Doherty T. Investigating and managing pyrexia of unknown origin
in adults. BMJ.
2010;341:878-81.
18. Stephen J M, Maxine A P. Current Medical Diagnosis and Treatment 2012. 51 ed: The McGrawHill Companies, Inc; 2011.

Terapi non farmakologi :


tirah baring, kompres dingin
cairan dan makanan
hentikan pemakaian obat penyebab
bagi demam yang disebabkan oleh
obat17
Terapi farmakologis :
Terapi simtomatis dengan antipiretik
cairan intravena
antimikroba
steroid17
17. setyohadi b, arsana pm, soeroto ay, suryanto a, abdullah m. EIMED PAPDI Kegawatdaruratan
Penyakit Dalam (Emergency in Internal Medicine). Jakarta Interna Publishing 2011.

Terdapat paparan terhadap produk darah, obat


anestetik, antipsikotik atau stimulan

Ya

Pertimbangkan reaksi transfusi/hipertermia


malignan/ sindroma neuroleptic malignan

Tidak
Frekuensi nadi > 90,
leukosit/CRP abnormal

RR

>20

atau

Ya

Sindroma respon inflamasi sistemik


(SIRS) / sepsis

Nilai derajat keparahan


dan cari sumbernya

Tidak
Penilaian klinis lengkap + skrining sepsis
Factor resiko spesifik untuk infeksi

Ya

Evaluasi lebih lanjut yang bertarget

Tidak
Temuan
klinis
/
pemeriksaan
menunjukkan kemungkinan sumbernya?

awal

Ya

Pastikan diagnosis + pengobatan empiris

Tidak

Hasil kultur positif ?


Tidak

Demam menetap

Ya

Cari sumbernya
spesifik

terapi

antimikroba

Ya

Penilaian lebih lanjut untuk FUO

Tidak

Kemungkinan infeksi virus yang dapat sembuh sendiri


Periksa sebagai demam dengan penyebab yang jelas bila terdapat CRP/LED meningkat, demam
berulang atau gangguan sistemik mayor

Pemeriksaan
Penunjang9

9. Nathwani D, kum Y. Pasien dewasa


dengan demam dalam Macleod
pemeriksaan klinis edisi ketigabelas.
singapore: Elsevier; 2014.

KESIMPULAN
Demam

diartikan suhu tubuh di atas

37,2C.
Demam dapat disebabkan oleh infeksi,
keganasan, obat-obatan, dan gangguan
pada jaringan ikat.
Pendekatan diagnosis dengan
anamnesis dan pemeriksaan fisik .
Pemeriksaan penunjang untuk
membantu menegakkan diagnosis.
Tatalaksana diberikan non farmakologi
dan farmakologi sesuai penyebab

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • CSS Fever
    CSS Fever
    Dokumen25 halaman
    CSS Fever
    RiZka Dewi RahMiati
    Belum ada peringkat
  • CRS Mata: Katarak
    CRS Mata: Katarak
    Dokumen31 halaman
    CRS Mata: Katarak
    RiZka Dewi RahMiati
    Belum ada peringkat
  • CRS Mata: Katarak
    CRS Mata: Katarak
    Dokumen31 halaman
    CRS Mata: Katarak
    RiZka Dewi RahMiati
    Belum ada peringkat
  • CRS Mata: Katarak
    CRS Mata: Katarak
    Dokumen31 halaman
    CRS Mata: Katarak
    RiZka Dewi RahMiati
    Belum ada peringkat
  • CRS Mata: Katarak
    CRS Mata: Katarak
    Dokumen31 halaman
    CRS Mata: Katarak
    RiZka Dewi RahMiati
    Belum ada peringkat
  • Anti Jamur
    Anti Jamur
    Dokumen32 halaman
    Anti Jamur
    RiZka Dewi RahMiati
    Belum ada peringkat
  • CSS
    CSS
    Dokumen3 halaman
    CSS
    RiZka Dewi RahMiati
    Belum ada peringkat
  • Clinical Science Session
    Clinical Science Session
    Dokumen24 halaman
    Clinical Science Session
    RiZka Dewi RahMiati
    Belum ada peringkat
  • Obsessive Compulsive Disorder
    Obsessive Compulsive Disorder
    Dokumen18 halaman
    Obsessive Compulsive Disorder
    RiZka Dewi RahMiati
    Belum ada peringkat
  • Anti Jamur
    Anti Jamur
    Dokumen32 halaman
    Anti Jamur
    RiZka Dewi RahMiati
    Belum ada peringkat
  • Lapkas DKA
    Lapkas DKA
    Dokumen21 halaman
    Lapkas DKA
    RiZka Dewi RahMiati
    Belum ada peringkat
  • Clinical Science Session
    Clinical Science Session
    Dokumen19 halaman
    Clinical Science Session
    RiZka Dewi RahMiati
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen31 halaman
    Bab I Pendahuluan
    RiZka Dewi RahMiati
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen31 halaman
    Bab I Pendahuluan
    RiZka Dewi RahMiati
    Belum ada peringkat
  • Tugas Syok Kebidanan
    Tugas Syok Kebidanan
    Dokumen37 halaman
    Tugas Syok Kebidanan
    RiZka Dewi RahMiati
    Belum ada peringkat
  • Autism Spectrum Disorder Resume
    Autism Spectrum Disorder Resume
    Dokumen7 halaman
    Autism Spectrum Disorder Resume
    RiZka Dewi RahMiati
    Belum ada peringkat
  • Hydrocephalus Css
    Hydrocephalus Css
    Dokumen26 halaman
    Hydrocephalus Css
    RiZka Dewi RahMiati
    Belum ada peringkat
  • CSS Demam
    CSS Demam
    Dokumen30 halaman
    CSS Demam
    RiZka Dewi RahMiati
    Belum ada peringkat