Anda di halaman 1dari 24

PRESENTASI KASUS

No. VetR: 107/2013

Ilmu Kesehatan Forensik dan


Medikolegal
Kelompok UNTAR
24/10/2013

Kelompok - UNTAR
Juvensius Viosandy
Anandanu Pramadya
Rafiqa Dewi
Meutia Syamiela
Monica Bellynda
Hui Lee Shak
Grace Natalia Persullesy
Damianus Danny

Identitas
Nama: Anak Y
Umur: 2 tahun 4 bulan
Jenis kelamin: Perempuan
Agama: Islam
Alamat: Dusun Sambeng 03/01/Desa
Gowong Kecamatan Bruno, Kabupaten
Purworejo
No VeR: 108/2013
Pelaksanaan otopsi:

Kelengkapan Dokumen/Medikolegal :

Berita Acara Penerimaan Jenazah ()


Surat Permintaan Peyidik ()
Laporan Wartawan ()
Laporan Medis Sementara ()
Surat Pernyataan Persetujuan Keluarga ()
Lembar Visum et Repertum ()
Surat Pengantar Pemeriksaan Laboratorium
()

Kronologi Kejadian

Pada hari Jumat, 11 Oktober 2013, setelah Sholat Jumat,


korban pamit keluar menyusul kakeknya ke kali. Ibu
korban mengijinkan, tetapi menyuruh korban menunggu
sebentar karena ibu korban ingin menjemput adik
korban di dalam rumah. Saat ibu korban keluar rumah,
korban sudah tidak terlihat. Ibu korban mengecek di
sekitar rumah, ternyata tidak ada yang melihat korban.
Kemudian ibunya memeriksa di tempat kakek korban
bekerja (penebang pohon), ternyata korban juga tidak
ada. Kemudian kakeknya minta ijin ke bosnya untuk
mencari korban, lalu pencarian pun dimulai oleh warga
sekitar ke areal sekitar desa, kali, dan sebagian area
hutan.

Kronologi Kejadian

Pada hari Rabu, 16 Oktober 2013 pukul 22.30


WIB, warga sekitar (7 orang) menyisir hutan di
perbatasan desa, karena adanya informasi
seorang warga yang melihat selendang yang
diduga
milik
korban.
Saat
penyisiran,
ditemukan selendang tersebut tergeletak di
atas tanah dengan posisi melintang, salah satu
ujung selendang ke arah Utara, sedang ujung
lainnya ke arah Selatan. Jarak penemuan
selendang sekitar 2 kilometer ke arah atas dari
desa pemukiman dengan kondisi terjal.

Kronologi Kejadian

Pada hari Kamis, 17 Oktober 2013, pagi hari,


dilakukan konfirmasi ke pihak keluarga
mengenai jarik yang ditemukan, dan keluarga
membenarkan bahwa jarik tersebut memang
jarik yang sering dipakai korban. Maka
pencarian
dilanjutkan
di
sekitar
area
penemuan jarik tersebut, di area hutan, di
Dusun Sambeng RT 03/RW 01 Desa Gowong
Kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo.

Kronologi Kejadian

Pada hari Kamis, 17 Oktober 2013, pukul 08.30


WIB, korban ditemukan di area hutan di Dusun
Sambeng RT 03/RW 01 Desa Gowong Kecamatan
Bruno Kabupaten Purworejo dengan posisi
terlentang, rok tersingkap, tidak mengenakan
celana dalam, kaki membuka, tangan kiri
mengepal, siku menekuk ke arah atas, tangan
kanan menggenggam daun kering ke arah kepala
korban. Saat penyisiran dilanjutkan, ditemukan
celana dalam yang diduga milik korban, yang
berjarak 50 meter dari ditemukannya korban.

Kronologi Kejadian

Kemudian, kepolisian melakukan olah TKP


dengan membawa dokter Puskesmas untuk
melaksanakan pemeriksaan terhadap korban.
Menurut penyidik, lokasi penemuan korban
tidak memungkinkan untuk dicapai oleh anak
seusia korban karena kondisi geografis yang
terjal. Setelah itu korban dibawa pulang ke
rumah, sembari menunggu administrasi untuk
dilakukan otopsi di RSUP Dr. Sardjito.
Sekitar 2 jam kemudian, korban dibawa ke RSUP
Dr. Sardjito untuk diotopsi.

Pemeriksaan
Luar

Tanatologi

Keadaan jenazah:
Jenazah berlabel.
Jenazah dibungkus dengan plastik merah muda
dengan bintik-bintik putih, batik warna coklat
bermotif bunga, selendang warna kuning motif
bunga, terdapat bantal putih kotak-kotak motif
kartun dan dua lembar batang pisang.
Jenazah memakai baju warna putih dengan garis
merah tulisan Strawberry Sweet, memakai kaos
warna putih polos dan memakai anting-anting warna
emas di kedua telinga.

Tanatologi

Sikap Jenazah:
Jenazah
terbaring
telentang,
dengan
muka
menghadap ke depaan.
Lengan atas kanan membentuk sudut 180 o terhadap
lengan bawah kanan, dengan tangan kanan
menggenggam kulit kayu;
Lengan atas kiri terhadap lengan bawah kiri
membentuk sudut 180o, tangan kiri menekuk ke arah
bawah dalam;
Tungkai kanan 100o, tungkai kiri 180o.
Telapak kaki menghadap ke dalam, dengan jari-jari
kaki menghadap ke bawah.

Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan yang dilakukan: pemeriksaan
parasitologi, patologi anatomi.
Jenis Pemeriksaan

Hasil

Patologi anatomi

Kulit kepala, tulang kepala, otot leher, paruparu, uterus, ovarium, dinding vagina.

Parasitologi

Parasitologi larva.

Spermatozoa + semen

Swab vagina, swab rectal, swab oral, swab


serviks, swab uterus

Hasil pemeriksaan laboratorium masih belum selesai dilakukan,


baik pada pemeriksaan patologi anatomi, parasitologi, dan
spermatozoa + semen.

Pemeriksaan
Dalam

Tinggi diafragma kanan setinggi ICS 4.


Tinggi diafragma kiri setinggi ICS 3.
Setelah tulang dada diangkat, bagian jantung
tidak tertutup paru-paru bagian atas.
Paru-paru kanan dan kiri tidak ada perlekatan
dengan dinding bagian dalam.
Dalam rongga dada tidak terdapat cairan
darah.
Berat paru-paru kanan 38 gram; berat paruparu kiri 34 gram.
Jantung jenazah tidak dapat dinilai karena
jantung sudah dalam keadaan rusak.

Ukuran hati 11 x 7 x 2 cm dengan berat 152


gram.
Ukuran limpa 6 x 3,5 x 1 cm dengan berat 10
gram.
Berat lambung 6 gram.
Pada lambung terdapat sedikit cairan berwarna
coklat muda dan tidak ditemukan bulir nasi.
Ginjal kanan berukuran 3 x 2 x 1 cm; ginjal kiri
berukuran 4 x 2,5 x 1 cm, dengan berat 6 gram.
Rahim berukuran 13 x 4,5 x 0,8 cm, berat 12
gram; rahim kiri tampak memar.
Pada sisi samping kiri vagina terdapat memar.

Kepala:
Kulit kepala dibuka, di bagian sebelah kiri atas
terdapat memar bentuk tidak teratur, warna merah,
kondisi bersih, 12 x 3 cm, tidak terdapat retak tulang.
Tulang atap kepala dibuka, otak sudah membubur
warna coklat, perdarahan di atas selaput otak tidak
dapat dinilai.
Selaput otak tidak dapat dinilai.
Ukuran otak, berat 70 gr, volume 60 ml.

Analisis kasus aspek Patologis

Sebab

Kematian

Kemungkinan, korban meninggal


karena:
Malnutrisi.
Trauma pada kepala.
Kekerasan tumpul pada vagina, dubur,
dan uterus.
Multiple trauma shock neurogenik.

Mekanisme

kematian

Mekanisme kematian masih belum dapat


ditentukan karena masih menunggu
hasil konfirmasi pemeriksaan penunjang.
Cara

Kematian

Cara kematian masih belum dapat


ditentukan karena masih menunggu
hasil konfirmasi pemeriksaan penunjang.
Waktu

Kematian

Diperkirakan waktu kematian korban 5-7


hari sebelum pemeriksaan, berdasarkan
perhitungan kronologis.

Aspek medikolegal

Sesuai pasal 133 ayat 3 tentang label jenazah,


wajib menyertakan label jenazah. Namun pada
korban tidak ditemukan label.
Sesuai pasal 133 ayat 2 tentang permintaan
keterangan ahli oleh penyidik, harus dilakukan
secara tertulis.
Penanganan barang bukti medis oleh penyidik
dilaksanakan atas dasar UU no. 8 tahun 1981
dan PP no. 10 tahun 1966
Visum et Repertum dibuat atas dasar pasal
184 ayat 1 KUHAP.

Kesimpulan
1.

2.

3.

4.

5.

Jenazah anak perempuan panjang badan 89,2


cm, berat badan 6,6 kg.
Terdapat berbagai luka lecet dan memar di
wajah, kepala, dada, perut, dan punggung.
Terdapat luka lecet dan memar di sekitar
dinding vagina (arah jam 5), terdapat memar
pada dinding vagina dan uterus.
Poin 2 dan 3 dapat menyebabkan kematian
korban tanpa mengesampingkan sebab lain
karena telah terjadi pembusukan lanjut.
Saat kematian korban diperkirakan 5-7 hari
sebelum pemeriksaan.

Anda mungkin juga menyukai