Anda di halaman 1dari 15

BIAYA TETAP DAN

TIDAK TETAP

Biaya tetap (fixed cost), yaitu biaya yang dikeluarkan


dengan jumlah yang relatif sama walaupun volume
produksi berubah dalam batas tertentu. Contoh:gaji
karyawan tetap, biaya penyusutan, pajak bumi dan
bangunan, biaya sewa, biaya listrik untuk penerangan,
telepon, dan air.

BIAYA
BERDASARKAN
VOLUME
PRODUKSI

Biaya tidak tetap (variable cost), yaitu biaya yang


besarnya berubah secara proporsional dengan jumlah
produk yang dibuat. Contoh: biaya bahan baku, tenaga
kerja langsung yang digaji berdasarkan volume kerja,
biaya penyusutan yang tergantung dengan volume
produksi.

Biaya semi variable (semi variable cost), yaitu biaya


yang berubah tidak proporsional terhadap volume
produksi. Contoh: perubahan volume produksi yang
melampaui kapasitas mesin, sehingga diperlukan biaya
penambahan kapasitas mesin, atau biaya perbaikan
mesin.

TC = FC + VC

PT. Oppung Dolly (OD) mendapat pesanan bangku


untuk suatu sekolah. Di pasaran harga bangku (S) sesuai
dengan spesifikasi teknis yang diajukan sekolah itu
adalah Rp 450.000/unit. Jika bangku itu dibuat sendiri
maka diperlukan biaya-biaya sebagai berikut:
Harga kayu
Paku
Bahan finishing
Upah tukang
Upah pembantu tukang

= Rp 950.000/m3
= Rp 20.000/kg
= Rp 100.000/lt
= Rp 80.000/orang/hari
= Rp 50.000/orang/hari

Jika :
Satu unit bangku membutuhkan 0,20 m3 kayu, 0,01kg paku, bahan
finishing 0,1lt, dan diselesaikan selama 0,5 hari kerja oleh tukang
ditambah1 hari kerja oleh pembantunya.Selain itu perusahaan
memerlukan bengkel kerja dengan biaya sekitar Rp 1,5 juta dan
pengadaan peralatan kerja Rp 2,2 juta.

Kelompokkan biaya berdasarkan biaya


tetap dan biaya variable

Hitunglah berapa jumlah minimal


pesanan bangku yang harus diterima
perusahaan untuk mencapai titik impas
(break even point/BEP)?
5

BIAYA TETAP:
Membangun bengkel kerja
Pengadaan alat kerja

= Rp 1.500.000
= Rp 2.200.000

Jumlah

= Rp 3.700.000

fixed cost (FC)

BIAYA VARIABLE PER UNIT BANGKU:


Bahan kayu
Paku
Bahan finishing
Upah tukang
Upah pembantu tukang

= 0,2 m3 x Rp 950.000/m3
= 0,01kg x Rp 20.000/kg
= 0,1 lt x Rp 100.000/lt
= 0,5 hari x Rp 80.000/orang/hari
= 1 hari x Rp 50.000/orang/hari

= Rp 190.000
= Rp200
= Rp 10.000
= Rp 40.000
= Rp

Quiz

Jekaskan prosedur atau


langkah-langkah dalam
pengerjaannya

Nilai waktu terhadap uang


& Konsep kesetaraan

Pertemuan 4

NWTU
Konsep nilai waktu uang (time value of money)
mengacu pada biaya kesempatan (opportunity cost)
dalam menghasilkan pendapatan pada saat sekarang.
Bila sejumlah dana tidak digunakan untuk membiayai
suatu proyek, maka dana tersebut akan dapat
digunakan untuk membiayai proyek lain. Dengan kata
lain jika suatu dana ditanamkan seluruhnya pada
suatu proyek maka akan menghilangkan kesempatan
untuk mendapatkan penghasilan (return) dari proyek
lain yang tidak dipilih.

Hukum Permintaan
Nilai sesuatu (termasuk uang)
berubah seiring dengan berjalannya
waktu. Perjalanan waktu pada
umumnya mengurangi nilai kecuali
pada benda antik dan benda yang
mempunyai umur layanan (service
life) tak terbatas, seperti tanah.

BEBERAPA HAL YANG MENYEBABKAN NILAI UANG


DIPENGARUHI OLEH WAKTU

Uang memiliki purchasing


power (daya beli).
Secara umum uang digunakan untuk
melakukan transaksi, sehingga semua
komoditi harus dinilai berdasarkan nilai
tukarnya terhadap uang

Uang memiliki earning power


(kemampuan menghasilkan).
Sejumlah uang yang disimpan di bank
akan bertambah dengan adanya bunga.
Sebagaimana meminjam barang, bunga
(interest) dianggap sebagai sewa atas
pemakaian uang tersebut

Daya beli uang menurun disebabkan oleh:


Inflasi

Perubahan pola supply (pasokan) dan


demand (permintaan)

Perubahan struktur ekonomi

Sebagai contoh harga premium sekarang Rp 6.500/liter, artinya 1 liter premium


nilainya Rp 6.500.Beberapa tahun yang lalu harga premium masih Rp 4.500/liter,
atau dikatakan nilai uang mengalami penurunan terhadap premium

KONSEP KESETARAAN
Konsep kesetaraan (equivalence) menyatakan bahwa sejumlah
uang pada satu waktu tertentu setara nilainya dengan uang
dalam jumlah yang berbeda pada waktu yang berbeda apabila
diberikan discount rate tertentu. Konsep kesetaraan dapat
digunakan untuk mengevaluasi rencana investasi. Untuk
keperluan tersebut maka seluruh pendapatan dan pengeluaran
proyek di masa yang akan datang dihitung nilainya pada saat
sekarang (present worth).

Sebagai contoh uang sejumlah Rp 10 juta yang disimpan di bank dengan


bunga 20%/tahun dapat diambil dalam beberapa cara, antara lain:

a. Disimpan hari ini dan baru diambil tahun depan


dengan jumlah Rp 12 juta, dengan rincian
pokok simpanan Rp 10 juta ditambah bunga Rp
2 juta.
b.
Diambil bunganya saja Rp 2 juta tiap tahun
selama lima tahun, dan pada akhir tahun kelima
pokok simpanannya diambil. Jumlah uang yang
diperoleh selama lima tahun tersebut adalah Rp 20
juta, dengan rincian bunga Rp 2 juta x 5 = Rp 10
juta dan pokok simpanan Rp 10 juta.

c. Diambil dalam jumlah yang sama setiap


tahunnya selama sepuluh tahun sebesar Rp
2,385 juta. Jumlah uang yang diperoleh selama
sepuluh tahun tersebut adalah Rp 23,85 juta,
yaitu Rp 2,385 juta x 10.

Ketiga jumlah nominal uang tersebut yaitu Rp


12 juta, Rp 20 juta, dan Rp 23,85 juta pada
dasarnya setara dengan Rp 10 juta pada saat
sekarang. Kesetaraan tersebut terjadi dengan
penggunaan bunga 20% per tahun.

Anda mungkin juga menyukai