Anda di halaman 1dari 12

MANUSKRIP

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN METODE


KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP)
PADA IBU PASKA SALIN

(Studi di UPT Puskesmas Sukolilo Kabupaten Bangkalan)

Oleh:
SISKA PURNAMASARI
Nim :20153020045

PROGRAM STUDI DIPLOMA DIV KEBIDANAN


STIKES NGUDIA HUSADA MADURA
2021
HALAMAN PENGESAHAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN METODE


KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP)
PADA IBU PASKA SALIN

(Studi di UPT Puskesmas Sukolilo Kabupaten Bangkalan)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:

SISKA PURNAMASARI
Nim :20153020045

Telah disetujui pada tanggal:


Bangkalan, 11 oktober 2021
Pembimbing

Siti Rochimatul Lailiyah.,S,SiT., M kes


NIDN : 0723118401
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT
METODE KONTRASEPSI JANGKA PANGANG (MKJP) PADA WANITA USIA
SUBUR1
(Studi di Wilayah UPT Puskesmas Sukolilo di Kabupaten Bangkalan)

Siska Purnamasari2, Siti Rochimatul Lailiyah, S.SiT., M.Kes3

ABSTRAK

Strategi profilaksis jarak jauh merupakan kontrasepsi yang digunakan untuk jangka
waktu 2 tahun lebih efektif dan produktif untuk digunakan untuk mencegah kehamilan
selama lebih dari 3 tahun atau tidak memiliki keinginan untuk menambah anak lagi.
Berdasarkan informasi Puskesmas Sukolilo didapatkan 288 informasi KB pasca
persalinan, dari informasi yang dipartisi menjadi 75% KB sementara dan 25% MKJP, dari
SPM tujuan 60%, alasan dilakukannya tinjauan ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara variabel terikat dan variabel otonom.
Tinjauan ini menggunakantinjauan mendalam lintas seksi. Faktor otonom dalam
kajian ini ialah sosial-sosial, tingkat kegelisahan dan administrasi kesejahteraan,
sedangkan variabel terikatnya ialah pemanfaatan MKJP. Pada wanita yang mengandung
anak dengan populasi 60 ibu pasca hamil dengan contoh 37 ibu pasca hamil, strategi
pemeriksaan menggunakan pemeriksaan sewenang-wenang. Berbagai informasi dilengkapi
dengan informasi penting, tepatnya dengan pertemuan jajak pendapat terkemuka,
informasi disiapkan dengan menggunakan tes Peringkat Sperman.
Hasil Eksplorasi Tergantung pada tes faktual menggunakan tes Posisi Sperman.
diperoleh nilai kemungkinan 0,00 < alpha (0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat
hubungan kritis antara budaya bersahabat dengan pemanfaatan MKJP di Masyarakat
Kesejahteraan Umum Sukolilo, Rezim Bangkalan. Sedangkan derajat kegugupan diperoleh
nilai kemungkinan 0,01 < alpha (0,05) yang menyiratkan bahwa ada hubungan yang sangat
besar antara derajat kegelisahan dengan pemanfaatan MKJP di Tempat Umum Sukolilo,
Rezim Bangkalan. Seperti halnya dalam administrasi kesejahteraan, nilai kemungkinan
0,00 < alpha (0,05) menyiratkan bahwa ada hubungan penting antara administrasi
kesejahteraan dan pemanfaatan MKJP di Puskesmas Sukolilo, Rezim Bangkalan.
Gagasan dalam tinjauan ini ialah penting untuk bergerak ke daerah tentang
keunggulan MKJP dan mengarahkan safari, seperti halnya kekompakan antar program dan
lintas daerah untuk membangun pemanfaatan MKJP.

Kata Kunci : Kecemasan,MKJP, pelayanan Kesehatan, Sosial Budaya

1. Judul Skripsi
2. Mahasiswa DIV Kebidanan Ngudia Husada Madura
3. Dosen STIKes Ngudia Husada Madura
FACTORS RELATED TO THE SELECTION OF FOOD TERM CONTRACEPTION
METHODS (MKJP) IN WOMEN OF REASONABLE AGE

(Study in the UPT area of Sukolilo Health Center in Bangkalan Regency)

Siska Purnamasari2, Siti Rochimatul Lailiyah, S.SiT., M.Kes3

ABSTRACT

Long haul prophylactic technique is contraception that is utilized for a time of 2 years
more successful and proficient to utilize it to scatter pregnancies for over 3 years or don't
have any desire to add more youngsters. In view of the Sukolilo General Wellbeing Place
information, 288 post-natal family arranging information were acquired, from the
information partitioned into 75% momentary family arranging and 25% MKJP, from the
objective MSS 60%, the motivation behind this review was to discover the connection
between the reliant variable and the autonomous variable.
This review utilizes a cross sectional insightful overview. The autonomous factors in
this review were socio-social, uneasiness levels and wellbeing administrations, while the
reliant variable was the utilization of MKJP. In ladies who conceived an offspring with a
populace of 60 post pregnancy moms with an example of 37 post pregnancy moms, the
examining strategy utilized arbitrary inspecting. Information assortment was completed
with essential information, to be specific by leading poll meets, the information was
prepared utilizing the Sperman Rank test.
Exploration results Dependent on factual tests utilizing the Position Sperman test.
gotten a likelihood worth of 0.00 < alpha (0.05) which implies that there is a critical
connection between friendly culture and the utilization of MKJP in Sukolilo General
Wellbeing Community, Bangkalan Regime. While the degree of nervousness acquired a
likelihood worth of 0.01 <alpha (0.05) implying that there is a huge connection between
the degree of uneasiness and the utilization of MKJP at the Sukolilo General Wellbeing
Place, Bangkalan Regime. Just as in wellbeing administrations, a likelihood worth of 0.00
< alpha (0.05) implies that there is a critical connection between wellbeing
administrations and the utilization of MKJP at the Sukolilo General Wellbeing Place,
Bangkalan Regime.
Ideas in this review are that it is important to move toward the local area about the
advantages of MKJP and direct a safari, just as team up among programs and across
areas to build the utilization of MKJP.

Keywords : Anxiety, MKJP, Health services, Social Culture

1. Essay Title
2. DIV Midwifery of STIKes Ngudia Husada Madura Student
3. Lecturer of STIKes Ngudia Husada Madura
LATAR BELAKANG transien dan 25% MKJP, diketahui bahwa
Strategi profilaksis jarak jauh tujuan KB pasca melahirkan ialah 60%,
merupakankontrasepsi yang digunakan Sementara pencapaian Puskesmas Sukolilo
untuk jangka waktu 2 tahun lebih berhasil hanya 40%, hal ini menjadi masalah karena
dan dapat digunakan untuk mencegah pencapaiannya lebih rendah dari tujuan KB
kehamilan selama lebih dari 3 tahun atau pasca hamil. Informasi di kota Sukolilo
tidak memiliki keinginan untuk menambah Barat diperoleh fokus KB dari 107 orang,
anak lagi. Teknik pencegahan diingat untuk dari informasi yang didapat, baru 32,3%
strategi profilaksis berlarut-larut termasuk yang menggunakan KB pasca hamil,
IUD, Embed, Vasektomi, Tubektomi. mengingat informasi ini pencapaian KB
Selain itu, BKKBN dalam pengaturan pasca hamil masih rendah dari target SPM
esensialnya untuk peningkatan 60%. (Dinas Kesejahteraan Daerah
Kependudukan dan Kesiapsiagaan Bangkalan).
Keluarga 2016-2020 menetapkan target Dampak yang dapat terjadi dari
27,5% anggota Dinamis MKJP (BKKBN. permasalahan di atas ialah pelaksanaan
2017). program KB di TPS Sukolilo tidak sesuai
Anggota keluarga baru yang dengan yang seharusnya. Selain terkendala
mengatur sebagaimana ditunjukkan oleh oleh pembangunan penduduk yang terus
informasi BKKBN secara luas di seluruh berkembang, ada juga persoalan
Indonesia pada tahun 2018 bertambah pelaksanaan program KB yang belum
hingga 76,21%. Tingkatan kontrasepsi merata. Dengan demikian, upaya dari
tersebut ialah akseptor pasang 10,37%, Pemerintah Kota diharapkan dapat
akseptor IUD 6,23%, akseptor potong menghambat pembangunan kependudukan.
0,8%, akseptor MOP 0,3%, akseptor infus Tentunya, hal ini harus diselesaikan dengan
31,53%, akseptor pil 22,2%, akseptor membatasi jumlah anak di setiap kepala
kondom 4,78%. Informasi akseptor KB keluarga dengan program KB dan
baru menggunakan KB sesaat dan KB jarak pemerintah kota juga harus memiliki opsi
jauh. (BKKBN, 2019). Sedangkan untuk membuka lapangan pekerjaan
informasi yang didapat dari BKKBN sehingga angka pengangguran dapat
Wilayah Jawa Timur tahun 2019 masuknya ditekan dalam waktu dekat. Dari sini, jelas,
KK dinamis sebesar 71,63% dan masuknya otoritas publik harus membantu pertemuan-
KK baru 13,35%. Anggota keluarga yang pertemuan terkait. Upaya untuk
dinamis menggunakan pil pencegah memperluas akseptor KB harus dapat
19,09%, kondom 8,04%, infus 20,71%, dilakukan melalui bimbingan dan konseling
IUD 9,11%, insert 10,15%, Cut 3,9%, dan intuitif dengan tujuan dapat diandalkan
MOP 0,63%. Selain itu, pada anggota untuk meningkatkan klien KB pasca
keluarga baru lahir penggunaan pil kehamilan. Tenaga kesehatan hendaknya
profilaksis adalah 2,1%, kondom 0,6%, memberikan surat menyurat, pendataan dan
infus 9,35%, IUD 0,29%, insert 0,8%, Cut administrasi persekolahan yang dilengkapi
0,2%, dan MOP 0,01%. Informasi dengan pemberian pengarahan, dukungan,
penggunaan profilaksis jarak jauh. dan pengumpulan data (pembinaan).
(BKKBD Jawa Timur, 2019). Dengan data, inspirasi diandalkan untuk
Berdasarkan informasi meningkat sehingga ada peningkatan
Puskesmas Sukolilo diperoleh 288 informasi, perubahan cara pandang, dan
informasi KB pasca melahirkan, dari perilaku individu dalam mengatur keluarga
informasi yang diisolasi menjadi 75% KB (Handayani, 2017).
METODE administrasi kesejahteraan, sedangkan
variabel terikatnya ialah pemanfaatan
Kajian ini menggunakan studi ilmiah cross
MKJP. Pada wanita yang mengandung anak
sectional. Faktor bebas dalam tinjauan ini
dengan populasi 60 ibu pasca hamil dengan
adalah sosial-sosial, tingkat kegugupan dan
contoh 37 ibu pasca hamil, metode Total 37 100.0
pengujian menggunakan pemeriksaan Sumber: Data Primer Tahun 2021
sewenang-wenang. Pemilahan informasi
dilakukan dengan informasi penting, Hasil menunjukkan bahwa
khususnya dengan pertemuan survei sebaran kekambuhan berdasarkan
terkemuka, informasi ditangani pekerjaan menunjukkan bahwa sebagian
menggunakan tes Peringkat Sperman.
besar memiliki pelatihan rendah ke atas
HASIL dari 21 ibu pasca kehamilan (56,8%)
c. Data Umum berdasarkan Pekerjaan ibu
Data Umum paska salin
a. Data umum berdasarkan Umur ibu Distribusi frekuensi ibu paska salin
paska salin berdasarkan Pekerjaan di Puskesmas
Distribusi frekuensi ibu paska slain Sukolilo Kecamatan Labang, Kabupaten
berdasarkan umur di Puskesmas Sukolilo Bangkalan
Kecamatan Labang Kabupaten
Bangkalan Frekuensi Presentase
Variabel
(N) (%)
Pekerjaan
Variabel Frekuensi Persentase
IRT 22 59,4
(N) (%)
Pedagang 4 10,8
Usia Petani 2 5,4
20-25 17 45,9 Swasta 6 17,4
26-31 12 32,5
PNS 3 7.0
32-37 8 21,6
Total 37 100
Total 37 100.0
Sumber: Data Primer Tahun 2021
Sumber: Data Primer Tahun 2021
Data menunjukkan kekambuhan
Berdasarkan data menunjukkan apropriasi ibu pasca hamil menurut
sirkulasi kekambuhan menurut umur pekerjaan, menunjukkan bahwa sebagian
bahwa sebagian kecil ibu pasca hamil besar dari mereka ialah IRT ke atas dari
matur 20-25 tahun, khususnya ibu pasca 22 ibu pasca hamil (59,4%).
hamil ke atas 17 (45,9%).
b. Data Umum berdasarkan pendidikan
Data Khusus
ibu paska salin
Distribusi frekuensi ibu paska salin a. Data Khusus Penggunaan KB
berdasarkan Pendidikan di Puskesmas Distribusi frekuensi ibu paska salin
Sukolilo Kecamatan Labang, Kabupaten
berdasarkan penggunaan KB di
Bangkalan Puskesmas Sukolilo Kecamatan Labang,
Kabupaten Bangkalan
Frekuensi Presentase
Variabel
(N) (%)
Pendidikan Variabel Frekuensi Persentase
Pendidikan (N) (%)
rendah 21 56.8
Jenis
(SD/SMP) Kontrasespsi
Pemdidikan MKJP 10 27
menengah 7 18.9
Non MKJP 27 73
(SMA) Total 37 100.0
Pendidikan
9 24.3 Sumber data Primer 2021
tinggi(PT)
Data menunjukkan bahwa Tingkat
sebaran kekambuhan sesuai Kecemasan
penggunaan profilaksis tidak persis Normal 22 59.5
Ringan 7 18.9
pada beberapa ibu pasca hamil yang
Sedang 8 21.6
menggunakan non-MKJP, khususnya Berat 0 0
27 ibu pasca hamil (73%). Sangat
b. Data Khusus Sosial Budaya ibu paska 0 0
Berat
salin di Puskesmas sukolio Kecamatan Total 37 100.0
Labang, Kabupaten Bangkalan Sumber data Primer 2021
Distribusi frekuensi ibu paska
salin berdasarkan Sosial budaya di Hasil menunjukkan dispersi
Puskesmas Kecamatan Labang, kekambuhan tergantung fair and
Kabupaten Bangkalan square of tension, ialah sebagian
besar ibu pasca hamil memiliki
Variabel
Frekuensi Persentase tingkat kegugupan yang khas, ialah
(N) (%) 22 ibu pasca hamil (59,5%).
Sosial d. Data Khusus pelayanan Kesehatan ibu
Budaya
paska salin di Puskesmas sukolio
Baik 24 64.9
Cukup 8 21.6
Kecamatan Labang, Kabupaten
Kurang 5 13.5 Bangkalan.
Total 37 100.0 Distribusi frekuensi
Sumber data Primer 2021 Kesehatan ibu paska salin
berdasarkan pelayanan di
Data menunjukkan Puskesmas Kecamatan Labang,
Kekambuhan Sirkulasi Tergantung Kabupaten Bangkalan
Sosial-Sosial, ialah sebagian besar ibu
pasca hamil memiliki Sosial-Sosial Variabel
Frekuensi Persentase
yang lebih sedikit, tepatnya di atas 24 (N) (%)
ibu pasca kehamilan (64,9%). Pelayanan
Kesehatan
c. Data Khusus Tingkat kecemasan ibu Baik 24 64.9
paska salin di Puskesmas sukolio Cukup 8 21.6
Kecamatan Labang, Kabupaten Kurang 5 13.5
Bangkalan. Total 37 100.0
Distribusi frekuensi Sumber data Primer 2021
berdasarkan Tingkat Kecemasan ibu
paska salin di Puskesmas Data menunjukkan tingkat
Kecamatan Labang, Kabupaten kekambuhan tergantung pada
Bangkalan pemberian pelayanan kesehatan, ialah
sebagian besar ibu nifas memiliki
Frekuensi Persentase pelayanan kesehatan yang khas, ialah
Variabel
(N) (%) 24 ibu nifas (64,9%).
e. Hubungan Sosial Budaya dengan Penggunaan Kontrasepsi MKJP di Puskesmas

Sukolilo Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan.

Hubungan Sosial Budaya dengan Penggunaan Kontrasepsi MKJP di


Puskesmas Sukolilo Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan.

Sosial Budaya Penggunaan Kontrasepsi Total


Menggunakan Tidak
MKJP Menggunakan
MJKP
N % N % N %
Baik 8 33,3 16 66,7 24 100
Cukup 2 25 6 75 8 100
Kurang 0 0 5 100 5 100
Rank Sparman p = 0,00 α < 0,05
Sumber data primer 2021

Berdasarkan hasil terlihat itu dilacak bahwa sebagian besar ibu


bahwa sebagian besar dari mereka pasca hamil memiliki sosial sosial yang
memiliki sosial-sosial yang baik dan buruk dan tidak memanfaatkan MKJP
menggunakan MKJP lebih dari 8 ibu lebih dari 5 ibu pasca hamil (100%).
pasca hamil (33,3%), sedangkan ibu Hasil uji Lurus Jabatan diperoleh nilai
pasca hamil yang memiliki Sosial p = 0,00, maka pada saat itu p < 0,05
Budaya Cukup menggunakan MKJP yang berarti ada hubungan Sosial
lebih dari 2 responden (25%). Selain Budaya dengan pemanfaatan MKJP.
f. Hubungan tingkat kecemasan dengan Penggunaan Kontrasepsi MKJP di Puskesmas

Sukolilo Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan.

Hubungan tingkat kecemasan dengan Penggunaan Kontrasepsi MKJP di


Puskesmas Sukolilo Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan.

Tingkat Kecemasan Penggunaan Kontrasepsi Total


Menggunakan Tidak
MKJP Menggunakan
MJKP
N % N % N %
Normal 8 57,3 14 42,7 22 100
Ringan 2 25 6 75 8 100
Sedang 0 0 5 100 5 100
Berat 0 0 0 0 0 0
Sangat berat 0 0 0 0 0 0
Rank Sparman p = 0,013 α < 0,05
Sumber data primer 2021

Selain itu, terlacak bahwa responden


memiliki tingkat ketegangan sedang
Berdasarkan data terlihat dan tidak memanfaatkan MKJP lebih
bahwa sebagian besar ibu pasca hamil dari 5 responden (100%). Hasil uji
dengan tingkat kecemasan sedang dan Lurus Jabatan diperoleh nilai p = 0,13
menggunakan MKJP lebih dari 8 ibu maka p < 0,05 menyiratkan bahwa
pasca hamil (57,3%), sedangkan ibu ada hubungan antara derajat
pasca hamil yang memiliki tingkat keresahan dengan pemanfaatan
kecemasan ringan menggunakan MKJP.
MKJP lebih dari 2 responden ( 25%).
g. Hubungan pelayanan Kesehatan dengan Penggunaan Kontrasepsi MKJP di Puskesmas

Sukolilo Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan.


Hubungan pelayanan kesehatan dengan Penggunaan Kontrasepsi MKJP di
Puskesmas Sukolilo Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan.

Pelayanan Kesehatan Penggunaan Kontrasepsi Total


Menggunakan Tidak
MKJP Menggunakan
MJKP
N % N % N %
Baik 7 41,2 17 58,8 24 100
Cukup 3 37,4 5 62,6 8 100
Kurang 0 0 5 100 5 100
Rank Sparman p = 0,00 α < 0,05
Sumber data primer 2021

bahwa sebagian besar ibu pasca


kehamilan memiliki manfaat
Dari data dapat dilacak bahwa kelemahan kronis dan tidak
sebagian besar dari mereka memiliki menggunakan MKJP lebih dari 5
pelayanan kesehatan yang baik dan responden (100%). Akibat dari uji
menggunakan MKJP lebih dari 7 ibu Sederhana Jabatan diperoleh nilai p =
pasca hamil (41,2%), sedangkan ibu 0,00, maka pada saat itu p < 0,05
pasca hamil yang memiliki pelayanan yang berarti terdapat hubungan antara
kesehatan hanya menggunakan MKJP Sosial Budaya dengan pemanfaatan
di atas 3 ibu pasca hamil. ibu MKJP.
(37,4%). Demikian pula dilacak

PEMBAHASAN

Hubungan Sosial Budaya dengan dikarenakan sedikitnya variabel


Penggunaan MKJP Pada Ibu Paska termasuk sekolah ibu, bantuan sosial,
Salin Di Puskesmas Sukolilo dan dukungan keluarga serta
Kabupaten Bangkalan aksesibilitas kantor dan yayasan,
Berdasarkan uji terukur, nilai p kesejahteraan yang sebenarnya.
= 0,00 menyiratkan bahwa ada Mengingat hasil pemeriksaan
hubungan kritis antara budaya ramah yang dilakukan pada laki-laki pasca
dan pemanfaatan MKJP di Pusat hamil, bahwa informasi ibu tentang
Kesejahteraan Sukolilo, Rezim MKJP dianggap memadai, gaya hidup
Bangkalan. Konsekuensi dari tinjauan masyarakat setempat mengakui
ini menunjukkan bahwa sebagian besar pemanfaatan MKJP, hanya saja
(64,97%). Individu dengan kemauan pemanfaatan MKJP masih belum ada
sosial-sosial yang besar pada umumnya mengingat fakta bahwa sebagian besar
memanfaatkan MKJP. Berdasarkan ibu pasca kehamilan belum-tidak
hasil polling tersebut, individu dengan dengan cara yang paling umum untuk
sosial sosial yang baik membuat ibu memperkenalkan atau memanfaatkan
pasca hamil menggunakan MKJP, MKJP. Misalnya, dalam pendirian
namun ada juga beberapa ibu pasca AKDR, pendirian itu mutlak
hamil yang memiliki kemampuan bertentangan dengan cara hidup
sosial orangtua yang baik namun tidak masyarakat setempat. Apalagi tidak
menggunakan kontrasepsi, hal ini adanya bantuan dari keluarga untuk
memanfaatkan MKJP, penjelasannya hal ini karena beberapa elemen
adalah oposisi akan kacau balau, begitu termasuk pendidikan ibu, bantuan
juga dengan besarnya biaya yang harus sosial, keberanian, aksesibilitas kantor
dikeluarkan. Rendahnya investasi ibu dan yayasan, kesejahteraan.
pasca hamil dalam pemanfaatan MKJP Kegelisahan yang dialami ibu
disebabkan oleh dua faktor utama, nifas tentang gejala kontrasepsi
ialah politik, sosial-sosial, dan MKJP, mulai dari yang ringan hingga
dukungan keluarga yang rendah karena gugup yang langsung terhadap hasil
rendahnya/tidak adanya informasi MKJP. Karena banyak ibu pasca
tentang laki-laki atau pasangannya dan hamil yang tidak tahu persis gejala
iklim di mana mereka percaya. MKJP pasca hamil seperti keputihan,
penataan keluarga dan kesejahteraan perubahan siklus kewanitaan
regeneratif menjadi urusan dan (biasanya pada 3 bulan pertama dan
kewajiban mereka. wanita, faktor akan berkurang setelah 3 bulan),
akses, baik akses data, maupun akses periode yang lebih lama dan lebih
administrasi. berat, sekarat (bercak) di antara siklus
Hal ini sesuai dengan eksplorasi bulanan, dan selama periode.
Winarti (2018) yang mengungkapkan Semakin lemah, semakin banyak
bahwa sosial budaya merupakan segala responden yang tidak tahu apa-apa
sesuatu yang dibuat oleh manusia tentang hasil MKJP dapat memiliki
dengan pertimbangan dan otaknya bias yang mengerikan terhadap
dalam aktivitas publik. Sosial budaya kontrasepsi pasca kehamilan. Dalam
ialah jenis budaya teoretis. Kerangka hal tidak mendapatkan klarifikasi
sosial adalah pemikiran dan pemikiran yang tepat tentang MKJP, individu
orang-orang yang hidup di mata dapat meninggalkan dukungannya
publik. Pikiran manusia ini tidak dapat dalam memanfaatkan MKJP.
dibedakan tetapi diidentifikasi satu Ibu-ibu yang memiliki tingkat
sama lain dalam suatu kerangka. kegugupan khas sebagian besar
Sejalan dengan itu, sosial budaya menggunakan MKJP. Ibu-ibu dengan
merupakan salah satu bagian dari lembut untuk mengarahkan
budaya, khususnya adat-istiadat yang ketegangan karena sebagian besar
memasukkan susunan standar, kualitas sekolah ibu baru saja pindah dari
sosial, dan semua standar yang hidup pendidikan dasar, khususnya 56,8%
dan tercipta di arena publik. (Suryanti, Pengajaran rendah dapat membuat ibu
2019). mengalami kesulitan memahami
5.2 Hubungan Tingkat Kecemasan masalah kesehatan, terutama tentang
dengan Penggunaan MKJP Pada manfaat MKJP, sehingga ibu
Ibu Paska Salin Di Puskesmas memiliki kecemasan yang tinggi
Sukolilo Kabupaten Bangkalan ketakutan akan dampak insidental
Dilihat dari uji terukur, p yang akan ditimbulkan oleh
esteem = 0,13 menyiratkan bahwa ada pemanfaatan MJKP dari dinas
hubungan kritis antara tingkat kesehatan. Menurut Notoatmodjo
kegelisahan dengan pemanfaatan dalam Pujiati (2019), salah satu unsur
MKJP di Puskesmas Sukolilo, yang mempengaruhi kegugupan ialah
Kabupaten Bangkalan. Kegelisahan pengajaran. Instruksi menyiratkan
biasa pada umumnya akan arah yang diberikan oleh seseorang
menggunakan MKJP, Mengingat efek untuk perbaikan orang lain menuju
samping dari jajak pendapat individu tujuan tertentu. Jadi semakin tinggi
dengan tingkat kecemasan yang khas tingkat pendidikan seseorang maka
membuat WUS menggunakan MKJP, semakin mudah untuk mendapatkan
data sehingga semakin banyak Administrasi kesejahteraan
informasi yang dimilikinya (Septalia profilaksis merupakan pengaturan atau
dan Puspitasari, 2016). pemasangan kontrasepsi seperti halnya
5.3 Hubungan pelayanan Keseahatan tindakan lain yang diidentifikasi dengan
dengan Penggunaan MKJP Pada kontrasepsi untuk pesaing dan anggota
Ibu Paska Salin Di Puskesmas keluarga yang dilakukan di kantor
Sukolilo Kabupaten Bangkalan administrasi perawatan keluarga.
Dilihat dari hasil uji faktual Pelaksanaan upaya preventif dilakukan
diperoleh nilai kemungkinan (sig.) dengan cara yang dapat
0,013 < alpha (0,05) yang merepresentasikan agama, standar
menunjukkan bahwa terdapat sosial, moral, dan kesejahteraan
hubungan penting antara (Kemenkes RI, 2014). Pelayanan KB
penyelenggaraan kesejahteraan dengan yang berkualitas merupakan komponen
pemanfaatan MKJP di Puskesmas penting dalam upaya mewujudkan
Sukolilo, Rezim Bangkalan. Apalagi pelayanan kesehatan regeneratif seperti
semakin banyak WUS yang yang tertuang dalam program kegiatan
mendapatkan pelayanan kesejahteraan Worldwide Gathering on Populace and
yang baik dapat memberikan nilai Improvement, Cairo 1994. Secara
positif bagi pemanfaatan MKJP. Hal khusus, ini mencakup hak setiap orang
ini dapat dimanfaatkan sebagai upaya untuk mendapatkan data dan akses ke
untuk mencegah kematian ibu dan berbagai teknik pencegahan terlindung,
kematian bayi baru lahir. ampuh, wajar, dan memadai. Sementara
Konsekuensi dari tinjauan ini itu, pekerjaan dan kewajiban laki-laki
menunjukkan bahwa secara umum dalam mengatur keluarga harus
(64,9%) tidak mendapatkan diperluas, sehingga mereka dapat
administrasi kesejahteraan, yang menegakkan kontrasepsi oleh
membuat Wus menggunakan MKJP. pasangannya, lebih mengembangkan
Hal ini dapat mengubah cara pandang hubungan di antara pasangan,
individu tentang gejala MKJP, meningkatkan penggunaan strategi
sehingga dipercaya akan membangun pencegahan laki-laki, meningkatkan
pemanfaatan MJKP di wus. upaya pencegahan IMS, dan lain-lain.
(Biran. 2016).
penggunaan MKJP Pada Ibu Paska
Salin di puskesmas Sukolilo
PENUTUP kecamatan Labang
Kesimpulan Saran
1. Ada hubungan sosial-sosial dengan Mengingat efek samping
pemanfaatan MKJP pada ibu nifas pemeriksaan eksplorasi, percakapan, dan
di Puskesmas Sukolilo Kecamatan eksplorasi berakhir pada komponen yang
Labang diidentifikasi dengan pilihan teknik
2. Ada hubungan antara tingkat pencegahan jarak jauh (MKJP) pada wanita
keresahan petugas dengan usia subur (WUS), berbagai upaya promotif
pemanfaatan MKJP di puskesmas dan preventif melalui administrasi
ibu pascasalin Kecamatan Sukolilo kesehatan yang luas. kesejahteraan buruh
Kecamatan Labang pada dasarnya diidentikkan dengan
3. Ada hubungan hubungan antara pemanfaatan MKJP
pelayanan Kesehatan dengan
DAFTAR PUSTAKA Kb Dan Ada Tidaknya Tokoh Panutan
Dengan Penggunaan Iud. Jurnal
Azizah, E. N., Dinastiti, V. B., & Kesehatan Masyarakat (E-
Wulandari, R. F (2019). Hubungan Journal), 6(4), 114-124
Kecemasan Dengan Minat Ibu Notoatmodjo, S., 2014. Metodelogi
Menjadi Akseptor Kontrasepsi Penelitian Kesehatan, Jakarta: PT
Metode Operatif Wanita. Rineka Cipta.
Azwar. (2015). Sikap Manusia dan Teori Nuryanti, S. (2017). Hubungan antara
Pengukurannya Jakarta: Pustaka Kualitas Pelayanan KB oleh
Pelajar Bidan dengan Pemilihan
Biran .( 2016). Buku Panduan Praktis Metode Kontrasepsi Jangka
Pelayanan Kontrasepsi.Jakarta.Yayasan Panjang (MKJP) pada Akseptor
Bina Pustaka KB baru di Kabupaten
Handayani, S, (2017). Pelayanan KB, Bogor. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Yogyakarta: Pustaka Rihama Diagnosis, 8(1), 73-81.
Iin Vita Lisnayanti, I. V. L. (2017). Pinem, S, 2019. Kesehatan Reproduksi Dan
Hubungan dukungan keluarga dengan Kontrasepsi . Trans Info Media.
pemilihan kontrasepsi pasca salin oleh Jakarta.
akseptor keluarga berencana di wilayah Prawirahardjo (2016) Ilmu Kebidananan.
kerja Puskesmas martapura 1. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Kemenkes RI. 2019 .Data Dan Informasi Prawihardjo.
Kesehatan Profil Kesehatan Indonesia Septalia, R., & Puspitasari, N. (2016).
2014. Www.Depkes.Go.Id. Diakses Faktor yang memengaruhi pemilihan
Pada Tanggal 05 September 2020 metode kontrasepsi. Jurnal biometrika
Lubis, R. (2017). Hubungan Faktor dan kependudukan, 5(2), 91-98.
Pelayanan Keluarga Berencana dengan Silvi .(2017). Faktor faktor yang
Pemilihan kontrasepsi pasca salin mempengaruhi pemilihan Kontrsepsi
. Global health, 2(1). pada PUS Kabupaten Asahan. Program
Mahmudah, L. T. N., & Indrawati, F. Studi DIV Kebidanan Politeknik
(2016). Analisis faktor yang medan. Diakses pada tanggal 08
berhubungan dengan pemilihan metode Oktober 2020
kontrasepsi jangka panjang (MKJP) Soroni (2011) Pendidikan Belajar Jakarta:
pada akseptor KB Wanita di Rieneka Cipta
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Sugiyono . 2017. Metode Penelitian
Semarang. Unnes Journal of Public Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Health, 4(3). Diakses tanggal 29 Jakarta. Alfabeta
september 2020
Murniati, S. (2017). Hubungan Sosial Suryanti, Y. (2019). Fakto-Faktor Yang
Budaya Dan Status Ekonomi Terhadap Berhubungan Dengan Penggunaan
Tingginya Pemakaian Alat Kontrasepsi Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
Suntik Di Desa Karang Bayan Wanita Usia Subur. Jambura Journal
Kecamatan Lingsar Wilayah Kerja of Health Sciences and Research, 1(1),
Puskesmas Sigerongan. Prima: Jurnal 20-29. Diakses tanggal 29 september
Ilmiah Ilmu Kesehatan, Diakses Pada 2020
Tanggal 07 September 2020 Wawan dan Dewi (2010). Teori dan
Nita, I. A., Dharminto, D., Agusyahbana, Pengukuran pengetahuan, Sikap, dan
F., & Dharmawan, Y. (2018). Prilaku Manusia. Jakarta Nuha Medika
Hubungan Sosial Ekonomi Akseptor

Anda mungkin juga menyukai