Anda di halaman 1dari 10

Disfungsi Seksual

Dharmawan A. Purnama, dr.,


SpKJ

Pendahuluan (1)

Sexual disorders can lead to or result from relational


problems, and patients invariably develop an increasing fea
r of failure and self-consciousness about their sexual perfor
mance. Sexual dysfunctions are frequently associated with
other mental disorders, such as depressive disorders, anxie
ty disorders, personality disorders, and schizophrenia. In m
any instances, a sexual dysfunction may be diagnosed in co
njunction with another psychiatric disorder; in other cases,
however, it is only one of many signs or symptoms of the ps
ychiatric disorder.

In DSM-IV-TR, a sexual dysfunction is defined as a


disturbance in the sexual response cycle or as pain with sex
ual intercourse. Seven major categories of sexual dysfuncti
on are listed in DSM-IV-TR: sexual desire disorders, sexual a
rousal disorders, orgasm disorders, sexual pain disorders, s

Pendahuluan (2)
Sexual dysfunctions can be symptomatic of
biological (biogenic) problems or intrapsychic or int
erpersonal (psychogenic) conflicts or a combination
of these factors. Sexual function can be adversely a
ffected by stress of any kind, by emotional disorder
s, or by ignorance of sexual function and physiolog
y.
The dysfunction may be lifelong or acquired that
is, it can develop after a period of normal
functioning. The dysfunction may be generalized or
limited to a specific partner or a certain situation.

Pendahuluan (3)
Beberapa tipe disfungsi (misalnya kurang minat seksual) terjadi
pada pria dan wanita. Wanita cenderung lebih lazim mengeluh men
genai kualitas subjektif pengalaman seksualnya (misalnya kurang k
epuasan atau minat) daripada kegagalan respon spesifik.
Keluhan disfungsi orgasme sering terjadi, tetapi bila satu segi dari
respons seksual wanita terkena yang lainnya juga akan terganggu.
Contoh: bila wanita tak mampu orgasme, biasanya ia akan kehilang
an penikmatan seksual lainnya dan kemudian akan banyak kehilan
gan gairah seksual.
Laki-laki, meski mengeluh kegagalan respon spesifik seperti ereksi
atau ejakulasi, sering melaporkan adanya dorongan seksual yang b
erkelanjutan. Karena itu perlu mencari di luar keluhan yang ada de
mi menemukan kategori diagnosis yang paling sesuai.

Macam Disfungsi Seksual


Kurang atau hilangnya nafsu seksual
Hilangnya nafsu adalah primer, bukan sekunder dari kesulitan
seksual lainnya spt disfungsi ereksi atau dispareunia. Kurangnya
nafsu ini tidak mengurangi kenikmatan atau gairah seksual, tetap
i menyebabkan berkurangnya aktivitas awal seksual
Tidak menyukai dan tidak menikmati seks
Tidak menyukai seks: hub seks disertai perasaan negatif hebat
sehingga timbul takut cemas lalu menghindari aktivitas seksual
Tidak menikmati seks: hub seks berjalan normal, orgasme dicapai
tapi tidak mendatangkan kenikmatan. Biasanya terjadi pada wani
ta daripada pria (termasuk anhedonia seksual)
Kegagalan respons genital

Macam Disfungsi Seksual


(2)

Kegagalan respons Genital


Disfungsi ereksi: psikogenik, organik (perlu pengukuran
ketegangan penis), e.s pengobatan?
Kekeringan vagina: bisa psikogenik dan organik mis:
infeksi, kekurangan estrogen (pasca menopause)
Termasuk: gangguan rangsangan seksual pada wanita,
ggn ereksi pada pria, impotensi psikogenik
Disfungsi orgasme
Dapat terjadi orgasme yang sangat lambat terjadi atau
sama sekali tak terjadi. Lebih sering pada wanita
Termasuk: orgasme terhambat (baik pria maupun
wanita), anorgasme psikogenik

Macam Disfungsi Seksual


(3)

Ejakulasi Dini
Kegagalan mengendalikan ejakulasi sedemikian rupa supaya kedua
pasangan dapat menikmati senggama. Pada beberapa kasus berat,
terjadi ejakulasi sebelum penetrasi vagina, atau terjadi ejakulasi ta
npa ereksi.
Biasa karena psikogenik, ada yang akibat ggn organik, misalnya
kegagalan ereksi atau nyeri ereksi.
Dapat juga terjadi bila mulai ereksi lambat shg jarak waktu antara
ereksi dengan ejakulasi menjadi pendek
Vaginismus nonorganik
Spasme dari otot sekitar vagina yang sebabkan tertutupnya liang
vagina. Vaginismus mungkin merupakan reaksi sekunder dari suatu
penyebab lokal dari nyeri dan dalam hal ini kategori ini jgn digunak
an (lihat dispareunia)

Macam Disfungsi Seksual


(4)

Dispareunia nonorganik
Dapat terjadi pada pria dan wanita. Biasanya terdapat
kelainan patologis lokal yang perlu diberi diagnosis yang se
suai kategori lain dari ICD. Pada beberapa kondisi tak ada s
ebab yang jelas namun faktor emosional berperan penting.
Diagnosis ini dibuat bila tak ada disfungsi seksual primer la
innya seperti vaginismus atau keringnya vagina
Dorongan seksual yang berlebihan
Hiperseks (nimfomania dan satyriasis). Timbul biasanya
pada akhir masa remaja atau pada dewasa muda. Bila kea
daan ini sekunder dari suatu gangguan afektif atau bila tim
bul saat awal dementia maka gangguan yang mendasariny
a harus dicantumkan

Sex Toys

Prinsip Terapi
Latihan relaksasi
Aktivitas Sensate focus
Edukasi seksual
Konseling
Pengobatan (sildenafil dkk, injeksi PGE1/
papa verin untuk disfungsi ereksi)
Teknik pencet untuk ejakulasi prematur
Dilatasi vagina progresif untuk
vaginismus

Anda mungkin juga menyukai