Anda di halaman 1dari 42

DEMAM BERDARAH DENGUE

DERAJAT 2 DENGAN PENINGKATAN


HEMATOKRIT
LAPORAN KASUS I STASE ILMU KESEHATAN ANAK
Pembimbing :
dr. Aloysius Septiarko, Sp.A
dr. Hj. Elief Rohana, Sp.A, M.Kes

Diajukan Oleh :
Eka Ambarwati S., S.Ked
J500.080.014

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap
: An.R
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 12 tahun
Tempat dan tanggal lahir : Karanganyar, 01 / 01 / 2001
Nama Ayah
: Tn. TK
Umur
: 40 tahun
Pekerjaan ayah

: Wiraswasta

Pendidikan ayah
: SLTP
Nama ibu
: Ny. S
Umur
: 39 tahun
Pekerjaan ibu
: Ibu Rumah Tangga
Pendidikan ibu
: SLTP
Alamat
: Kranggan 1/1 Buran Tasikmadu
Masuk RS tanggal
: 25 Juli 2013
Diagnosis masuk : DHF grade 2

ANAMNESIS

Tanggal : 25 juli 2013


(Alloanamnesis dan
Autoanamnesis) di
Bangsal Melati

3
hari
SMR
DemamStinggi

HMR
S
mendadak

(+)
nyeri perut (+)
Muntah (+) 1 kali
Batuk (+), pilek (-)
Kejang (-)
Mimisan (-)
Per darahan gusi (-)
Bintik merah pada kulit (+)
Pusing (-)
Keringat malam (-)
BAB (+), BAK (+) dbn
Berobat (+)

Demam (+)
Nyeri perut (+)
Batuk (+)
Mual (-), muntah (-)
Bintik merah pada kulit (+)
Mimisan (-)
Gusi berdarah (-)
Pusing (-)
Dibawa

ke

Karanganyar

IGD

RSUD

RPD

Pasien tidak
pernah dirawat di
rumah sakit
dengan keluhan
yang sama.

RPK

Riwayat demam
pada keluarga
: disangkal
Riwayat demam
pada
lingkungan
:
disangkal

Kesan : tidak terdapat riwayat penyakit


keluarga dan lingkungan yang berhubungan
dengan penyakit sekarang

Riwayat Keluarga

Keterangan :
:Laki-laki
:Perempuan
:Meninggal
:Pasien

Kesan : tidak ada riwayat penyakit yang diturunkan dan


ditularkan dalam keluarga

Riwayat Pribadi
Bayi laki-laki BB
2800 gr
setelah
lahir
langsung
menangis
gerak
aktif,
warna
kulit
kemerahan, tidak
ada demam atau
kejang.
ASI keluar hari
ke-2, bayi dilatih
menetek
dari
hari
pertama
keluar ASI

RIWAYAT PASCA PERSALINAN

Ibu
melahirkan
pasien
dibantu
oleh bidan
umur kehamilan
9 bulan
persalinan
normal,
presentasi kepala
bayi
langsung
menangis
berat lahir 2800
gram
tidak ditemukan
cacat
bawaan

RIWAYAT PERSALINAN

RIWAYAT KEHAMILAN

P3A0 Hamil saat


usia 24 tahun.
Ibu
memeriksakan
kehamilannya
rutin ke bidan.
Tekanan
darah
ibu
dinyatakan
normal.
Berat badan ibu
dinyatakan
normal
dan
mengalami
kenaikan
berat
badan
selama
kehamilan.

Riwayat Makanan
0 - 6 bulan: ASI
6 12 bulan : ASI, susu formula, bubur susu (1 mangkok
kecil
habis), buah-buahan seperti pisang, dan
diselingi
dengan nasi tim kuah sayur (1/2
mangkok kecil)
1 2 tahun
: ASI, susu formula, bubur susu 3-5 sdm
3x sehari
diselingi dengan nasi dan kuah sayur
sebanyak
mangkuk kecil (tidak selalu habis)
2 5 tahun
: makanan dewasa piring, 3x sehari,
sayur, buah
5 tahun sekarang : makanan dewasa 1 piring 3x sehari
(sayur,
nasi,tempe,tahu, telur,ayam), buah
(pisang,
pepaya)
Kesan : Pasien mendapatkan ASI eksklusif, kualitas
makanan cukup, makanan sesuai usia

Riwayat Perkembangan dan Kepandaian


Motorik Kasar

Motorik Halus

Bahasa
Menoleh ke

Personal Sosial

Duduk sendiri

Memegang benda

(9 bulan)

(4 bulan)

Belajar berjalan

Makan sendiri

bulan)
Berbicara baik

(12 bulan)

(3 tahun)

(1,5 tahun)

(9 bulan)
Masuk sekolah dan

Berpakaian sendiri

Lancar berbicara

bermain dengan

(4 tahun)

(4 tahun)

temannya (6

Berlari ( 3 tahun)

sumber suara (5

Tersenyum
(2 bulan)
Bermain sendiri

tahun)
Masuk TK usia 5 tahun
Masuk SD usia 6 tahun, tidak pernah tinggal kelas

Kesan : Motorik kasar, motorik halus, bahasa,


personal sosial sesuai usia. Kepandaian dalam ratarata

Riwayat Vaksinasi
Jenis
HEPATITIS

II

III

IV

VI

0 bulan

4 bulan

BCG

2 bulan

bulan
-

DPT

2 bulan

6 bulan

18

4 bulan

bulan
6

tahun
18

5 tahun

bulan
-

bulan
-

POLIO
CAMPAK

0 bulan
9 bulan

4 bulan
2 bulan
6 tahun

Kesan : Imunisasi dasar sesuai PPI lengkap


dengan ulangan

Sosial Ekonomi dan


Lingkungan
Pasien tinggal bersama ayah
SOSIAL EKONOMI
Ayah (40 tahun,
wiraswasta) dan ibu
(39 tahun, ibu rumah
tangga)
Penghasilan keluarga
cukup untuk
memenuhi kebutuhan
sehari-hari
Kesan : keadaan sosial ekonomi
cukup & kondisi lingungan rumah
cukup.

dan ibu.
Rumah
terdiri dari ruang
LINGKUNGAN
tamu, dapur, kamar mandi
dan 3 kamar tidur.
WC terpisah dengan kamar
mandi.
Sumber air berasal dari air
sumur.
Air
minum
menggunakan
sumber
air
yang direbus dan air isi ulang
Atap terbuat dari genteng,
dinding dari semen, lantai
rumah dari keramik.
Sumur ada namun ditutup
dan berjarak 10 meter dari
septic tank.
Ventilasi
udara
dan
penerangan cukup. Sampah
dibakar langsung tiap hari.

ANAMNESIS SISTEMIK
Cerebrospinal : demam (+), kejang (-), delirium (-)
Kardiovaskuler : sianosis (-), keringat dingin (-)
Respiratorius : batuk (+), pilek (-), nyeri
tenggorokan (-),
sesak (-)
Gastrointestinal : muntah (+), BAB (+),
makan/minum (/)
Urogenital
: BAK (+), nyeri berkemih (-),
bengkak
kemaluan (-)
Muskuloskeletal : kelainan bentuk (-) , nyeri sendi
(-), nyeri
otot (-)
Integumentum: bintik merah (+), ikterik (-)
Kesan : terdapat gangguan pada sistem

PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM:
compos mentis, tampak lemas
TANDA VITAL :
TD
: 90/70 mmHgs
Nadi : 92x/menit
RR
: 24x/menit
Suhu : 37,9C
STATUS GIZI :
BB/TB : 31 kg/138cm
BMI
: 16,3 kg/m2
Kesimpulan status gizi : Baik menurut WHO
PETEKIE : (+)

PEMERIKSAAN
KHUSUS
Kepala
ukuran normocephal, rambut warna hitam, lurus, jumlah
cukup. Bentuk mesocephal.
Mata
mata cowong (-/-), air mata (+/+), CA (-/-), SI (-/-), reflek
cahaya (+/+), pupil isokor, edema palpebra (-/-)
Hidung
sekret (-/-), epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (-/-)
Mulut
mukosa bibir dan lidah kering (-), sianosis (-)
Faring
hiperemis (-), tonsil membesar (-)
Gigi
caries (-), calculus (-)

Kesan : kepala dan sistem yang lain dalam


batas normal.

PEMERIKSAAN FISIK (LANJUTAN)


Kulit : sawo matang, pucat(-), sianosis(-),
petekie(+),
Kel.limfe : Tidak terdapat pembesaran
limfonodi
Otot: Kelemahan (-),atrofi(-),nyeri otot (-),
Tulang : Tidak ada deformitas tulang
Sendi : Gerakan bebas
Kesan : Kulit (petekie +), kel limfe, Otot, Tulang
dan Sendi dalam batas normal

III. PEMERIKSAAN FISIK


(lanjut)
l. Thorax:
a. Pulmo
Inspeksi : gerak simetris, retraksi (-),
ketinggalan gerak (-)
Palpasi : fremitus taktil kanan kiri (+/+) normal
Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler, wheezing (-),
ronki (-)
b. Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V linea
midclavicularis
sinistra
Perkusi : Redup, konfigurasi jantung kesan
tidak melebar

III. PEMERIKSAAN FISIK


(lanjut)

Abdomen :
Inspeksi
(-)
Auskultasi
Perkusi
:
Palpasi
:
Hepar
:
Lien
:
Anogenital

: distended (-), sikatrik (-), purpura


: peristaltik dalam batas normal
timpani (+), pekak beralih (-),
turgor kulit baik, nyeri tekan (-),
tidak teraba membesar
tidak teraba membesar
: tidak ada kelainan

Kesan : abdomen dalam batas normal

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Paramet

25/7/1

26/7/1

27/7/1

er
Leukosit

3
2500

3
1900

3
4300

Eritrosit
Hemoglo
bin
Hematok

4.770.0 4.920.0 5.130.0


00
13,3
41

00
14,3
41,8

00
14,4
44,4

28/7/13 29/7/13 Nilai


7400
5.330.0
00
15,0
46,1

rit
MCV
86
85
86,5
86,5
MCH
27,9
29,1
28,1
28,1
MCHC
32,4
34,2
32,4
32,5
Trombosi 100.00 103.00 86.000 66.000
t
Limfosit
Monosit
N.

0
30,6
4,3
65,1

0
26,7
2,3
71

21,5
5,0
73,5

27,7
23,1
49,2

8300

Rujukan
5000-

1000 /uL
4.920.0 4,0-5,5 / uL
00
13,6

11,5-13,5

42,8

g/dl
37-43%

87.0
27,8
31,8
91.000

82-92 fl
27-31 pg
32-36 g/dl
150.000-

40
12,0
45,3

450.000/uL
22-40%
2-8%
33-60%

Kesan : Leukopeni, Hemokonsentrasi,

Segmen

RINGKASA
N
ANAMNESI
S

Pasien demam tinggi mendadak dan terusmenerus. Demam hari ke-3, bintik merah pada
kulit (+), nyeri perut (+), muntah (+) 1 kali, batuk
(+), nafsu makan berkurang (+), minum
berkurang (+), bak (+), bab (+).
Tidak terdapat riwayat penyakit dahulu yang
berhubungan dengan penyakit sekarang.
Tidak terdapat riwayat penyakit pada keluarga
dan lingkungan yang ditularkan pada pasien.
Pasien mendapatkan ASI eksklusif, kualitas serta
kuantitas makanan baik
Riwayat ANC baik, Persalinan spontan, Riwayat
PNC baik.
Perkembangan dan kepandaian baik
Imunisasi dasar lengkap berdasarkan PPI
Keadaan sosial ekonomi cukup & kondisi
lingkungan rumah cukup

RINGKASAN
PEMERIKSAA
N

KU: CM, tampak lemas


Vital sign : suhu (febris)
Petekie (+)
Status gizi baik menurut WHO.
Pada pemeriksaan kepala, leher dan
pemeriksaan thorax dalam batas
normal
Abdomen dalam batas normal
Extremitas superior et inferior, dan
Status neurologis dalam batas normal

LABORATORIUM
Darah Rutin :
Leukopeni
Hemokonsentrasi
Trombositopeni

Lymphositosis

DAFTAR
MASALAH

Demam
hari ke 3
AKTIF
Vital sign : febris
Manifestasi
perdarahan :
petekie (+)
Pemeriksaan fisik :
dalam batas
normal.
Laboratorium
darah rutin :
leukopeni,
hemokonsentrasi
dan trombositopeni

INAKTIF

Tidak terdapat
masalah inaktif

Terapi Suportif dan


Simptomatis
Obsevasi dan monitor :
Tanda-tanda syok
KU dan VS (TD/N)
Cek darah rutin setiap
pagi
Periksa tanda
perdarahan
Bed rest
Banyak minum

Terapi
Suportif
dan
Simptomatis
Infus RL 6-7 ml/kgBB/jam
makro
Inj.cefotaxime 1 gr/12 jam
Parasetamol syr 3 x 2 cth
(kp)

Menerangkan tentang penyakit


pasien,
serta
akibat
yang
mungkin
dapat
terjadi
(perdarahan, syok)
Memberi
pengertian
pada
keluarga untuk segera melapor
apabila
didapatkan
tanda
perdarahan dan tanda syok.
Menjaga kebersihan lingkungan
dengan melakukan 3M.
Menyarankan
pasien
untuk
banyak minum.

PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad fungsionam : ad bonam
Quo ad sanam
: ad bonam

Keluhan
Demam
Nyeri perut
Muntah
Batuk
petekie
BAB
BAK
MA & MI
Vital Sign

25-07-2013
+
+
+
+
+
+
+
/

26-07-2013
+
+
+
+
+
/

27-07-2013
+
+
+
+
+
+/+

28-07-2013
+
+
+
+
+/+

29-07-2013

+
+
+/+

Suhu
Nadi
RR
Pmx Fisik

37.90 C
97
28

36,10 C
72
24

36,50 C
72
24

35.60 C
76
24

35,60 C
68
24

Ku
Kep

Lemas
Ca (-/-)

Baik
Ca (-/-)

Baik
Ca (-/-)

Baik
Ca (-/-)

Baik
Ca (-/-)

Bibir Basah

Bibir Basah

Bibir Basah

Bibir Basah

Bibir Basah

PKGB (-)
C/P dbn
Peristaltik + N

PKGB (-)
C/P dbn
Peristaltik + N

PKGB (-)
C/P dbn
Peristaltik + N

PKGB (-)
C/P dbn
Peristaltik + N

PKGB (-)
C/P dbn
Peristaltik + N

Nyeri tekan (-)

Nyeri tekan (-)

Nyeri tekan (-)

Nyeri tekan (-)

Nyeri tekan (-)

Timpani
Akral hangat

Timpani
Akral hangat

Timpani
Akral hangat

Timpani
Akral hangat

Timpani
Akral hangat

Petekie (+)

Petekie (+)

Petekie(+)

Petekie(+)

Petekie(-)

13,23g/dl
41 %
100.000
DHF grade 2 dg
peningkatan
hematokrit

14,3 g/dl
41,8 %
103.000
DHF grade 2 dg
peningkatan
hematokrit

14,4g/dl
44,4 %
86.000
DHF grade 2 dg
peningkatan
hematokrit

15g/dl
46,1 %
66.000
DHF grade 2 dg
peningkatan
hematokrit

13,6 gr/dl
42,8 %
91.000
DHF grade 2 dg
peningkatan
hematokrit

Thorak
Abd

Eks

Pmx Lab
Hb
Hct
Trombosit
Ass

DISKUSI

KASUS
Demam (+) hari ke 3
Mendadak dan terusmenerus
Nyeri perut (+)
Muntah (+)

TEORI
DHF adalah penyakit
yg disebabkan virus
dengue ditularkan
oleh nyamuk Aedes
aegypty atau Aedes
albopictus, yang
ditandai dengan
demam mendadak 2
sampai 7 hari tanpa
penyebab yang jelas,
lemah/lesu, gelisah,
nyeri ulu.

KASUS
Terdapat tanda
perdarahan :
petekie (+)
Abdomen : dalam
batas normal

Terdapat
TEORI
manifestasi
perdarahan,
termasuk
uji
bendung
positif,
petekie, ekimosis,
epistaksis,
perdarahan
gusi,
hematemesis dan/
melena
Pembesaran hati
Syok

VOLUME
PLASMA
Kerusakan kapiler pembuluh darah
(sel endotel vascular seperti luka akibat
anoksia/luka bakar) diduga akibat
mediator farmakologis yang bekerja
secara cepat karena tidak ditemukan
adanya kerusakan yang bersifat
destruktif/peradangan

Kebocoran plasma ke
ekstravascular (Ruang interstisial dan
rongga serosa)

Peningkatan hematokrit

DBD pada masa


demam sampai
pada puncaknya
(masa syok)

Kasus

Laboratorium :
Hemokonsentrasi
Trombositopenia
Leukopenia
Lymphositosis

Teori
Kriteria laboratorium
Trombositopenia (<
100.000l)
Hemokonsentrasi, dilihat dari
peningkatan hematokrit > 20
% berdasarkan masa
konvalesen.
Leukopenia ringan/leukositosis
sedang
Lymphositosis , limphocyte
meningkat 20-50%, mencapai
puncak pada hari demam ke
6.

Pada kasus ini


didiagnosis DBD
derajat 2
Derajat 1

mendadak terus-menerus, hari


ke -3
Gejala tidak khas nyeri
perut, muntah, batuk,
makan/minum menurun
Perdarahan spontan petekie
(+)

KASUS
Infus RL 6-7
ml/kgBB/jam makro
Inj.cefotaxime 1 gr/12
jam
Parasetamol syr 3 x 2
cth (kp)

TEORI
Terapi yang digunakan
adalah terapi suportif
dan simptomatis.
Terapi
cairan
untuk
mengganti
kehilangan
cairan akibat kebocoran
plasma.
terapi
simptomatis,
dapat
diberikan
antipiretik
berupa
parasetamol,

DBD derajat 2 dengan


peningkatan Ht 20%

Cairan awal

RL/NaCl 0,9% atau RL-D5/NaCl


0,9%-D5 6-7 mL/kgBB/jam
Monitor Vs/nilai Hct dan trombosit tiap 6 jam
Perbaikan

Tidak ada Perbaikan

Tidak gelisah
Nadi kuat
Tekanan darah stabil
Diuresis cukup (1mL/kgBB/jam)
Ht turun (2 kali pemeriksaan)

Vs memburuk
Hct meningkat

Tetesan dikurangi(5ml/kgBB/jam)

Perbaikan
(sesuaikan tetesan)

Gelisah
Distres pernafasaan
Frekuensi nadi naik
Hct tetap tinggi/naik
Diuresis kurang/tidak ada

Tetesan dinaikkan bertahap

Perbaikan

10-15
mL/kgBB/jam
Evaluasi 15 menit

3 mL/kgBB/jam

IVFD stop pada 2448 jam


Bila Vs/ Hct stabil,
diuresis cukup

Distres pernafasan
Hct naik
tek. Nadi 20 mmHg
Koloid 20-30 mL/kgBB

Vs tidak stabil
Hct/Hb turun
Perbaikan

Transfusi darah segar


10mL/kgBB

Anda mungkin juga menyukai