Anda di halaman 1dari 7

Analisa Data

Pada STA 0+200, pelaksanaan pemboran inti untuk mengetahui lapisan tanah asli dilakukan sebanyak 2
(dua) titik dengan kedalaman titik 30 meter. Hasil pemboran untuk tanah asli dan properties tanah yang
akan digunakan dalam perhitungan dan analisis dapat dilihat pada Tabel 1.1

Tabel 1.1 Properties Tanah STA 0+200

Parameter 0-4 m 4-8.7 m 8.7-16.2 16.2-30


(CL) (CL) m(BB) m(CL)
ϒ (Kn/m3) 13.3 13.4 13.3 13.4
C (Kn/m2) 1.52 1.54 1.52 1.74
Φ (°) 18 18 21 20
Tabel 1.2 Data Boring Log STA 0+200 BH1

BORING LOG AND SPT RESULT

PENCATATAN HASIL PENGEBORAN No. Lubang Bor : BH 1 STA 0+200

Proyek : PERENCANAAN JALAN DAN LONGSORAN TOMATA - BETELEME Kedalaman lubang bor : 30 m
Lokasi : Tomata - Beteleme Koordinat : Ͳ଴Ͳͳ'99987" N ͳʹ Ͳ଴ͻ͹'923" E
Elevasi muka air tanah : 2.20 m Pencataat : Godlife Laysarus
Tanggal : 10 Mei 2023 Diperiksa Oleh : Wiryanto Chandra, ST
Pelaksana : PT. Disiplan Consult (KSO) PT. Sinar Putra Abadi Palu
Pengambilan Contoh PMB (RQD) Kelulusan N-Value
Cara Pengambilan dan diameter

Nilai baling - baling Su (Mm2)


Pemasangan pipa pisometer
Tanggal / Kemajuan Harian

Pipa lindung dan kedalam

Nilai N, Tumbukan/30 cm

Simbol Tanah / Batuan

Klasifikasi Tanah USCS


Simbol Pengambilan Contoh
Muka Air tanah

Kedalaman (m)

Kedalaman (m)
Cara Pelaksanaan
Elevasi (m)

Nilai k (cm/dt)
No. Contoh
Deskripsi Tanah / Batuan

%
0 10 20 30 40 50 60

0 0

0.5 0.5

1 1
Kering

1.5 1.5
Lempung berpasir Konsistensi
2 2 CL 0.00-4.00
Sedang, Berwarna Coklat
SPT1 13
2.5 2.5

3 3

3.5 3.5

4 4
SPT2 11
4.5 4.5

5 5

5.5 5.5

6 6
SPT3 15
Lempung Konsistensi Sedang
6.5 6.5 CL 4.00-8.70
berwarna Abu - abu
7 7

7.5 7.5

8 8
SPT4 28
8.5 8.5

9 9

9.5 9.5

10 10
SPT5 >60
10.5 10.5

11 11

11.5 11.5

12 12 >60
SPT6
12.5 12.5 Batu Bara berwarna Hitam BATU BARA 8.70-16.20

13 13

13.5 13.5

14 14
SPT7 >60
14.5 14.5
SPTdan d 50 mm

d 89 dan 0-30 m
10 Mei 2023

15 15
61.81
1854

15.5 15.5

16 16
SPT8 >60
2.20 m

16.5 16.5

17 17

17.5 17.5

18 18 >60
SPT9
18.5 18.5

19 19

19.5 19.5

20 20
SPT10 >60
20.5 20.5

21 21

21.5 21.5

22 22
Lempung Konsistensi keras
SPT11 >60 CL 16.20-28.30
berwarna Abu-abu
22.5 22.5

23 23

23.5 23.5

24 24 >60
SPT12
24.5 24.5

25 25

25.5 25.5

26 26 2 2
SPT13 >60 3 3
26.5 26.5 / /

27 27

27.5 27.5

28 28
SPT14 >60
28.5 28.5 Batu bara berwarna Hitam BATU BARA 28.30-28.40
Lempung Konsistensi keras
CL 28.40-29.00
berwarna Abu-abu
29 29
Batu Bara berwarna Hitam BATU BARA 29.00-29.50
29.5 29.5
Lempung Konsistensi keras
CL 29.50-30.00
30 30 >60 berwarna Abu-abu
SPT15
Tabel 1.3 Data Boring Log STA 0+200 BH2

BORING LOG AND SPT RESULT

PENCATATAN HASIL PENGEBORAN No. Lubang Bor : BH 2 STA 0+200

Proyek : PERENCANAAN JALAN DAN LONGSORAN TOMATA - BETELEME Kedalaman lubang bor : 30 m
Lokasi : Tomata - Beteleme Koordinat : Ͳ଴Ͳʹ '00007" N ͳʹ Ͳ଴ͻ ͹'899" E
Elevasi muka air tanah : 2.80 m Pencataat : Godlife Laysarus
Tanggal : 5 Mei 2023 Diperiksa Oleh : Wiryanto Chandra, ST
Pelaksana : PT. Disiplan Consult (KSO) PT. Sinar Putra Abadi Palu
Cara Pengambilan dan diameter

Pengambilan Contoh PMB (RQD) Kelulusan N-Value

Nilai baling - baling Su (Mm2)


Pemasangan pipa pisometer
Tanggal / Kemajuan Harian

Pipa lindung dan kedalam

Nilai N, Tumbukan/30 cm

Simbol Tanah / Batuan


Simbol Pengambilan Contoh

Klasifikasi Tanah USCS


Muka Air tanah

Kedalaman (m)

Kedalaman (m)
Cara Pelaksanaan
Elevasi (m)

Nilai k (cm/dt)
No. Contoh
Deskripsi Tanah / Batuan

cm

%
0 10 20 30 40 50 60

0 0

0.5 0.5

1 1
Kering

1.5 1.5
Lempung berpasir Konsistensi
CL 0.00 - 3.50
Sangat Lunak, Berwarna Coklat
2 2
SPT1 2
2.5 2.5

3 3

3.5 3.5

4 4
SPT2 >60
4.5 4.5

5 5

5.5 5.5

6 6
SPT3 >60
6.5 6.5

7 7
Batu Bara / Hitam Batu Bara 3.50 - 10.70
7.5 7.5

8 8
SPT4 >60
8.5 8.5

9 9

9.5 9.5

10 10
SPT5 >60
10.5 10.5

11 11

11.5 11.5

12 12 >60
SPT6
12.5 12.5

13 13

13.5 13.5

14 14
SPT7 >60
14.5 14.5
SPTdan d 50 mm

d 89 dan 0-30 m
5 Mei 2023

15 15
63.69
1910

15.5 15.5

16 16
>60
2.80 m

16.5 16.5

17 17

17.5 17.5

18 18 >60

18.5 18.5

19 19

19.5 19.5

20 20
>60
Lempung Konsistensi Keras,
20.5 20.5 CL 10.70 - 30.00
Berwarna Coklat Abu-abu
21 21

21.5 21.5

22 22
>60
22.5 22.5

23 23

23.5 23.5

24 24 >60

24.5 24.5

25 25

25.5 25.5

26 26 2 2
>60 3 3
26.5 26.5 / /

27 27

27.5 27.5

28 28
>60
28.5 28.5

29 29

29.5 29.5

30 30 >60
Stratigrafi dan Profil Tanah yang Mewakili

Stratigrafi tanah yaitu penggambaran lapisan tanah yang dibuat berdasarkan hasil pengeboran inti,
interpretasi hasil N-SPT, dan hasil uji laboratorium sampel tanah. Tujuan dilakukan stratigafi yaitu untuk
mengetahui perkiraan pelapisan tanah yang berguna untuk keperluan desain, selain itu dapat diketahui
lokasi yang memiliki nilai kekuatan terendah dan digunakan sebagai perencanaan konservatif desain
profil tanah yang mewakili. Stratigrafi dilakukan dengan melakukan penggambaran lapisan tanah
berdasarkan kesamaan data pada lapisan tertentu yang mengacu pada data tanah hasil uji laboratorium.

Gambar 1.1 Peta Statigraf dan hasil pengeboran SPT

Analisis Longsor

Analisa longsor dilakukan dengan permodelan dengan menggunakan software. Bentuk pemodelan lereng
yang akan dianalisis kestabilannya dibuat terlebih dahulu, kemudian ditentukan titik-titik pusat longsor
percobaan dengan trial dan error dan data tanah sesuai hasil uji laboratorium.

Gempa rencana ditetapkan dengan kemungkinan terlewati besarannya selama umur rencana struktur
bangunan 50 tahun adalah sebesar 2%. Metode kesetimbangan batas (limit equilibrium methods)
menggunakan gaya seismik yang direpresentasikan dalam model pseudostatik. Koefisien seismik yang
digunakan yaitu percepatan puncak di permukaan (PGA) yang diambil dari Gambar 1.2 sebesar 0.45g
dengan faktor amplifikasi dari Tabel 55(SNI 8640-2017) untuk tanah lunak sebesar 0.90

Koefisien horizontal yang digunakan sebesar PGA x Fa x 0.50 = 0.225


Gambar 1.2 Peta Sumber Dan Bahaya Gempa Bumi Indonesia Tahun 2017
Back Analysis

Untuk Back Analysis dilakukan dengan motode limit equilibrium dan juga dengan metode finite elemen.
Perhitungan ini dimulai dengan memasukkan nilai-nilai parameter tanah dan beban yang bekerja. Setelah
menghitung SF lereng STA 0+200 dengan metode iterasi limit equilibrium didapatkan nilai SF (Safety
Factor) minimum. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai Faktor Keamanan / Safety Factor (SF)
minimum untuk lereng STA 0+200 pada analisa sebesar 0,693. Nilai SF < 1, Lereng ini masuk kategori
tidak stabil dan dapat terjadi gerakan tanah / longsor.

Gambar 1.3 Geometri Lereng 0+200 untuk back analysis dengan metode limit equilibrium

Gambar 1.4 Min FOS lereng 0+200 untuk back analysis dengan metode limit equilibrium

Gambar 1.5 Geometri Lereng 0+200 untuk back analysis dengan metode finite element
Gambar 1.6 Total displacement lereng 0+200 untuk back analysis dengan metode finite element

Analysis Design

Setelah dilakukan analisis dan permodelan bidang longsor pada STA 0+200, diperoleh informasi tentang
arah pergerakan tanah, panjang bidang longsor, dan perpindahan yang terjadi pada lapisan tanah.
Kemudian disimulasikan penanganan longsor dengan beberapa alternatif. Dari hasil permodelan dan
simulasi, penanganan yang tepat untuk mengatasi longsor pada STA 0+200 yaitu stabilisasi lereng dengan
tiang borpile dan perkuatan tanah timbunan dengan dinding penahan dengan kombinasi geosintetik
sebagai separator.

Gambar 1.7 Analisa lereng 0+200 DPT dan Borepile dengan metode limit equilibrium

Dari hasil analisis dan simulasi pada STA 0+200 penanganan longsor dengan stabilisasi lereng dengan
tiang borpile dengan perkuatan dinding penahan tanah dengan kombinasi geosintetik sebagai separator
diperoleh nilai faktor keamanan / safety factor (SF) sebesar 1,69. Nilai SF > 1.5, kondisi lereng dalam
keadaan stabil.

Anda mungkin juga menyukai