Anda di halaman 1dari 39

ASKEP

HIV
/
AIDS
OLEH: RONI YULIWAR, S.Kep, Ns, M.Ked

H : Human
manusia
I : Immunodeficiency penurunan kekebala
V : Virus
virus

APAKAH AIDS?
A - Acquired
I - Immune
D - Deficiency
S - Syndrome

Ditularkan dari orang ke orang.


Merusak sistem kekebalan manusia.
Kekebalan adalah sistem
pertahanan tubuh untuk
mempertahankan diri dari serangan
infeksi seperti bakteri atau virus.
Penurunan sistem kekebalan
tubuh
Orang dengan AIDS mengalami
berbagai infeksi oportunistik
dan penyakit lainnya.

APA ITU AIDS?


AIDS

= acquired immuno-deficiency
syndrome = sindrom
immunodeficiency yang didapat

Kolapsnya sistem imun


Fase terakhir dari HIV
Kumpulan dari sejumlah
penyakit
Kematian setelah 5 th diagnosis

SEJARAH TIMBULNYA AIDS

TH 1959:
Asal dari HIV tidak jelas,
penemuan kasus awal adalah
dari sampel darah yang
dikumpulkan pada tahun tsb
dari seorang laki-laki dari
Kinshasa di Republik Demokrat
Congo. Tidak diketahui
bagaimana ia terinfeksi ,

ETIOLOGI AIDS
VIRUS HIV
Bersifat
Retrovirus
Jenis: HIV-1 dan
HIV-2

CARA PENULARAN/TRANSMISI

Virus HIV dapat diisolasi dari penderita pada:


darah, semen, cairan serviks/sekresi vagina,
ASI, ludah, air mata, CSF, cairan alveoli dan
urin.
Cara penularan melalui:
1. Hubungan seksual (homo atau heteroseksual), resiko 80-90%
2. Transfusi darah, resiko 100%.
3. Jarum suntik yang dipakai bersama-sama
dan tercemar Virus HIV (kasus narkoba).
4. Perinatal: intra plasenta dan melalui ASI,
resiko 25-35%.
5. Rute yang tidak pernah dibuktikan (tidak
mungkin infeksi): kontak dengan orang,
berjabat tangan, tempat duduk di toilet,
serangga.

HIV-AIDS TIDAK MENULAR


MELALUI
Bekerja sama / hidup serumah dengan
orang yang terinfeksi HIV
Digigit nyamuk / serangga lain
Berpegangan tangan atau saling
berpelukan
Berhubungan seks dengan
menggunakan kondom
Berbagi makanan atau menggunakan
peralatan makan bersama
Menggunakan toilet / kamar mandi /
wastafel / handuk bersama
Terpapar batuk / bersin / buang
ingus / meludah
Kolam renang

CARA KERJA VIRUS HIV-AIDS:


1.

2.

3.

Untai tunggal RNA virus masuk ke


dalam inti sel penjamu (host)
kemudian mendekati sel Thelper
dengan melekatkan dirinya pada
protein CD4.
Terjadi transkripsi ke dalam DNA
penjamu melalui enzim spesifik yang
disebut reverse transcriptase,
Setelah menjadi bagian dari DNA
penjamu, virus bereplikasi dan
bermutasi selama beberapa tahun,
secara perlahan sambil tetap
menghancurkan sistem imun

CARA KERJA VIRUS HIV

BAGAIMANA TEORINYA
HIV MENJADI AIDS
1.

2.
3.

4.
5.
6.
7.

VIRUS HIV SECARA LANGSUNG


MENYEBABKAN CD4 ATAU T HELPER TIDAK
BERGUNGSI ATAU MATI
VIRUS HIV MEMBUAT DAYA BUNUH
LIMFOSIT T MENJADI TURUN
VIRUS HIV MEMPERDAYA DAN MENGUASAI
SISTIM IMUN TUBUH DGN PROSES
MUTASINYA
VIRUS HIV MENYEBABKAN SISTEM IMUN
MENYERANG DIRINYA SENDIRI
VIRUS HIV MENSTIMULASI LIMFOSIT T
UNTUK BUNUH DIRI
JUMLAH NORMAL T4: 600-1200/mm3
KONDISI AIDS: JUMLAH T4: 0-200/mm3

Struktur Virus HIV

GAMBAR VIRUS HIV


MENYERANG LIMFOSIT T

STADIUM DAN
MANIFESTASI KLINIS
1.
2.

3.

4.

Fase awal: Infeksi Akut (Infeksi


Primer)
Periode laten: Infeksi asimtomatis.
HIV dengan defisiensi imun dini (sel
CD-4/T 4>500/mL)
AIDS- RELATED COMPLEX (ARC) HIV
dengan defisiensi imun sedang (sel
CD-4/T 4=500-200/mL)
AIDS (gejala klinis bisa timbul
bersamaan) HIV dengan defisiensi
imun berat (sel CD-4/ T 4<200
/mL)

13

PENDERITA AIDS

Bayi Uganda Penderita AIDS

Lidah Penderita AIDS

"puritic papular eruption"

Pneumocystis carinii pneumonia and


miliary tuberculosis

Sarkoma kaposi

PEMERIKSAAN KLINIS
Pemeriksaan
Elisa (enzymelinked immunosorbent assay)
Pemeriksaan
Western Blot.

HIV
Antibody
Test
NEGATIVE
TEST RESULTS
Results
POSITIVE

TEST RESULTS

POSITIVE

OR NEGATIVE FALSE

NEGATIVE TEST RESULTS


If the test result is negative,
it means either
(1) the person is not infected
with the virus, or
(2) the person became
infected recently and
antibodies have not yet
appeared.

POSITIVE TEST RESULTS

A positive test result shows the


presence of HIV antibodies, which
means that:

The person is infected with HIV


The person can transmit the virus to
others through unsafe sexual practices,
sharing contaminated injection equipment,
and/or breastfeeding
The person is infected for life

Monitoring
perkembangan
HIV_AIDS :
Pengujian CD4.
Pengujian viral
load.

Penjara Khusus Penderita


AIDS

PENGOBATAN

Obat Antiretroviral (ARV), fungsi: menghambat


proses kerja enzim reverse transcriptase dan
protease sehingga tidak terjadi transkripsi RNA
virus ke DNA sel target. Obat ini tidak
menyembuhkan AIDS tetapi memperlama waktu
kelangsungan hidup penderita. Untuk lebih
efektif diberikan dalam statu kombinasi yaitu:
1. Nucleoside Analogue Reverse Transcriptase
Inhibitors (NRTI), contohnya AZT, ddl, ddC &
Lamivudine/3TC)
2. Non-Nucleoside Analogue Reverse
Transcriptase Inhibitors (NNRTIs), Obatnya:
Nevirapine, Delavardine (Rescripta),
Efavirenza (Sustiva).
3. Protease Inhibitors (PI), cara verja:
mentargetkan protein protease HIV dan
menahannya sehingga sutau virus baru tidak
dapat berkumpul pada sel tuan rumah dan
dilepsakan.

PENGOBATAN

Pencegahan perpindahan dari ibu hamil & menyusui ke


anaknya. Obatnya adalah:

Ziduvidine (azidotimidin/AZT), Dosis: AZT


2x250mg/hari selama 6 bulan.

Nevirapine, diberikan dosis tunggal kepada ibu


dalam masa persalinan dan satu dosis tunggal
kepada bayi pada sekitar 2-3 hari. (Diperkirakan
menurunkan resiko penularan sekitar 47%).
Salah satu upaya menurunkan resiko penularan selama
persalinan adalah dengan seccio-caesaria elektif yang
menerapkan prinsip universal precaution dan teknik SC
Misgav Ladach (teknik operasi cepat membuka sampai
menutup kembali dalam waktu tidak lebih dari 20
menit).
Apabila terdapat resiko penularan yang sangat tinggi,
perlu dipertimbangkan untuk tidak memberikan ASI.
Obat infeksi oportunistik dan kanker sekunder.
(disesuaikan dengan jenis penyakit), seperti
kotrimoksazol dll.
Obat simptomatik dan suportif; analgetik, diazepam,
transfusi darah, oksigen, fisioterapi dada, pemantaun
jantung, nutrisi parenteral, khemoterapi, radioterapi
dll.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.

2.
3.
4.
5.
6.

Resiko tinggi penyebaran infeksi


(progresif menjadi sepsis setelah awitan
infeksi oportunistik) b/d pertahan primer
tidak efektif, depresi sistem imun,
malnutrisi.
Nyeri b/d adanya lesi pada kulit dan anus
Pola nafas tidak efektif: sesak b/d
penurunan ekspansi paru.
Gangguan pertukaran gas b/d
ketidakseimbangan ventilasi/perfusi.
Intake nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b/d gangguan menelan, anoreksia,
gangguan abbsorpsi makanan.
Kerusakan integritas kulit b/d defisit
imunologis, penurunan tingkat aktivitas,
perubahn sensasi, malnutrisi, inflamasi
dan keganasan pada kulit.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
7. Intoleransi aktivitas b/d penurunan

produksi energi metabolisme.


8. Kurang pengetahuan tentang
penyakit, prognosis b/d kealahan
persepsi, keterbatasan sumber
informasi, keterbatasan kognitif.
9. Kecemasan b/d ancaman terhadap
konsep diri, kematian, perubahan
status kesehatan, kebutuhan yang
tidak terpenuhi.
10. Gangguan konsep diri: harga diri,
bodi image b/d inflamasi sekunder
infeksi oportunistik.

PENATALAKSANAAN PERAWATAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.

Memberikan dukungan psikososial,


merahasiakan dokumen medis klien.
Pasien diisolasi (perawatan dalam kamar
tersendiri)
Pemberian support mental lewat keagamaan
Pemberian nutrisi yang adekuat
Pendidikan kesehatan: konsep penyakit, cara
penularan, cara hidup sehat, cara
pencegahan, sikap dan peran keluarga.
Pencegahan pada klien supaya tidak menular
pada orang lain: pakai kondom, skrining donor
darah, tidak memakai alat suntik
sembarangan.
Pencegahan bagi perawat: cuci tangan,
kontak dengan pasien dengan memakai
sarung tangan (dua lapis), schort, celemek,
pakai kaca mata pelindung, masker, (prinsip
universal caution), dan kondisi perawat harus
sehat.

INTERVENSI KEPERAWATAN

Terapkan tindakan universal precaution pada


tenaga kesehatan yg merawat klien.
Tempatkan klien pada ruang perawatan khusus.
Monitoring tanda-tanda sepsis.
Monitoring jumlah T4 dan lekosit secara periodik
Kolaborasi dalam pemberian obat anti HIV,
antibiotik, antijamur
Berikan nutrisi secara oral dan parenteral
Lakuan perawatan oral dan kulit secara periodik
Atur posisi tidur semfowler.
Berikan oksigen sesuai program
Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan
personal hygiene.
Berikan informasi sesuai kebutuhan belajar
klien.
Berikan support mental psikologis dan libatkan
peran keluarga

universal precaution

universal precaution

BEIJING/11/17/2000: A patient from Shandong province infected


with HIV sits on his bed in a hospital in Beijing

THANK YOU FOR YOUR


ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai