JURNAL I
Sabtu, 15 Maret 2014
Rossy Efridanis
Latar belakang
Rheumatoid artritis adalah penyakit inflamasi kronik yang
mengenai persendian dan jaringan ikat (connective tissue) yang
mana bersifat progresif, simetris, dan sistemik.
Metode
Kriteria inklusi
RA
Non-RA (kontrol)
Setelah dilakukan
pemeriksaan darah data
memenuhi criteria dari ACREULAR 2010
Lanjutan
Digunakan tes POCT (point of care testing) yang
cepat mendeteksi anti-MCV dan RF
Lanjutan
Tes
laboratorium
dapat
diklasifikasikan berdasarkan nilai
diagnostic (sensitivitas) ke dalam
lima katagori sebagai berikut :
Sangat tinggi, jika sensitivitas 95%
Tinggi, jika sensitivitas antara 80-94%
Moderat, jika sensitivitas 65-79%
Rendah, jika sensitivitas 50-64%
Sangat rendah, jika sensitivitas <50%
Hasil
65 subjek
Usia 21-58 thn
33 subjek pasien RA
32 subjek pasien
arthritis lain
OA (22 kasus), SLE
(4 kasus),
spondiloartritis (3
kasus), nyeri
punggung bawah (1
kasus), psoriasis
arthritis (1 kasus),
artropati (1 kasus).
Diskusi
Dalam penelitian ini nilai diagnostik antiMCV sangat tinggi, sedangkan untuk RF
cukup tinggi.
Hal ini sesuai dengan penelitian 2007,
dimana berbagai deteksi kit memiliki
sensitivitas antara 69,6% dan 77,5%,
dan spesifitas antara 87,8% dan 96,4%.
Baru-baru ini dikembangkan sebuah
sistem immunoassay MCV untuk
mengoptimalkan kinerja tes.
Lanjutan
Lanjutan
Terdapat
Kesimpulan
Tes anti-MCV dan RF (rheumachec)
adalah tes skrining yang berguna
untuk mendiagnosa pasien RA
secara dini. Hal ini sangat praktis,
cepat dan handal dalam
implementasi sebagai sarana
penunjang diagnosis dini dari RA.
TERIMA
KASIH