Anda di halaman 1dari 7

Perencanaan Perkerasan L

AASHTO

Arsip Blo

Senin, 07 Oktober 2013

2013

AASHTO

AAS

Perencanaan Perkerasan Lentur Metode Pt-01-2002-B AASTHO93


Pada gambar trase jalan yang menghubungkan kota A, B, dan kota C. Dimana ruas
jalan A-B merupakan jalan lama, sedangkan kota B C merupakan jalan baru (2
lajur, 2 arah) yang memerlukan perkerasan jalan. Data Data perencanaan sebagai
berikut :

Pertumbuhan lalu lintas (i)


=
6 % pertahun

Klasifikasi jalan
=
Lokal

Dari hasil penyelidikan CBR tanah dasar :


Ruas jalan B C
= 6,6,6,5,5,4,4,7,6,4

Survey lalu lintas dilakukan tahun 2010 :


Kendaraan ringan 2 ton
=
600 buah
Kendaraan bus 8 ton
=
250 buah
Truck 2 as 12 ton
=
250 buah
Truck 3 as 20 ton
=
75 buah
Kendaraan ringan 2 ton (1 + 1)
Roda Depan ( STRT )
Roda Belakang ( STRT )

= 600 buah
= 50 % x 2 ton = 1 ton
= 50 % x 2 ton = 1 ton

Mengena

Tenri

Lihat prof

Truck 2 as 12 ton (4 + 8)
Roda Depan ( STRT )
Roda Belakang ( STRG )

= 250 buah
= 34 % x 14 ton = 4 ton
= 66 % x 14 ton = 8 ton

Truck 3 as 20 ton (6 + 7.7)


Roda Depan ( STRT )
Roda Belakang ( SGRG )

= 75 buah
= 25 % x 20 ton = 5 ton
= 75 % x 20 ton = 15 ton

Diminta :
Rencanakan tebal perkerasan jalan baru ruas jalan B-C jika umur rencana
(UR=10 tahun) dan jalan tersebut digunakan untuk lalu lintas pada tahun 2012
a. Lapisan permukaan (AC, EAC =50000 psi)
b. Lapis pondasi atas (Bt Pecah CBR 90%)
c. Lapis pondasi bawah (Sirtu CBR 50%)
1. Menghitung Angka Ekivalen (AE) atau CESA
Gunakan tabel Angka Ekivalen berdasarkan AASHTO 93 untuk IPt = 2,0 & SN = 3
Kendaraan Ringan ( 1 + 1 )

= 0,0004 + 0,0004

0,0008

Interpolasi untuk beban 1 ton ( Sumbu Tunggal )


0.0002000
AE
0.0020000

0.90
1.00
1.80
AE =

0.00

AE =

0.00040

Kendaraan Bus ( 3 + 5 )

0.00
1.80

0.00
0.9

= 0,0200 + 0,1456

Interpolasi untuk beban 3 ton ( Sumbu Tunggal )


2.70
3.00
3.60

0.0100000
AE
0.0400000

0,1656

1.00

0.90

Interpolasi untuk beban 5 ton ( Sumbu Tunggal )


0.0900000
AE
0.1900000

4.50
5.00
5.40

AE =

0.09

AE =

0.14556

0.19
5.40

Kendaraan Truk 2 As ( 4 + 8 )

0.09
4.5

= 0,0622 + 0,9133

5.00

4.50

3.60

0,9755

Interpolasi untuk beban 4 ton ( Sumbu Tunggal )


0.0400000
AE
0.0900000

3.60
4.00
4.50
AE =

0.04

0.09
4.50

0.04
3.6

4.00

AE =
0.06222
Interpolasi untuk beban 8 ton ( Sumbu Tunggal )
0.6100000
AE
1.0000000

7.30
8.00
8.20

AE =

0.61

AE =

0.91333

Kendaraan Truk 3 As ( 6 +7.7 )

1.00
8.20

0.61
7.3

= 0,2860 + 0,7335

8.00

1,0195

7.30

0.3500000

6.40
AE =

0.19

AE =

0.28600

0.35
6.40

0.19
5.4

6.00

5.40

14.00

13.60

Interpolasi untuk beban 14 ton ( Sumbu Tandem )


0.6460000
AE
0.8430000

13.60
14.00
14.50

2.

AE =

0.65

AE =

0.73356

0.84
14.50

0.65
13.6

Menghitung Beban Sumbu Selama Umur Rencana (W18)


Diketahui :

Faktor Distribusi Arah

= 0,5

Faktor Distribusi Lajur

= 1,0

Umur Rencana (UR)

= 10 tahun

Faktor Pertumbuhan L.Lintas (i)

= 6 % pertahun

Dengan UR =10 th,dan i= 6 % pertahun, dengan menggunakan table 4.10


Didapat Faktor Umur Rencana(N)
= 13,18
W18 = LHR x DA x DL x 365 x N
Jenis Kendaraan
Kendaraan Ringan
Kendaraan Bus Kecil
Kendaraan Truk 2 As
Kendaraan Truk 3As

Beban Sumbu
( 1+1 ) ton
( 3+5 ) ton
( 4+8 ) ton
( 6 +7,7 ) ton

W18
ESAL LHR Awal Faktor UR
0,0008
600
13,18
1154,57
0,1656
250
13,18
99581,49
0,9755
250
13,18
586604,73
1,0195
75
13,18
183919,1
Jumlah
871259,9

Log Wt18 = ZR x So + 9.36 x log.(SN+1) - 0.2 +

Gt
0.4 + (1094/(SN+1)5.19)

+ 2.32 x log.MR - 8.07

S0

= Standar deviasi (0,4-0,5) diambil 0,4

R
ZR

= Reabilitas, table 4.12, jalan Arteri, Luar kota diambil = 80 %


= Standar Normal Deviasi, table 4.11, untuk R, dan S0, diambil =-0,841

IPt
IPo
MR

= Indeks Permukaan Akhir perkerasan, diambil 2,0 (arteri) table 6.2


= Indeks Permukaan Awal perkerasan, diambil 4,0, table 6.1
= Modulus Resielent = 1500*CBR= 1500*4,36=6540
Cara analitis :
CBRrata-rata =
Nilai CBR

6 + 6 + 6 + 5 + 5 + 4 + 4 + 7 + 6 + 4 = 5,30
10
= CBRrata-rata ( )
R= 3,18

Nilai CBR

= 5,30 ( ) = 4,36

Gt
= Log.{(4.0- Pt) / (4.2-1.5)} =
=
Log Wt = Log 0,871 x 10^6

-0,1303
5,940

Masukkan nilai-nilai tersebut kedalam rumus diatas maka didapat SN= 3,185
mendekati nilai asumsi SN = 3
Menentukan Tebal Perkerasan Lentur
a1. Koefisien Surface
a2. Koefisien Base

a1

= 0,173 ln (E AC) 1,813

EAC

= 50.000 psi, 20C (68F),

a2

= 0,249(logEBS)-0,977,atau

a2

= 0,0428 ln (CBRBase) 0,0542


untuk CBR (90%),

a3. Koefisien Sub Base a3


a3

a1 = 0,44

a2 = 0,138

= 0.227(log ESB)- 0,839, atau


= 0,0264 ln (CBRSub-Base) + 0,0194
untuk CBR (50%),

a3 = 0,123

Tebal Minimal (Tabel 4.15)


D1 = 3,0 inch
D2 = 6,0 inch
SN = a1D1 + a2D2m2 + a3D3m3
3,0 = 0,44 x 3,0 + 0,138 x 6,0 x 0,9 + 0,123 x D3 x 0,8
D3 = 9,5 inch
Jadi
D1 = 3,0 inch
=
7,5 cm
D2 = 6,0 inch
=
15,0 cm
D3 = 9,5 inch
=
24,0 cm
Diposkan oleh Andi Rahma Muliani di 12.17

Tidak ada komentar:

+2 Rekomendasikan ini di Google

Beranda
Langganan: Entri (Atom)

Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai