Jurnal English
Jurnal English
HELMINTHIASIS:
MEBENDAZOLE ONLY OR
MEBENDAZOLE-PYRANTEL
PAMOATE?
WISMAN DALIMUNTHE, CHARLES SIREGAR, MUNAR LUBIS
Disusun oleh:
Melanita Hardiyati
Pembimbing:
Latar Belakang
7090%
8095%
Tahun 1992
3059%
VIT A
Gangguan
pertumbuhan
anak
Pirantel pamoat
10mg/kgbb
Mebendazole
100mg (3 hari)
METODE
Desain : Randomized double blind clinical trial
Lokasi : SD di Desa Suka, Tiga Panah, Karo,
Sumatra Utara dari
September - Oktober 2002
Subjek : Semua anak SD yang diduga memiliki
lebih dari 1
spesies cacing di fesesnya tapi belum
mendapat terapi
antihelmintik
Pengambilan sampel : Pada hari ke 7, 14, 21 dan
28 di cek dengan metode Kato-Katz smear
Analisa data : Chi-squared dan Mann-Whitney U
RESULT
DISKUSI
Tingginya angka prevalensi terjadinya
askariasis dan trichuriasis pada studi ini
disebabkan oleh pola higine yang buruk,
tingkat pendidikan dan budaya yang ada.
Pada studi ini, 70,2 % anak menderita
askariasis dan trichuriasis secara bersamaan.
Pada penelitian ini, hasil akhir dari
pemeriksaan feses adalah the egg reduction
rate (ERR) dari Ascaris lumbricoides dan
Trichuris trichiura adalah 100% and 97.9%
untuk kelompok kombinasi dan 99.9% dan
98.1% pada kelompok mebendazole.
Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap
masa cure rate (CR) di hari ke-7 pada saat
pemeriksaan feses, kelompok kombinasi lebih
KESIMPULAN
Terapi helmintik dengan kombinasi
obat pirantel pamoat 10mg/kg diikuti
dengan
mebendazole
2x100mg
dalam
3
hari
menyembuhkan
penyakit kecacingan lebih cepat bila
dibandingkan dengan mebendazole
500mg single dose.
Namun, tidak dijumpai perbedaan
yang signifikan diantara keduanya,
klinisi lebih menyukai pemberian
single dose mebendazol dalam
mengobati infeksi kecacingan masal.
TERIMA KASIH