Anda di halaman 1dari 15

Matakuliah

Tahun
Versi

: S0634/Hidrologi dan Sumber Daya Air


: 2006
:

Pertemuan 10
Penguapan

Learning Outcomes
Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa
akan mampu :

Mahasiswa dapat menghitung


penguapan dan evapotranspirasi
berdasarkan pendekatan teoritik

Outline Materi

Materi 1:Evaporasi dan permukaan air


Materi 2:Evaporasi panciMetode masstranfer
Materi 3:Metode water budget

PENGUAPAN (EVAPORATION)
Proses perubahan dari zat cair / padat menjadi gas
Beberapa difinisi tentang penguapan :
PENGUAPAN : Proses tranfer moisture dari permukaan bumi ke atmosfir.

TRANSPIRASI (TRANSPIRATION) : Penguapan air yang terserap tanaman


(tidak termasuk penguapan dari permukaan tanah)
EVAPOTRANSPIRASI POTENSIAL (potential evapotranspiration) :
evapotranspirasi yang terjadi apabila cadangan
moisrure tidak terbatas.
EVAPOTRANSPIRASI (EVAPOTRANSPIRATION) :Penguapan dari
permukaan bertanaman (vegetataed surface)
4

PROSES PENGUAPAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PROSES PENGUAPAN
1. SUHU : (Secara umum) Makin tinggi suhu makin tinggi laju penguapan.
Ketergantungan antara laju penguapan terhadap radiasi matahari
ternyata lebih baik.
2. KELEMBABAN (humidity) : Kelembaban tergantung dari suhu udara.
Makin tinggi suhu udara kelembaban menurun.
Makin tinggi kelemban udara (suhu turun) laju penguapan turun
3. TEKANAN UDARA (barometer) : Perubahan tekanan udara dikenali akan
mempengaruhi kecepatan angin.
Makin tinggi kecepatan angin, maka laju penguapan naik.
4. ANGIN : Peran angin untuk memindahlan lapisan yang telah lebih jenuh
dengan lapisan udara yang kurang jenuh, sehingga penguapan
dapat berjalan terus.
6

FAKTOR FISIK / GEOGRAFIS


1. KUALITAS AIR : Tekanan uap air dipermukaan berkurang bila dalam air
terkandung bahan-bahan tertentu.
Air laut mengandung + 2 % garam, maka penguapan air laut
+ 2% lebih rendah.
2. BENTUK, LUAS DAN KEDALAMAN :
Permukaan yang luas mempunyai laju penguapan yang lebih rendah.
Faktor kedalaman, untuk daerah tropis hampir tidak nampak.

PENDEKATAN TEORITIK
Persamaan empirik (Empirical equation)
2. Keseimbangan air (Water balance)
3. Aerodynamic Methods
4. Energy Balance Methods
5. Combination Methods
6. Priestley Tailor Method.
1.

PERSAMAAN EMPIRIK (Persamaan DALTON)

E C e e
w

dengan :
C = koefisien penguapan
ew = tekanan uap air maksimum
ea = tekanan uap air sesaat (berdasar suhu rata-rata bulanan dan
kelembaban di setasiun terdekat)

AERODYNAMIC METHOD
(Dalton)

E K e e
u2

dengan : E
K
u
e
e
2

w
z

= penguapan
= tetapan empirik
= kecepatan angin pada ketinggian 2 m di atas permukaan
= tekanan uap air di permukaan
= tekanan uap air di ketinggian z.

Chow (1988) :

E B(e e )
w

10

dengan :

0,622 k u
B

p ln z
z
= kerapatan udara (air density)
= kerapatan air (water density)
u = kecepatan angin (diukur di ketinggian 2 m)
z = elevasi pengukuran (biasanya 2 m)
z = kekasaran permukaan
2

w
2

2
0

k = tetapan von Karman


p = tekanan udara

11

ENERGY BALANCE METHOD


R n H LE G
dengan : Rn
G
H
LE

= Radiasi neto
= ground heat flux
= peningkatan suhu (sensible heat)
= panas tersedia untuk penguapan.
lm
v

RADIASI NETO:
bila : R R
c

R R 1 r R
d

0,20 0,48 n

maka

0,20 0,48 n 1 r


R
R R

D
d

12

dengan : n = lama penyinaran matahari nyata, dalam jam


D = lama penyinaran matahari maksimum, dalam jam
0,9 n 0,1 0,34 0,14


R
T
e T

D
4

T = suhu absolut
= tetapan Stefan Boltzman 4,903x 10 M J K
r = koefisien refleksi (albedo)
9

selanjutnya :

1
R H G
l
d

Bila seluruh radiasi digunakan untuk penguapan, maka :


R
E
l

13

COMBINATION METHOD
E

Penman
dengan :

E
E

E = laju penguapan dihitung dengan keseimbangan energi,


E = laju penguapan dihitung dengan cara aerodinamik.
= gradien tekanan uap air jenuh , T dalam derajat Celcius
4098 e

237,3 T
= tetapan psikometrik
p
CK
0,622 l K
C = specific heat
K = heat diffusivity
p = tekanan udara
K = vapor eddy diffusivity
K
K = 1 (Priestly Taylor)
r

14

Priestley-Taylor :

dengan

= 1,3
= gradient tekanan uap air jenuh

15

Anda mungkin juga menyukai