DAN
STRATEGI PEMBERANTASAN
FRAUD
Pokok-Pokok Materi
1.
2.
PENDAHULUAN
Fraud
Definisi Fraud
Fraud Tree
Pelaku Fraud
Fraud dalam UU tipikor
3.
Memerangi Fraud
Strategi tiga pilar
Current Issue
4.
Overview AI
Aksioma Investigasi
Proses AI Dan Pembuktian
PENDAHULUAN
Tahun
PERC
corruption
index (PCI)
Rangking
Jumlah Negara
2005
9,10
13
13
2006
8,16
13
13
2007
8,03
11
13
2008
7,98
10
13
2009
8,32
16
16
2010
9,27
16
16
2014
8,85
15
16
4
Indonesia
107
Indonesia
INDONESIA
CPI 34
Informasi terkait dengan penanganan tindak pidana korupsi bisa dilihat dalam kanal Penindakan.
20 200
Jumla
Jabatan
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
04 5
h
Anggota DPR 0
dan DPRD
27
16
75
Kepala
Lembaga/Ke
menterian
18
Duta Besar
Komisioner
Gubernur
11
Walikota/Bup 0
ati dan Wakil
41
Eselon I / II /
III
Hakim
Swasta
Lainnya
15
10
22
14
12
15
115
0
1
0
0
4
6
0
5
1
0
3
2
0
12
4
0
11
4
1
8
9
2
10
3
2
16
3
3
24
8
2
8
3
10
102
43
Jumlah
Keseluruha
n
23
29
27
55
45
65
39
50
59
30
426
Strategic Option
BULOG
Praktek korupsi sejak sebelum 1970
Harus bisa dicegah agar tidak terjadi
di tahun-tahun berikutnya melalui :
1.FRAUD AWARENESS
2.Proactive Investigation
Definisi Fraud
Fraud is generic term, and embraces all
the multifarious means which human
ingenuity can devise, which are
resorted to by one individual, to get an
advantage over another by false
representation. No definite and
invariable rule can laid down as a
general proposition in defining fraud,
as it includes surprise, trickery, cunning
and unfair ways by which another is
cheated. The only boundaries defining
it are those which limit human knavery.
FRAUD
SEGALA SESUATU YANG DILAKUKAN
DENGAN MENGGUNAKAN AKAL /
KECERDIKANNYA UNTUK
MENDAPATKAN KEUNTUNGAN
DENGAN JALAN MENEKAN, MENIPU,
ATAUPUN CARA-CARA LAIN YANG
MEMPERDAYA SEHINGGA
MERUGIKAN PIHAK LAIN
(Blacks law dictionary)
Unsur Fraud
terdapat salah saji
(misrepresentation)
masa lampau (past) atau sekarang
(present)
fakta bersifat material (material fact)
kesengajaan atau tanpa perhitungan
(make-knowingly or recklessly)
dengan maksud (intent)
menimbulkan reaksi dari suatu pihak.
adanya pihak yang dirugikan
terhadap salah saji tersebut
menimbulkan kerugian.
Arthur W. Holmes dan David C. Burns
Fraud Tree
Corruption
Asset
Misappropria
tion
Fraudulent
Statement
ACFE
Pelaku Fraud
Penyebab Fraud
PRESSURE
FRAUD
TRIANGLE
OPPORTUNITY
RATIONALISATION
Donald R Cressey
Sumber : Buku Saku untuk Memahami Tindak Pidana korupsi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
UU YANG MENGATUR
TINDAK PIDANA KORUPSI
1. UU NO. 3 TAHUN 1971; SEPANJANG
PERBUATAN ITU DILAKUKAN SEBELUM
TANGAL 16 AGUSTUS TAHUN 1999;
TPK Pokok,
pasal 2
TPK Pokok,
pasal 3
g.
h.
AUDIT INVESTIGATIF
Audit investigatif adalah proses mencari,
menemukan, dan mengumpulkan bukti secara
sistematis yang bertujuan mengungkapkan terjadi
atau tidaknya suatu perbuatan dan pelakunya
guna dilakukan tindakan hukum selanjutnya
(Permenpan No.Per/05/M.PAN/03/2008 tgl. 31 Maret 2008)
44
What is forensic
accounting ?
Forensic Accounting ?
Forensic : belonging to, used in or suitable to
courts of judicature or to public discussions
and debate (Websters Dictionary )
Penerapan dari
keahlian finansial dan
kemampuan
investigatif
terhadap
permasalahan-permasalahan keuangan yang
belum terpecahkan dan dilakukan dalam
ketentuan bukti yang dapat diterima
menurut hukum
(William T. Thornhill)
Akuntansi Forensik
Jenis
Penugasan
Fraud Audit
Proaktif
Akuntansi
- Ganti Rugi
Investigatif
- Kerugian
Keuangan
Negara
Temuan
Audit
Tuduhan
Keluhan
Temuan Audit
Sumber
Informasi
Fraud
Risk
Assessment
Output
Indikasi
potensi fraud
Indikasi
awal
adanya
fraud
Bukti
ada/tidaknya
pelanggaran
Hukum
Pidana
- Perdata
- Administratif
- Arbitrase
dan Alternatif
Peneyelesaian
Sengketa
-
ALUR PIKIR
AUDIT INVESTIGATIF
PENGERTIAN
KARAKTERISTIK
FRAUD
AKSIOMA
AUDIT INVESTIGATIF
PRINSIP DAN
PENDEKATAN
PERENCANAAN
PENGUMPULAN
BUKTI
HIPOTESA
BUKTI
AUDIT
PROGRAM
RENCANA SUMBER
DAYA (SMEAC)
PENUGASAN
TEKNIK
PENGUMPULAN
BUKTI
EVALUASI
BUKTI
PELA
PORAN
TINDAK
LANJUT
ANALISA
BUKTI
PRINSIP
PELA
PORAN
KETER
AHLI
REVISI
HIPOTESA
FORMAT
KERUGIAN
KEUANGAN
UNSUR
DELIK
SUBS
TANSI
Karakteristik
kecurangan
dan aksioma audit
investigatif
Bersifat tersembunyi
Karakteristik
kecurangan
dan aksioma audit
investigatif
Kecurangan bersifat tersembunyi. Tidak ada keyakinan
absolut bahwa kecurangan benar-benar terjadi atau
tidak terjadi
Untuk membukti kecurangan tidak terjadi, harus
berupaya membukti kecurangan telah terjadi
Untuk membukti kecurangan telah terjadi, harus
berupaya membukti kecurangan tidak terjadi
Setiap proses audit investigatif atas kecurangan
diasumsikan akan berakhir hingga tahap litigasi
51
Pendekatan
investigatif
Korban, pelapor,
saksi, tersangka
Wawancara untuk
memperoleh
fakta /informasi
tentang tindak
kejahatan
Bukti fisik yang merupakan
bukti faktual, yang selalu
mengungkap fakta yang sama
dari waktu kewaktu
INFORMASI AWAL
EXPOSE
PENELAAHAN INFORMASI
TAMBAHAN
INFORMASI
TIDAK
YA
PENGUMPULAN TAMBAHAN
INFORMASI
LAYAK AUDIT
INVESTIGASI
LAPORAN
TIDAK
(NOTA DINAS)
YA
SUSUN HIPOTESIS
LAPORAN
HASIL
AUDIT
INVESTIGA
SI.
YA
REVISI
HIPOTESIS
YA
TIDAK
TERBUKTI
TIDAK
SELESAI
BUKTI
Pengertian Bukti
Segala informasi yang digunakan oleh
auditor dalam rangka menentukan
informasi yang diaudit sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan (Arens &
Loebbeccke)
Merupakan semua alat yang
digunakan untuk menyusun dugaan
atas fakta atau menyangkalnya
(George A Manning)
Aspek-aspek Pembuktian
Jenis-jenis Bukti
Metode Pengumpulan Bukti
Pengelolaan dan Pengamanan
Bukti
Penyajian Bukti
PRINSIP PEMBUKTIAN
1. Hal yang secara umum sudah
diketahui tidak perlu dibuktikan
(notoire feiten)
2. Satu saksi bukan saksi (Unus testis
nulus testis)
3. Pengakuan (keterangan) terdakwa
tidak cukup untuk membuktikan
bahwa ia bersalah
Jenis Bukti
Bukti Langsung (Direct Evidence)
Bukti yang terkait langsung dengan kasus dan
menunjukkan fakta yang ada secara langsung
Dalam pemberian komisi cek yang diberikan oleh
vendor kepada karyawan sebagai komisi
pembelian
Prosedur Pembuktian
Seal the
Case
PENDEKATAN
PENGUMPULAN BUKTI
61
Relevan
Materiel
Kompeten
Cukup
65
RELEVAN
Bukti dianggap relevan jika bukti
tersebut merupakan salah satu
bagian dari rangkaian bukti-bukti
(chain
of
evidence)
yang
menggambarkan
suatu
proses
kejadian atau jika bukti tersebut
secara
tidak
langsung
menunjukkan kenyataan dilakukan
atau tidak dilakukannya suatu
perbuatan.
66
Materiel
Hubungan bukti terhadap sangkaan
yang
diindikasikan
berkaitan
langsung
dengan
tindak
kecurangan
67
KOMPETEN
Bukti diperoleh
yang sah
68
dengan
cara
CUKUP
69
EVALUASI BUKTI
Pada dasarnya dilakukan apabila seluruh bukti yg
terkait telah diperoleh.
Ditujukan untuk menilai apakah suatu kasus terbukti
atau tidak terbukti kebenarannya.
Evaluasi dapat dilakukan secara berkala untuk
menilai kesesuaian hipotesis terhadap fakta
kenyataan yg ada.
Dapat menunjukkan perlu atau tidaknya
pengembangan suatu bukti.
Perlu diantisipasi :
Urutan proses kejadian (sequence).
Kerangka waktu kejadian (time frame).
gunakan Flowchart / naratif kronologi fakta.
Keterangan Saksi
Saksi Ali
Saksi Badu
Saksi Cecep
Keterangan Ahli
Bagian Teknik
Bagian Keuangan
Bagian Pemasaran
Bukti Utama
Bukti Transaksi
Rekening Koran
Bukti Dasar Pencatatan
Bilyet, Cek
Perhitungan fisik
Bukti Pendukung
Hasil Konfirmasi
Risalah Rapat
Keputusan Direksi
Bukti Pengujian Silang
dll
Penyajian Bukti
1.
2.
3.
4.
5.
6.
TERIMA KASIH