Anda di halaman 1dari 12

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DIBIDANG PENGENDALIAN dan


PENCEGAHAN PENYAKIT (DBD)
OLEH :
KELOMPOK C
GRACE EUNIKE KRISTI
GRIFKY F. LASATIRA
HERALDO HOLOANG
IGTIANUS L. ARODE
ISMAR KARIM
JASERI RUUNG
JEAN B. MATAHERU
YUNITA BUDIMAN

P
E
M
B
A
H
A
S
A
N

Apa itu
Demam
Berdarah
Dengue
(DBD)?

Pengorganisas
ian
Pembentukan
Kader
Kesehatan

Arti
Pemberdayaa
n Masyarakat
di Bidang
Kesehatan?

Konsep
Pencegahan
dan
Pemberantasa
n DBD
Berbasis
Masyarakat
Mandiri

Menurut
Departemen
Kesehatan RI (2004),
penyakit DBD adalah
penyakit menular yang
disebabkan oleh virus
dengue dan ditularkan
nyamuk Aedes Aegipty,
yang ditandai dengan
demam mendadak 2-7
hari tanpa penyebab
yang jelas, lemah atau
lesu, gelisah, nyeri ulu
hati
disertai
tanda
pendarahan
dikulit
berupa
bintik
pendarahan
,
dan
lebam
atau
ruam.
Kadang-kadang disertai
mimisan, berak darah,
munta
darah
dan
kesadaran
menurun
atau shock.

Apa Itu Demam


Berdarah
Dengue?

Arti Pemberdayaan Masyarakat di Bidang


Kesehatan
Kesehatan masyarakat didefinisikan oleh Winslow
pada tahun 1920 sebagai ilmu dan kiat (art) untuk
mencegah penyakit, memperpanjang harapan
hidup, dan meningkatkan kesehatan dan efisiensi
masyarakat melalui usaha masyarakat yang
terorganisir untuk sanitasi lingkungan,
pengendalian penyakit menular, pendidikan
hygiene perseorangan, mengorganisir pelayanan
medis, dan perawatan, agar dapat dilakukan
diagnosis dini dan pengobatan pencegahan, serta
membangun mekanisme sosial, sehingga setiap
insan dapat menikmati standar kehidupan yang
cukup baik untuk dapat memelihara kesehatan
(Slamet, 2004).

Konsep Pencegahan dan


Pemberantasan DBD
Berbasis Masyarakat
Mandiri
Surjadi (2005) mengingatkan bahwa pemberantasan
sarang nyamuk dengan kegiatan 3 M seharusnya juga
dilakukan tidak hanya di rumah, tetapi juga di tempat
umum, di mana masyarakat banyak berkumpul di pagi
hari seperti di sekolah, kantor, kampus, dan
sebagainya, mengingat bahwa nyamuk aedes aegypti
menggigit manusia pada pagi hari.

1.

2.

Pada dasarnya untuk dapat melakukan pencegahan


dan
pemberantasan
DBD
secara
utuh
dan
menyeluruh diperlukan peran serta masyarakat
secara
menyeluruh
juga.
Pencegahan
dan
pemberantasan terhadap demam berdarah berbasis
kemasyarakatan yang sadar, aktif dan mandiri
kemudian disebut masyarakat mandiri yaitu
sebagai berikut.

Sadar
Maksud sadar disini adalah bahwa DBD
akan dapat dicegah apabila masyarakat
mempunyai kesadaran dan kepedulian
terhadap
keadaan
lingkungan
di
sekitarnya.
Aktif
Peran
pemerintah
dalam
hal
ini
Departemen Kesehatan RI atau Dinas
Kesehatan setempat sangat dibutuhkan,
terutama dalam memberikan penyuluhan
atau sosialisasi yang terkait dengan cara
PSN yang baik, benar dan tepat waktu.
Telur aedes aegypti akan bertahan sampai
beberapa bulan dan akan menetas dalam

3. Mandiri
Kemandirian masyarakat sangat dibutuhkan terutama
dalam mengatasi hal yang erat kaitannya dengan tempat
tinggal atau keadaan sekitarnya, seperti memperhatikan
keadaan lingkungannya agar tetap bersih, sehat, dan aman dari
perindukan vektor penyakit.
Kemandirian sebelum terjadinya DBD dapat berupa
keaktifan dan kesadaran masyarakat terhadap keadaan
lingkungannya, serta selalu memperbaharui pengetahuan
mereka dengan selalu menhadirkan tenaga penyuluh yang
berasal dari Dinas Kesehatan setempat mengenai DBD,
sehingga masyarakat mampu melakukan PSN, meskipun tanpa
adanya bantuan atau campur tangan pemerintah setempat,
misalnya
kegiatanpada
rutin berupa
kerja bakti minimal seminggu
Kemandirian
saat adanya
sekali.
masyarakat terkena DBD, masyarakat
tidak panik dalam menghadapi situasi
ini dan sesegara mungkin melaporkan
ke Puskesmas atau ke Dinas Kesehatan
Kota atau Kabupaten, baik melalui
tulisan maupun secara lisan.

Pengorganisasian
Kader Kesehatan

Pembentukan

Dalam pelaksanaan pencegahan dan


pemberantasan DBD berbasis masyarakat
mandiri dibutuhkan keterlibatan masyarakat
secara umum. Sebelum melibatkan masyarakat
diberikan terlebih dahulu pengetahuan dan
pelatihan agar masyarakat dapat dengan mudah
menjalankan pencegahan dan pemberantasan
DBD.

Dalam melaksanakan pelatihan dibutuhkan keterlibatan


pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan, Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) d bidang kesehatan, maupun
para ahli surveilans epidemiologi. Pemberdayaan inilah
yang perlu ditekankan dalam menyelesaikan masalah
kesehatan masyarakat, sesuai agar implementasi
program dapat terealisasi secara efektif dan efisien.

Lanjutan .
Pemerintah
sebenarnya
dapat
memberdayakan
masyarakat sebagai suatu sarana dalam penanggulangan
berbagai jenis penyakit terutama penyakit yang berbasis
lingkungan. Adanya pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan diharapkan akan memampukan masyarakat
untuk menolong dirinya sendiri, keluarga, serta
masyarakat sekitarnya. Pemberdayaan masyarakat dalam
rangka pencegahan dan pemberantasan DBD dapat
dilakukan dengan pengorganisasian pembentukan kader
kesehatan.
Dalam
kaitannya
dengan
pengorganisasian
masyarakat, partisipasi pasif masyarakat menjadi
persoalan tersendiri bagi tokoh masyarakat, lembaga
sosial masyarakat dan kader kesehatan yang telah
mampu berperan aktif dalam penyuluhan untuk
menyadarkan masyarakat menganut nilai-nilai budaya
pola hidup sehat, menunjukkan adanya partisipasi aktif
dan peranan yang cukup tinggi dalam upaya untuk
mensukseskan pelaksanaan masyarakat mandiri.

Agar masyarakat mampu mengembangkan usaha


peningkatan pendapatan kader. Perlu dilakukan :
1. Pelatihan Tenaga dan Kader Kesehatan
Pelatihan yang diberikan kepada masyarakat
berasal dari tim khusus yang memiliki latar belakang
pendidikan ilmu kesehatan masyarakat terutama
bidang epidemiologi dan entomologi. Tim pelatih
dapat berasal dari instansi-instansi pemerintah
(bagian P2PL Dinas Kesehatan dan Puskesmas), para
ahli kesehatan masyarakat khususnya bidang
epidemiologi dan LSM yang bergerak di bidang
2. kesehatan.
Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan sangat penting untuk
memberikan pemahaman dan pengetahauan awal
kepada masyarakat untuk menanamkan secara
khusus nilai-nilai budaya setempat dalam menjaga
kesehatan ibu dan masalah kesehatan masyarakat
lainnya. Upaya promosi kesehatan ini dapat berupa
penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan secara rutin

Lanjutan
.

KESIMPULAN
Konsep pencegahan dan pemberantasan DBD berbasis masyarakat mandiri,
pada dasar memberdayakan masyarakat dengan meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan tentang tata cara pencegahan dan pemberantasan DBD secara benar dan
tepat. Untuk dapat melakukan pencegahan dan pemberantasan DBD secara utuh dan
menyeluruh diperlukan peran serta masyarakat secara menyeluruh. Pencegahan dan
pemberantasan terhadap demam berdarah berbasis masyarakat yang memiliki
kesadaran, keaktifan, dan kemandirian, yang disebut sebagai masyarakat mandiri.
Dalam pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan DBD berbasis masyarakat
mandiri dibutuhkan berbagai cara. Diantara cara tersebut adalah memberikan
pengetahuan dan pelatihan secara tepat agar masyarakat dapat dengan mudah
menjalankan pencegahan dan pemberantasan DBD. Dalam melaksanakan pelatihan
dibutuhkan keterlibatan pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan, LSM, dan
Perguruan Tinggi di bidang kesehatan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai