Anda di halaman 1dari 39

II.

Introduction to Turbo C

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

Konsep Dasar

Bahasa pemrograman C dikembangkan dalam laboratorium Bell


(USA) pada tahun 1972. Penciptanya adalah seorang pakar dalam
bidang pemrograman, bernama Denis Ritchie. Pertama kali bahasa C
diwujudkan pada komputer DEC PDP-11 yang memakai sistem
operasi UNIX. Bahasa C sendiri merupakan pengembangan dari
bahasa B yang diciptakan oleh Ken Thompson dalam laboratorium
Bell pada tahun 1970 dan digunakan untuk pengimplementasian dini
dari UNIX.
Pada tahun 1978, Dennis Ritchie bersama dengan Brian W Kernighan
menyusun sebuah buku berjudul The C Programming Language.
Buku ini selanjutnya digunakan sebagai acuan pembuatan berbagai
versi C. Bahasa C berkembang pesat sejalan dengan pengembangan
berbagai jenis kompiler C yang diciptakan oleh berbagai perusahaan
perangkat lunak untuk dioperasikan pada sistem operasi lain seperti
DOS.
Untuk melaksanakan pembakuan terhadap bahasa C, ANSI(American
National Standards Institute) membentuk tim kerja untuk membuat C
standart ANSI, yang dimulai tahun 1983. Pada tahun 1987, Borland
menciptakan sebuah kompiler C yang kemudian dikenal dengan nama
Turbo C dengan mengacu pada standard ANSI tersebut.
2

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

Bahasa pemrograman C termasuk bahasa tingkat menengah, dalam arti C


mudah dimengerti oleh user tetapi juga menyediakan fasilitas untuk
mempermudah pengaksesan hardware.
Program :
= Langkah-langkah yang dilakukan oleh komputer untuk membaca data,
melakukan proses dan menampilkan hasil proses.
Beberapa hal yang harus diperhatikan di dalam menulis
program:

Struktur program
Sintak penulisannya
Algoritma dari program
Macam data :

Konstanta
Variabel
Baik konstanta maupun variabel masing-masing mempunyai tipe data
sendiri-sendiri.
Tipe Data
= sekumpulan nilai dan operasi yang dapat dikenakan terhadap nilai
tersebut.

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

Terbagi Atas :

Integer , Float, Char, String, void

1. Tipe data Integer

Digunakan untuk menyimpan nilai yang tidak mempunyai bagian desimal .

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

2. Tipe Data Float


Digunakan untuk menyimpan nilai yang mempunyai bagian desimal.
Variabel tipe float bisa menampung data integer. Variabel tipe integer
bila diisi dengan data float, maka yang dibelakang koma akan
dibuang.
Jenis
Besar
Range
Keterangan

Float

3.4 * 10-38 .. 3.4 * 1038

Dalam bentuk desimal


dapat menampung hingga
6 angka dibelakang koma

Double

1.7 * 10-308 .. 1.7 * 10308

Dalam bentuk desimal


dapat menampung hingga
15 angka dibelakang
koma

Long
10
3.4*10-4932 .. 1.1 * 104932
double
Contoh : 3.14159 0.0005 12345.0 15.0E-04 2.345E2
12E+5

II. Introduction to turbo C

Algoritma dan Pemrograman I

3. Tipe Data Character


Digunakan untuk menyimpan satu data character (huruf, angka,
simbol khusus, spasi dan escape sequences)..

Jenis

Besar

Range

Keterangan

Signed char

-128 .. 127 Bila dikaitkan dengan tabel


ASCII adalah sbb :
ASCII
Integer character
0
0
1
1
...
127
127
128
-128
129
-127
...
255
-1

Unsigned
char

0 .. 255
6

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

Spesifikasi :
Hanya dapat berisi 1 character, diapit oleh tanda petik tunggal, dan
Case sensitive, escape sequences yang boleh digunakan adalah :
Karakter
Keterangan
\0

Karakter ber-ASCII nol (NULL)

\a

Karakter bel

\b

Karakter backspace

\f

Karakter formfeed (ganti halaman)

\n

Karakter newline (pindah baris)

\r

Karakter carriage return (ke awal baris) tanpa linefeed

\t

Karakter tab horizontal. Default 8 karakter

\v

Karakter tab vertikal

\\

Karakter \
7

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

Karakter

Karakter

\?

Karakter ?

\000

Karakter yang nilai oktalnya 000 (3 digit oktal)

\xhh

Karakter yang nilai hexadesimalnya hh (2 digit


hexadesimal)

Contoh :
A
a
7
:
\xDC merupakan karakter ASCII DCh (h = hexadesimal)
\10 merupakan karakter ASCII 10 okatal atau 8 desimal.
5. Tipe Data String
Digunakan untuk menyimpan data yang berupa kumpulan character.
Tetapi yang perlu diingat, antara karakter dengan string 1 karakter di
dalam bahasa pemrograman C sangat berbeda. Sebagai contoh karakter
j dengan string j mempunyai arti yang berbeda.
8

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

Spesifikasi :
- Diapit oleh tanda petik ganda,
- Bisa mengandung escape sequences,
- Case sensitive.
Contoh :
ABCDE
1234
True
\xDB merupakan karakter ASCII DBh (h = hexadesimal) atau 219
desimal.
6. Tipe Data Void
Merupakan tipe data tak bertipe. Total byte yang dibutuhkan adalah 0.
Latihan
Tentukan tipe data dari nilai-nilai berikut ini :
F
F
1420000112
-37000
True
1200
13000
12.56
12.56
9

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

I. Konstanta
= Data yang nilainya bersifat tetap (tidak berubah) selama program
dijalankan.
Contoh : = 3.14159
1 kilogram = 1000 gram
Cara penulisan konstanta :
a. Langsung
Luas = 3.14159 * jari
b. Melalui identifier
Jika ditulis dengan menggunakan identifier, maka harus
dideklarasikan terlebih dahulu. Nilai dari konstanta identifier ini
tidak dapat diubah dalam program kecuali melalui proses input
(scanf).
Deklarasi konstanta
Format : const tipe_data konstanta_identifier = nilai ;
Contoh : const float PHI= 3.141592;
10

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

c. Macro
pendefinisian perintah/fungsi sederhana, misalnya : mendefinisikan
konstanta.
Apa yang sudah dideklarasikan pada #define, akan dicopy-kan ke
semua statement program yang menggunakan apa yang sudah
didefinisikan pada #define sebelum proses kompilasi dimulai. Apa
yang sudah didefinisikan pada #define tidak dapat diubah lagi
dalam program.
Format : #define konstanta_identifier nilai
Contoh : #define PI 3.14 (semua statement dalam program yang
menggunakan pi akan diubah menjadi 3.14 sebelum proses
kompilasi dimulai).

11

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

Identifier
= Nama simbolis yang digunakan dalam sebuah bahasa
pemrograman. Biasanya digunakan untuk nama variabel,
konstanta, fungsi atau objek lain yang didefinisikan oleh
pemrogram.
Syarat :
- Terdiri dari huruf (a..z, A.. Z), angka (0..9), atau underscore ( _ )
- Diawali dengan huruf/Underscore
- Panjang maksimal 33 karakter
- Tidak mengandung spasi
- Case sensitive
- Bukan reserved word / standart identifier/ keyword
Contoh:
Identifier
Letter1, Hello, Variable, _Bilangan, Const
Bukan identifier :
1Letter, const, two*four, joes
12

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

Reserved Word
= Sebuah kata yang mempunyai arti khusus dalam sebuah bahasa
pemrograman.
Contoh :
asm, auto, break, case, cdecl, char, const, class, continue, default,
do, double, else, enum, extern, far, float, for, goto, huge, if, int,
interrupt, long, near, pascal, register, return, short, signed, sixeof,
static, struct, switch, typedef, union, unsigned, void, volatile, while,
_cs, _ds, _es, _ss.
Standard identifier
= Merupakan identifier yang sudah digunakan sebagai nama fungsi,
konstanta, variabel, ataupun objek lain dalam pustaka bahasa
pemrograman tersebut.
Contoh :
printf, scanf, dll
13

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

Latihan
Tentukan mana yang merupakan identifier dari pernyataan di bawah
ini:
Nama_pegawai 1Bulan
Nilai Test
Bulan1
DuaChar Char_Dua
Boleh_Tidak_? So_far
integer
II. Variabel
Data yang nilainya bisa mengalami beberapa kali perubahan
(mungkin berulang kali) selama program dijalankan.
Nilai yang tersimpan dalam variabel secara simbolis selalu
ditandai dengan identifier. Sebelum variabel digunakan, harus
dideklarasikan terlebih dahulu
Deklarasi variabel
Format
: Tipe_data variable_identifiers ;
Contoh : int jumlah ;
float nilai_mak ;
double gaji, bil ;
Variabel dengan nama sama tidak boleh dideklarasikan ulang.

14

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

Cara pemberian nilai pada variabel :


1. Input dari keyboard
Akan dibahas kemudian.
2. Assignment statement
Sebuah perintah untuk menyimpan sebuah nilai atau sebuah hasil
perhitungan ke dalam sebuah variabel.
Format : Variabel_identifier = expression;
Contoh :
jari = 30;
SqYards = MetersToYards * SqMeters ;
A = b = c = 10 ;
Sum = sum + item ;
Tipe data dari variabel_identifier harus sama dengan expression.
Pemberian nilai secara bersamaan dimulai dari kanan ke kiri.
Contoh : a = b = c =10 ; c = 10 ; b = c ; a = b
3.Dilakukan bersama-sama dengan deklarasi.
Format : Tipe_data Variabel_identifier = expression;
Contoh : int jari = 30;
15

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

Struktur Program C
Bahasa pemrograman C tersusun atas modul-modul berupa fungsifungsi.Modul utama dan paling sederhana adalah fungsi main().
Struktur Program C :
Kepala program
Berisi unit-unit yang diperlukan dalam program yang dibuat yang diambil dari pustaka
bahasa C.
Tubuh Program
Terdiri dari deklarasi dan kumpulan perintah yang harus dijalankan. Antara deklarasi dan
perintah letaknya adalah bebas, asal sebuah identifier sebelum digunakan sudah
dideklarasikan terlebih dahulu di atas perintah yang akan menggunakannya.
Diwakili oleh fungsi main().
#include <.....>
type main( )
{
/* deklarasi dan perintah yang harus dijalankan ; */
}

16

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

Perintah Input/Output
Perintah Output
1. printf
= Digunakan untuk menampilkan data ke layar monitor
Unit : stdio.h
Format
: printf(string_kontrol, expression_list);
String kontrol
= berupa teks, penentu format atau karakter khusus.
Penentu format
= berkaitan dengan tipe data dari identifier yang akan ditampilkan.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah urutan dari letak penentu
format harus sesuai dengan urutan data yang akan mengisi penentu
format tersebut.
Format
: %[flags][width][.precision] tipe
Flags
: - + blank
17

II. Introduction to turbo C

Algoritma dan Pemrograman I

Tipe
Integer
Unsigned integer
Long integer
Long unsigned integer
Unsigned hexadesimal integer

Penentu format
d atau i
u
ld
lu
X untuk A, ..., F
x untuk a, ..., f

Unsigned okatal integer


Float
Bentuk desimal
Bentuk pangkat
Bentuk yang lebih pendek antara desimal
dan pangkat

o
f (format dddd.dddddd)
e
G

Double
Char
String

lf
c
s

18

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

Format Tampilan
Format tampilan :
Tipe Data Integer
Format
: %Nd
N = Jumlah tempat yang disediakan
b = blank
Contoh
:
#include <stdio.h>
void main()
{
int Bil = 123;
printf(Bil = %d\n, bil) ;
printf(Bil = %5d, bil) ;
}
Output
:
123
bb123

19

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

Tipe Data float


Format
: %N.Mf
N = Jumlah tempat yang disediakan
M = Jumlah tempat yang disediakan untuk bagian desimal
b = blank
Contoh :
#include <stdio.h>
void main()
{
float Bil = 123.25;
printf(Bil = %f\n, bil) ;
printf(Bil = %7.4f\n, bil) ;
printf(Bil = %9.4f, bil) ;
}
Output
:
123.250000
123.2500
b123.2500
20

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

Tipe Data String


Format : %Ns
N = Jumlah tempat yang disediakan
b = blank
Contoh :
#include <stdio.h>
void main()
{
printf(%7s, Radio) ;
}
Output : bbRadio
Jika diinginkan rata kiri, maka hanya ditambahkan -.
Contoh : printf(Jari-jari = %-5.2f, 5.3);
Output : 5.30bb
Expression_list
= konstanta, variabel, ekspresi
Contoh : printf(Jari-jari = %d, jari);
printf(%c merupakan abjad ke %d,b, 2);
21

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

puts()
= Digunakan khusus untuk menampilkan data string ke layar monitor.
String yang ditampilkan secara otomatis akan diakhiri dengan /n
(pindah baris).
Unit
: stdio.h
Format : puts(string);
Contoh : puts(Alpro I);
putchar()
= Digunakan khusus untuk menampilkan sebuah karakter ke layar
monitor tanpa diakhiri dengan perpindahan baris.
Unit
: stdio.h
Format : putchar(karakter);
Contoh : putchar(A);

22

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

Perintah Input
scanf
= Digunakan untuk menerima input dari keyboard.
Unit
: stdio.h
Format : scanf(string_kontrol, variabel_identifier_list);
String_kontrol = Penentu format.
Variabel_identifier harus merupakan alamat (untuk menunjuk pada
alamat variabel, gunakan &).
Contoh : scanf(%d,&a);
getche( )
= Digunakan untuk menerima input dari keyboard sebanyak 1 karakter saja
dan tidak membutuhkan tombol enter untuk mengakhiri proses input. Hasil
input akan ditampilkan ke layar.
Unit
: conio.h
Format : getche();
Contoh : char x = getche();

23

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

getch( )
= Digunakan untuk menerima input dari keyboard sebanyak 1 karakter
saja dan tidak membutuhkan tombol enter untuk mengakhiri proses
input. Hasil input tidak akan ditampilkan ke layar.
Unit
: conio.h
Format : getch();
Contoh : char x = getch();

24

II. Introduction to turbo C

Algoritma dan Pemrograman I

Operator Aritmatika
Ada beberapa macam operator
aritmatika yang bisa kita gunakan di
dalam bahasa pemrograman Turbo
C, yaitu unary minus, pengurangan,
penjumlahan, perkalian, pembagian,
sisa pembagian bulat.

Operator : + - *
/
Integer op Integer = integer
Integer op float = float
float op integer = float
float op float = float

Unary minus

*
/
%
+
-

Perkalian
Pembagian
Sisa pembagian bulat
Penjumlahan
Pengurangan

Operator : %
Integer op Integer = integer

25

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

Tata cara pengerjaan ekspresi matematika :


Operasi aritmatika normalnya dikerjakan dari kiri ke kanan.
Contoh : 2 + 3 4
Jika di dalam sebuah ekspresi matematika terdapat beberapa macam
operator aritmatika, maka urutan pengerjaannya adalah sebagai berikut:
Unary minus,
Perkalian, pembagian, dan sisa pembagian bulat,
Penjumlahan dan pengurangan.
Jika didalam suatu operasi aritmatika mengandung lebih dari satu
operator yang mempunyai derajat sama, maka yang dikerjakan dari kiri
ke kanan.
Contoh : 2 + 3 * 4
Bila dalam operasi aritmatika terdapat tanda kurung, maka yang di
dalam tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu.
Contoh
: (2 + 3) * 4

26

II. Introduction to turbo C

Algoritma dan Pemrograman I

Contoh :
#include<stdio.h>
void main()
{
int a1 = 10, a2, a3, a4;
float b1 = 1.5, b2, b3, b4;
a2 = a1 / b1 + 2.75;
a3 = 45 / a1 + 3;
a4 = 45.0 / a1 + 3 ;
b2 = a1 / b1 + 2.75;
b3 = 45 / a1 + 3;
b4 = 45.0 / a1 + 3;
printf(\n %d , a2);
printf( %d , a3);
printf( %d , a4);
printf(\n %f , b2);
printf( %f , b3);
printf( %f , b4);
}

Output
9.416667

:
9
7.000000

7
7
7.500000

27

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

Operator Pemberi Nilai Aritmetika


Var_identifier+=ekspresi ;
Var_identifier = Var_identifier + ekspresi
Var_identifier-= ekspresi ;
Var_identifier = Var_identifier - ekspresi
Var_identifier*= ekspresi ;
Var_identifier = Var_identifier * ekspresi
Var_identifier/= ekspresi ;
Var_identifier = Var_identifier / ekspresi
Var_identifier%=ekspresi ;
Var_identifier = Var_identifier % ekspresi
Operator Increment dan Decrement
Untuk variabel yang nilainya selalu bertambah atau berkurang satu
dikenal operator increment dan decrement, yaitu ++ dan --.
Contoh : a = a + 1 ditulis a++ atau ++a
a = a 1 ditulis a-- atau --a
28

II. Introduction to turbo C

Algoritma dan Pemrograman I

Contoh :
#include<stdio.h>
void main()
{
int bil = 10;
printf(%d\n, bil);
printf(%d\n, ++bil);
printf(%d\n, bil++);
printf(%d\n, bil);
}

Output :

10
11
11
12

Konversi Tipe data


Tipe data dapat langsung diatur di dalam ekspresi aritmetika yang
dituliskan, dengan demikian konversi tipe data akan langsung
dilakukan pada setiap langkah perhitungannya. Pengaturan tipe data
ini dituliskan sebagai :
(tipe_data) variabel_atau_konstanta
29

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

Spesifikasi :
Pengatur tipe hanya mengatur sebuah variabel atau konstanta
yang tepat berada di belakang pengatur tipe data. Untuk tipe data
float bila di-integer-kan, maka yang di belakang koma akan dibuang.
Contoh : (int) 45.75 / 1.5 45 / 1.5
Bila setiap konstanta atau variabel hendak diubah tipenya,
maka konstanta-konstanta atau variabel-variabel tersebut
membutuhkan pengatur tipenya masing-masing.
Contoh : (int) 45.75 / (int) 1.5 45 / 1
Kita dapat menggunakan tanda kurung untuk mengatur
dijalankannya proses aritmatika lebih dahulu, baru kemudian hasilnya
dikonversikan ke dalam tipe yang diinginkan.
Contoh : (int) (45.75 / 1.5) (int) 30.500000

30

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

#include<stdio.h>
void main()
{ int a1 = 10, a2, a3, a4, a5, a6, a7;float b1, b2;
a2 = 45.5 / a1 + 2.75;
a3 = (int) 45.5 / a1 + 2.75;
a4 = (int) 45.5 / a1 + (int) (2.75) ;
a5 = (int) 45.75 / 0.5 ;
a6 = (int) (45.75 / 0.5);
a7 = (int) 45.75 / (int) 1.5 ;
b1 = 45 / a1 + 2.75;
Output :7 6 6 90 91 45
b2 = (float) 45 / a1 + 2.75;
6.750000 7.250000
printf(\n %d , a2);
printf( %d , a3);
printf( %d , a4);
printf(%d , a5);
printf( %d , a6);
printf( %d , a7);
printf(\n %f , b1);
printf( %f , b2);
}
31

II. Introduction to turbo C

Algoritma dan Pemrograman I

Hirarki Operator

Prioritas
()
++ -- unary minus
* / %
- +
=
+=
-=
*=
%=

/=

Latihan
Ubah ekspresi berikut dalam bahasa C !

3
1. a.b ( )
d
2(a b)
2.
3

ab cd
3.
.
2
4
2
4. bx c
32

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

Fungsi Matematik
1. abs()
Format : abs(Ekspresi_Integer)
Fungsi : Untuk menentukan harga mutlak bilangan bulat.
Unit : math.h
Hasil : Bertipe integer.
Contoh : abs(-5) = 5
abs(5) = 5
2. fabs()
Format : fabs(Ekspresi_Float)
Fungsi : Untuk menentukan harga mutlak bilangan desimal.
Unit : math.h
Hasil : Bertipe float.
Contoh : fabs(-5.3) = 5.3
fabs(5.3) = 5.3
33

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

3. sqrt()
Format
: sqrt(Ekspresi_Double_Positif);
Fungsi
: Untuk menghitung akar pangkat dua dari suatu bilangan
positif.
Unit
: math.h
Hasil
: Bertipe double.
Contoh : sqrt(4.0) = 2.000000
4. exp()
Format
Fungsi
Unit
Hasil
Contoh

:
:
:
:
:

exp(Ekspresi_Double);
Untuk menghitung nilai e Ekspresi_Double.
math.h
Bertipe double.
exp(4.0) = 54.598150

34

Algoritma dan Pemrograman I

5. log()
Format
Fungsi
Unit
Hasil
Contoh

:
:
:
:
:

II. Introduction to turbo C

log(Ekspresi_Double_positif);
Untuk menghitung logaritma naturalis dari argumen.
math.h
Bertipe double.
log(4.0) = 1.386294

6. log10()
Format
: log10(Ekspresi_Double);
Fungsi
: Untuk menghitung nilai logaritma berbasis 10 dari
argumen.
Unit
: math.h
Hasil
: Bertipe double.
Contoh : log10(100.0) = 2.000000

35

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

7. pow()
Format : pow(Ekspresi_Double1, Ekspresi_Double2);
Fungsi
: Untuk menghitung nilai Ekspresi_Double1 Ekspresi_Double2.
Jika Ekspresi_Double1 &
Ekspresi_Double2 0, maka akan
mengembalikan nilai 1.
Unit
: math.h
Hasil
: Bertipe double.
Contoh : pow(2.0, 3.0) = 8.000000
8. cos()
Format : cos(Ekspresi_Double);
Fungsi
: Untuk menghitung nilai cosinus dari suatu sudut.
Ekspresi_Double ditulis dalam radian.
Unit
: math.h
Hasil
: Bertipe double.
Contoh : cos(0.5) = 0.877583

36

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

9. sin()
Format
: sin(Ekspresi_Double);
Fungsi
: Untuk menghitung nilai sinus dari suatu sudut.
Ekspresi_Double ditulis dalam radian.
Unit
: math.h
Hasil
: Bertipe double.
Contoh : sin(0.5) = 0.479426
10. tan()
Format
: tan(Ekspresi_Double);
Fungsi
: Untuk menghitung nilai tangent dari suatu sudut.
Ekspresi_Double ditulis dalam radian.
Unit
: math.h
Hasil
: Bertipe double.
Contoh : tan(0.5) = 0.546302

37

Algoritma dan Pemrograman I

11. ceil()
Format :
Fungsi
:
atasnya.
Unit
:
Hasil
:
Contoh :

II. Introduction to turbo C

ceil(Ekspresi_Double);
Untuk membulatkan argumen ke bilangan terdekat di
math.h
Bertipe double.
ceil(123.54) = 124.00

12. floor ()
Format : floor(Ekspresi_Double);
Fungsi
: Untuk membulatkan argumen ke bilangan terdekat di
bawahnya.
Unit
: math.h
Hasil
: Bertipe double.
Contoh : floor(123.54) = 123.00

38

Algoritma dan Pemrograman I

II. Introduction to turbo C

Latihan
Buat program C sederhana untuk menghitung nilai z.
1. z = sin(x3 ln y)
2. z = (u + v) .x w2
3. z = ((x + y)3)
4. z = | xy w/z |
5. z = sin x ln y; y = x2 + 2x
6. z2 = b2 + c2 2 b c cos
7. z = sin3x . e5y
cos2y
8. z = ex + y
9. x = t2 + 9
10.y = 3t 6
11.z = nlog xy

39

Anda mungkin juga menyukai