Anda di halaman 1dari 19

Telaah Jurnal

PREDICTORS OF PREMATURE RUPTURE OF MEMBRANES AMONG


PREGNANT WOMEN IN RURAL UGANDA : A CROSS SECTIONAL
TERTIARY TEACHING HOSPITAL

Oleh:
Satya Wira Ade Putra, S.Ked
NIM: 71 2022 094

Pembimbing Klinik:
dr. Ratih Pratiwi, Sp.OG

DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2023
HALAMAN PENGESAHAN

TELAAH JURNAL

Judul:
Predictors of Premature Rupture of Membranes among Pregnant
Women in Rural Uganda: A Cross-Sectional Study at a Tertiary
Teaching Hospital

Oleh:
Satya Wira Ade Putra, S.Ked
NIM: 71 2022 094

Telah dilaksanakan pada bulan November 2023 sebagai salah satu syarat dalam
mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di SMF/ Departemen Obstetri dan Ginekologi
Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.

Palembang, November 2023


Dokter Pendidik Klinik

dr. Ratih Pratiwi, Sp.OG


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T atas segala rahmat dan
karunia-Nya serta shalawat teriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad S.AW. sehingga penulis dapat menyelesaikan telaah jurnal yang berjudul
“Predictors of Premature Rupture of Membranes among Pregnant Women in
Rural Uganda: A Cross-Sectional Study at a Tertiary Teaching Hospital” sebagai
syarat mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Obstetri dan
Ginekologi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. Dalam membuat telaah jurnal
ni, penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari kata sempurna. Dalam penyelesaian
tugas ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran, sehingga pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada:
1. dr. Ratih Pratiwi, Sp.OG, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam menyelesaikan
laporan kasus.
2. Rekan-rekan dokter muda yang telah membantu dalam usaha memperoleh
data yang saya butuhkan.
Akhir kata, semoga Allah S.W.T memberikan balasan atas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu dan semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi kita dan
perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran.

Palembang, November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………. 1
BAB II TELAAH JURNAL……………………………………………………… 10
BAB III SIMPULAN………………………………………..…………………….. 14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...…. 15
BAB I
PENDAHULUAN

I. Informasi Jurnal

 Penulis : Simon Byonanuwe, Emmanuel


Nzabandora, Baltazar Nyongozi,
Theophilus Pius , David Santson Ayebare ,
Collins Atuheire, Wilson Mugizi, Martin
Nduwimana, Maxwell Okello,Yarine
Fajardo , and Robinson Ssebuuf
 Judul : Predictors of Premature Rupture of
Membranes among Pregnant Women in
Rural Uganda: A Cross-Sectional Study at
a Tertiary Teaching Hospital
 Penerbit/Tahun : International Journal of Reproductive
Medicine/2020
 Institusi : Department of Obstetrics and
Gynaecology, Kampala International
University Teaching Hospital Uganda
Department of Medical Laboratory
Science, Kampala International University
Teaching Hospital Uganda
Interdisciplinary Research & Development
Center Limited, Mbarara Department of
Public Health, Kampala International
University-Western Campus,Postgraduate
Studies & Research Directorate, Kampala
International University-Western Campus,

1
Department of Paediatrics, Kampala
International University Teaching Hospital,
Department of Surgery, Kampala
International University Teaching Hospital
II. Gambaran Umum
a. Latar Belakang
Ketuban Pecah Dini didefinisikan sebagai pecahnya selaput janin secara
spontan sebelum permulaan persalinan Ini dapat terjadi ketika janin
berusia 37 minggu atau lebih masa kehamilan ketuban pecah dini atau
sebelum usia kehamilan . Ketuban Pecah Dini umumnya mempengaruhi
antara 5 dan 15% dari semuanya kehamilan di seluruh dunia dengan
kejadian yang relatif lebih tinggi di Afrika [3-5]. Sekitar 3% dari
kehamilan mengalami komplikasi dengan ketuban pecah dini Selama
beberapa tahun,Ketuban Pecah Dini telah menjadi subyek dari beberapa
studi klinis dan epidemiologis dan dianggap sebagai salah satu sindrom
obstetris yang bertanggung jawab atas kelahiran prematur spontan dan
komplikasi terkait seperti sindrom gangguan pernapasan, perdarahan
intraventrikular, dan necrotizing enterocolitis dengan tingkat kematian
perinatal yang tinggi. Hingga 50% kelahiran prematur dan 80% infeksi
klinis telah dikaitkan dengan ketuban pecah dini di seluruh dunia dengan
peningkatan risiko kematian janin empat kali lipat . Di Uganda
diperkirakan 65 kematian perinatal per 1000 kelahiran hidup karena
ketuban pecah dini telah dilaporkan. Etiologi dari ketuban pecah dini
masih tetap tidak jelas. Tetapi dari beberapa penelitian i berbagai ahli
terus menunjukkan hubungan berbagai faktor ketuban pecah dini seperti
riwayat KPD atau persalinan prematur sebelumnya, infeksi genital, aborsi
sebelumnya, kehamilan multipel dan polihidramnion. Beberapa studi di
Uganda telah dilakukan, namun hanya terbatas hubungan infeksi genital
dengan Ketuban Pecah Dini. Hal ini menunjukan adanya kekurangan
informasi mengenai ketuban pecah dini di Uganda barat.

2
b. Tujuan
Tujuan dari studi ini adalah untuk menggambarkan prediktor ketuban
pecah dini di daerah Uganda Barat untuk memungkinkan pengawasan
dini bagi ibu yang berisiko selama perawatan antenatal sehingga dapat
mengurangi komplikasi dan/atau kejadian terkait
c. Metode Penelitian
Desain Studi
Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang dilakukan pada bulan
September 2019 hingga November 2019 dengan tujuan untuk
menentukan prevalensi dan prediktor KPD. Penelitian dilakukan di
bangsal bersalin, sebuah rumah sakit pendidikan Universitas Internasional
Kampala.
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di departemen kebidanan dan ginekologi
Kampala International University Teaching Hospital pada September
2019 hingga November 2019
2. Sampel
Semua wanita yang memenuhi kriteria inklusi diikutsertakan dalam
penelitian dan tidak termasuk kriteria eklskusi penelitian Jumlah total
peserta penelitian adalah 334 orang.
3. Kriteria Inklusi
Semua ibu hamil baik dewasa maupun di bawah umur yang dirawat di
bangsal bersalin yang setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
4. Kriteria Eksklusi
Setiap wanita hamil dengan penyakit mental dan mereka yang tidak
sadarkan diri pada saat masukAnalisis Statistik
5. Etika penelitian
Informed consent dari peserta diperoleh setelah menjelaskan secara
lengkap rincian penelitian baik dalam bahasa lokal (Runyankore)

3
maupun bahasa resmi nasional (Inggris) dan sebuah dokumen
informed consent baik dalam bahasa Runyankore dan bahasa Inggris
yang disetujui oleh Komite Etika Penelitian Universitas Internasional
Kampala dan ditandatangani oleh setiap peserta, penyelidik, dan
seorang saksi
6. Pengumpulan data
Diawali dengan penyaringan ibu hamil yanhg memenuhi kriteria
inklusi dan dilakukan indorm consenst dan persetujuan tertulis oleh
peserta. Ibu hamil yang memiliki riwayat curiga ketuban pecah dini
dilakukan penilaian klinis lebih lanjut dan dikonfirmasi diagnosisnya.
Dilaukan juga kuisioner yang dilakukan dengan berbagai variabel
denagn cara wawancara yang diarahkan peneliti kearah prediktor yang
berbeda.
7. Analisa data
Dilakukan dengan cara data dari kuesioner dimasukkan ke dalam
Microsoft excel versi 2010 dan kemudian diimpor ke STATA versi
14.2. ariabel dalam model multivariat akhir signifikan ketika
P≤0:05.Ukuran asosiasi dilaporkan sebagai odds ratio dengan interval
kepercayaan 95% yang sesuai dan P nilai.

d. Hasil
Pravalensi Ketuban Pecah Dini
.Dari 334 wanita hamil yang terdaftar dalam penelitian, prevalensi
keseluruhan ketuban pecah dini adalah 46 (13,8%), dengan 25 (7,5%)
peserta dengan ketuban pecah dini (PPROM) prematur dan 21 (6,3%)
dengan ketuban pecah dini atertm. Dan mayoritas tidak memiliki PROM.
Ini ditunjukkan pada gambar 1

4
Gambar 1. Prevalensi KPD pada Ibu hamil yang dirawat di KIU-TH

.
Prediktor Ketuban Pecah Dini
.Studi ini menemukan bahwa riwayat infeksi saluran kemih, jumlah
aborsi, dan usia kehamilan merupakan prediktor independen dari ketuban
pecah dini pada wanita hamil di atas usia kehamilan 28 minggu yang
dirawat di KIU-TH. Secara khusus, wanita hamil tanpa riwayat infeksi
saluran kemih lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami ketuban
pecah dini. Dan wanita hamil dengan usia kehamilan 37 minggu atau
lebih cenderung mengalami ketuban pecah dini dibandingkan dengan r
dengan usia kehamilan kurang dari 34 minggu. Selain itu orang dengan
aborsi lebih banyak menunjukkan kemungkinan lebih tinggi dari ketuban
pecah dini. Misalnya, wanita hamil dengan tiga atau lebih aborsi 13,1 kali
lebih mungkin mengalami ketuban pecah dini.

5
Tabel 1. Prediktor PROM di KIU-TH (N=334)

e. Pembahasan
Prevalensi KPD pada wanita usia kehamilan di atas 28 minggu yang
dirawat di KIU-TH adalah 13,8%. Prevalensi PROM ini berada dalam
kisaran 5 hingga 15% di seluruh dunia seperti yang dilaporkan oleh
Huang et al. dan Shadma dan Aymen dan lebih tinggi dari yang
dilaporkan oleh Maryuni di Indonesia (10%), Abouseif et al.] di Mesir
(4,7%), dan Kayiga et al di Rumah Sakit Mulago di pusat Uganda
(12,1%). Studi khusus ini dilakukan di daerah yang relatif pedesaan dan
di satu-satunya fasilitas yang dilengkapi dengan rujukan ibu hamil dengan
KPD. Terkait status sosial ekonomi yang rendah di daerah pedesaan bisa

6
menjelaskan tingginya prevalensi mengingat hubungannya yang dekat
dengan PROM seperti yang disarankan oleh Adewumi et al dan
Hackenhaar et al. Namun prevalensi yang didapatkan lebih rendah dari
yang dilaporkan di Ethiopia oleh Hailemariam et al. di mana prevalensi
keseluruhan PROM ditemukan 14,6%. Hal ini terkait perbedaan populasi
seperti status sosial ekonomi yang relatif lebih rendah (75,2%) dari
peserta studi mereka ditambah dengan perilaku mencari perawatan
antenatal yang buruk karena hambatan geografis mungkin bertanggung
jawab atas perbedaan ini. Prevalensi yang didapatkan juga lebih rendah
dari yang dilaporkan oleh Xia et al. (2015) di Cina Timur (15,3%) hal ini
mungkin karena tingginya prevalensi infeksi vagina yang dilaporkan di
antara populasi penelitian mereka, ditambah dengan perilaku mencari
perawatan antenatal yang buruk karena hambatan geografis Studi ini
menemukan hubungan yang signifikan PROM dengan jumlah aborsi pada
wanita hamil dengan riwayat tiga atau lebih aborsi lebih dari 13 kali lipat
kemungkinan untuk memiliki PROM . Temuan ini memiliki kesamaan
dengan Boskabadi et al. di Iran dan Kaye di Rumah Sakit Mulago,
Uganda tengah, yang menemukan hubungan yang signifikan antara dua
atau lebih aborsi yang diinduksi dengan PROM. Hal ini dikaitkan dengan
fakta bahwa wanita dengan tiga atau lebih aborsi cenderung memiliki
serviks yang pendek, yang telah didokumentasikan meningkatkan risiko
PROM. Namun temuan ini tidak sesuai dengan temuan Assefa et al. di
Ethiopia dan Seema dan Mamta di India yang tidak dapat membangun
hubungan yang signifikan antara jumlah aborsi dan PROM.
Studi ini juga menetapkan bahwa riwayat infeksi saluran kemih (ISK)
dalam satu bulan sebelumnya merupakan prediktor yang signifikan
terhadap kemungkinan PROM yang lebih tinggi. Wanita hamil yang tidak
memiliki riwayat ISK dalam satu bulan sebelumnya lebih kecil
kemungkinannya untuk mengalami PROM dibandingkan dengan mereka
yang memiliki riwayat infeksi saluran kemih sebelumnya. Tetapi temuan

7
ini bertentangan dengan temuan Hackenhaar et al. di Brazil, pengamatan
serupa telah dilaporkan oleh peneliti lain seperti Patil dan Patil di India,
Gahwagi dkk. di Libya, dan Boskabadi et al. di Iran yang menemukan
ISK menjadi faktor utama yang terkait dengan PROM. ISK adalah
reservoir potensial untuk bakteri yang menyeberang ke vagina dan naik
melalui saluran serviks ke membran di mana mereka menyebabkan
peradangan lokal. Bakteri tersebut menghasilkan sejumlah enzim
proteolitik seperti kolagenase dan gelatinase yang dapat menyebabkan
melemahnya membran secara lokal. Dan juga produksi prostaglandin
selanjutnya yang dihasilkan dari peradangan lokal menyebabkan
kontraksi tersembunyi dengan peningkatan tegangan geser pada os
serviks internal yang mengakibatkan PROM.
Pada studi oleh Gahwagi et al. di Libya dan Boskabadi dan
Zakerihamidi di Iran menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan
antara usia kehamilan dengan KPD, namun pada penelitian ini ditemukan
bahwa wanita hamil 37 minggu dan lebih cenderung mengalami KPD
dibandingkan dengan wanita usia kehamilan awal kurang dari 34 minggu
Pengamatan serupa dilakukan oleh Shadma dan Aymen di India,
Abouseif et aldi Mesir, dan Msomi et al. di Afrika Selatan di mana
mayoritas wanita dengan PROM berada di bawah 34 minggu kehamilan.
Ini mungkin karena perbedaan terkait usia kehamilan mengenai presentasi
janin, posisi janin, dan letak janin, serta fisiologi ibu. Wanita hamil di
bawah usia kehamilan 34 minggu cenderung mengalami malpresentasi
janin, malposisi janin, dan letak janin yang abnormal dibandingkan
dengan mereka yang berusia 37 minggu atau lebih, karena janin memiliki
kebebasan bergerak yang cukup hingga bulan-bulan terakhir kehamilan .
Selain itu, wanita ini berisiko lebih tinggi terkena infeksi saluran kemih
dibandingkan dengan mereka yang berusia kehamilan 37 minggu atau
lebih, sebagian karena hidronefrosis terkait kadar hormon progesteron
yang relatif tinggi dan stasis urin seperti yang disarankan oleh Gary et al.

8
Xia et al. di Cina dan Seema dan Mamta di India mengamati, faktor-
faktor ini tercatat berkontribusi terhadap risiko ketuban pecah dini.

Kekuatan dan Kelemahan


Kekuatan dari penelitian ini adalah merupakan studi terdokumentasi
pertama yang dilakukan di pedesaan Uganda barat untuk melaporkan
prevalensi dan prediktor ketuban pecah dini dan ukuran sampel relatif
tinggi yang meningkatkan ketepatan penelitian. Sedangkan keterbatasan
dari penelitian ini adalah tidak dapat menetapkan hubungan sebab akibat
karena penelitian ini adalah studi cross-sectional

f. Kesimpulan
Prevalensi ketuban pecah dini di Kampala International University
Teaching Hospital tergolong tinggi dibandingkan dengan rata-rata
nasional. Riwayat infeksi saluran kemih, jumlah abortus dan usia
kehamilan adalah prediktor obstetri dan ginekologi utama dari ketuban
pecah dini di KIU-TH. Kewaspadaan harus dipastikan oleh petugas
kesehatan di KIU-TH dalam hal skrining infeksi saluran kemih dan
inisiasi pengobatan yang tepat waktu untuk semua ibu dengan ISK selama
perawatan antenatal. Wanita dengan riwayat abortus berulang perlu
disensitisasi oleh semua petugas kesehatan yang hadir tentang risiko KPD
dan disarankan tentang perlunya pemantauan ketat selama kehamilan
berikutnya.
g. Pengungkapan Kepentingan
Para penulis menyatakan tidak ada konflik kepentingan sehubungan
dengan publikasi karya ini
h. Detail Persetujuan Etik
Studi ini disetujui oleh Komite Etika Penelitian Universitas Internasional
Kampala, dan pendaftaran dengan Dewan Sains dan Teknologi Nasional
Uganda dibuat dengan nomor registrasi HS503ES

9
i. Pernyataan Ketersediaan Data
Data yang digunakan untuk mendapatkan temuan tersedia dari penulis
terkait jika diperlukan.
BAB II
TELAAH JURNAL

Telaah jurnal merupakan bagian dari kedokteran berbasis bukti (evidence-


based medicine) yang diartikan sebagai suatu proses evaluasi secara cermat dan
sistematis suatu artikel penelitian untuk menentukan reabilitas, validitas, dan
kegunaannya dalam praktik klinis. Komponen utama yang dinilai dalam critical
appraisal adalah validity, importancy, applicability. Tingkat kepercayaan hasil suatu
penelitian sangat bergantung dari desain penelitian dimana uji klinis menempati
urutan tertinggi.
Telaah kritis meliputi semua komponen dari suatu penelitian dimulai dari
komponen pendahuluan, metodologi, hasil, dan diskusi. Masing-masing komponen
memiliki kepentingan yang sama besarnya dalam menentukan apakah hasil penelitian
tersebut layak atau tidak digunakan sebagai referensi.

I. Telaah Kelengkapan Jurnal


 Judul Jurnal : Ada
 Pengarang dan Institusi : Ada
 Abstrak : Ada
 Pendahuluan : Ada
 Metode : Ada
 Hasil : Ada
 Pembahasan : Ada
 Kesimpulan : Ada
 Saran : Ada
 Daftar Pustaka : Vancouver

10
 Lampiran : Tidak Ada

II. Penilaian PICO VIA (Population, Intervention, Comparison, Outcome,


Validity, Importancy, Applicability)
1. Population
Semua ibu hamil yang dirawat di bangsal obstetri dan ginekologi di
Kampala International University Teaching Hospital pada September-
November 2019.
2. Intervention
Pada penelitian ini, intervensi tidak dilakukan.

3. Comparison
Penelitian ini menggambarkan prediktor KPD bagi ibu hamil yang
berisiko selama perawatan antenatal
4. Outcome
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan prediktor ketuban pecah
dini di daerah Uganda Barat untuk memungkinkan pengawasan dini bagi
ibu yang berisiko selama perawatan antenatal sehingga dapat mengurangi
komplikasi dan/atau kejadian terkait

5. Validity
 Research question
a) Is the data collected in accordance with the purpose of the
research?
Jawab:
Ya. Data yang diambil sesuai dengan tujuan penelitian.
b) Are the inclusion and exclusion criteria in this research clearly
defined?
Jawab:

11
Ya, kriteria inklusi pada penelitian ini merupakan studi yang
memenuhi syarat
Kriteria inklusi
Semua ibu hamil baik dewasa maupun emansipasi di bawah umur
dengan usia kehamilan di atas 28 minggu yang dirawat di bangsal
obstetri dan ginekologi yang setuju untuk berpartisipasi dalam
penelitian.
Kriteria ekslusi
Wanita hamil dengan penyakit mental dan responden yang tidak sadar
pada saat masuk bangsal.
 Randomization
Was the randomization list concealed from patients, clinicians, and
researchers?
Jawab:
Tidak. Pada penelitian ini tidak dilakukan randomisasi.

6. Importancy
Is this study is important?
Jawab :
Ya, dengan identifikasi yang cermat dapat di eksplorasi prediktor
ketuban pecah dini di daerah Uganda Barat dan dapat dilakukan
pengawasan dini bagi ibu yang berisiko selama perawatan antenatal
sehingga dapat mengurangi komplikasi dan/atau kejadian terkait.

7. Applicability
Is your environment so different from the one in study that the methods
could not be use there?
Telaah Applicability
1. Apakah PICO jurnal diperoleh sesuai pertanyaan Ya

12
klinis?
2. Apakah pasien Anda cukup mirip dengan pasien Ya
penelitian?
3. Apakah intervensi dalam penelitian dapat diterapkan Ya
untuk manajemen pasien di lingkungan Anda?
4. Apakah outcome penelitian ini penting bagi pasien Ya
Anda?
5. Apakah manfaat lebih besar dibanding potensi Ya
merugikan pasien Anda?
6. Apakah hasil penelitian ini dapat diintegrasikan Ya
dengan nilai-nilai serta harapan pasien Anda?

13
BAB III
SIMPULAN

Berdasarkan telaah jurnal yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa


jurnal ini valid, penting, dan dapat diterapkan sehingga jurnal ini dapat digunakan
sebagai referensi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Byonanuwe simon., et al. 2020. Predictors of Premature Rupture of Membranes


among Pregnant Women in Rural Uganda: A Cross-Sectional Study at a
Tertiary Teaching Hospita. Hindawi : International Journal of Reproductive
Medicine Volume 2020, Article ID 1862786, 6 pages
https://doi.org/10.1155/2020/1862786

15

Anda mungkin juga menyukai