Anda di halaman 1dari 21

POSTPARTUM

HAEMORRHAGIC
SILVIA VAMELLA (102010057)

PPH/PPP

Anamnesis

Menarche
Fluor albus
Obstetrik
BAB & BAK
Perdarahan
Nyeri perut

Pemeriksaan Fisik

TTV
Inspeksi alat kelamin luar:
Vulva
Klitoris
Uretra

Palpasi bimanual
Palpasi khusus:
Rectoabdominal
Vaginoabdominal
Rectovaginoabdominal

Pemeriksaan penunjang
Faktor pembekuan:
WBC
PT, APTT, TT
Faktor Von Willebrand
USG

Working diagnosis
Perdarahan Post Partum(PPP) / (PPH):
perdarahan yang melebihi 500 ml
setelah bayi lahir
Perubahan TTV
Primer dan sekunder

Etiologi
Atonia uteri : lemahnya tonus/kontraksi
rahim

Epidemiologi

pada perempuan yang diinduksi atau


augmentasi atau diaugmentasi atau pada
perempuan dengan korioamnionitis.
Shellhaas dkk.,(2001) melaporkan data dari
hampir 137.000 pelahiran di maternal fetal
units network. Di sana dilakukan 146
histerektomi pascapartum darurat sekitar 1
per 1000 pelahiran pervagina versus 1 per
200 pelahiran Caesar. Yang penting, 41% dari
seluruh histerektomi dilakukan setelah
pelahiran Caesar primer.

Patogenesis

Gejala klinis

Nyeri suprasimfisis dan regio lumbal (-)


Saat plasenta belum lepas tidak ada
perdarahan, saat plasenta lepas
perdarahan banyak
Separasi plasenta makin luas
perdarahan makin banyak
Tanda:
Flaby uterine: uterus lembek, melebar,

tidak bereaksi terhadap rangsangan

Komplikasi

Trauma tindakan, khususnya kuretase


Infeksi berkelanjutan
Syok irreversibel

Penatalaksanaan

Sikap Trendelenburg
Sekaligus merangsang kontraksi uterus
dengan cara:
Masase fundus uteri dan merangsang puting

susu.
Pemberian oksitosin dan turunan
Memberikan derivat prostaglandin F2 Pemberian
misoprostol 800 1.000 g per-rektal.
Kompresi bimanual eksternal dan/atau internal.
Kompresi aorta abdominalis.
Pemasangan tampon kondom

ligasi arteria uterina atau arteria


ovarika
operasi ransel B Lynch
histerektomi supravaginal
histerektomi total abdominal

Pencegahan sekunder

Melakukan secara rutin manajemen


aktif kala III pada semua wanita yang
bersalin karena hal ini dapat
menurunkan insidens perdarahan
pascapersalinan akibat atoni uteri.
Pemberian misoprostol peroral 2 3
tablet (400 600 g) segera setelah
bayi lahir

Pencegahan primer
memperbaiki keadaan umum dan mengatasi

setiap penyakit kronis


Mengenal faktor predisposisi PPP
Persalinan harus selesai dalam waktu 24 jam dan
pencegahan partus lama.
Kehamilan risiko tinggi agar melahirkan di fasilitas
rumah sakit rujukan.
Kehamilan risiko rendah agar melahirkan di
tenaga kesehatan terlatih dan menghindari
persalinan dukun.
Menguasai langkah-langkah pertolongan pertama
menghadapi PPP

Prognosis
Hasil tindakan tergantung pada penyebab
perdarahan, jumlah darah yang hilang
(dibandingkan dengan berat badan
pasien), komplikasi medis dan
keberhasilan terapi korektif.

Diagnosis banding
Atonia
uteri

Retensi
plasenta

Laserasi
jalan lahir

Gangguan
darah

Perdarahan

(+)

(+)

(+)

(+)

Perlukaan

(-)

(-)

(+)

(-)

Kotiledon

(+)

(-)

(+)

(+)

RPD

(-)

(-)

(-)

(+)

Persalinan
lama

(+)

(-)

(-)

(-)

PT,APTT,TT

Normal

Normal

Normal

memanjang

Anda mungkin juga menyukai