Anda di halaman 1dari 7

PTM/ALAT-ALAT BERAT

Analisa Perhitungan Galian Timbunan dengan Cara Diagram Mass


Haul (DMH)

OLEH :
NAMA : MUH. TAQWIR ALQADRI
NIM : D011171023

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

1
DIAGRAM MASS - HAUL (DMH)

I. PENGANTAR

Diagram Mass-Haul (DMH) adalah suatu diagram yang digunakan di dalam


pekerjaan tanah atau Earthworks untuk penentuan galian dan timbunan yang secara
ekonomi paling efisien. DMH sering digunakan pada pekerjaan earthwork dalam
pelaksanaan konstruksi proyek teknik sipil misalnya proyek jalan raya, jalan kereta api,
dll. Cara pembuatan DMH adalah dengan melakukan penggambaran DMH langsung
diplot di bawah gambar penampang memanjang ( Longitudinal Section) pada center-line
( sumbu proyek) sehingga akan diperoleh :
1. jarak antara tempat yang digali dan yang ditimbun seimbang (balance)
2. jumlah material yang harus dipindahkan dan arah pemindahan
3. luas tanah yang akan diambil (borrowed) atau dibuang (wasted) dan jumlahnya
4. pilihan terbaik secara ekonomi yang akan diambil untuk pekerjaan tanah (galian
dan timbunan)

II. BEBERAPA DEFINISI DAN PENGERTIAN :

1. Haul adalah volume material (tanah) yang dipindahkan dikalikan dengan jarak
pemindahan dinyatakan dalam ” station meter” ( stn. m )
2. Station metre (stn. m) adalah 1 m3 material yang dipindahkan sejauh 100 m .
Bila ada material tanah 20 m3 dipindahkan sejauh 1500 m , maka haul adalah
20 x 1500/100 = 300 stn. m
3. Freehaul dan overhaul dapat dijelaskan dengan suatu contoh berikut . Seorang
kontraktor akan membuang material yang secara ekonomis telah dihitung
misalnya dengan unit price 50 p per m3 pada jarak angkut 150 m. Maka jarak
angkut 150 m ini disebut freehaul . Apabila material harus diangkut melebihi
jarak freehaul , kelebihan jarak dinamakan overhaul .
4. Waste (material yang dibuang) adalah material yang digali namun tidak
digunakan untuk menimbun.
5. Borrow adalah material yang dibutuhkan untuk menimbunan yang diambil dari
tempat lain.
6. Limit of economical haul adalah jarak maksimum overhaul ditambah freehaul.
Bila limit itu tercapai, berarti waste dan borrow dari segi biaya sangat
ekonomis.

2
Contoh :
Jarak Freehaul = 500 m
Overhaul = 10 p per stn m
Borrow = 30 p per m3
Dari data di atas terlihat bahwa untuk overhaul 1 m3 pada jarak 300 m
memerlukan biaya sebesar 30 p , sama dengan biaya untuk borrow , sehingga
300 m adalah jarak maksimum overhaul. Sehingga limit of enconomical haul
adalah = (300 + 500 ) = 800 m

Pengembangan dan Penyusutan

Pada umumnya volume tanah galian akan bertambah/mengembang


dibandingkan terhadap volume tanah aslinya dan akan menyusut/berkurang setelah
digunakan untuk menimbun dan dipadatkan. Pengembangan tanah biasanya bervariasi
antara 15 – 20 % tergantung jenis tanahnya (lempung, pasir ), sedang penyusutan tanah
biasanya antara 10 -15 %. Pengembangan dan penyusutan ini sebaiknya diperhitungkan
(dikoreksikan) untuk menghitung volume tanah .

III. PEMBUATAN DMH

DMH adalah curve yang kontinyu yang menunjukkan penjumlahan aljabar


volume galian ( + ) dan timbunan ( - ) dari stasiun tertentu sampai stasiun berikutnya .
Total volume galian atau timbunan diplotkan pada setiap stasiun langsung di bawah
gambar penampang. Pada DMH, stasiun diplot pada sumbu absis dan jumlah volume
diplot pada sumbu ordinat . Skala pada absis sama dengan skala horisontal pada
gambar profil memanjang (longitudinal section) yang ada di atasnya. Skala ordinat
menyatakan volume per meter kubik, misalnya 1 cm untuk 100 m3 . DMH adalah
metode yang sangat baik untuk menentukan volume waste atau borrow dan dapat
digunakan untuk melihat haul (transportasi).

3
Gambar 1 : DMH

Cara pembutan DMH :


1. Gambarkan profil permukaan tanah memanjang sumbu proyek. Sumbu vertikal
adalah tinggi, sumbu mendatar adalah jarak. Skala jarak biasanya dibuat lebih
kecil dari skala tinggi, karena beda tinggi antar stasiun pada umumnya relatif
kecil dibanding jarak memanjang sumbu proyek. Pada gambar profil memanjang
tersebut , plot gambar rencana sumbu proyek (grade line), sehingga akan dapat
ditentukan dimana yang harus digali dan ditimbun (lihat gambar di atas)
2. Menggunakan data profil melintang pada setiap stasiun akan dapat dihitung
volume tanah yang digali atau ditimbun pada setiap jarak antar dua stasiun.
3. Di bawah gambar profil memanjang, plot DMH . Pada sumbu mendatar plot
jarak antar stasiun dengan skala yang sama dengan gambar profil memanjang di
atasnya. Pada sumbu vertikal plot volume tanah. Skala pada sumbu vertikal
menyatakan volume per meter kubik, misalnya 1 cm untuk 100 m3 .
4. Dimulai dari stasiun 0+00 ( titik awal) volume adalah 0 m3 . Pada stasiun 1+00,
plotkan volume tanah antar stasiun 0 dan stasiun 1 yang telah dihitung ( V1)
Pada stasiun 2+00 , plotkan volume hasil penjumlahan aljabar V1 + V2 . Pada
stasiun 3+00, plotkan volume hasil penjumlahan aljabar V1 + V2 + V3 .
Demikian seterusnya dilakukan untuk setiap stasiun sehingga akan diperoleh

4
diagram Mass . Pada diagram mass, untuk yang naik menunjukan penggalian (+)
, dan yang turun menunjukan penimbunan ( - ).
5. Titik-titik maksimum dari DMH terjadi pada perpotongan antara permukaan
tanah asli (natural ground) dengan formasi rencana , disebut grade points .
6. Pada gambar DMH di atas, galian di luar freehaul ( 500 m ) disebut waste ,
yaitu material yang digali namun tidak digunakan untuk menimbun, sedang
timbunan di lauar freehaul disebut Borrow yaitu material yang dibutuhkan
untuk menimbunan yang diambil dari tempat lain disekitarnya.

CONTOH :
Pada suatu segmen rencana jalan kereta api harus dilakukan penggalian dan
penimbunan. Pada Tabel 1 berikut adalah data elevasi permukaan tanah pada setiap
stasiun (sta.) sepanjang sumbu proyek dan data volume. Grade line dimulai pada
elevasi 43,5 m di sta. 70 dan secara perlahan naik dengan gradien 1,2 %. Volume tanah
(m3) baik galian (+) atau timbunan (-) antara sta. telah dihitung seperti pada tabel.
1. Gambarkan profil memanjang menggunakan skala 1 : 1200 pada sumbu
horisontal dan 1 : 240 pada sumbu vertikal.
2. Bila diasumsikan faktor koreksi 0,8 pada penimbunan, gambarlah DMH dengan
skala vertikal 20 mm untuk volume 1000 m3 .
3. Hitung total haul dalam stn. m dan tunjukan haul limit pada curve
4. Jelaskan, mana estimasi di bawah ini yang saudara rekomendasikan :
a). Tidak ada freehaul pada 35 p per m3 untuk penggalian dan penimbunan.
b). Jarak freehaul 300 m pada 30 p per m3 plus 2 p per stn m untuk overhaul
Tabel 1. : Data volume tanah antar cross-section

Stn Elevasi Vol Stn Elevasi Vol Stn Elevasi Vol


(m) (m3) (m) (m3) (m) (m3)
70 52,8 74 44,7 78 49,5
+ 1860 - 1080 - 237
71 57,3 75 39,7 79 54,3
+ 1525 - 2025 + 362
72 53,4 76 37,5 80 60,9
+ 547 - 2110 + 724
73 47,1 77 41,5 81 62,1
- 238 - 1120 + 430
74 44,7 78 49,5 82 78,5

5
Tabel 2 : Hitungan volume terkoreksi

Stn. Volume ( m3 ) Ordinat pada DMH


( penjumlahan volume secara aljabar )
70 0 0
71 + 1860 + 1860
72 + 1525 + 3385
73 + 547 + 3932
74 - 238 x 0,8 = - 190,4 + 3741,6
75 - 1080 x 0,8 = - 864 + 2877,6
76 - 2025 x 0,8 = - 1620 + 1257,6
77 - 2110 x 0,8 = 1688 - 430,4
78 - 1120 x 0,8 = - 896 - 1326,4
79 - 237 x 0,8 = - 189,6 - 1516
80 + 362 - 1154
81 + 724 - 430
82 + 430 0

Jawaban :
Jawaban no. 1 dapat dilihat pada Gambar 2
Jawaban No. 2 nilai volume terkoreksi dapat dilihat pada Tabel 2.
Catatan DMH :
1. Volume di Stn. 70 adalah 0
2. Ordinat mass selalu diplot pada titik stasiun , bukan diantara stasiun
3. Skala horisontal DMH sama dengan skala horisontal pada profil
memanjang.

6
Gambar 2 : Diagram Mass – Haul

4. Cek titik-titik maksimum dan minimum pada DMH (Gambar 2) yang terletak
langsung di bawah grade points pada setiap section
5. Menggunakan garis dasar (datum line) sebagai garis penyeimbang untuk melihat
volume yang dikeluarkan dari titik 70 ke XY dan dari XY ke 82

Anda mungkin juga menyukai