Anda di halaman 1dari 10

Respirasi Failure /

Gagal Napas

Gagal nafas didefinisikan secara numerik


sebagai kegagalan pernapasan bila tekanan
parsial oksigen arteri (atau tegangan, PaO2)
50 sampai 60 mmHg atau kurang tanpa
atau dengan tekanan parsial karbondioksida
arteri (PaCO2) 50 mmHg atau lebih besar
dalam keadaan istirahat pada ketinggian
permukaan laut saat menghirup udara
ruangan

Berdasarkanpada pemeriksaan AGD, gagal


nafas dapat dibagi menjadi 3 tipe:
Tipe I merupakan kegagalan oksigenasi
Tipe II yaitu kegagalan ventilasi
Tipe III adalah gabungan antara kegagalan
oksigenasi dan ventilasi

Penyebab gagal nafas tipe I (Kegagalan


Oksigenasi):
1.Adult respiratory distress syndrome(ARDS)
2. Asthma
3. Oedem Pulmo
4.Chronic obstructive pulmonary disease(COPD)
5. Fibrosis interstitial
6. Pneumonia
7. Pneumothorax
8. Emboli Paru
9. Hipertensi Pulmonal (KreitdanRogers,1995)

Penyebab gagal nafas tipe II:


A. Kelainan yang mengenaicentral ventilatory drive
1. Infark atau perdarahan batang otak
2. Penekanan masa supratentoral pada batang otak
3. Overdosis obat, narkotik,Benzodiazepines,agen anestesi, dll.
B. Kelainan yang mengenai tranmisisinyal ke otot-otot respirasi
1.Myasthenia Gravis
2.Amyotrophic lateral sclerosis
3.Gullain-Barr syndrome
4.Spinal Cord injury
5.Multiple sclerosis
6. Paralisis residual (pelumpuh otot)
C. Kelainan pada otot-otot pernafasan dan dinding dada
1.Muscular dystrophy
2.Polymyositis
3.Flail Chest(KreitdanRogers, 1995)

Penyebab tersering gagal nafas tipe III:


1.Acute respiratory distress
syndrome(ARDS)
2. Asthma
3.Chronic obstructive pulmonary disease
(KreitdanRogers, 1995)

Adapun Kriteria gejala klinis dan


tanda-tanda gawat nafas adalah:
Adapun Kriteria gejala klinis dan tanda-tanda gawat nafas
adalah:
-Apnoe
-Batuk berdahak
-Sianosis
-Sesak nafas/dispnoe
-Perubahan pola nafas:
oFrekuensi menurun (bradipnea) atau meningkat (takhipnea)
oAdanya retraksi dinding dada
oPenggunaan otot-otot bantu pernafasan
oPernafasan yang paradoksal
oGerakan dinding dada yang tidak simetris
oKelelahan

Suara nafas menurun atau hilang, adanya


suara tambahan seperti stridor, ronkhi
atauwheezing
-Takikardia/bradikardia
-Hipertensi/hipotensi
-Gangguan irama jantung
-Gangguan kesadaran akibat hipoksia atau
hiperkarbia (Muhardi, 1989)

Penatalaksanaan Suportif/Non
spesifik
1. Atasi Hipoksemia: Terapi Oksigen
2. Atasi Hiperkarbia: Perbaiki ventilasi
a.Perbaiki jalan nafas
b.Bantuan Ventilasi: Face mask, ambu bag
c.Ventilasi Mekanik
3. Fisioterapi dada

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai