Anda di halaman 1dari 37

REFERAT

KANGAROO MOTHER CARE

Disusun oleh :
Karina Eda Clearesta

406138095

Pembimbing :
Dr. Zuhriah Hidajati, Sp. A, Msi. Med
Dr. Slamet Widi, Sp. A
Dr. Hartono, Sp. A
Dr. Lilia Dewiyanti, Sp. A, Msi. Med
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
PERIODE 15 SEPTEMBER 22 NOPEMBER 2014
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
RSUD KOTA SEMARANG

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

HALAMAN PENGESAHAN

Nama

Karina Eda Clearesta (406138095)

Universitas

Universitas Tarumanagara Jakarta

Fakultas

Fakultas Kedokteran

Tingkat

Program Studi Profesi Dokter

Diajukan

1 Nopember 2014

Bagian

Ilmu Kesehatan Anak

Judul

Kangaroo mother care

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


RSUD Kota Semarang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Mengetahui,

Dr. Zuhriah Hidajati, Sp. A, Msi. Med

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas seluruh bimbingan dan kasih karuniaNya, sehingga penulis sanggup menulis referatnya dengan judul KANGAROO MOTHER
CARE, sehingga referat ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Referat ini disusun dalam rangka memenuhi tugas akhir Kepaniteraan Ilmu Penyakit
Anak Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Semarang periode 15 September 22 Nopember 2014. Selain itu, besar harapan dari penulis
bilamana referat ini dapat membantu proses pembelajaran dari pembaca sekalian.
Dalam penulisan referat ini, penulis telah mendapat bantuan, bimbingan, dan kerjasama
dari berbagai pihak,maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1. dr. Susi Herawati, M.Kes., selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
2. drg. Nurhaerani, Sp.KGA, PhD, selaku Ketua Diklat Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Semarang.
3. Dr. Zuhriah Hidajati, Sp. A, Msi. Med, Dr. Slamet Widi, Sp. A, Dr. Hartono, Sp. A, Dr. Lilia
Dewiyanti, Sp. A, Msi. Med, selaku Pembimbing Kepaniteraan Klinik di Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Semarang.
4. Rekan-rekan Anggota Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Semarang periode 15 September 22 Nopember 2014.
Penulis menyadari bahwa referat ini tidak luput dari kekurangan karena kemampuan
dan pengalaman penulis yang terbatas. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bermanfaat untuk mencapai referat yang sempurna.
Akhir kata, semoga referat ini bermanfaat bagi para pembaca.
Semarang, 1 Nopember 2014

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

Penyusun
Karina Eda Clearesta 406138095

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................2
KATA PENGANTAR..............................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................5
I. PENDAHULUAN..............................................................................................6
II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................7
A.

DEFINISI........................................................................................................................7

B.

JENIS KMC.....................................................................................................................8

C.

FAKTOR PENDUKUNG.................................................................................................9

D.

KOMPONEN KMC........................................................................................................15

E.

POSISI KANGGURU....................................................................................................18

F.

NUTRISI KANGGURU.................................................................................................24

G.

MONITORING PERTUMBUHAN..............................................................................26

H.

PEMULANGAN KANGGURU.....................................................................................28

I.

KMC DI RUMAH DAN KONTROL.............................................................................30

J.

MANFAAT KMC...........................................................................................................31

III. PENUTUP........................................................................................................34
KESIMPULAN.........................................................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................35

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

I.

PENDAHULUAN

Lebih dari 20 juta neonatus dengan berat badan lahir rendah dilahirkan setiap tahunnya,
sebagian besar dari negara kurang maju, dimana BBLR tersebut dikarenakan kelahiran prematur
atau adanya gangguan pertumbuhan masa prenatal. [1,2]
Pada negara maju, angka BBLR telah berkurang sejak adanya perbaikan kondisi
sosioekonomi, gaya hidup dan nutrisi, sehingga terwujud pada kehamilan yang sehat, serta
adanya teknologi modern perawatan neonatus, dan tenaga kesehatan yang terlatih. [3,4]
Pada negara yang kurang maju, angka BBLR tinggi dikarenakan tingginya angka
kelahiran prematur dan gangguan pertumbuhan intrauterin, selain itu dikarenakan teknologi
modern yang tidak tersedia atau tidak digunakan dengan semestinya, sering karena rendahnya
kemampuan tenaga kesehatan tersebut, misalnya ketersediaan inkubator sering tidak digunakan
dengan maksimal atau tidak dirawat dengan baik, sehingga alat-alat tersebut tidak bekerja
dengan semestinya. Pada keadaan demikian, ditambah lagi dengan perawatan bayi prematur dan
BBLR yang sulit, menyebabkan seringnya terjadi hipotermia dan infeksi nosokomial pada bayi.
Selain itu, inkubator juga sering memisahkan bayi dengan ibunya secara tidak perlu,
mencegah mereka untuk kontak, yang seharusnya lebih dibutuhkan. Sangat sedikit bayi prematur
yang membutuhkan perawatan medis yang lama, dimana bayi-bayi seperti itu akan lebih
membutuhkan kangaroo mother care (KMC). KMC merupakan cara yang efektif untuk
memenuhi kebutuhan si bayi seperti kehangatan, menyusui, melindungi dari infeksi, stimulasi,
keamanan, dan kasih sayang.

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

II.

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI
Kangaroo mother care adalah suatu metode perawatan bayi prematur dimana dilakukan
skin-to-skin contact atau kontak kulit-ke-kulit dengan ibunya. Ini adalah metode yang mudah
digunakan untuk mendukung kesehatan dan kehidupan terutama pada bayi prematur, demikian
juga bermanfaat bagi bayi-bayi cukup bulan.
KMC diperkenalkan pertama kali oleh Rey dan Martinez di Bogot, Colombia, dimana
dikembangkan sebagai alternatif dari penggunaan inkubator yang kurang untuk merawat
neonatus prematur. KMC efektif untuk mengontrol suhu, menyusui, dan meningkatkan ikatan
bayi baru lahir dengan ibunya. [5,6]
Penelitian dan pengalaman menunjukkan bahwa :
1. KMC sekurang-kurangnya sama dengan perawatan konvensional (inkubator), dalam
hal perlindungan keamanan dan suhu, jika diukur dari tingkat mortalitas.
2. KMC dalam hal memfasilitasi menyusui, menawarkan keuntungan yang nyata dalam
kasus morbiditas berat.
3. KMC berkontribusi pada humanisasi perawatan neonatus dan ikatan yang lebih baik
antara ibu dan bayi di kedua negara berpenghasilan tinggi dan rendah. [7,8]
4. KMC merupakan metode perawatan modern, walaupun dalam hal ini, teknologi yang
mahal dan perawatan yang adekuat telah tersedia.
Penelitian yang sedang berlangsung dan studi observasional, menilai bahwa metode ini
efektif dalam situasi dimana perawatan intensif neonatal atau rujukan tidak tersedia, dan adanya

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

petugas kesehatan yang terlatih. Dalam pengaturan tersebut, KMC sebelum stabilisasi dapat
menjadi kesempatan terbaik untuk kelangsungan hidup yang sehat. [9,10]
KMC merekomendasikan kontak kulit-ke-kulit yang kontinyu, tetapi menyadari bahwa
tidak mungkin dapat dilakukan pada semua keadaan, praktek KMC juga bisa dilakukan kontak
kulit-ke-kulit secara intermiten, yaitu memberikan perawatan yang memadai kepada bayi BBLR
dan prematur, ketika mereka dipisahkan dari ibu mereka, namun dilengkapi dengan perawatan
inkubator yang tepat. Pedoman perawatan kulit-ke-kulit dapat berguna untuk bayi baru lahir
dengan hipotermia atau untuk menjaga bayi tetap hangat selama transportasi suatu fasilitas.
B. JENIS KMC
Durasi kontak kulit-ke-kulit dapat dijalankan secara bervariasi, yaitu secara intermiten atau
kontinyu; dari beberapa menit (misal 30 menit per hari) sampai hampir 24 jam per hari; dari
beberapa hari sampai beberapa minggu. Semakin lama perawatan, semakin kuat kemungkinan
hubungan langsung dan kausal antara KMC dan hasilnya.

I. KMC Intermiten
Digunakan ketika ;
A. Inkubator atau ruangan hangat tersedia
B. Bayi yang sangat kecil dan masih membutuhkan inkubator
C. Bayi tidak hanya menerima makanan dari oral
D. Bayi masih menerima terapi oksigen

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

KMC intermiten dapat beberapa kali dalam sehari sampai hanya satu kali untuk
beberapa hari, bervariasi dari beberapa menit sampai beberapa jam sekali. Durasi KMC
intermiten tergantung dari kondisi bayi dan ibunya. Hal ini mendorong ibu untuk
mengambil bagian dalam mengurus bayinya saat masih dini.

II. KMC Kontinyu


Merupakan metode KMC yang dilakukan secara kontinyu, siang dan malam. KMC
boleh berhenti selama beberapa saat ketika ibu harus mandi atau memenuhi kebutuhan
pribadi lainnya. Dapat dipraktekkan di rumah sakit atau di rumah, dan harus selalu
digunakan di mana tidak ada inkubator. Hal ini membutuhkan dukungan dari anggota
keluarga, termasuk suami. Tipe KMC kontinyu ini merupakan tipe yang ideal untuk bayi
dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
C. FAKTOR PENDUKUNG
Sumber daya yang paling penting bagi KMC adalah ibu, personil dengan keahlian
khusus, dan lingkungan yang mendukung. Persyaratan dijelaskan dalam bab ini adalah
perumusan kebijakan, organisasi layanan dan tindak lanjut, peralatan dan perlengkapan
untuk ibu dan bayi, dan penyedia terampil untuk fasilitas.
1. Aturan
KMC dapat diimplementasikan dalam berbagai fasilitas dan pada tingkat yang
berbeda dari perawatan. Fasilitas tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
-

Fasilitas Bersalin

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

Selain adanya bidan dan dokter yang terampil, penting juga peralatan-peralatan
khusus, seperti inkubator dan penghangat bercahaya, dan persediaan lainnya, seperti
oksigen, obat-obatan dan formula prematur untuk perawatan bayi prematur dan BBLR.
-

Rumah Sakit Rujukan


Berbagai unit perawatan khusus di rumah sakit kabupaten dan provinsi, memiliki

ketersediaan tenaga terampil (perawat dan bidan khusus, dokter anak, dokter kandungan,
atau setidaknya dokter yang berpengalaman) dan peralatan dasar dan perlengkapan untuk
perawatan neonatal khusus. Dalam hal ini, RS sangat penting mempunyai dokter-dokter
yang berkompeten yang tersedia sepanjang hari, perhatian khusus pada bayi-bayi kecil,
rawat bersama dengan ibunya guna membangun dan mempertahankan menyusui.
2. Kebijakan
Pelaksanaan KMC perlu didukung oleh semua tingkatan otoritas kesehatan yang
diatur kebijakan nasional, termasuk direktur rumah sakit dan orang-orang yang
bertanggung jawab atas sistem perawatan kesehatan di tingkat kabupaten, provinsi dan
tingkat regional. Sebuah kebijakan nasional harus mampu menciptakan sistem kesehatan,
pendidikan, dan pelatihan yang terintegrasi secara koheren dan efektif.
Bayi prematur yang terbaik lahir di lembaga yang dapat memberikan perawatan
medis khusus yang dibutuhkan. Dengan demikian, ketika sudah diketahui akan lahir bayi
prematur, ibu harus ditransfer ke lembaga seperti itu sebelum kelahiran. Jika hal ini tidak
mungkin, bayi sangat kecil atau bayi kecil dengan masalah, harus ditransfer ke lembaga
tersebut secepat mungkin. Sistem rujukan harus diatur sedemikian rupa untuk menjamin

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
10

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

keselamatan bayi. Protokol KMC juga harus mencakup petunjuk rinci tentang masalah
umum (misalnya kebersihan staf dan ibu) atau masalah yang sering terjadi pada bayi
prematur (misalnya pencegahan dan pengobatan infeksi).
3. Kepegawaian
Pegawai KMC (dokter dan perawat) harus mengetahui semua aspek KMC seperti :

Kapan dan bagaimana untuk memulai metode KMC;

Bagaimana posisi bayi selama diberi makan atau menyusui;

Metode makan alternatif sampai menyusui menjadi mungkin;

Melibatkan ibu dalam semua aspek perawatan bayinya, termasuk pemantauan


tanda-tanda vital dan mengenali tanda-tanda bahaya;

Mengambil tindakan tepat dan tepat waktu ketika terdeteksi masalah;

Mampu untuk mendorong dan mendukung ibu dan keluarga.

4. Ibu
KMC harus dibicarakan dengan ibu segera setelah bayi lahir dan menawarkan
kepadanya sebagai alternatif metode konvensional, saat bayi sudah siap. Ibu
membutuhkan waktu untuk mendiskusikan implikasi dari KMC dengan keluarganya.
5. Fasilitas, peralatan dan perlengkapan
a. Kebutuhan Ibu
Kamar harus bersifat mendukung siang dan malam, untuk berbagi pengalaman,
dukungan dan persahabatan antara ibu dan anak. Kamar harus dilengkapi dengan tempat
tidur nyaman dan kursi untuk para ibu, atau cukup dengan bantal untuk mempertahankan

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
11

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

posisi tegak atau semi-berbaring untuk beristirahat dan tidur. Gorden dapat membantu
untuk memastikan privasi di kamar dengan beberapa tempat tidur. Kamar harus tetap
hangat untuk bayi kecil (22-24C).
Ibu juga perlu fasilitas kamar mandi dengan keran air, sabun dan handuk. Mereka
harus mendapatkan makanan bergizi dan tempat untuk makan dengan bayi dalam posisi
KMC. Ruangan lain yang lebih kecil dan hangat akan berguna untuk ibu bekerja sama
dengan ibu lain, diskusi isu-isu pribadi dan hal rahasia, serta untuk menilai kembali bayi.
Mandi dan mencuci untuk kebersihan ibu, serta kebiasaan selalu mencuci tangan
harus didorong, terutama setelah menggunakan toilet dan mengganti popok. Rekreasi,
kegiatan pendidikan dan bahkan menghasilkan pendapatan dapat diatur untuk ibu selama
KMC untuk mencegah atau mengurangi frustrasi karena berada jauh dari rumah.
Tingkat kebisingan harus rendah untuk menghindari mengganggu bayi kecil. Ibu juga
harus diijinkan untuk bergerak bebas di lembaga, asalkan menghormati kegiatan rumah
sakit selama perawatan pasien dan ibu secara teratur memberi makan bayi mereka.
Pegawai harus menggunakan waktu yang panjang di rumah sakit. Dan KMC harus
didukung upaya anti-merokok.
Selama tinggal lama di fasilitas, kunjungan suami dan anggota keluarga lainnya harus
diperbolehkan dan dianjurkan, agar dapat membantu ibu untuk menggantikan dirinya
melakukan kontak kulit-ke-kulit dengan bayi sehingga ia bisa beristirahat.
-

Pakaian untuk ibu

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
12

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

Ibu dapat memakai pakaian yang nyaman dan hangat, dimana dapat membuat ibu
merasa nyaman dan tidak terlalu ketat.
-

Dukungan pengikat
Merupakan alat khusus yang diperlukan untuk KMC, dimana dapat membantu ibu

memegang bayinya dengan aman dan dekat dengan dada mereka (gbr 1). Untuk memulai,
gunakan sepotong kain lembut, sekitar satu meter persegi, dilipat diagonal dalam dua dan
dijamin dengan simpul aman atau terselip di bawah ketiak ibu. Kedua tangan ibu harus
bebas dan memungkinkan ibu untuk bergerak dengan mudah.

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
13

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

b. Kebutuhan Bayi
Ketika bayi menerima KMC kontinyu, bayi tidak membutuhkan pakaian lebih
dari bayi dalam perawatan konvensional. Jika KMC intermiten, saat bayi ditempatkan
dalam tempat tidur yang hangat, dapat ditutupi dengan selimut.
-

Pakaian untuk bayi


Ketika suhu 22-24C, bayi telanjang saat dalam posisi kanguru, tapi dapat tetap

memakai popok, topi dan kaus kaki hangat (gambar kiri). Ketika suhu turun di bawah
22C, bayi harus mengenakan katun, baju tanpa lengan, terbuka di depan (gambar kanan)
untuk memungkinkan wajah, dada, perut, lengan dan kaki untuk tetap berada di kulit-kekulit kontak dengan dada dan perut ibu. Ibu kemudian membungkus bayi dan dirinya
dengan pakaian yang biasa.

c.

Peralatan dan perlengkapan lainnya

Pada dasarnya sama seperti pada perawatan konvensional :


-

Termometer, untuk mengetahui jika terjadi hipotermia ;

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
14

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

Skala: idealnya skala neonatal dengan interval 10g harus digunakan;

Peralatan resusitasi dasar, oksigen jika memungkinkan, harus tersedia dimana


bayi prematur dirawat;

Obat-obatan untuk mencegah dan mengobati masalah yang sering timbul pada
bayi baru lahir prematur.

d. Pencatatan

Setiap pasangan ibu-bayi membutuhkan lembar catatan untuk mencatat hasil


pengamatan sehari-hari, informasi mengenai pemberian makan, dan instruksi untuk
memantau bayi, berat badan, serta petunjuk khusus untuk ibu. Catatan akurat merupakan
digunakan untuk program evaluasi, sehingga tercapai perawatan individu yang baik.

D. KOMPONEN KMC
INISIASI KMC
Saat memulai KMC
Komplikasi lebih sering ditemukan pada bayi yang lebih prematur dan kecil.
KMC harus ditunda sampai kondisi medis membaik. KMC dapat dimulai untuk bayi-bayi
kecil dengan menilai dari kondisi dan status setiap bayi dan ibunya. Namun, ibu juga
dapat didorong untuk memulai KMC dengan sangat awal.
Kapan tepatnya untuk memulai KMC sangat tergantung pada kondisi ibu dan
bayi. Setiap ibu harus diberitahu tentang manfaat menyusui, mendorong dan membantu

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
15

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

untuk mengekspresikan ASI dari hari pertama, untuk menyediakan makanan bagi bayi
dan memastikan laktasi. Kriteria berikut akan membantu menentukan inisiasi KMC.
Ibu
Semua ibu dapat memberikan KMC, terlepas dari usia, paritas, pendidikan,
budaya dan agama. KMC mungkin sangat bermanfaat bagi ibu-ibu remaja dan untuk
mereka yang memiliki faktor risiko sosial. Hati-hati menjelaskan berbagai aspek metode
ini untuk ibu: posisi, pilihan makan, perawatan di lembaga dan di rumah, apa yang bisa
dia lakukan untuk bayi melekat pada tubuhnya dan apa yang harus dia hindari. Jelaskan
keuntungan dan implikasi dari perawatan tersebut untuk dia dan bayinya, dan selalu
memberikan alasan di balik rekomendasi. Mengadopsi KMC harus menjadi hasil dari
keputusan dan tidak boleh dianggap sebagai suatu kewajiban.
Hal-hal berikut harus dipertimbangkan ketika konseling di KMC:
1. Kesediaan: ibu harus bersedia untuk memberikan KMC;
2. Ketersediaan waktu selama memberikan perawatan;
3. Kesehatan umum: jika ibu mengalami komplikasi selama kehamilan atau

persalinan atau sakit, ibu harus pulih sebelum memulai KMC;


4. Tetap dekat dengan bayi: ia harus dapat tinggal di rumah sakit sampai ketika

bayinya siap KMC;


5. Keluarga dan komunitas yang mendukung.

Ketika memperkenalkan ibu ke KMC jelaskan tentang kemungkinan kesulitan


yang akan dihadapi, seperti untuk beberapa waktu hidupnya akan di sekitar bayi dan ini

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
16

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

dapat mengganggu rutinitas sehari-hari, atau mungkin pada awalnya bayi kecil akan sulit
minum dengan baik dari payudara.
Bayi
Hampir setiap bayi kecil dapat dirawat dengan KMC. Bayi dengan penyakit parah
atau memerlukan perlakuan khusus, dapat menunggu sampai pemulihan, dimana kondisi
bayi dalam keadaan stabil, sebelum KMC dimulai. KMC dapat mulai selama pemulihan
saat bayi masih membutuhkan perawatan medis (IV cairan, konsentrasi rendah oksigen
tambahan). Kemampuan untuk memberi makan (menghisap dan menelan) bukan
merupakan persyaratan penting.
-

Bayi dengan berat 1800g atau lebih saat lahir (usia kehamilan 30-34 minggu atau
lebih) mungkin memiliki beberapa masalah-prematuritas terkait, seperti sindrom
gangguan pernapasan (RDS). Pada kasus ini, KMC dapat dimulai segera setelah lahir.

Bayi dengan berat lahir antara 1200 dan 1799g (usia kehamilan 28-32 minggu),
masalah prematuritas terkait seperti sindrom gangguan pernapasan (RDS) dan
komplikasi lain sering. Oleh karena itu, memerlukan beberapa jenis perlakuan khusus
pada awalnya, seperti pengiriman harus dilakukan di fasilitas yang dilengkapi dengan
alat dan sistem perawatan yang diperlukan dengan baik. Cara pengiriman bayi yang
baik adalah dengan menjaga kontak kulit ke kulit dengan ibu, maka sebaiknya
pengiriman disertai dengan ibu. Meskipun kematian neonatal dini di grup ini sangat
tinggi, terutama karena komplikasi, sebagian masih dapat bertahan, dan ibu tetap

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
17

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

didorong untuk memberikan ASI. Pada kasus ini, mungkin butuh seminggu atau lebih
untuk memulai KMC.
-

Bayi dengan berat kurang dari 1200g (usia kehamilan di bawah 30 minggu), angka
kematian sangat tinggi dan hanya sebagian kecil dapat bertahan terhadap masalah
prematuritas yang terkait. Bayi-bayi ini dapat baik jika dilakukan pengalihan sebelum
lahir sampai ke institusi dengan fasilitas perawatan intensif neonatal. Mungkin butuh
waktu berminggu-minggu sebelum kondisi memungkinkan untuk inisiasi KMC.

E. POSISI KANGGURU
Tempatkan bayi antara payudara ibu dalam posisi tegak, dada ke dada (gbr 4a).

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
18

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

Mengamankan bayi dengan pengikat, dan kepala berpaling ke satu sisi. Bagian
atas pengikat hanya di bawah telinga bayi. Posisi kepala ini dikondisikan agar jalan napas
terbuka dan memungkinkan kontak mata-ke-mata antara ibu dan bayi. Hindari fleksi
kedepan dan hiperekstensi kepala. Pinggul harus tertekuk dan dipertahankan pada posisi
"katak"; lengan juga harus tertekuk. (Gambar. 4a)
Ikat kain cukup kuat sehingga ketika ibu berdiri bayi tidak merosot keluar.
Pastikan bahwa bagian ketat dari kain sampai melebihi dada bayi. Perut bayi tidak boleh
terhimpit dan harus berada setinggi epigastrium ibu. Cara ini agar bayi tetap memiliki
cukup ruang untuk pernapasan perut. Dapat juga berguna untuk merangsang bayi ketika
ibu bernapas (Gbr. 4b).
Berikan contoh kepada ibu bagaimana cara memindahkan bayi untuk masuk dan
keluar dari pengikat (4c Gambar.) Teknik ini dapat berguna untuk mengatasi
ketakutannya menyakiti bayi.

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
19

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

Cara memindahkan bayi masuk dan keluar dari pengikat:


a. Pegang bayi dengan satu tangan ditempatkan di belakang leher dan di punggung;
b. Dengan lembut menopang rahang bawah dengan ibu jari dan jari lain untuk mencegah
kepala bayi tergelincir ke bawah dan menghalangi jalan napas saat bayi dalam posisi
tegak;
c. Letakkan tangan lain di bawah pantat bayi.
Bayi perlu dipindahkan dari kontak kulit hanya untuk :
-

Mengganti popok, perawatan kebersihan dan tali pusat

Pemeriksaan klinis sesuai jadwal RS atau sesuai kebutuhan


Jelaskan kepada ibu bahwa ia dapat menyusui dalam posisi kangguru, dan KMC

sebenarnya membuat menyusui menjadi lebih mudah. Memegang bayi dekat payudara
berguna untuk merangsang produksi susu. Ibu dapat dengan mudah merawat bayi kembar
juga, dengan cara menempatkan setiap bayi pada satu sisi dadanya, dapat dilakukan
bergantian posisi. Awalnya mungkin hanya bisa menyusui satu bayi pada satu waktu,
kemudian kedua bayi bisa diberi makan sekaligus berada di posisi kanguru.
Setelah posisi bayi sudah baik, jelaskan kepada ibu bagaimana mengamati bayi.
Selama bayi masih sulit untuk menyusui, ibu dapat memberikan ASInya dengan cangkir
atau alat lain, tapi ini akan memakan waktu lebih lama daripada menyusui. Dorong ibu
untuk meminta bantuan jika merasa khawatir.
Memandikan bayi setiap hari tidak diperlukan dan tidak direkomendasikan. Jika
bayi membutuhkan mandi dan tidak bisa dihindari, mandi hanya boleh sebentar dan

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
20

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

dengan menggunakan air hangat (37C), harus cepat dikeringkan, pakaikan baju yang
hangat, dan letakkan kembali pada posisi KMC secepatnya.

Tidur dan istirahat


Ibu akan tidur terbaik dengan bayi dalam posisi kangguru dalam posisi berbaring
atau setengah duduk, sekitar 15 derajat dari horisontal. Hal ini dapat dicapai dengan
tempat tidur disesuaikan, atau jika tersedia, dengan beberapa bantal di tempat tidur
(Gbr.5). Posisi ini bertujuan untuk menurunkan risiko apnea pada bayi.

Waktu KMC
Kontak kulit-ke-kulit (skin-to-skin contact) harus dimulai secara bertahap, dengan
transisi yang mulus dari perawatan konvensional hingga KMC kontinyu. Sesi yang
berlangsung kurang dari 60 menit harus, bagaimanapun, harus dihindari karena

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
21

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

perubahan sering, terlalu stres untuk bayi. Ketika ibu perlu berada jauh dari bayinya,
bungkus bayi dan tempatkan di sebuah pondok yang hangat, ditutupi oleh selimut hangat,
atau ditempatkan di bawah perangkat pemanas, jika tersedia. Atau anggota keluarga (ayah
atau pasangan, nenek, dll), atau teman dekat, juga dapat membantu menggantikan kontak
kulit-ke-kulit (Gbr.6).
Ketika ibu dan bayi merasa nyaman, kontak kulit-ke-kulit terus untuk selama
mungkin. Hal ini cenderung untuk digunakan sampai bayi mencapai usia kehamilan
sekitar 40 minggu atau 2500g. Sekitar waktu itu, bayi mulai menggeliat untuk
menunjukkan bahwa dia tidak nyaman, menarik tubuhnya keluar, menangis dan rewel
setiap kali ibu mencoba untuk menempatkan dia kembali pada posisi kulit-ke-kulit. Ini
adalah kapan waktu yang aman untuk menyarankan ibu untuk menyapih bayi secara
bertahap dari KMC. Menyusui, tentu saja, terus berlanjut. Kadang-kadang ibu dapat
kembali kontak kulit-ke-kulit, seperti setelah memandikan bayi, selama malam yang
dingin, atau ketika bayi membutuhkan kenyamanan.
Pemantauan kondisi bayi
a. Suhu
Hipotermia sangat jarang terjadi saat KMC, tetapi bisa terjadi. Ketika mulai KMC,
ukur suhu aksila setiap 6 jam sampai stabil selama tiga hari berturut-turut. Jika suhu
tubuh di bawah 36.5 C, hangatkan bayi segera dengan menutupi bayi dengan selimut dan
memastikan tinggal di tempat yang hangat. Mengukur suhu satu jam kemudian dan terus
rewarming sampai dalam kisaran normal. Juga mencari kemungkinan penyebab

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
22

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

hipotermia pada bayi (ruang dingin, bayi itu tidak dalam posisi KMC sebelum mengukur
suhu, bayi selesai mandi atau belum makan dengan baik, atau memang mengalami
kesulitan dalam mempertahankan suhu tubuh normal, atau jika suhu tidak kembali
normal dalam waktu 3 jam, menilai bayi untuk kemungkinan infeksi bakteri). Cara
pengukuran suhu adalah dengan pengukuran suhu aksila, hindari pengukuran suhu rektal,
karena beresiko perforasi rektum.
b. Mengamati pernapasan dan kesejahteraan
Semakin kecil atau lebih dini bayi, semakin lama dan semakin sering resiko
terjadinya apnea. Apnea dapat dijelaskan sebagai pernapasan yang berhenti selama 20
detik atau lebih, atau jika bayi menjadi biru (biru pada bibir dan wajah).
Cara menghadapi bayi apnea :
-

Ajari ibu untuk menstimulasi bayi dengan lembut menggosok bagian belakang atau
kepala, dan goyangkan sampai bayi mulai bernapas lagi. Jika bayi masih tidak bernapas,
ia harus menelepon staf;

Selalu langsung bereaksi terhadap ibu yang memanggil bantuan;

Pada kasus apnea yang berkepanjangan, ketika masih tidak bernapas melalui stimulasi,
lakukan resusitasi sesuai dengan pedoman resusitasi rumah sakit;

Jika apneu menjadi lebih sering, periksa bayi, ini mungkin merupakan tanda awal infeksi.
c. Mengamati tanda-tanda bahaya :
Ajari ibu jika ada tanda-tanda bahaya seperti berikut :
-

Kesulitan bernapas, mendengkur, retraksi

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
23

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

Takipneu atau bradipneu

Demam (>37,5 C) atau suhu tetap dibawah normal walaupun telah dihangatkan

Sulit makan : bayi tidak bangun untuk makan, berhenti makan atau muntah

Kejang

Diare

Kulit ikterik

Yakinkan ibu bahwa tidak ada tanda bahaya jika bayi :

F.

Bersin atau cegukan;

Buang air besar lunak setiap kali setelah makan;

Tidak BAB selama 2-3 hari.

NUTRISI KANGGURU
Menyusui bayi prematur merupakan tantangan khusus. Selama beberapa hari
pertama bayi kecil mungkin tidak dapat melalui makanan oral, dan mungkin perlu diberi
makan melalui infus. Pemberian makanan oral harus dimulai sesegera setelah kondisi
bayi memungkinkan, saat KMC sudah dapat dimulai. Hal ini membantu ibu untuk
memproduksi ASI, sehingga meningkatkan ASI.
Bayi yang kurang dari 30-32 minggu usia kehamilan biasanya perlu diberikan makan
melalui selang OGT, yang dapat digunakan untuk memberikan ASI. Ibu dapat
membiarkan bayinya mengisap jarinya saat dia sedang mendapatkan makanan melalui
selang. Selang makan bisa dilakukan saat bayi dalam posisi kangguru.

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
24

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

Bayi antara 30 dan 32 minggu usia kehamilan dapat makan melalui cangkir kecil,
sekali atau dua kali sehari saat bayi masih makan sebagian besar melalui selang, dimana
makan melalui selang lama-lama dapat dikurangi.
Bayi sekitar 32 minggu usia kehamilan atau lebih, dapat mulai menyusui. Bayi
mungkin hanya mencari dan menjilat puting pada awalnya, atau mungkin menyusu
sedikit. Teruskan memberikan ASI melalui cangkir/selang, untuk memastikan bayi
mendapat yang dibutuhkan. Ketika bayi kecil mulai menyusu secara efektif, ia mungkin
dapat berhenti cukup sering dan untuk waktu yang cukup lama, biarkan bayi tetap pada
payudara sehingga ia bisa menyusu lagi ketika ia siap.
Bayi 34-36 minggu usia kehamilan atau lebih, mendapatkan semua yang dibutuhkan
langsung dari menyusui. Minum dari cangkir masih diperlukan sesekali.

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
25

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

G. MONITORING PERTUMBUHAN
Berat Badan
Timbang bayi kecil setiap hari, memeriksa berat badan untuk menilai kecukupan
asupan cairan dan pertumbuhan. Jika bayi kecil mengalami penurunan berat badan awal
hingga 10% dalam beberapa hari pertama kehidupan, masih dapat diterima. Setelah
penurunan berat badan awal, bayi baru lahir secara perlahan akan mendapatkan kembali
berat badan lahir, biasanya antara 7 dan 14 hari setelah kelahiran. Penurunan berat badan
setelah periode awal ini, tidak dapat diterima. Tidak ada batas atas untuk kenaikan berat
badan pada bayi yang disusui, tetapi batas bawah tidak boleh kurang dari 15g/kg/hari.
Kenaikan berat badan yang adekuat pada minggu kedua adalah 15g/kg/hari.
Perkiraan berat badan sesuai usia kehamilan :

20g/hari hingga 32 minggu usia kehamilan, sekitar 150-200g / minggu ;

25g/hari pada 33-36 minggu usia kehamilan, sekitar 200-250g / minggu;

30g/hari pada 37-40 minggu usia kehamilan, sekitar 250-300g / minggu.

Belum ada rekomendasi universal mengenai frekuensi monitoring pertumbuhan untuk


BBLR dan bayi prematur. Tidak ada grafik referensi universal untuk memplot kenaikan
berat badan bayi postnatal, namun sebagai gantinya, yang digunakan adalah grafik
pertumbuhan intrauterin sesuai minggu kehamilan, dengan persentil atau standar deviasi.
Hal ini tidak diketahui apakah pertumbuhan extrauterine pada bayi prematur dengan
pertumbuhan intrauterine merupakan kriteria yang tepat untuk memantau berat badan
setelah melahirkan.
Karina Eda Clearesta 406138095
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
26

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

Rekomendasi-rekomendasi berdasarkan pengalaman :


-

Pengukuran berat badan bayi sekali sehari; Setelah bayi sudah mulai mengalami
kenaikan berat badan, berat badan diukur 2 kali sehari selama seminggu dan
kemudian sekali seminggu sampai bayi telah mencapai jangka waktu penuh (40
minggu atau 2500g);

Penimbangan bayi dilakukan dengan telanjang, menempatkan handuk hangat bersih


pada timbangan untuk menghindari bayi kedinginan, dan di lingkungan yang hangat;

Jika memungkinkan, rencanakan peningkatan berat badan pada grafik untuk


memantau pertumbuhan, sesuai target pada grafik pertumbuhan intrauterine.

Berat badan tidak adekuat


Jika berat badan tidak cukup untuk beberapa hari, pertama nilai teknik makan,
frekuensi, durasi, jadwal dan makanan yang diberikan. Menganjurkan ibu untuk
meningkatkan frekuensi pemberian makan, kemudian mencari penyebab lain mengenai
kenaikan berat badan yang buruk, seperti : sariawan (berikan suspensi nistatin 100.000 IU
/ ml PO selama 7 hari), rhinitis (larutan garam normal tetes hidung pada setiap lubang
hidung untuk meringankan hidung tersumbat) ; infeksi saluran kemih ; infeksi bakteri
berat ; penyakit jantung bawaan (seperti PDA). Ibu dapat meningkatkan produksi ASI
dengan lactogogues, seperti domperidon. Teh herbal yang mengandung wijen, adas,
jinten, kemangi dan adas manis belum terbukti efektif, sedangkan minuman beralkohol
pada kebudayaan tertentu digunakan, namun kandungannya dapat berbahaya bagi bayi.

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
27

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

Jika semua usaha tersebut tetap tidak dapat meningkatkan berat badan, pertimbangkan
suplementasi menyusui dengan formula prematur, berikan melalui cangkir setiap habis makan.
Kembalikan pada menyusui secara eksklusif secepatnya setelah berat badan bayi meningkat.
Monitor kesehatan dan pertumbuhan bayi karena dengan suplementasi formula, bayi lebih
rentan terkena infeksi dan mengalami malnutrisi. Tidak memulangkan bayi kecil saat masih
dalam suplementasi formula.
Lingkar kepala
Mengukur lingkar kepala mingguan. Setelah bayi adalah mencapai berat badan sesuai,
lingkar kepala akan meningkat antara 0,5 dan 1cm per minggu. Untuk kecukupan
pertumbuhan kepala mengacu pada standar antropometrik nasional.
Metode alternatif untuk pertumbuhan monitoring
Metode alternatif, seperti mengukur panjang bayi, serta lingkar dada dan lingkar
lengan, kurang berguna untuk memantau pertumbuhan dan tidak direkomendasikan untuk
alasan berikut:
-

Panjang kurang dapat diandalkan dibandingkan berat badan. Hal ini meningkat lebih lambat
dan tidak membantu untuk membuat keputusan tentang pemberian makanan atau penyakit;

Efektivitas mereka untuk memantau pertumbuhan BBLR dan bayi prematur belum dinilai.

H. PEMULANGAN KANGGURU
Pemulangan berarti memulangkan ibu dan bayi ke rumah. Lingkungan mereka dapat
sangat berbeda dengan KMC saat di fasilitas, dimana mereka didukung oleh pegawai RS,
namun pada keadaan ini, mereka masih membutuhkan dukungan walaupun tidak harus

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
28

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

intensif dan sering. Waktu pemulangan sangat bervariasi tergantung pada kondisi bayi,
ketersediaan ruangan di RS, kondisi di rumah, dan saat kontrol. Kriteria pemulangan KMC:
1. Keadaan umum bayi baik, tidak ada apneu atau infeksi;
2. Bisa makan dengan baik, atau sedang dalam tahap menyusui eksklusif;
3. Berat badan dalam peningkatan (15g/kgbb/hari) minimal dalam tiga hari berturut-turut;
4. Suhu tubuh normal dan stabil dalam posisi KMC minimal dalam tiga hari berturut-turut;
5. Ibu sudah percaya diri dalam merawat bayinya dan bisa datang kontrol secara teratur.
Kriteria tersebut biasanya ditemukan saat berat badan bayi diatas 1500g. Lingkungan di
rumah sangat penting untuk keberhasilan KMC, seperti rumah harus hangat, bebas asap, dan
didukung oleh tugas rumah tangga sehari-hari. Jika pelayanan kontrol dan rumah sakit jauh
dari rumah, ibu dan bayi sebaiknya dipulangkan nanti.
Pastikan ibu mengerti mengenai bagaimana cara :
1. Kontak kulit-ke-kulit sampai bayi memberikan tanda-tanda tidak nyaman;
2. Memandikan bayi dan menjaga bayi tetap hangat setelah mandi;
3. Merespon kebutuhan bayi seperti menambah durasi kontak kulit jika tangan dan kaki bayi
dingin atau suhu saat malam hari menjadi dingin;
4. Menyusui bayi sesuai instruksi;
5. Kapan dan dimana harus kembali lagi untuk kontrol;
6. Mengenal tanda-tanda bahaya;
7. Kemana harus membawa bayi ketika tanda bahaya timbul;
8. Kapan menyapih bayi dari KMC.

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
29

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

I. KMC DI RUMAH DAN KONTROL


Semakin kecil bayi dipulangkan, maka semakin cepat dan semakin sering kebutuhan
kontrol bayi tersebut. Jika bayi dipulangkan berdasarkan kriteria di atas, maka :
-

Kontrol 2 kali perminggu sampai usia 37 minggu kehamilan;

Kontrol 1 kali perminggu setelah usia 37 minggu kehamilan.

Hal yang perlu diperiksa saat kontrol :


1. KMC
Durasi kontak kulit, posisi, pakaian, suhu tubuh, dukungan untuk ibu dan bayi, adakah
tanda intoleransi, serta kapan waktu yang tepat untuk menyapih bayi dari KMC (biasanya
sekitar 40 minggu usia kehamilan, atau sebelumnya).
2. Menyusui
Jika ASI diberikan secara eksklusif, berikan ibu apresiasi dan dorong ibu untuk tetap
meneruskan. Jika belum eksklusif, berikan nasehat bagaimana cara meningkatkan menyusui
dan mengurangi tambahan cairan selain ASI kepada bayinya. Jika bayi mendapatkan formula
atau makanan lain, periksa keamanan dan pastikan kebutuhannya terpenuhi.
3. Pertumbuhan
Ukur berat badan bayi sejak pemeriksaan terakhir, jika terjadi peningkatan 15g/kgbb/hari,
berikan apresiasi kepada ibu. Jika tidak, cari penyebab dan berikan solusi, biasanya
berhubungan dengan pemberian makan atau penyakit.
4. Penyakit

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
30

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

Tanyakan dan cari tanda-tanda sakit, baik yang dilaporkan ibunya atau tidak. Pada kasus
menyusui yang tidak eksklusif, tanyakan dan cari tanda masalah nutrisi atau pencernaan.
5. Obat-obatan
Berikan obat-obatan secukupnya, jika perlu sampai jadwal control selanjutnya.
6. Imunisasi
7. Masalah Ibu
Tanyakan ibu tentang permasalahan yang dihadapi, baik personal, rumah tangga, dan
maslah social. Bantu untuk memberikan solusi untuk semuanya.
8. Jadwal kontrol selanjutnya, jadwal kontrol khusus
Selalu jadwalkan kontrol selanjutnya, beritahu kemungkinan-kemungkinan jika ibu tidak
kontrol secara rutin. Jadwal kontrol khusus dapat diperlukan saat terjadi masalah medis lain
atau masalah somatik lainnya.
9. Perawatan anak secara rutin
Dorong ibu untuk merawat anak secara rutin sampai bayi mencapai berat badan 2500g
atau 40 minggu usia kehamilan.
J.

MANFAAT KMC
1. Untuk ibu

Meningkatkan rasa percaya diri ibu dalam merawat bayinya ;

Meningkatkan kedekatan ibu dan bayinya karena kontak fisik yang dilakukan saat KMC ;

Ibu dipacu untuk meningkatkan peran aktifnya selama perawatan bayi

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
31

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

Ibu menjadi tempat perawatan primer bagi bayinya

Mempromosikan menyusui

2. Untuk ayah
Saat ayah menggantikan KMC, dimana terjadi kontak bayi dengan ayahnya, hal ini dapat
membantu bayi untuk stabilisasi, dan dapat membantu ayah meningkatkan kepercayaan diri
saat menggendong bayinya. Jika bayi lahir secara Caesar, ayah dapat melakukan kontak
kulit-ke-kulit selama ibu sedang dalam pemulihan dari efek anastesi.
3. Untuk bayi, terutama pada bayi prematur dan BBLR

Menstabilkan suhu, denyut jantung, dan pernapasan [6]

Meningkatkan berat badan [2]

Menurunkan infeksi nosocomial dan insidensi penyakit saluran napas [11]

Meningkatkan perkembangan kognitif, menurunkan tingkat stress, menurunkan


respon nyeri, menormalkan pertumbuhan, dan efek positif terhadap
perkembangan motorik [2]

Memperbaiki pola tidur bayi, dan mungkin baik kolik. [12]

Pemulangan bayi lebih awal [13]

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
32

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

Meningkatkan ikatan ibu dan bayi [14]

Pengganti saat perawatan neonatus konvensional terbatas [15]

Menurunkan kemungkinan terjadinya apnea

KMC dapat menangani distress respirasi ringan

Meningkatkan fungsi pencernaan

Meningkatkan inisiasi dan durasi menyusui

Mengurangi pemakaian energi, dan mencapai berat badan yang memuaskan

4. Mempromosikan sukses menyusui pada bayi cukup bulan


5. Untuk institusi

Penghematan biaya dengan hasil yang lebih baik ;

Mengurangi ketergantungan pada inkubator

Mengurangi staf perawat yang diperlukan

Mengurangi waktu tinggal di RS

Peningkatan moral & kualitas pelayanan

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
33

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

Kelangsungan hidup yang lebih baik

6. Untuk komunitas
Secara umum, KMC membantu mengurangi angka kesakitan dan kematian, dan
memberikan kesempatan untuk mengajar selama kunjungan.

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
34

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

III.

PENUTUP

KESIMPULAN
-

Kangaroo mother care adalah suatu metode perawatan bayi prematur dimana

dilakukan kontak kulit-ke-kulit dengan ibunya.


KMC merupakan cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi seperti

kehangatan, menyusui, melindungi dari infeksi, stimulasi, keamanan & kasih sayang.
Durasi kontak kulit-ke-kulit dapat dijalankan secara bervariasi, yaitu secara

intermiten atau kontinyu.


Sumber daya yang paling penting bagi KMC adalah ibu, personil dengan keahlian

khusus, dan lingkungan yang mendukung.


Komponen-komponen KMC antara lain perlindungan suhu melalui posisi yang
benar, pemberian makan, mengamati bayi, memutuskan kapan ibu dan bayi bisa
pulang untuk melanjutkan KMC, dan tindak lanjut untuk memastikan pertumbuhan

yang memadai dan untuk dukungan terhadap ibu.


Kapan tepatnya untuk memulai KMC sangat tergantung pada kondisi ibu dan bayi.
Karena pada bayi prematur biasanya harus distabilkan dengan metode konvensional

terlebih dahulu sebelum memulai KMC.


Waktu pemulangan sangat bervariasi tergantung pada kondisi bayi, ketersediaan
ruangan di RS, kondisi di rumah, kesiapan ibu, dan kontrol (jarak rumah dengan

tempat kontrol, jadwal kontrol, dsb).


Manfaat KMC tidak hanya bagi bayi prematur dan BBLR, namun manfaat KMC
juga dapat dirasakan oleh ibu, ayah, institusi, maupun untuk komunitas dan bayi
cukup bulan lainnya.

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
35

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

DAFTAR PUSTAKA
1. Low birth weight. A tabulation of available information. Geneva, World Health Organization,
1992 (WHO/MCH/92.2).
2. de Onis M, Blossner M, Villar J. Levels and patterns of intrauterine growth retardation in
developing countries. European Journal of Clinical Nutrition, 1998, 52(Suppl.1):S5-S15.
3. Gulmezoglu M, de Onis M, Villar J. Effectiveness of interventions to prevent or treat
impaired fetal growth. Obstetrical & Gynecological Survey, 1997, 52:139-149.
4. Kramer MS. Socioeconomic determinants of intrauterine growth retardation. European
Journal of Clinical Nutrition, 1998, 52(Suppl.1):S29-S32; discussion: S32-33.
5. Thermal control of the newborn: A practical guide. Maternal Health and Safe Motherhood
Programme. Geneva, World Health Organization, 1993 (WHO/FHE/MSM/93.2).
6. Shiau SH, Anderson GC. Randomized controlled trial of kangaroo care with fullterm infants:
effects on maternal anxiety, breastmilk maturation, breast engorgement, and breast-feeding
status. Paper presented at the International Breastfeeding Conference, Australias
Breastfeeding Association, Sydney, October 23-25, 1997.
7. Cattaneo A, et al. Recommendations for the implementation of kangaroo mother care for low
birthweight infants. Acta Paediatrica, 1998, 87:440-445.
8. Cattaneo A, et al. Kangaroo mother care in low-income countries. Journal of Tropical
Pediatrics, 1998, 44:279-282.

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
36

REFERAT KANGAROO MOTHER CARE

9. Bergman NJ, Jrisoo LA. The kangaroo-method for treating low birth weight babies in a
developing country. Tropical Doctor, 1994, 24:57-60.
10. Lincetto O, Nazir AI, Cattaneo A. Kangaroo mother care with limited resources. Journal of
Tropical Pediatrics, 2000, 46:293-295.
11. McCormick MC. The contribution of low birth weight to infant mortality and childhood
morbidity. The New England Journal of Medicine, 1985, 312:82-90.
12. Anderson GC. Current knowledge about skin-to-skin (kangaroo) care for preterm infants.
Journal of Perinatology, 1991, 11:216-226.
13. Essential newborn care. Report of a Technical Working Group (Trieste 25-29 April 1994).
Geneva, World Health Organization, 1996 (WHO/FRH/MSM/96.13).
14. Christensson K, et al. Randomised study of skin-to-skin versus incubator care for rewarming
low-risk hypothermic neonates. The Lancet, 1998, 352:1115.
15. Shekelle PG. Clinical guidelines: Developing guidelines. British Medical Journal, 1999,
318:593-596.

Karina Eda Clearesta 406138095


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA RSUD KOTA SEMARANG
37

Anda mungkin juga menyukai