Disusun oleh :
Karina Eda Clearesta
406138095
Pembimbing :
Dr. Zuhriah Hidajati, Sp. A, Msi. Med
Dr. Slamet Widi, Sp. A
Dr. Hartono, Sp. A
Dr. Lilia Dewiyanti, Sp. A, Msi. Med
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
PERIODE 15 SEPTEMBER 22 NOPEMBER 2014
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
RSUD KOTA SEMARANG
HALAMAN PENGESAHAN
Nama
Universitas
Fakultas
Fakultas Kedokteran
Tingkat
Diajukan
1 Nopember 2014
Bagian
Judul
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas seluruh bimbingan dan kasih karuniaNya, sehingga penulis sanggup menulis referatnya dengan judul KANGAROO MOTHER
CARE, sehingga referat ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Referat ini disusun dalam rangka memenuhi tugas akhir Kepaniteraan Ilmu Penyakit
Anak Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Semarang periode 15 September 22 Nopember 2014. Selain itu, besar harapan dari penulis
bilamana referat ini dapat membantu proses pembelajaran dari pembaca sekalian.
Dalam penulisan referat ini, penulis telah mendapat bantuan, bimbingan, dan kerjasama
dari berbagai pihak,maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1. dr. Susi Herawati, M.Kes., selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
2. drg. Nurhaerani, Sp.KGA, PhD, selaku Ketua Diklat Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Semarang.
3. Dr. Zuhriah Hidajati, Sp. A, Msi. Med, Dr. Slamet Widi, Sp. A, Dr. Hartono, Sp. A, Dr. Lilia
Dewiyanti, Sp. A, Msi. Med, selaku Pembimbing Kepaniteraan Klinik di Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Semarang.
4. Rekan-rekan Anggota Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Semarang periode 15 September 22 Nopember 2014.
Penulis menyadari bahwa referat ini tidak luput dari kekurangan karena kemampuan
dan pengalaman penulis yang terbatas. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bermanfaat untuk mencapai referat yang sempurna.
Akhir kata, semoga referat ini bermanfaat bagi para pembaca.
Semarang, 1 Nopember 2014
Penyusun
Karina Eda Clearesta 406138095
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................2
KATA PENGANTAR..............................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................5
I. PENDAHULUAN..............................................................................................6
II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................7
A.
DEFINISI........................................................................................................................7
B.
JENIS KMC.....................................................................................................................8
C.
FAKTOR PENDUKUNG.................................................................................................9
D.
KOMPONEN KMC........................................................................................................15
E.
POSISI KANGGURU....................................................................................................18
F.
NUTRISI KANGGURU.................................................................................................24
G.
MONITORING PERTUMBUHAN..............................................................................26
H.
PEMULANGAN KANGGURU.....................................................................................28
I.
J.
MANFAAT KMC...........................................................................................................31
III. PENUTUP........................................................................................................34
KESIMPULAN.........................................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................35
I.
PENDAHULUAN
Lebih dari 20 juta neonatus dengan berat badan lahir rendah dilahirkan setiap tahunnya,
sebagian besar dari negara kurang maju, dimana BBLR tersebut dikarenakan kelahiran prematur
atau adanya gangguan pertumbuhan masa prenatal. [1,2]
Pada negara maju, angka BBLR telah berkurang sejak adanya perbaikan kondisi
sosioekonomi, gaya hidup dan nutrisi, sehingga terwujud pada kehamilan yang sehat, serta
adanya teknologi modern perawatan neonatus, dan tenaga kesehatan yang terlatih. [3,4]
Pada negara yang kurang maju, angka BBLR tinggi dikarenakan tingginya angka
kelahiran prematur dan gangguan pertumbuhan intrauterin, selain itu dikarenakan teknologi
modern yang tidak tersedia atau tidak digunakan dengan semestinya, sering karena rendahnya
kemampuan tenaga kesehatan tersebut, misalnya ketersediaan inkubator sering tidak digunakan
dengan maksimal atau tidak dirawat dengan baik, sehingga alat-alat tersebut tidak bekerja
dengan semestinya. Pada keadaan demikian, ditambah lagi dengan perawatan bayi prematur dan
BBLR yang sulit, menyebabkan seringnya terjadi hipotermia dan infeksi nosokomial pada bayi.
Selain itu, inkubator juga sering memisahkan bayi dengan ibunya secara tidak perlu,
mencegah mereka untuk kontak, yang seharusnya lebih dibutuhkan. Sangat sedikit bayi prematur
yang membutuhkan perawatan medis yang lama, dimana bayi-bayi seperti itu akan lebih
membutuhkan kangaroo mother care (KMC). KMC merupakan cara yang efektif untuk
memenuhi kebutuhan si bayi seperti kehangatan, menyusui, melindungi dari infeksi, stimulasi,
keamanan, dan kasih sayang.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Kangaroo mother care adalah suatu metode perawatan bayi prematur dimana dilakukan
skin-to-skin contact atau kontak kulit-ke-kulit dengan ibunya. Ini adalah metode yang mudah
digunakan untuk mendukung kesehatan dan kehidupan terutama pada bayi prematur, demikian
juga bermanfaat bagi bayi-bayi cukup bulan.
KMC diperkenalkan pertama kali oleh Rey dan Martinez di Bogot, Colombia, dimana
dikembangkan sebagai alternatif dari penggunaan inkubator yang kurang untuk merawat
neonatus prematur. KMC efektif untuk mengontrol suhu, menyusui, dan meningkatkan ikatan
bayi baru lahir dengan ibunya. [5,6]
Penelitian dan pengalaman menunjukkan bahwa :
1. KMC sekurang-kurangnya sama dengan perawatan konvensional (inkubator), dalam
hal perlindungan keamanan dan suhu, jika diukur dari tingkat mortalitas.
2. KMC dalam hal memfasilitasi menyusui, menawarkan keuntungan yang nyata dalam
kasus morbiditas berat.
3. KMC berkontribusi pada humanisasi perawatan neonatus dan ikatan yang lebih baik
antara ibu dan bayi di kedua negara berpenghasilan tinggi dan rendah. [7,8]
4. KMC merupakan metode perawatan modern, walaupun dalam hal ini, teknologi yang
mahal dan perawatan yang adekuat telah tersedia.
Penelitian yang sedang berlangsung dan studi observasional, menilai bahwa metode ini
efektif dalam situasi dimana perawatan intensif neonatal atau rujukan tidak tersedia, dan adanya
petugas kesehatan yang terlatih. Dalam pengaturan tersebut, KMC sebelum stabilisasi dapat
menjadi kesempatan terbaik untuk kelangsungan hidup yang sehat. [9,10]
KMC merekomendasikan kontak kulit-ke-kulit yang kontinyu, tetapi menyadari bahwa
tidak mungkin dapat dilakukan pada semua keadaan, praktek KMC juga bisa dilakukan kontak
kulit-ke-kulit secara intermiten, yaitu memberikan perawatan yang memadai kepada bayi BBLR
dan prematur, ketika mereka dipisahkan dari ibu mereka, namun dilengkapi dengan perawatan
inkubator yang tepat. Pedoman perawatan kulit-ke-kulit dapat berguna untuk bayi baru lahir
dengan hipotermia atau untuk menjaga bayi tetap hangat selama transportasi suatu fasilitas.
B. JENIS KMC
Durasi kontak kulit-ke-kulit dapat dijalankan secara bervariasi, yaitu secara intermiten atau
kontinyu; dari beberapa menit (misal 30 menit per hari) sampai hampir 24 jam per hari; dari
beberapa hari sampai beberapa minggu. Semakin lama perawatan, semakin kuat kemungkinan
hubungan langsung dan kausal antara KMC dan hasilnya.
I. KMC Intermiten
Digunakan ketika ;
A. Inkubator atau ruangan hangat tersedia
B. Bayi yang sangat kecil dan masih membutuhkan inkubator
C. Bayi tidak hanya menerima makanan dari oral
D. Bayi masih menerima terapi oksigen
KMC intermiten dapat beberapa kali dalam sehari sampai hanya satu kali untuk
beberapa hari, bervariasi dari beberapa menit sampai beberapa jam sekali. Durasi KMC
intermiten tergantung dari kondisi bayi dan ibunya. Hal ini mendorong ibu untuk
mengambil bagian dalam mengurus bayinya saat masih dini.
Fasilitas Bersalin
Selain adanya bidan dan dokter yang terampil, penting juga peralatan-peralatan
khusus, seperti inkubator dan penghangat bercahaya, dan persediaan lainnya, seperti
oksigen, obat-obatan dan formula prematur untuk perawatan bayi prematur dan BBLR.
-
ketersediaan tenaga terampil (perawat dan bidan khusus, dokter anak, dokter kandungan,
atau setidaknya dokter yang berpengalaman) dan peralatan dasar dan perlengkapan untuk
perawatan neonatal khusus. Dalam hal ini, RS sangat penting mempunyai dokter-dokter
yang berkompeten yang tersedia sepanjang hari, perhatian khusus pada bayi-bayi kecil,
rawat bersama dengan ibunya guna membangun dan mempertahankan menyusui.
2. Kebijakan
Pelaksanaan KMC perlu didukung oleh semua tingkatan otoritas kesehatan yang
diatur kebijakan nasional, termasuk direktur rumah sakit dan orang-orang yang
bertanggung jawab atas sistem perawatan kesehatan di tingkat kabupaten, provinsi dan
tingkat regional. Sebuah kebijakan nasional harus mampu menciptakan sistem kesehatan,
pendidikan, dan pelatihan yang terintegrasi secara koheren dan efektif.
Bayi prematur yang terbaik lahir di lembaga yang dapat memberikan perawatan
medis khusus yang dibutuhkan. Dengan demikian, ketika sudah diketahui akan lahir bayi
prematur, ibu harus ditransfer ke lembaga seperti itu sebelum kelahiran. Jika hal ini tidak
mungkin, bayi sangat kecil atau bayi kecil dengan masalah, harus ditransfer ke lembaga
tersebut secepat mungkin. Sistem rujukan harus diatur sedemikian rupa untuk menjamin
keselamatan bayi. Protokol KMC juga harus mencakup petunjuk rinci tentang masalah
umum (misalnya kebersihan staf dan ibu) atau masalah yang sering terjadi pada bayi
prematur (misalnya pencegahan dan pengobatan infeksi).
3. Kepegawaian
Pegawai KMC (dokter dan perawat) harus mengetahui semua aspek KMC seperti :
4. Ibu
KMC harus dibicarakan dengan ibu segera setelah bayi lahir dan menawarkan
kepadanya sebagai alternatif metode konvensional, saat bayi sudah siap. Ibu
membutuhkan waktu untuk mendiskusikan implikasi dari KMC dengan keluarganya.
5. Fasilitas, peralatan dan perlengkapan
a. Kebutuhan Ibu
Kamar harus bersifat mendukung siang dan malam, untuk berbagi pengalaman,
dukungan dan persahabatan antara ibu dan anak. Kamar harus dilengkapi dengan tempat
tidur nyaman dan kursi untuk para ibu, atau cukup dengan bantal untuk mempertahankan
posisi tegak atau semi-berbaring untuk beristirahat dan tidur. Gorden dapat membantu
untuk memastikan privasi di kamar dengan beberapa tempat tidur. Kamar harus tetap
hangat untuk bayi kecil (22-24C).
Ibu juga perlu fasilitas kamar mandi dengan keran air, sabun dan handuk. Mereka
harus mendapatkan makanan bergizi dan tempat untuk makan dengan bayi dalam posisi
KMC. Ruangan lain yang lebih kecil dan hangat akan berguna untuk ibu bekerja sama
dengan ibu lain, diskusi isu-isu pribadi dan hal rahasia, serta untuk menilai kembali bayi.
Mandi dan mencuci untuk kebersihan ibu, serta kebiasaan selalu mencuci tangan
harus didorong, terutama setelah menggunakan toilet dan mengganti popok. Rekreasi,
kegiatan pendidikan dan bahkan menghasilkan pendapatan dapat diatur untuk ibu selama
KMC untuk mencegah atau mengurangi frustrasi karena berada jauh dari rumah.
Tingkat kebisingan harus rendah untuk menghindari mengganggu bayi kecil. Ibu juga
harus diijinkan untuk bergerak bebas di lembaga, asalkan menghormati kegiatan rumah
sakit selama perawatan pasien dan ibu secara teratur memberi makan bayi mereka.
Pegawai harus menggunakan waktu yang panjang di rumah sakit. Dan KMC harus
didukung upaya anti-merokok.
Selama tinggal lama di fasilitas, kunjungan suami dan anggota keluarga lainnya harus
diperbolehkan dan dianjurkan, agar dapat membantu ibu untuk menggantikan dirinya
melakukan kontak kulit-ke-kulit dengan bayi sehingga ia bisa beristirahat.
-
Ibu dapat memakai pakaian yang nyaman dan hangat, dimana dapat membuat ibu
merasa nyaman dan tidak terlalu ketat.
-
Dukungan pengikat
Merupakan alat khusus yang diperlukan untuk KMC, dimana dapat membantu ibu
memegang bayinya dengan aman dan dekat dengan dada mereka (gbr 1). Untuk memulai,
gunakan sepotong kain lembut, sekitar satu meter persegi, dilipat diagonal dalam dua dan
dijamin dengan simpul aman atau terselip di bawah ketiak ibu. Kedua tangan ibu harus
bebas dan memungkinkan ibu untuk bergerak dengan mudah.
b. Kebutuhan Bayi
Ketika bayi menerima KMC kontinyu, bayi tidak membutuhkan pakaian lebih
dari bayi dalam perawatan konvensional. Jika KMC intermiten, saat bayi ditempatkan
dalam tempat tidur yang hangat, dapat ditutupi dengan selimut.
-
memakai popok, topi dan kaus kaki hangat (gambar kiri). Ketika suhu turun di bawah
22C, bayi harus mengenakan katun, baju tanpa lengan, terbuka di depan (gambar kanan)
untuk memungkinkan wajah, dada, perut, lengan dan kaki untuk tetap berada di kulit-kekulit kontak dengan dada dan perut ibu. Ibu kemudian membungkus bayi dan dirinya
dengan pakaian yang biasa.
c.
Obat-obatan untuk mencegah dan mengobati masalah yang sering timbul pada
bayi baru lahir prematur.
d. Pencatatan
D. KOMPONEN KMC
INISIASI KMC
Saat memulai KMC
Komplikasi lebih sering ditemukan pada bayi yang lebih prematur dan kecil.
KMC harus ditunda sampai kondisi medis membaik. KMC dapat dimulai untuk bayi-bayi
kecil dengan menilai dari kondisi dan status setiap bayi dan ibunya. Namun, ibu juga
dapat didorong untuk memulai KMC dengan sangat awal.
Kapan tepatnya untuk memulai KMC sangat tergantung pada kondisi ibu dan
bayi. Setiap ibu harus diberitahu tentang manfaat menyusui, mendorong dan membantu
untuk mengekspresikan ASI dari hari pertama, untuk menyediakan makanan bagi bayi
dan memastikan laktasi. Kriteria berikut akan membantu menentukan inisiasi KMC.
Ibu
Semua ibu dapat memberikan KMC, terlepas dari usia, paritas, pendidikan,
budaya dan agama. KMC mungkin sangat bermanfaat bagi ibu-ibu remaja dan untuk
mereka yang memiliki faktor risiko sosial. Hati-hati menjelaskan berbagai aspek metode
ini untuk ibu: posisi, pilihan makan, perawatan di lembaga dan di rumah, apa yang bisa
dia lakukan untuk bayi melekat pada tubuhnya dan apa yang harus dia hindari. Jelaskan
keuntungan dan implikasi dari perawatan tersebut untuk dia dan bayinya, dan selalu
memberikan alasan di balik rekomendasi. Mengadopsi KMC harus menjadi hasil dari
keputusan dan tidak boleh dianggap sebagai suatu kewajiban.
Hal-hal berikut harus dipertimbangkan ketika konseling di KMC:
1. Kesediaan: ibu harus bersedia untuk memberikan KMC;
2. Ketersediaan waktu selama memberikan perawatan;
3. Kesehatan umum: jika ibu mengalami komplikasi selama kehamilan atau
dapat mengganggu rutinitas sehari-hari, atau mungkin pada awalnya bayi kecil akan sulit
minum dengan baik dari payudara.
Bayi
Hampir setiap bayi kecil dapat dirawat dengan KMC. Bayi dengan penyakit parah
atau memerlukan perlakuan khusus, dapat menunggu sampai pemulihan, dimana kondisi
bayi dalam keadaan stabil, sebelum KMC dimulai. KMC dapat mulai selama pemulihan
saat bayi masih membutuhkan perawatan medis (IV cairan, konsentrasi rendah oksigen
tambahan). Kemampuan untuk memberi makan (menghisap dan menelan) bukan
merupakan persyaratan penting.
-
Bayi dengan berat 1800g atau lebih saat lahir (usia kehamilan 30-34 minggu atau
lebih) mungkin memiliki beberapa masalah-prematuritas terkait, seperti sindrom
gangguan pernapasan (RDS). Pada kasus ini, KMC dapat dimulai segera setelah lahir.
Bayi dengan berat lahir antara 1200 dan 1799g (usia kehamilan 28-32 minggu),
masalah prematuritas terkait seperti sindrom gangguan pernapasan (RDS) dan
komplikasi lain sering. Oleh karena itu, memerlukan beberapa jenis perlakuan khusus
pada awalnya, seperti pengiriman harus dilakukan di fasilitas yang dilengkapi dengan
alat dan sistem perawatan yang diperlukan dengan baik. Cara pengiriman bayi yang
baik adalah dengan menjaga kontak kulit ke kulit dengan ibu, maka sebaiknya
pengiriman disertai dengan ibu. Meskipun kematian neonatal dini di grup ini sangat
tinggi, terutama karena komplikasi, sebagian masih dapat bertahan, dan ibu tetap
didorong untuk memberikan ASI. Pada kasus ini, mungkin butuh seminggu atau lebih
untuk memulai KMC.
-
Bayi dengan berat kurang dari 1200g (usia kehamilan di bawah 30 minggu), angka
kematian sangat tinggi dan hanya sebagian kecil dapat bertahan terhadap masalah
prematuritas yang terkait. Bayi-bayi ini dapat baik jika dilakukan pengalihan sebelum
lahir sampai ke institusi dengan fasilitas perawatan intensif neonatal. Mungkin butuh
waktu berminggu-minggu sebelum kondisi memungkinkan untuk inisiasi KMC.
E. POSISI KANGGURU
Tempatkan bayi antara payudara ibu dalam posisi tegak, dada ke dada (gbr 4a).
Mengamankan bayi dengan pengikat, dan kepala berpaling ke satu sisi. Bagian
atas pengikat hanya di bawah telinga bayi. Posisi kepala ini dikondisikan agar jalan napas
terbuka dan memungkinkan kontak mata-ke-mata antara ibu dan bayi. Hindari fleksi
kedepan dan hiperekstensi kepala. Pinggul harus tertekuk dan dipertahankan pada posisi
"katak"; lengan juga harus tertekuk. (Gambar. 4a)
Ikat kain cukup kuat sehingga ketika ibu berdiri bayi tidak merosot keluar.
Pastikan bahwa bagian ketat dari kain sampai melebihi dada bayi. Perut bayi tidak boleh
terhimpit dan harus berada setinggi epigastrium ibu. Cara ini agar bayi tetap memiliki
cukup ruang untuk pernapasan perut. Dapat juga berguna untuk merangsang bayi ketika
ibu bernapas (Gbr. 4b).
Berikan contoh kepada ibu bagaimana cara memindahkan bayi untuk masuk dan
keluar dari pengikat (4c Gambar.) Teknik ini dapat berguna untuk mengatasi
ketakutannya menyakiti bayi.
sebenarnya membuat menyusui menjadi lebih mudah. Memegang bayi dekat payudara
berguna untuk merangsang produksi susu. Ibu dapat dengan mudah merawat bayi kembar
juga, dengan cara menempatkan setiap bayi pada satu sisi dadanya, dapat dilakukan
bergantian posisi. Awalnya mungkin hanya bisa menyusui satu bayi pada satu waktu,
kemudian kedua bayi bisa diberi makan sekaligus berada di posisi kanguru.
Setelah posisi bayi sudah baik, jelaskan kepada ibu bagaimana mengamati bayi.
Selama bayi masih sulit untuk menyusui, ibu dapat memberikan ASInya dengan cangkir
atau alat lain, tapi ini akan memakan waktu lebih lama daripada menyusui. Dorong ibu
untuk meminta bantuan jika merasa khawatir.
Memandikan bayi setiap hari tidak diperlukan dan tidak direkomendasikan. Jika
bayi membutuhkan mandi dan tidak bisa dihindari, mandi hanya boleh sebentar dan
dengan menggunakan air hangat (37C), harus cepat dikeringkan, pakaikan baju yang
hangat, dan letakkan kembali pada posisi KMC secepatnya.
Waktu KMC
Kontak kulit-ke-kulit (skin-to-skin contact) harus dimulai secara bertahap, dengan
transisi yang mulus dari perawatan konvensional hingga KMC kontinyu. Sesi yang
berlangsung kurang dari 60 menit harus, bagaimanapun, harus dihindari karena
perubahan sering, terlalu stres untuk bayi. Ketika ibu perlu berada jauh dari bayinya,
bungkus bayi dan tempatkan di sebuah pondok yang hangat, ditutupi oleh selimut hangat,
atau ditempatkan di bawah perangkat pemanas, jika tersedia. Atau anggota keluarga (ayah
atau pasangan, nenek, dll), atau teman dekat, juga dapat membantu menggantikan kontak
kulit-ke-kulit (Gbr.6).
Ketika ibu dan bayi merasa nyaman, kontak kulit-ke-kulit terus untuk selama
mungkin. Hal ini cenderung untuk digunakan sampai bayi mencapai usia kehamilan
sekitar 40 minggu atau 2500g. Sekitar waktu itu, bayi mulai menggeliat untuk
menunjukkan bahwa dia tidak nyaman, menarik tubuhnya keluar, menangis dan rewel
setiap kali ibu mencoba untuk menempatkan dia kembali pada posisi kulit-ke-kulit. Ini
adalah kapan waktu yang aman untuk menyarankan ibu untuk menyapih bayi secara
bertahap dari KMC. Menyusui, tentu saja, terus berlanjut. Kadang-kadang ibu dapat
kembali kontak kulit-ke-kulit, seperti setelah memandikan bayi, selama malam yang
dingin, atau ketika bayi membutuhkan kenyamanan.
Pemantauan kondisi bayi
a. Suhu
Hipotermia sangat jarang terjadi saat KMC, tetapi bisa terjadi. Ketika mulai KMC,
ukur suhu aksila setiap 6 jam sampai stabil selama tiga hari berturut-turut. Jika suhu
tubuh di bawah 36.5 C, hangatkan bayi segera dengan menutupi bayi dengan selimut dan
memastikan tinggal di tempat yang hangat. Mengukur suhu satu jam kemudian dan terus
rewarming sampai dalam kisaran normal. Juga mencari kemungkinan penyebab
hipotermia pada bayi (ruang dingin, bayi itu tidak dalam posisi KMC sebelum mengukur
suhu, bayi selesai mandi atau belum makan dengan baik, atau memang mengalami
kesulitan dalam mempertahankan suhu tubuh normal, atau jika suhu tidak kembali
normal dalam waktu 3 jam, menilai bayi untuk kemungkinan infeksi bakteri). Cara
pengukuran suhu adalah dengan pengukuran suhu aksila, hindari pengukuran suhu rektal,
karena beresiko perforasi rektum.
b. Mengamati pernapasan dan kesejahteraan
Semakin kecil atau lebih dini bayi, semakin lama dan semakin sering resiko
terjadinya apnea. Apnea dapat dijelaskan sebagai pernapasan yang berhenti selama 20
detik atau lebih, atau jika bayi menjadi biru (biru pada bibir dan wajah).
Cara menghadapi bayi apnea :
-
Ajari ibu untuk menstimulasi bayi dengan lembut menggosok bagian belakang atau
kepala, dan goyangkan sampai bayi mulai bernapas lagi. Jika bayi masih tidak bernapas,
ia harus menelepon staf;
Pada kasus apnea yang berkepanjangan, ketika masih tidak bernapas melalui stimulasi,
lakukan resusitasi sesuai dengan pedoman resusitasi rumah sakit;
Jika apneu menjadi lebih sering, periksa bayi, ini mungkin merupakan tanda awal infeksi.
c. Mengamati tanda-tanda bahaya :
Ajari ibu jika ada tanda-tanda bahaya seperti berikut :
-
Demam (>37,5 C) atau suhu tetap dibawah normal walaupun telah dihangatkan
Sulit makan : bayi tidak bangun untuk makan, berhenti makan atau muntah
Kejang
Diare
Kulit ikterik
F.
NUTRISI KANGGURU
Menyusui bayi prematur merupakan tantangan khusus. Selama beberapa hari
pertama bayi kecil mungkin tidak dapat melalui makanan oral, dan mungkin perlu diberi
makan melalui infus. Pemberian makanan oral harus dimulai sesegera setelah kondisi
bayi memungkinkan, saat KMC sudah dapat dimulai. Hal ini membantu ibu untuk
memproduksi ASI, sehingga meningkatkan ASI.
Bayi yang kurang dari 30-32 minggu usia kehamilan biasanya perlu diberikan makan
melalui selang OGT, yang dapat digunakan untuk memberikan ASI. Ibu dapat
membiarkan bayinya mengisap jarinya saat dia sedang mendapatkan makanan melalui
selang. Selang makan bisa dilakukan saat bayi dalam posisi kangguru.
Bayi antara 30 dan 32 minggu usia kehamilan dapat makan melalui cangkir kecil,
sekali atau dua kali sehari saat bayi masih makan sebagian besar melalui selang, dimana
makan melalui selang lama-lama dapat dikurangi.
Bayi sekitar 32 minggu usia kehamilan atau lebih, dapat mulai menyusui. Bayi
mungkin hanya mencari dan menjilat puting pada awalnya, atau mungkin menyusu
sedikit. Teruskan memberikan ASI melalui cangkir/selang, untuk memastikan bayi
mendapat yang dibutuhkan. Ketika bayi kecil mulai menyusu secara efektif, ia mungkin
dapat berhenti cukup sering dan untuk waktu yang cukup lama, biarkan bayi tetap pada
payudara sehingga ia bisa menyusu lagi ketika ia siap.
Bayi 34-36 minggu usia kehamilan atau lebih, mendapatkan semua yang dibutuhkan
langsung dari menyusui. Minum dari cangkir masih diperlukan sesekali.
G. MONITORING PERTUMBUHAN
Berat Badan
Timbang bayi kecil setiap hari, memeriksa berat badan untuk menilai kecukupan
asupan cairan dan pertumbuhan. Jika bayi kecil mengalami penurunan berat badan awal
hingga 10% dalam beberapa hari pertama kehidupan, masih dapat diterima. Setelah
penurunan berat badan awal, bayi baru lahir secara perlahan akan mendapatkan kembali
berat badan lahir, biasanya antara 7 dan 14 hari setelah kelahiran. Penurunan berat badan
setelah periode awal ini, tidak dapat diterima. Tidak ada batas atas untuk kenaikan berat
badan pada bayi yang disusui, tetapi batas bawah tidak boleh kurang dari 15g/kg/hari.
Kenaikan berat badan yang adekuat pada minggu kedua adalah 15g/kg/hari.
Perkiraan berat badan sesuai usia kehamilan :
Pengukuran berat badan bayi sekali sehari; Setelah bayi sudah mulai mengalami
kenaikan berat badan, berat badan diukur 2 kali sehari selama seminggu dan
kemudian sekali seminggu sampai bayi telah mencapai jangka waktu penuh (40
minggu atau 2500g);
Jika semua usaha tersebut tetap tidak dapat meningkatkan berat badan, pertimbangkan
suplementasi menyusui dengan formula prematur, berikan melalui cangkir setiap habis makan.
Kembalikan pada menyusui secara eksklusif secepatnya setelah berat badan bayi meningkat.
Monitor kesehatan dan pertumbuhan bayi karena dengan suplementasi formula, bayi lebih
rentan terkena infeksi dan mengalami malnutrisi. Tidak memulangkan bayi kecil saat masih
dalam suplementasi formula.
Lingkar kepala
Mengukur lingkar kepala mingguan. Setelah bayi adalah mencapai berat badan sesuai,
lingkar kepala akan meningkat antara 0,5 dan 1cm per minggu. Untuk kecukupan
pertumbuhan kepala mengacu pada standar antropometrik nasional.
Metode alternatif untuk pertumbuhan monitoring
Metode alternatif, seperti mengukur panjang bayi, serta lingkar dada dan lingkar
lengan, kurang berguna untuk memantau pertumbuhan dan tidak direkomendasikan untuk
alasan berikut:
-
Panjang kurang dapat diandalkan dibandingkan berat badan. Hal ini meningkat lebih lambat
dan tidak membantu untuk membuat keputusan tentang pemberian makanan atau penyakit;
Efektivitas mereka untuk memantau pertumbuhan BBLR dan bayi prematur belum dinilai.
H. PEMULANGAN KANGGURU
Pemulangan berarti memulangkan ibu dan bayi ke rumah. Lingkungan mereka dapat
sangat berbeda dengan KMC saat di fasilitas, dimana mereka didukung oleh pegawai RS,
namun pada keadaan ini, mereka masih membutuhkan dukungan walaupun tidak harus
intensif dan sering. Waktu pemulangan sangat bervariasi tergantung pada kondisi bayi,
ketersediaan ruangan di RS, kondisi di rumah, dan saat kontrol. Kriteria pemulangan KMC:
1. Keadaan umum bayi baik, tidak ada apneu atau infeksi;
2. Bisa makan dengan baik, atau sedang dalam tahap menyusui eksklusif;
3. Berat badan dalam peningkatan (15g/kgbb/hari) minimal dalam tiga hari berturut-turut;
4. Suhu tubuh normal dan stabil dalam posisi KMC minimal dalam tiga hari berturut-turut;
5. Ibu sudah percaya diri dalam merawat bayinya dan bisa datang kontrol secara teratur.
Kriteria tersebut biasanya ditemukan saat berat badan bayi diatas 1500g. Lingkungan di
rumah sangat penting untuk keberhasilan KMC, seperti rumah harus hangat, bebas asap, dan
didukung oleh tugas rumah tangga sehari-hari. Jika pelayanan kontrol dan rumah sakit jauh
dari rumah, ibu dan bayi sebaiknya dipulangkan nanti.
Pastikan ibu mengerti mengenai bagaimana cara :
1. Kontak kulit-ke-kulit sampai bayi memberikan tanda-tanda tidak nyaman;
2. Memandikan bayi dan menjaga bayi tetap hangat setelah mandi;
3. Merespon kebutuhan bayi seperti menambah durasi kontak kulit jika tangan dan kaki bayi
dingin atau suhu saat malam hari menjadi dingin;
4. Menyusui bayi sesuai instruksi;
5. Kapan dan dimana harus kembali lagi untuk kontrol;
6. Mengenal tanda-tanda bahaya;
7. Kemana harus membawa bayi ketika tanda bahaya timbul;
8. Kapan menyapih bayi dari KMC.
Tanyakan dan cari tanda-tanda sakit, baik yang dilaporkan ibunya atau tidak. Pada kasus
menyusui yang tidak eksklusif, tanyakan dan cari tanda masalah nutrisi atau pencernaan.
5. Obat-obatan
Berikan obat-obatan secukupnya, jika perlu sampai jadwal control selanjutnya.
6. Imunisasi
7. Masalah Ibu
Tanyakan ibu tentang permasalahan yang dihadapi, baik personal, rumah tangga, dan
maslah social. Bantu untuk memberikan solusi untuk semuanya.
8. Jadwal kontrol selanjutnya, jadwal kontrol khusus
Selalu jadwalkan kontrol selanjutnya, beritahu kemungkinan-kemungkinan jika ibu tidak
kontrol secara rutin. Jadwal kontrol khusus dapat diperlukan saat terjadi masalah medis lain
atau masalah somatik lainnya.
9. Perawatan anak secara rutin
Dorong ibu untuk merawat anak secara rutin sampai bayi mencapai berat badan 2500g
atau 40 minggu usia kehamilan.
J.
MANFAAT KMC
1. Untuk ibu
Meningkatkan kedekatan ibu dan bayinya karena kontak fisik yang dilakukan saat KMC ;
Mempromosikan menyusui
2. Untuk ayah
Saat ayah menggantikan KMC, dimana terjadi kontak bayi dengan ayahnya, hal ini dapat
membantu bayi untuk stabilisasi, dan dapat membantu ayah meningkatkan kepercayaan diri
saat menggendong bayinya. Jika bayi lahir secara Caesar, ayah dapat melakukan kontak
kulit-ke-kulit selama ibu sedang dalam pemulihan dari efek anastesi.
3. Untuk bayi, terutama pada bayi prematur dan BBLR
6. Untuk komunitas
Secara umum, KMC membantu mengurangi angka kesakitan dan kematian, dan
memberikan kesempatan untuk mengajar selama kunjungan.
III.
PENUTUP
KESIMPULAN
-
Kangaroo mother care adalah suatu metode perawatan bayi prematur dimana
kehangatan, menyusui, melindungi dari infeksi, stimulasi, keamanan & kasih sayang.
Durasi kontak kulit-ke-kulit dapat dijalankan secara bervariasi, yaitu secara
DAFTAR PUSTAKA
1. Low birth weight. A tabulation of available information. Geneva, World Health Organization,
1992 (WHO/MCH/92.2).
2. de Onis M, Blossner M, Villar J. Levels and patterns of intrauterine growth retardation in
developing countries. European Journal of Clinical Nutrition, 1998, 52(Suppl.1):S5-S15.
3. Gulmezoglu M, de Onis M, Villar J. Effectiveness of interventions to prevent or treat
impaired fetal growth. Obstetrical & Gynecological Survey, 1997, 52:139-149.
4. Kramer MS. Socioeconomic determinants of intrauterine growth retardation. European
Journal of Clinical Nutrition, 1998, 52(Suppl.1):S29-S32; discussion: S32-33.
5. Thermal control of the newborn: A practical guide. Maternal Health and Safe Motherhood
Programme. Geneva, World Health Organization, 1993 (WHO/FHE/MSM/93.2).
6. Shiau SH, Anderson GC. Randomized controlled trial of kangaroo care with fullterm infants:
effects on maternal anxiety, breastmilk maturation, breast engorgement, and breast-feeding
status. Paper presented at the International Breastfeeding Conference, Australias
Breastfeeding Association, Sydney, October 23-25, 1997.
7. Cattaneo A, et al. Recommendations for the implementation of kangaroo mother care for low
birthweight infants. Acta Paediatrica, 1998, 87:440-445.
8. Cattaneo A, et al. Kangaroo mother care in low-income countries. Journal of Tropical
Pediatrics, 1998, 44:279-282.
9. Bergman NJ, Jrisoo LA. The kangaroo-method for treating low birth weight babies in a
developing country. Tropical Doctor, 1994, 24:57-60.
10. Lincetto O, Nazir AI, Cattaneo A. Kangaroo mother care with limited resources. Journal of
Tropical Pediatrics, 2000, 46:293-295.
11. McCormick MC. The contribution of low birth weight to infant mortality and childhood
morbidity. The New England Journal of Medicine, 1985, 312:82-90.
12. Anderson GC. Current knowledge about skin-to-skin (kangaroo) care for preterm infants.
Journal of Perinatology, 1991, 11:216-226.
13. Essential newborn care. Report of a Technical Working Group (Trieste 25-29 April 1994).
Geneva, World Health Organization, 1996 (WHO/FRH/MSM/96.13).
14. Christensson K, et al. Randomised study of skin-to-skin versus incubator care for rewarming
low-risk hypothermic neonates. The Lancet, 1998, 352:1115.
15. Shekelle PG. Clinical guidelines: Developing guidelines. British Medical Journal, 1999,
318:593-596.