Anda di halaman 1dari 24

DIAGNOSIS KOMUNITAS DAN SOLUSINYA DALAM PENGGUNAAN VIDEO

TENTANG PENGETAHUAN PENDAMPINGAN NEONATUS PADA


PENYULUHAN INDIVIDU DI KELURAHAN PANGGUNG LOR KECAMATAN
SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG

Artikel Ilmiah
Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti
Ujian Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

Disusun oleh:

Reynaldy Aditya Putranto

H3A021027

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2023
DIAGNOSIS KOMUNITAS DAN SOLUSINYA DALAM PENGGUNAAN VIDEO
TENTANG PENGETAHUAN PENDAMPINGAN NEONATUS PADA
PENYULUHAN INDIVIDU DI KELURAHAN PANGGUNG L OR KECAMATAN
SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG

Reynaldy Aditya Putranto1, Nur Kukuh2 , Toto Suyoto Ismail2


1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang
2
Staff Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang
Email : reynaldyaditya.unimus@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Permasalahan tidak tercapainya cakupan program pendampingan neonatus di


puskesmas tidak hanya ditinjau dari sistem menejemen puskesmas melainkan juga pada
perilaku masyarakat di wilayah tersebut.

Metode: Menggunakan metode kuasi experimental dengan pendekatan cross-sectional yang


menganalisis faktor pengetahuan ibu neonatus mengenai program pendampingan neonatus.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2023 di Kelurahan Panggung Lor Kota Semarang.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah ibu neonatus. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah Total Sampling dengan jumlah sampel pada kelurahan Panggung
Lor sebanyak 6 orang.

Hasil: Pengetahuan ibu neonatus di kelurahan Panggung Lor Kota Semarang tentang pentingnya
pendampingan neonatus. Pada postest didapatkan peningkatan pengetahuan ibu neonatus
mengenai pengertian program pendampingan neonatus , manfaat, tanda dan bahaya neonatus,
pemeriksaan pelayanan pendampingan, dan pengetahuan penyebab penyakit pada neonatus.

Kesimpulan: Didapatkan hasil pengetahuan ibu neonatus di Kelurahan Panggung Lor Kota
Semarang tentang program pendampingan neonatus kurang baik. Setelah penayangan video
edukasi, didapatkan kenaikan tingkat pengetahuan neonatus di Kelurahan Panggung Lor.

Kata Kunci: Diagnosis Komunitas, Ibu Neonatus, Program Pendampingan Neonatus


COMMUNITY DIAGNOSIS AND SOLUTIONS IN THE USE OF VIDEO ABOUT
KNOWLEDGE OF NEONATE ASSISTANCE IN INDIVIDUAL COUNSELING IN
PANGGUNG LOR VILLAGE, SEMARANG CITY
Reynaldy Aditya Putranto1 Nur Kukuh2 Toto Suyoto Ismail2
1
Student of Medical Profession Program, 2Faculty of Medicine, University of
Muhammadiyah Semarang
Email : reynaldyaditya.unimus@gmail.com

ABSTRACT

Background: The problem of not achieving the coverage of the neonatal assisting program at
the public health center is not only seen from the management system of the public health
center but also from the behavior of the people in the area.

Methods: Using a quasi-experimental method with a cross-sectional approach that analyzes


the knowledge factor of neonatal mothers regarding neonatal assistance programs. This
research was conducted in February 2023 in the Panggung Lor Village, Semarang City. The
population and sample in this study were neonatal mothers. The sampling technique in this
study was Total Sampling with a total sample of 6 people in the Panggung Lor village.

Results: Knowledge of neonatal mothers in the Panggung Lor subdistrict, Semarang City
about the importance of neonatal assistance. At the posttest, there was an increase in the
knowledge of neonate mothers regarding the understanding of neonatal assistance programs,
benefits, signs and dangers of neonates, examination of assistance services, and knowledge of
the causes of disease in neonates.

Conclusion: The results of the knowledge of neonatal mother in the Panggung Lor Village,
Semarang City regarding the neonatal assistance program were not good. After showing the
educational video, there was an increase in the level of knowledge of neonatal mother in
Panggung Lor Village.

Keywords: Community Diagnosis, Neonatal Mother, Neonatal Assistance Program


A. PENDAHULUAN

Saat ini paradigma sehat terus digerakan melalui pelayanan promotif dan
preventif, tanpa mengesampingkan pelayanan kuratif dan rehabilitatif salah
satunya dijalankan oleh puskesmas. Sebagai sarana kesehatan yang ada di
masyarakat, Puskesmas perlu memiliki manajemen Puskesmas yang efektif
dan efisien. Untuk mencapai manajemen Puskesmas yang berkualitas perlu
memiliki rangkaian kegiatan rutin berkesinambungan, harus selalu dipantau
secara berkala dan teratur selama pelaksanaannya, serta diawasi dan
dikendalikan sepanjang waktu guna meningkatkan dan memperbaiki kinerja
dalam satu siklus.1

Kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu masalah penting


pencapaian pembangunan kesehatan dunia. Program Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) merupakan salah satu program wajib di Puskesmas. Perhatian
khusus harus diberikan terhadap kesehatan ibu, bayi baru lahir, bayi dan
balita. Hal ini karena ibu, bayi dan balita termasuk dalam penduduk yang
rentan terhadap penyakit. Selain itu, Angka Kematian Ibu (AKI), Angkat
Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan
salah satu indikator derajat kesehatan suatu negara. Kegiatan pokok
Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang meliputi pelayanan antenatal,
pelayanan pertolongan persalinan, deteksi dini ibu hamil beresiko,
penanganan komplikasi kebidanan, pelayanan kesehatan neonatal dan ibu
nifas. Data Dinas Kesehatan Semarang menunjukan AKI pada tahun 2020
yaitu 71,35 per 100.000 kelahiran hidup dan mengalami peningkatan pada
tahun 2021 menjadi 95,32 per 100.000 kelahiran hidup.2,3

Salah satu program untuk mempercepat upaya penurunan angka kematian


ibu dan angka kematian bayi adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan
KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) secara efektif dan efisien. Salah satu
kegiatannya adalah melalui program pendampingan neonatus oleh tenaga
kesehatan. Program ini bertujuan untuk pencegahan adanya gizi buruk atau
stunting. Selain itu, tujuan dari program ini juga meningkatkan skrining
neonatus risiko tinggi, meningkatkan pencegahan dan penanganan pada
neonatus risiko tinggi dan komplikasi, serta meningkatkan peran aktif
masyarakat dalam penurunan AKI dan AKB.

Puskesmas Bulu Lor Kota Semarang merupakan fasilitas pelayanan


kesehatan tingkat pertama yang berada di Kecamatan Semarang Utara
dengan wilayah kerja meliputi 5 kelurahan. Berdasarkan data capaian kinerja
puskesmas Bulu Lor pada bulan Januari 2023, ada sebanyak 41 neonatus
namun neonatus yang didampingi tenaga kesehatan hanya berjumlah 35
neonatus atau 85% dari target. Melalui penelitian ini diharapkan dapat
menemukan akar penyebab masalah kurangnya perndampingan neonatus
dan memberikan solusi atas masalah tersebut. Penelitian ini juga diharapkan
dapat membantu upaya perbaikan manajemen program dan mutu pelayanan
Puskesmas Bulu Lor Kota Semarang.

Permasalahan tidak tercapainya cakupan program pendampingan


neonatus di puskesmas tidak hanya ditinjau dari sistem menejemen
puskesmas melainkan juga pada faktor perilaku masyarakat di wilayah
tersebut. Berdasarkan teori dasar yang dikembangkan oleh Lawrence Green,
kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi faktor perilaku (behavior
causes) yang dipengaruhi oleh tiga faktor yakni : faktor predisposisi
(predisposing factors) yang meliputi umur, pekerjaan, pendidikan,
pengetahuan dan sikap, faktor pemungkin (enabling factors) yang terwujud
dalam lingkungan fisik dan jarak ke fasilitas kesehatan, dan faktor penguat
(reinforcing factors) yang terwujud dalam dukungan yang diberikan oleh
keluarga maupun tokoh masyarakat.5,6 Dari uraian tersebut, maka perlu
dilakukan penelitian untuk menilai tingkat pengetahuan dan sikap ibu
neonatus terkait program pendampingan neonatus di Kelurahan Panggung
Lor Kota Semarang. Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan dapat
menemukan masalah yang menjadi penyebab tidak tercapainya target
program pendampingan neonatus di Puskesmas Bulu Lor dan memberikan
solusi atas masalah tersebut.
B. METODE
Metode penelitian ini adalah kuasi experimental dengan pendekatan cross-
sectional yang menganalisis faktor pengetahuan ibu neonatus mengenai pentingya
pengetahuan pendampingan neonatus. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari
2023 di Kelurahan Panggung Lor, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang
Semarang. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah ibu neonatus di wilayah
Kelurahan Panggung Lor kota Semarang. Adapun teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah Total Sampling dengan jumlah responden ibu neonatus pada
kelurahan panggung lor sebanyak 6 responden. Dalam penelitian ini pengambilan data
dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner yang dibagikan kepada subjek
dan memaparkan video tentang pentingnya pendampingan neonatus. Analisis data
dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu : (1) Mengidentifikasi masalah (2)
menentukan penyebab masalah berdasarkan teori Lawrence Green, (3) Menyusun
alternatif pemecahan masalah dan pengambilan keputusan pemecahan masalah yang
terpilih dengan cara matriks cost benefit (4) Menyusun rencana pelaksana kegiatan
yang terpilih dengan POA (Plan of Action).

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


I. Karakteristik Sampel dan Data Tabel 1.
Karakteristik sampel dan data
Variabel Frekuensi (%) Presentase %
Usia Ibu

Usia 20-30 tahun 2 33,3%


Usia >30 tahun 4 66,7%
Pendidikan terakhir
SD 1 16,7%
SMP 1 16,7%
SMA 4 66,7%
Pekerjaan
Bekerja 4 66,7%
Tidak Bekerja 2 33,3%
Pengetahuan Definisi Pendampingan Neonatus
Baik 0 0%
Cukup 2 33,3%
Kurang 4 66,7%
Pengetahuan Pentingnya Pendampingan Neonatus
Baik 1 16,7%
Cukup 3 50%
Kurang 2 33,3%
Pengetahuan Tanda dan Bahaya Neonatus
Baik 1 16,7%
Cukup 3 50%
Kurang 2 33,3%
Pengetahuan Penyebab Penyakit Pada Neonatus

Baik 0 0%
Cukup 2 33,3%
Kurang 4 66,7%
Pengetahuan Pemeriksaan Kunjungan Neonatus

Baik 2 33,3%
Cukup 4 66,7%
Kurang 0 0%

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa responden terbanyak dari usia >30


tahun yaitu sebanyak 4 orang (66,6%), Responden sebagian besar memiliki
pendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 4 orang (66,6%) dan paling banyak bekerja
sebanyak 4 orang (60%).
Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu neonatus tentang definisi
pendampingan neonatus menunjukkan bahwa dari 6 responden sebagian besar
memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 orang (66,6%). Berdasarkan
tingkat pengetahuan ibu neonatus tentang pentingnya pendampingan neonatus
menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang cukup
3 orang (50%). Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu neonatus tentang tanda dan
bahaya neonatus menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat
pengetahuan yang cukup 3 orang (50%). Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu
neonatus tentang penyebab penyakit pada neonatus menunjukkan bahwa mayoritas
responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang yaitu 4 orang (66,6%).
Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu neonatus tentang pemeriksaan kunjungan
neonatus mayoritas pengetahuannya cukup 4 orang (66,6%).
II. Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan (PMPK)

a. Identifikasi Masalah
Pengetahuan ibu neonatus tentang pendampingan neonatus sangat penting
karena hal ini berpengaruh besar dalam proses menurunkan angka kematian bayi
dan membuat bayi tetap sehat. Berdasarkan hasil survei terhadap responden
dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner untuk menilai faktor
pengetahuan ibu neonatus didapatkan hasil bahwa pengetahuan ibu neonatus
tentang definisi pendampingan neonatus menunjukkan bahwa dari 6 responden
sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 orang (66,6%).
Pengetahuan ibu neonatus tentang pentingnya pendampingan neonatus
menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang
cukup 3 orang (50%). Pengetahuan ibu neonatus tentang tanda dan bahaya
neonatus menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan
yang cukup 3 orang (50%). Pengetahuan ibu neonatus tentang penyebab penyakit
pada neonatus menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat
pengetahuan yang kurang yaitu 4 orang (66,6%). Pengetahuan ibu neonatus
tentang pemeriksaan kunjungan neonatus mayoritas pengetahuannya cukup 4
orang (66,6%).
Berdasarkan pengamatan, faktor pengetahuan dapat disebabkan oleh
kurangnya informasi yang didapatkan masyarakat dari media massa maupun
penyuluhan dari Puskesmas terdekat dan kader. Faktor pengetahuan yang kurang
juga dapat disebabkan oleh tingkat pendidikan masyarakat.

b. Prioritas Masalah

Berdasarkan masalah-masalah yang teridentikasi dari hasil pengetahuan ibu


neonatus yang masih kurang yaitu tentang definisi pendampingan neonatus
menunjukkan bahwa dari 6 responden sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan
kurang sebanyak 4 orang (66,6%), tentang pentingnya pendampingan neonatus yang
memiliki tingkat pengetahuan kurang 2 orang (33,3%), tentang tanda dan bahaya
neonatus yang memiliki tingkat pengetahuan kurang 2 orang (33,3%), tentang
penyebab penyakit pada neonatus yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang
yaitu 4 orang (66,6%)
c. Analisis Penyebab Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, penyebab dan akar masalahnya


diidentifikasi menggunakan teori Lawrence Green yang menjelaskan ada tiga faktor
utama yang mempengaruhi perilaku ibu neonatus terdiri dari faktor pendorong
(predisposing factor), faktor pemungkin (enabling factor), faktor penguat
(reinforcing factor). Jika ketiga faktor tersebut mendukung dalam kehidupan
individu, maka individu akan cenderung memiliki perilaku dan gaya hidup yang
sehat sehingga terjadi peningkatan status kesehatan. Namun jika ketiga faktor
tersebut tidak mendukung, individu akan memiliki perilaku dan gaya hidup yang
menyebabkan penurunan status kesehatan. Seperti halnya dengan pendampingan
neonatus jika ketiga faktor tersebut kurang mendukung maka ibu neonatus
cenderung berperilaku yang tidak sehat seperti tidak aktif dalam pelayanan
pendampingan dan melewatkan pendampingan neonatus karna kurangnya
pengetahuan tentang pentingnya pengetahuan pendampingan neonatus.

d. Alternatif Pemecahan Masalah

Edukasi kesehatan tentang pendampingan neonatus merupakan kegiatan


memberikan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan menyebarkan pesan,
menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat sadar, tahu, mengerti, mau dan bisa
melakukan sesuatu anjuran yang ada hubungannya dengan pendampingan neonatus.
Adapun alternatif penyuluhan individu menggunakan media edukasi tersebut adalah
video yang digunakan untuk memberikan edukasi kepada ibu neonatus.

e. Pengambilan Keputusan
Keputusan yang diambil berupa penyuluhan individu menggunakan media edukasi
berupa video
f. Penyusunan Rencana Kegiatan POA
Plan of action (POA) adalah sebuah rencana atau langkah-langkah yang
disusun dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan tertentu. POA disusun dengan
judul “Penyuluhan Individu Menggunakan Video Sebagai Media Edukasi Dengan
Materi pendampingan neonatus”. Dengan penayangan video edukasi diharapkan dapat
memberikan tambahan pengetahuan kepada ibu neonatus mengenai pengertian
program pendampingan neonatus, kegiatan yang dilakukan selama pemeriksaan,
manfaat program pendampingan neonatus, tanda dan bahaya neonatus, serta penyebab
penyakit pada neonatus.

Tabel 2. Rencana kegiatan POA


Penyuluhan Individu Menggunakan Video Sebagai Media Edukasi Dengan Materi
pendampingan neonatus
Uraian Kegiatan Waktu Tempat Sasaran Pelaksana Biaya

I.Persiapan

1. Rangkuman materi 22 Kampus FK Dokter Dokter Rp 0,-


edukasi perilaku Februari UNIMUS, muda dan muda
masyarakat 2023 Puskesmas petugas Unimus
2. Membuat kuesioner Bulu Lor pembuatan
pretest dan posttest media
edukasi
II. Pelaksanaan

1. Pembuatan video 22-25 Door to Ibu Dokter Rp 0,-


edukasi pendampingan Februari door di neonatus muda
neonatus 2023 Kelurahan Unimus
2. Meyebarkan kuesioner Panggung
pretest Lor
3. Melakukan edukasi
pendampingan neonatus
kepada target
menggunakan video
secara langsung
4. Menyebarkan kuisioner
posttest
III. Penilaian

1. Membandingkan dan 25-28 Puskemas Ibu Dokter Rp 0,-


menilai kuisioner Februari Bulu Lor neonatus muda
sebelum dan sesudah 2023 Unimus
edukasi
Jumlah Rp 0
VI. Pelaksanaan Intervensi Kegiatan

Kegiatan yang diberikan dalam pelaksanaan intervensi kepada ibu neonatus


adalah penyuluhan individu tentang pentingnya pendampingan neonatus dengan
media video edukasi yang ditayangkan pada ibu neonatus secara door to door
mengenai pengetahuan tentang pentingnya pendampingan neonatus. Kegiatan ini
dilakukan di salah satu wilayah kerja Puskesmas Bulu Lor yaitu Kelurahan Panggung
Lor, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. Kegiatan penyuluhan tersebut
meliputi definisi pendampingan neonatus, pentingnya pendampingan neonatus,
pemeriksaan layanan pendampingan neonatus, tanda bahaya bayi usia 0-28 hari, dan
penyebab penyakit pada neonatus, edukasi dan konseling. Sebelum melakukan
intervensi kegiatan dilakukan pretest terlebih dahulu kemudian dievaluasi
menggunakan posttest.

VII. Hasil Intervensi Kegiatan

Hasil intervensi kepada ibu neonatus diharapkan dapat meningkatkan


pengetahuan tentang pendampingan neonatus.
Tabel 3. Distribusi mean hasil pretest dan posttest
Mean N
Pretest 41.67 6
Posttest 76.67 6

D. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil survei terhadap responden didapatkan hasil pengetahuan ibu
neonatus tentang pendampingan neonatus yaitu pengetahuan definisi pendampingan
neonatus, pentingnya pendampingan neonatus, pemeriksaan pelayanan pendampingan
neonatus, tanda dan bahaya neonatus, penyebab penyakit neonatus, edukasi konseling.
Intervensi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan penyuluhan
menggunakan media edukasi berupa video dan dilakukan penilaian keefektifannya melalui
pretest dan posttest dengan hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil pretest dan
postest yang menunjukkan rata – rata posttest lebih tinggi.
E. SARAN
1 Membangun kerja sama yang baik antara petugas puskesmas, kader kesehatan, dan
masyarakat agar target capaian puskesmas dapat terpenuhi.
2 Diharapkan bagi tenaga kesehatan puskesmas agar dapat meningkatkan kualitas
informasi dan melakukan penyuluhan mengenai pentingnya program pendampingan
neonatus
3 Diharapkan masyarakat terutama ibu neonatus pada kelurahan Panggung Lor
menerima kedatangan petugas kesehatan puskesmas.
4 Diharapkan puskesmas melalui pemegang program atau tenaga kesehatan setempat
dapat melakukan intervensi lanjutan kepada ibu neonatus di Kelurahan Panggung Lor
Kota Semarang tentang pendampingan neonatus.
DAFTAR PUSTAKA

1. Najmah S, Suryani, Imelda. Efektivitas edukasi kesehatan dengan buku kia


dan media elektronik terhadap deteksi dini kehamilan risiko tinggi pada ibu
hamil. J NUSING Updat. 2022;13(3):60–7.

2. Riana E, Susanti T, Ananda NR, Anisa R. Pendampingan Ibu Hamil Di Era


Pandemi Covid-19 Dalam Upaya Peningkatan Cakupan Pelayanan Ibu Hamil
Di Puskesmas Karya Mulia Pontianak. SELAPARAN Pengabdian
Masyarakat Berkemajuan. 2021;4(2):122.

3. Wuriningsih AY, Wahyuni S, Rahayu T, Distinarista H, Astuti IT, Khasanah


NN, et al. Pendampingan Ibu Hamil Melalui Program One
Student One Client (Osoc) Di Wilayah Kerja Puskesmas Genuk Semarang.
Pros Semin Nas Int. 2017;1(1):720–9

4. Edy Rijanto dkk N. Profil Kesehatan Kota Semarang 2021. Dinas Kesehat
Kota Semarang. 2022;30

5. Rachmawati WC. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Malang: Wineka


Media; 2019. 1–248 p.
LAMPIRAN 1

Lampiran Video Edukasi


LAMPIRAN 2

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN PENELITIAN

Dengan hormat,

Perkenalkan nama saya Reynaldy Aditya Putranto, dokter muda


Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang, saat ini
sedang melaksanakan penelitian di masyarakat dalam rangka
menyelesaikan tugas untuk memenuhi syarat mengikuti ujian
kepaniteraan klinik stase ilmu kesehatan masyarakat. Saya sedang
melakukan penelitian yang berjudul Diagnosis Komunitas Dan
Solusinya Dalam Penggunaan Video Tentang Pengetahuan
Pendampingan Neonatus Pada Penyuluhan Iindividu Di Kelurahan
Panggung Lor Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang.
Partisipasi anda sangat penting dalam pengisian kuesioner. Kuesioner
ini bersifat sukarela dan akan dijaga kerahasiannya. Namun partisipasi
anda akan memberikan sumbangan terhadap dunia kesehatan untuk
meningkatkan upaya kesehatan bayi baru lahir.
Terimakasih atas perhatian dan waktu yang Anda berikan.

Hormat saya,

Reynaldy Aditya Putranto


PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan di bawah ini

1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Alamat :

Menyatakan BERSEDIA MENJADI RESPONDEN PENELITIAN tentang “Diagnosis


Komunitas Dan Solusinya Dalam Penggunaan Video Tentang Pengetahuan Pendampingan
Neonatus Pada Penyuluhan Individu Di Kelurahan Panggung Lor Kecamatan Semarang
Utara Kota Semarang” yang akan dilakukan oleh mahasiswa profesi dari Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang.

Dengan ini saya juga menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:


1. Saya telah diberi informasi mengenai penelitian ini, diberi hak bertanya tentang
penelitian ini dan diberi hak didampingi oleh orang yang saya tunjuk ketika
informasi mengenai penelitian ini disampaikan kepada saya.
2. Saya telah dijelaskan bahwa saya mungkin tidak akan secara langsung
menerima manfaat dari hasil penelitian ini, namun saya juga telah diberitahu
bahwa hasil penelitian ini akan dimanfaatkan untuk kepentingan ilmiah.
3. Saya juga telah diinformasikan bahwa data yang saya berikan akan digunakan
sepenuhnya hanya untuk kepentingan penelitian dan tidak ada aspek komersial.
4. Saya juga telah diinformasikan bahwa data pribadi saya akan dirahasiakan jika
hasil penelitian ini dipublikasikan maka nama saya akan disamarkan.
5. Saya telah diberitahu bahwa penelitian ini adalah dalam pelaksanaannya telah
mendapatkan izin dari instansi yang berwenang.

Semarang, ...... Februari 2023

Yang menyatakan,

( )
PEDOMAN WAWANCARA

DIAGNOSIS KOMUNITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TENTANG


PENTINGNYA PENGETAHUAN NEONATUS DALAM PENYULUHAN INDIVIDU
IBU NEONATUS DI KELURAHAN PANGGUNG LOR KECAMATAN SEMARANG
UTARA KOTA SEMARANG

Kunci Komponen Pendahuluan:

• Memperkenalkan diri dan maksud wawancara

• Ucapan terimakasih atas kesediaannya berpartisipasi sebagai responden

• Tujuan datang ke responden dengan menguraikan secara garis besar tentang


penelitian

• Penjelasan mengenai kerahasiaan responden

Data Diri Responden

Nama :
Alamat dan No. Telp :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :

PERTANYAAN

PENGETAHUAN

1. Apa berapa program pendampingan pada puskesmas Bulu Lor?


a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
2. Apa tujuan dari pendampingan neonatus?
a. Untuk mengetahui kelainan pada bayi sedini mungkin
b. Tidak tau
c. Untuk mendapatkan susu gratis
d. Untuk mengetahui kondisi ibu
3. Apa saja penyebab kematian pada bayi?
a. Permberian ASI yang kurang
b. Asfiksia lahir (gagal nafas)
c. Prematuritas (bayi kurang bulan)
d. Semua Benar
4. Berapa kali kunjungan pendampingan neonatus?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
5. Apa saja tanda bahaya pada bayi?
a. Kejang
b. Terlalu banyak minum
c. Sering menangis
d. Tidak tau
6. Apa yang dilakukan apabila terdapat tanda bahaya pada bayi?
a. Di kompres air hangat
b. Di berikan obat
c. Segera ke fasilitas kesehatan
d. Di selimuti
7. Pada usia berapa bayi dilakukan pendampingan neonatus?
a. 0-28 hari
b. 1 bulan
c. 3-5 bulan
d. 41 hari
8. Dimana dilakukannya pendampingan neonatus?
a. Di rumah sakit
b. Kunjungan rumah
c. Fasilitas kesehatan terdekat
d. Semua benar
9. Mengapa perlu adanya pendampingan neonatus?
a. Menurunkan resiko kematian ibu
b. Menurunkan resiko kematian bayi
c. Meningkatkan resiko kematian ibu
d. Meningkatkan resiko kematian bayi
10. Di usia berapakah kunjungan pertama di berikan?
a. 1 tahun
b. 8-28 hari
c. 3-7 hari
d. 6-48 jam
11. Di usia berapakah kunjungan kedua di berikan?
a. 1 bulan
b. 8-28 hari
c. 3-7 hari
d. 6-48 jam
12. Di usia berapakah kunjungan ketiga di berikan?
a. 1 bulan
b. 8-28 hari
c. 3-7 hari
d. 6-48 jam
13. Apa saja yang dilakukan saat kunjungan pertama
a. Imunisasi Hepatitis 0
b. Pemberian Vitamin K
c. Mengecek tanda sakit dan bahaya
d. Semua benar
14. Apa saja yang dilakukan saat kunjungan ke tiga
a. Imunisasi Hepatitis 0
b. Pemberian Vitamin K
c. Mengecek tanda sakit dan bahaya
d. Semua benar
15. Program apa yang harus dilakukan untuk mencegah kematian neonatus (bayi baru
lahir)?
a. Mengikuti program ibu hamil
b. Mengikuti program kunjungan neonatus
c. Mengikuti program ibu nifas
d. Mengikuti program calon pengantin
LAMPIRAN 3

Output SPSS

Usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 20-30 2 33.3 33.3 33.3


tahun

>30 4 66.7 66.7 100.0


tahun

Total 6 100.0 100.0

Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SD 1 16.7 16.7 16.7

SMP 1 16.7 16.7 33.4

SMA 4 66.6 66.6 100.0

Total 6 100.0 100.0

Pekerjaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Bekerja 4 66.7 66.7 33.3

Tidak 2 33.3 33.3 100.0


bekerja

Total 6 100.0 100.0

Pengetahuan Definisi Pendampingan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Cukup 2 33.3 33.3 33.3

Kurang 4 66.7 66.7 100.0

Total 6 100.0 100.0


Pengetahuan Pentingnya Pendampingan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Baik 1 16.7 16.7 16.7

Cukup 3 50.0 50.0 66.7

Kurang 2 33.3 33.3 100.0

Total 6 100.0 100.0

Pengetahuan Tanda & Bahaya Neonatus

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Baik 1 16.7 16.7 16.7

Cukup 3 50.0 50.0 66.7

Kurang 2 33.3 33.3 100.0

Total 6 100.0 100.0

Pengetahuan Penyebab Penyakit Neonatus

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Cukup 2 33.3 33.3 33.3

Kurang 4 66.7 66.7 100.0

Total 6 100.0 100.0

Pengetahuan Pemeriksaan Pelayanan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Baik 2 33.3 33.3 33.3

Cukup 4 66.7 66.7 100.0

Total 6 100.0 100.0


Pretest Postest Hasil Survey

Statistics

Pretest Postest

N Valid 6 6

Missing 0 0

Mean 41.67 76.67

Pretest

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 20 1 16.7 16.7 16.7

30 1 16.7 16.7 33.3

40 2 33.3 33.3 66.7

50 1 16.7 16.7 83.3

70 1 16.7 16.7 100.0

Total 6 100.0 100.0

Postest

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 70 3 50.0 50.0 50.0

80 2 33.3 33.3 83.3

90 1 16.7 16.7 100.0

Total 6 100.0 100.0


Pretest Posttest Intervensi Lanjutan

Statistics

Pretest Postest

N Valid 5 5

Missing 0 0

Mean 50.00 84.00

Pretest

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 40 1 20.0 20.0 20.0

50 3 60.0 60.0 80.0

60 1 20.0 20.0 100.0

Total 5 100.0 100.0

Postest

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 80 3 60.0 60.0 60.0

90 2 40.0 40.0 100.0

Total 5 100.0 100.0

Anda mungkin juga menyukai