Anda di halaman 1dari 9

Penerapan Teori Lenturan

1. contoh lenturan dengan penampang tak simetris

Hubungan antara lx dan Wx dan penerapannya


pada penampang tak simetris
telah kita ketahui bahwa di antara modulus
penampang/momen tahanan Wx dan momen inersia lx
ada hubungan sebagai berikut :

Wx
=
Pada penampang tak simetris serat-serat ekstrem
ditempatkan dengan jarak y yang berada dari titik
berat. Sehingga kita mempunyai dua macam Wx

Tegangan tegangan yang disebabkan M dapat dinyatakan :

Bandingkan/lebturan untuk balok 1 :


perhitungan dengan cara pendekatan
seringkali memakai baja profil berbentuk I. Kita uraikan disini
kemungkinan menyederhanakan perhitungan. Kita perhatikan
sebuah penampang balok I dengan momen dalam M.
Tegangan dapat dihitung dengan rumus

= . y

Kita
lihat bahwa tegangan terbesar pada flens/sayap yang lebar dan
tegangannya kecil pada web/badan yang sempit atau tipis. Gaya-gaya D dan
T akan membentuk momen M = D.Z = T.Z sedang gaya = . . lebih kecil
dibanding M, karenanya diabaikan

Untuk Perhitungan Secara Pendekatan


kita anggap bahwa momen dibentuk oleh gaya D dan T yang
bekerja pada flens (lengan momen Z). Dua buah gaya ini
kenyataannya dapat didistribusikan merata pada luas flens,
sehingga kita dapat menentukan flens

Jika balok pada tengah bentang momennya M = 27 tm = 2.700.000 kg/cm

erhitungan Secara Eksik

Perhitungan Secara Pendekatan


Z = 30 2 = 28 cm
= 60

D = T = = = 96428.6 kg
= =

Tegangan secara pendekatan

Keuntungan

cara ini ialah kita tidak membutuhkan

= 2500
= 22500
= 47500
M = 50.000 kg cm
M = 150.000 kg cm
Perbandingan : 1
:
3
:
6,33

M = 316667 kg cm

Anda mungkin juga menyukai