P
E
M
B
A
H
A
S
A
N
Apa itu
Demam
Berdarah
Dengue
(DBD)?
Pengorganisas
ian
Pembentukan
Kader
Kesehatan
Arti
Pemberdayaa
n Masyarakat
di Bidang
Kesehatan?
Konsep
Pencegahan
dan
Pemberantasa
n DBD
Berbasis
Masyarakat
Mandiri
Menurut
Departemen
Kesehatan RI (2004),
penyakit DBD adalah
penyakit menular yang
disebabkan oleh virus
dengue dan ditularkan
nyamuk Aedes Aegipty,
yang ditandai dengan
demam mendadak 2-7
hari tanpa penyebab
yang jelas, lemah atau
lesu, gelisah, nyeri ulu
hati
disertai
tanda
pendarahan
dikulit
berupa
bintik
pendarahan
,
dan
lebam
atau
ruam.
Kadang-kadang disertai
mimisan, berak darah,
munta
darah
dan
kesadaran
menurun
atau shock.
1.
2.
Sadar
Maksud sadar disini adalah bahwa DBD
akan dapat dicegah apabila masyarakat
mempunyai kesadaran dan kepedulian
terhadap
keadaan
lingkungan
di
sekitarnya.
Aktif
Peran
pemerintah
dalam
hal
ini
Departemen Kesehatan RI atau Dinas
Kesehatan setempat sangat dibutuhkan,
terutama dalam memberikan penyuluhan
atau sosialisasi yang terkait dengan cara
PSN yang baik, benar dan tepat waktu.
Telur aedes aegypti akan bertahan sampai
beberapa bulan dan akan menetas dalam
3. Mandiri
Kemandirian masyarakat sangat dibutuhkan terutama
dalam mengatasi hal yang erat kaitannya dengan tempat
tinggal atau keadaan sekitarnya, seperti memperhatikan
keadaan lingkungannya agar tetap bersih, sehat, dan aman dari
perindukan vektor penyakit.
Kemandirian sebelum terjadinya DBD dapat berupa
keaktifan dan kesadaran masyarakat terhadap keadaan
lingkungannya, serta selalu memperbaharui pengetahuan
mereka dengan selalu menhadirkan tenaga penyuluh yang
berasal dari Dinas Kesehatan setempat mengenai DBD,
sehingga masyarakat mampu melakukan PSN, meskipun tanpa
adanya bantuan atau campur tangan pemerintah setempat,
misalnya
kegiatanpada
rutin berupa
kerja bakti minimal seminggu
Kemandirian
saat adanya
sekali.
masyarakat terkena DBD, masyarakat
tidak panik dalam menghadapi situasi
ini dan sesegara mungkin melaporkan
ke Puskesmas atau ke Dinas Kesehatan
Kota atau Kabupaten, baik melalui
tulisan maupun secara lisan.
Pengorganisasian
Kader Kesehatan
Pembentukan
Lanjutan .
Pemerintah
sebenarnya
dapat
memberdayakan
masyarakat sebagai suatu sarana dalam penanggulangan
berbagai jenis penyakit terutama penyakit yang berbasis
lingkungan. Adanya pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan diharapkan akan memampukan masyarakat
untuk menolong dirinya sendiri, keluarga, serta
masyarakat sekitarnya. Pemberdayaan masyarakat dalam
rangka pencegahan dan pemberantasan DBD dapat
dilakukan dengan pengorganisasian pembentukan kader
kesehatan.
Dalam
kaitannya
dengan
pengorganisasian
masyarakat, partisipasi pasif masyarakat menjadi
persoalan tersendiri bagi tokoh masyarakat, lembaga
sosial masyarakat dan kader kesehatan yang telah
mampu berperan aktif dalam penyuluhan untuk
menyadarkan masyarakat menganut nilai-nilai budaya
pola hidup sehat, menunjukkan adanya partisipasi aktif
dan peranan yang cukup tinggi dalam upaya untuk
mensukseskan pelaksanaan masyarakat mandiri.
Lanjutan
.
KESIMPULAN
Konsep pencegahan dan pemberantasan DBD berbasis masyarakat mandiri,
pada dasar memberdayakan masyarakat dengan meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan tentang tata cara pencegahan dan pemberantasan DBD secara benar dan
tepat. Untuk dapat melakukan pencegahan dan pemberantasan DBD secara utuh dan
menyeluruh diperlukan peran serta masyarakat secara menyeluruh. Pencegahan dan
pemberantasan terhadap demam berdarah berbasis masyarakat yang memiliki
kesadaran, keaktifan, dan kemandirian, yang disebut sebagai masyarakat mandiri.
Dalam pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan DBD berbasis masyarakat
mandiri dibutuhkan berbagai cara. Diantara cara tersebut adalah memberikan
pengetahuan dan pelatihan secara tepat agar masyarakat dapat dengan mudah
menjalankan pencegahan dan pemberantasan DBD. Dalam melaksanakan pelatihan
dibutuhkan keterlibatan pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan, LSM, dan
Perguruan Tinggi di bidang kesehatan.
TERIMA KASIH