Anda di halaman 1dari 12

ANEMIA DEFISIENSI

BESI

Pengantar Epidemiologi
Gizi
Definisi
Epidemiologi Gizi merupakan penerapan teknik epidemiologi dalam
upaya memahami penyebab penyakit di dalam populasi yang terpajan
dengan satu atau lebih faktor gizi yang diyakini sangat penting.
Tujuan
Menguraikan distribusi, pola dan luas penyakit pada populasi manusia
memahami mengapa suatu penyakit lebih sering terjadi pada sabagian
kelompok atau orang;
memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola dan
merencanakan pelayanan berupa pencegahan, penanganan dan
pengendalian penyakit.

Prevalensi Anemia
Defisiensi Zat Besi
Menurut Riskesdas 2007 Kasus anemia di Indonesia terdapat
19,7%
perempuan, 13,1% laki-laki dan 9,8% anak yang
mengalami anemia.
Berdasarkan laporan WHO (2008), prevalensi anemia tahun
1993-2005 pada wanita hamil di Afrika 57,1%, di Amerika
24,%, di Asia Tenggara 48,2%, di Eropa 25,1% dan di Timur
Tengah 44,2%. Anemia umumnya terjadi di seluruh dunia
terutama di negara-negara berkembang. Anemia terjadi pada
45% wanita di negara berkembang dan 13% di negara maju.
Berdasarkan Riskesdas 2013, terdapat 37,1% ibu hamil
anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0
gram/dl, dengan proporsi yang hampir sama antara di
kawasan perkotaan (36,4%) dan perdesaan (37,8%).

Anemia Defisiensi Besi


Definisi
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat
berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis, karena
cadangan besi kosong (depleted iron store) yang pada
akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang
(Bakta, 2006).
Anemia defisiensi besi merupakan tahap defisiensi besi yang
paling parah, yang ditandai oleh penurunan cadangan besi,
konsentrasi besi serum, dan saturasi transferin yang rendah,
dan konsentrasi hemoglobin atau nilai hematokrit yang
menurun (Abdulmuthalib, 2009).

Penyebab
Menurut Bakta (2006) anemia defisiensi besi dapat disebabkan oleh
karena rendahnya asupan besi, gangguan absorbsi, serta kehilangan
besi akibat perdarahan menahun:
Kehilangan besi sebagai akibat perdarahan menahun
Faktor nutrisi, yaitu akibat kurangnya jumlah besi total dalam makanan
(asupan yang kurang) atau kualitas besi (bioavailabilitas) besi yang
rendah.
Kebutuhan besi meningkat, seperti pada prematuritas, anak dalam
masa pertumbuhan, dan kehamilan.
Gangguan absorbsi besi, seperti pada gastrektomi dan kolitis kronik,
atau dikonsumsi bersama kandungan fosfat (sayuran), tanin (teh dan
kopi), polyphenol (coklat, teh, dan kopi), dan kalsium (susu dan produk
susu)

Kelompok yang Beresiko


Ibu hamil
Terutama pada ibu dengan resiko tinggi, usia >35th dan usia <20th. Ibu hamil
yang memiliki bekerja dengan intensitas tinggi juga rentan terkena Anemia
defisiensi besi.
Kondisi ekonomi lemah
Faktor yang berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang adalah
status ekonomi, dalam hal ini adalah dayabeli keluarga. Kemampuan keluarga
untuk membeli bahan makanan antara lain tergantung pada besar kecilnya
pendapatan keluarga dan harga bahan makanan itu sendiri.
Tingkat pendidikan rendah
Kelompok ini umumnya tidak dapat memilih bahan makanan yang mengandung
zat besi tinggi dan kurang mempunyai akses mengenai informasi anemia dan
penanggulangannya.

Dampak
Pada Kehamilan
a. Peningkatan Angka Kematian Ibu
b. Peningkatan resiko kematian perinatal
c.

Resiko Berat Badan Bayi Lahir Rendah

d. Pertumbuhan Janin Terhambat


e. Resiko tinggi perdarahan
.

Pada Balita

a. Penurunan imunitas
b. Gangguan pada proses berfikir (kognitif)

Upaya Penanggulangan
yang Sudah Ada
Strategi KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi)
a. Memberikan pesan dan informasi terkait penyakit anemia defisiensi besi.
b. Menjelaskan konsep anemia
c.

Menjelaskan anemia dalam konteks pangan dan gizi secara keseluruhan

d. Menjelaskan pelayanan kesehatan yang ada dalam kaitan penanggulangan


anemia Gizi
e. Meningkatkan kebutuhan tentang tablet tambah darah
f.

Meningkatkan kesadaran keluarga untuk lebih memperhatikan keluarga

.Penyediaan Suplai dan distribusi tablet tambah darah atau tablet besi
Ibu hamil berhak mendapatkan tablet Fe gratis dari puskesmas
.Program penanganan anemia pada calon pengantin
Persiapan untuk meningkatkan status besi ibu sebelum kehamilan.

Ide Kreatif
Melakukan fortifikasi pada makanan, yaitu penambahan
satu atau lebih zat gizi kedalam makanan. Tujuan utama
adalah untuk meningkatkan tingkat konsumsi dari zat
gizi yang ditambahkan untuk meningkatkan status gizi
populasi. Jika dibandingkan dengan suplementasi,
fortifikasi memerlukan biaya yang lebih rendah. Contoh
produk fortifikasi mie instan dengan kandungan 10 mg
unsur besi dan 0,15 mg asam folat.

Anda mungkin juga menyukai