Anda di halaman 1dari 13

RUN DOWN

INTERVENSI KARAKTER PADA SISTEM


KURIKULUM SEBAGAI ESSENSI
PERUBAHAN KURIKULUM
Disajikan oleh :
ELAN LESMANA
PENGAWAS SMP DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN CIANJUR

INPRES NO. 1 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN


PELAKSANAAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN
2010

Pendidikan ditempatkan pada prioritas kedua


pembangunan nasional setelah reformasi birokrasi dan
Tata Kelola
Program Penguatan Metodologi dan Kurikulum
merupakan prioritas pertama bidang pendidikan melalui
tindakan penyempumaan kurikulum dan metode
pembelajarana aktif berdasarkan nilai nilai budaya bangsa
untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa
Adanya regulasi pendidikan berbasis karakter melalui
internalisasi, intervensi, dan habituasi sampai akhir 2012

Lanjutan :

Pendidikan berbasis karakter belum mengikat guru secara


emosional untuk menginternalisasi karakter pada proses
pembelajaran, mengintervensi, dan melakukan upaya habituasi
pada lingkungan belajar
Fokus guru terjebak pada menempatkan karakter pada RPP
bukan pada internalisasi, intervensi, dan habituasi karakter
Nilai karakter masih berada di luar sistem kurikulum, baru
berada pada posisi elemen yang diintegrasikan

PERMENDIKBUD TAHUN 2013 TENTANG KURIKULUM


2013

Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi


Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
a. Dimensi sikap spiritual dan sosial sudah masuk ke
dalam sistem kurikulum
b. Mulai dikenalkan terminologi Kompetensi Inti
(termasuk dimensi sikap spiritual ada pada Kompetensi
Inti 1 dan dimensi sikap sosial ada pada Kompetensi Inti 2)
Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah
a. Terdapat 8 tingkat kompetensi
b. Dimensi sikap spiritual, dan sikap sosial menjadi kompetensi
generik pada setiap tingkat kompetensi

Lanjutan

Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses


Pendidikan Dasar dan Menengah, baru meregulasi Sesuai
dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang
dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima,
menjalankan,menghargai,menghayati,hingga mengamalkan.
Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan
kompetensi yang mendorong siswa untuk melakuan aktivitas
tersebut.
Permendikbud Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama / Madrasah
Tsanawiyyaah, mulai menjabarkan lebih jelas Kompetensi Inti
dijabarkan pada Kompetensi Dasar yang sesuai

Lanjutan

Jika diskemakan intervensi karakter yang diejawantahkan pada Kompetensi Inti


(KI) 1 dan 2 berdasarkan permendikbud tahun 2013, meskipun tidak tersurat,
sebagai berikut :
KI 1
............... KD KI1
KI 2
............... KD KI2
KI 3
............... KD KI3
KI 4
............... KD KI4
Catatan
Belum meregulasi penempatan indikator pencapaian kompetensi.

PERMENDIKBUD 81 A

Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran
langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses pembelajaran langsung adalah
proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir
dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang
dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran.
Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan
mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses
pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang
disebut dengan instructional effect.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses
pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak
langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan
tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata
pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku
dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas,
sekolah, dan masyarakat.

Lanjutan :

Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan yang terjadi
selama belajar di sekolah dan di luar dalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler terjadi
proses pembelajaran untuk mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan sikap. Baik
pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak
terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang
dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu
proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang
dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
Contoh skema Permendikbud 81 A
A. Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. _____________ (KD pada KI-1)
2. _____________ (KD pada KI-2)
3. _____________ (KD pada KI-3) Indikator: __________________
4. _____________ (KD pada KI-4) Indikator: __________________
Catatan:
KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena
keduanya dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator dikembangkan
hanya untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung.

Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014


tentang Pembelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah

Skema Permendikbud 103


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah :
Mata pelajaran :
Kelas/Semester :
Alokasi Waktu :
A. Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI-1
2. KD pada KI-2
3. KD pada KI-3
4. KD pada KI-4
C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)
1. Indikator KD pada KI-1
2. Indikator KD pada KI-2
3. Indikator KD pada KI-3
4. Indikator KD pada KI-4

Permendikbud Nomor 60 Tahun 2015


tentang .........................................................
Pembekuan Kurtilas

FLUIDASI REGULASI KARAKTER


MENGEPUNG KEBIJAKAN TENTANG KURIKULUM

Gerakan Sekolah Sehat, Aman, Ramah Anak, dan Menyenangkan


Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
Permendikbud Nomor 64 Tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok Di
Lingkungan Sekolah
Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Tindak Kekerasan Di Lingkungan Satuan Pendidikan

QUO VADIS KARAKTER ?


Essensi perubahan kurikulum dalam 6 tahun terakhir
terletak pada penempatan nilai-nilai karakter pada
sistem kurikulum
Harus menjadi komitmen bersama pentingnya
internalisasi, intervensi, dan habituasi karakter pada
proses pembelajaran, kegiatan ekstra kurikuler,
maupun dalam pengelolaan sekolah secara umum

TERIMA KASIH
ATAS KOMITMEN DAN KESEFAHAMAN ANDA

Anda mungkin juga menyukai