Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

ALIRAN KAS (CASH FLOW)

Perhitungan aliran kas dilakukan untuk menganalisa investasi


selama umur proyek dengan dasar hitungan pertahun.
Perhitungan dilakukan dengan mempertimbangkan aliran
uang masuk tahunan dan aliran uang keluar tahunan.

Analisa keuangan dengan keekonomian ini dilakukan


berdasarkan konsep aliran kas diskonto (discounted cash flow
analysis). Sebagai dasar analisis komponen-komponen biaya
kapital dan biaya produksi merupakan masukan utama.

Aliran kas investasi dapat bernilai positif atau bernilai negatif.


Aliran kas untuk perusahaan tambang umumnya akan bernilai
negatif selama beberapa tahun diawal proyek (masa pra
produksi) dan akan bernilai positif pada masa produksi, pada
akhir masa produksi aliran kas cendrung menurun sesuai
dengan berkurangnya cadangan produksi bahkan bisa pula
bernilai negatif karena harus mengeluarkan biaya untuk
reklamasi, penutupan tambang atau biaya sosial lainnya.

VALUASITAMBANG-ALIRANKAS

Aliran Kas, disusun dengan mempertimbangkan


elemen pemasukan tunai (cash income) dan semua
elemen biaya (cash cost) pada setiap periode selama
umur investasi tersebut.

Tanda Positif dari cash flow selalu menggambarkan


aliran masuk dan tanda negatif menggambarkan
aliran keluar.

Contoh Inflow :
- Pendapatan (Revenues)
- Nilai sisa dari aset
- Penerimaan dari pinjaman uang pokok dan
sebagainya.

VALUASITAMBANG-ALIRANKAS

VALUASITAMBANG-ALIRANKAS

Contoh Outflows :
- Biaya-biaya pembelian awal dari asset (termasuk
pemasangan dan pengiriman)
- Biaya-biaya operasi
- Pemeliharaan periodik dan biaya renovasi
- Biaya Investasi kembali
- Bunga pinjaman dan pembayaran uang pokok
- Pajak pendapatan

Biaya tunai yang dimaksudkan adalah meliputi semua transaksi


baik berupa biaya yang dikeluarkan secara tunai maupun
pengeluaran tunai dalam bentuk investasi
Pemasukan tunai adalah semua pendapatan yang dihasilkan
dan dikumpulkan secara tunai.

Dividen to stockholder

Income f om paten,
Engineering, R & D

Borrowed Capital
Equity Capital

R&D

Cash Flow

Coorporation Cost

Sales
Revenue

DEPRECIATION
AMORTIZATION
DEPLETION
DEFERED DEDUCTION
NET PROFIT

Direct
Investment

O P E R AT I O N

VALUASITAMBANG-ALIRANKAS

Working
Capital

Outside Invesment

Operating Cost

Gross Profit
Taxable Income
INCOME TAX

Dari gambar tsb, aliran kas dapat dihitung sebagai berikut :

Pendapatan Kotor (Net Revenue)


Biaya operasi (operating cost)

Depresi (Depretiation)

Deplesi (Depletion)

Amortisasi (Amortization)

Pembayaran yang ditangguhkan (deffered Deduction)

VALUASITAMBANG-ALIRANKAS

Pendapatan bersih sebelum kena pajak

Pajak penghasilan

Pendapatan bersih setelah kena pajak (Net Income atau Profit)


+ Depresiasi
+ Amortisasi

Pembayaran angsuran pinjaman bank

Modal kerja

+ pengembalian modal kerja

Biaya kapital

+ Pinjaman Bank
ALIRAN KAS

Pendapatan (Revenue) adalah pendapatan hasil


penjualan, nilai sisa (salvage Value), hak paten,
piutang, jasa, dll. Dalam aliran kas pendapatan
merupakan aliran kas positif.

Aliran kas dinyatakan dalam persamaan berikut :


Aliran kas = pendapatan bersih + pengurangan
tidak nyata biaya kapital
= pendapatan bersih + depresiasi +
amortisasi + pengurangan lain biaya kapital
= Hasil penjualan biaya operasional income tax biaya kapital

VALUASITAMBANG-ALIRANKAS

Example 1 :

VALUASITAMBANG-ALIRANKAS

You own an oil property for which you paid $150,000 in right mineral
acquition cost last year. Recoverable oil reserves are estimated at
1,000,000 barrels. 50,000 barrels of oil are produced this year and
are sold $29.00 per barrel. Your operating and overhead expenses
are $180,000 this year and allowable depreciation is $120,000.You
olso expect the same production rate, operating cost, and selling
price next year.
Calculated the cost depletion for this year an olso next year
assuming we do not use percent depletion this year.

Solution
50,000 barrels

Year 1 : Cost depletion = (150,000)

= $7,500

1,000,000 barrels
50,000 barrels
Year 2 : cost depletion = (150,000 7,500)
950,000 barrels

=$7,500

Example 2 : Percentage Depletion and Cash Flow Analysis

VALUASITAMBANG-ALIRANKAS

For the case dercribed example 1, with 50,000 bbl of oil


production this year, selling price of $29.00/bbl (assue tobe after
royalties), operating costs of $180,000 and depreciation of
$120,000, compare opercentage and cost depletion for this year
and next year (year 1 dan 2) assuming the analysis is for
idependent producer eligible for either percentage or cost
depletion. The 15% oil and gas percentages depletion rate is
applicable. Asume severance taxes are $30.000 this year. Use
40% income tax rate and calculate cash flow for this year.
Solution

Royalty owner get percentage depletion on royalty revenues and


pay severance tax on royalty revenues so we can base the
analysis on net revenues after royalties.
9

Year 1
Net Revenue, (50,000 bbl @ $29.00/bbl)

$1,450,000

Operating costs

-180,000

Severance Tax

-30,000

Depreciation

-120,000
1,120,000

50% limit for % depletion (0.5)(1,120,000)

Percentage depletion (0.15)(1,450,000)

Cost depletion (from example 1)

Taxable Income

Tax @ 40%

-217,500
7,500

902,500
-361,000

Net Income (Profit)


+ Depreciation

560,000

VALUASITAMBANG-ALIRANKAS

Taxable income before depletion

541,500
120,000

+ Depletion taken

217,500
10

Cash Flow from sales this year

879,000

Remembering from example 1 that the property was acquired for


a cost of $150,000, the year 2 cost depletion would be calculated
as follow :
Year 2 cost depletion = (150,000 217,500)(50,000/950,000) < 0

VALUASITAMBANG-ALIRANKAS

In year 2, if revenues and deduction are assumed to be the same


year 1, percentage depletion is the same. However, the cost
depletion deduction differs in the second year because the cost
basis must be adjusted for the actual depletion deduction taken. In
this example the year 1 depletion deduction was for percentage
depletion.

No cost depletion is allowable when the cost basis is negative.

11

Contoh kasus : Perusahaan tambang batubara PT. X


Penyusunan aliran kas ini dilakukan untuk melihat prospek
cadangan batubara didaerah IUP PT. X. Selain dilakukan
tinjauan dari segi teknis juga dilakukan tinjauan dari segi
keuangan dan keekonomian. Analisis dilakukan berdasarkan
umur tambang selama 5 tahun dengan rencana produksi
tahunan.

Analisis ini dibuat berdasarkan alternatif pola kerja yang akan


ditetapkan untuk melakukan pengambilan cadangan batubara
didaerah PT. X. Alternatif tersebut adalah :
1. Operasi penambangan dilakukan sendiri
2. Operasi penambangan dilakukan dengan sistem kontrak

VALUASITAMBANG-ALIRANKAS

3. Operasi penambangan dengan sistem peralatan disewakan.


12

Penyusunan asumsi-asumsi :
Beberapa asumsi yang digunakan dalam menganalisa aspek
keuangan dan keekonomian adalah :
a. Struktur pembiayaan adalah ..% pinjaman dan .%
modal sendiri.
b. Masa pengembalian selama tahun
c. Discount rate dalam US$ adalah ..% per tahun
d. Eskalasi biaya sebesar .. % per tahun dan eskalasi
pendapatan sebesar . % per tahun
e. Nilai tukar US$ terhadap rupiah, 1 US$ = Rp. .
f. Harga jual batubara US$ .. Per ton FOB at sale point

VALUASITAMBANG-ALIRANKAS

pinjaman dilakukan untuk pembayaran selama tahun

g. Metode perhitungan depresiasi dan amortisasi adalah linear


h. Nilai sisa (salvage value) peralatan 20% dari harga
pembelian
i. jam kerja per tahun adalah jam

13

Penyusunan Cost Database


Penyusunancost database mencakup :
Biaya peralatan (equipment cost), termasuk biaya kapital
dengan perhitungan pembelian peralatan yang akan
digunakan untuk penambangan. Pada PT. X alat yang
digunakan meliputi peralatan tambang utama, peralatan
penunjan, peralatan di stok pile dan kendaraan. Perincian
biaya peralatan dapat dilihat pada tabel 1.

b.

Biaya depresiasi (depretiation cost) dihitung berdasarkan


harga pembelian peralatan dikurangi dengan nilai sisanya
(salvage Value) dibagi dengan umur alat (tahun). Rincian
biaya depresiasi dapat dilihat pada tabel 2.

c.

Nilai sisa dihitung berdasarkan harga pembelian


peralatan dikalikan 20%. Rincian nilai sisa (salvage value)
dapat dilihat pada tabel 3.

VALUASITAMBANG-ALIRANKAS

a.

14

d. Biaya perawatan (maintenance cost) bertujuan untuk menjaga


performa peralatan tetap baik, sehingga target produksi tetap
terjaga. PT. X memperkirakan perawatan untuk tambang
utama sebesar 8% dan peralatan lainnya sebesar 5%.
Rincian biaya perawatan dapat dilihat pada tabel 4.

Penyusunan rencana produksi, jadwal investasi dan


penggantian peralatan serta biaya operasi peralatan.
Data-data yang berhubungan dengan perhitungan jadwal
produksi, jadwal investasi dan penggantian peralatan serta
biaya operasi peralatan dapat dilihat pada tabel 6, 7, 8, dan 9.

VALUASITAMBANG-ALIRANKAS

e. Biaya asuransi (insurance cost) bertujuan untuk menjaga


segala kemungkinan yang terjadi pada peralatan. Besarnya
biaya asuransi yang ditetapkan PT. X adalah 1 % dari harga
pembelian peralatan. Rincian biaya asuransi dapat dilihat
pada tabel 5.

15

Anda mungkin juga menyukai