SELAMA KEHAMILAN
Abortus
DEFINISI
Penghentian kehamilan sebelum
janin mencapai viabilitas (usia
kehamilan <22 minggu) atau BB
janin < 500 mg
Macam-Macam Abortus
ABORTUS IMMINENS
Abortus tingkat awal, dimana ostium uteri tertutup dan hasil
konsepsi masih dalam kandungan
ABORTUS INSIPIENS
Abortus mengancam, dimana serviks mendatar, ostium
membuka, tapi hasil konsepsi masih didalam kavum uteri
ABORTUS INKOMPLIT
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari cavum uteri
ABORTUS KOMPLIT
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari cavum uteri
MISSED ABORTION
embrio / fetus meninggal pada umur
kehamilan kurang dari 20 minggu
tetapi seluruh hasil konsepsi masih
tertahan dalam kandungan sampai 6
minggu atau lebih
ABORTUS HABITUALIS
terjadi abortus sampai 3 kali
berturut-turut atau lebih
7
ABORTUS INFEKSIOSA
Abortus yang disertai infeksi
ABORTUS SEPTIK
Abortus infeksiosa berat disertai
penyebaran kuman secara
sistemik
8
ETIOLOGI
1. Kelainan telur (ovum yang patologik)
2. Kelainan pertumbuhan hasil
konsepsi
3. Kelainan pada plasenta
4. Kelainan traktus genitalis
5. Penyakit Ibu
9
DIAGNOSIS
Amenore
10
Perdarahan
Serviks
Uterus
Gejala/tanda
Diagnosis
Bercak hingga
sedang
Tertutup
Sesuai usia
gestasi
Kram perut
bawah,
uterus lunak
Abortus
imminens
Tertutup/terbuka
Sedikit/tanpa
nyeri perut
bawah,
riwayat
ekspulsi
hasil
konsepsi
Abortus komplit
Terbuka
Sesua usia
kehamilan
Kram/nyeri perut
bawah,
belum terjadi
ekspulsi
hasil
konsepsi
Abortus
insipiens
Terbuka
Sesuai usia
kehamilan
Kram//nyeri
perut bagian
bawah,
ekspulsi
sebagian
hasil
konsepsi
Abortus
inkomplit
Sedang hingga
masif /
banyak
11
Pemeriksaan Penunjang
12
PENATALAKSANAAN
Abortus Imminens
Tidak perlu pengobatan khusus atau tirah
baring total
Jangan melakukan aktifitas fisik
berlebihan atau hubungan seksual
Tidak perlu terapi hormonal atau tokolitik
karena tidak dapat mencegah abortus
13
Abortus Insipiens
Jika usia kehamilan <16 mg:
evakuasi uterus dgn aspirasi
vakum manual
Jika >16 mg: tunggu ekspulsi
spontan kemudian evakuasi sisa
konsepsi atau jika perlu infus
oksitosin 20 U/500 cc RL
14
Abortus Inkomplit
Perdarahan tidak banyak, kehamilan < 16 mg:
evakuasi digital
Perdarahan banyak, kehamilan < 16 mg: evakuasi
aspirasi vakum manual
Kehamilan > 16 mg:
infus oksitosin 20 U/500 cc RL
dilanjutkan dgn evakuasi sisa konsepsi
15
Abortus Komplit
Tidak perlu evakuasi lagi
Observasi perdarahan
Pemberian tablet tambah darah
Konseling asuhan pasca
keguguran
16
Abortus Infeksiosa
Gejala Klinis
Tanda infeksi : panas, takikardi, perdarahan
pervaginam yang berbau, uterus besar
lunak, nyeri tekan, leukositosis
Penatalaksanaan
Antibiotika
Bila tidak syok kuret 24 jam kemudian
Bila syok (nadi > 120 x/mnt) infus RL,
tranfusi, dilanjutkan kuret
17
Abortus Septik
Gejala Klinis
Gejala seperti abortus infeksiosa tetapi demam lebih
tingi, peritonitis, nadi lebih cepat, tensi lebih rendah
bahkan sampai syok
Penatalaksanaan
Periksa biakan darah dan tes kepekaan
Pemberian antibiotik
Bila perdarahan terus segera kuret
Bila tidak berdarah kuret 6 jam setelah pemakaian
obat
18
19
KEHAMILAN EKTOPIK
Definisi
Implantasi ovum yang telah dibuahi
(blastokis) diluar endometrium cavum
uteri
Insidensi
2% dari kehamilan adalah ektopik
Rekurensi
15% sesudah kehamilan ektopik 1x,
25% sesudah kehamilan ektopik 2x
Etiologi
tuba
Tumor: Broad ligament myoma, tumor ovarian
Penyebab lain: IUD , Endometriosis, ART (IVF
& & GIFT), Riwayat ektopik sebelumnya
Isthmus (8%)
Diagnosis
Ditegakkan berdasarkan :
Anamnesis
Gejala klinis
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan ginekologis
Pemeriksaan penunjang
23
Nyeri perut
Amenorhea
Perdarahan vaginal, oleh karena
kematian janin sehingga timbul
pelepasan desidua
Massa adnexa
Gambaran gangguan mendadak :
pingsan oleh karena rasa nyeri yang
hebat, syok, anemia.
Pemeriksaan Fisis
Rahim membesar
Tumor pada adneksa
Tanda akut abdomen
Pemeriksaan Ginekologis
Spekulum : fluksus sedikit
PDV : serviks lunak, nyeri goyang (+),
adneksa nyeri dan teraba massa,
cavum douglas menonjol dan nyeri
26
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : Hb, leukosit,
plano test
USG
Kuldosintesis
Laparoskopi diagnosis
27
Diagnosis Banding
Radang panggul
Kista ovarium pecah/ perdarahan
Torsi kista ovarium
Abortus iminens
Endometriosis
Apendisitis
28
Penatalaksanaan
Perbaiki keadaan umum
Jika gejala klinis (+) dan pemeriksaan
penunjang (+) laparotomi
Bila curiga lakukan observasi + USG,
jika (+) laparoskopi
Jika laparoskopi (-) : konservatif
(+) : laparotomi
29
Mola Hidatidosa
Batasan
Penyakit yang berasal dari kelainan
pertumbuhan trofoblas plasenta
atau calon plasenta dan disertai
generasi kistik villi dan perubahan
hidropik
30
Patofisiologi
Ada beberapa teori :
Teori
Missed Abortion
Gejala Klinis
33
Pemeriksaan Penunjang
hCG serum
USG
Uji sonde Hanifa
Thorak foto
T3 dan T4 pada gejala
tirotoksikosis
34
Penanganan
Perbaiki
Keadaan Umum
- Koreksi dehidrasi
- Tranfusi bila Hb < 8 gr %
35
Pengeluaran
jaringan mola
kuretase
Siapkan darah 500 cc
Kuret dilakukan 2 kali interval 1
minggu
Seluruh jaringan hasil kerokan
dikirim ke lab. PA
36
37
Komplikasi
Perdarahan hebat
Anemia
Syok
Infeksi
Perforasi usus
Keganasan (PTG)
38
KLASIFIKASI PERDARAHAN
ANTEPARTUM
1. Kelainan implantasi plasenta
PLASENTA PREVIA
PLASENTA LETAK RENDAH
2. Kelainan insersi tali pusat atau
pembuluh darah pada selaput
amnion VASA PREVIA
3. SOLUSIO PLASENTA
previa totalis:
seluruh ostium internum
tertutup
Placenta previa lateralis:
hanya sebagian dari ostium
tertutup
Placenta previa marginalis:
hanya pada pinggir ostium
terdapat jaringan placenta
Plasenta letak rendah : bila
plasenta berada 3-4 cm
diatas pinggir pembukaan
jalan lahir.
Penatalaksanaan:
1. Konservatif bila :
Kehamilan kurang 37 minggu.
Perdarahan tidak ada atau tidak banyak (Hb
masih dalam batas normal).
Tempat tinggal pasien dekat dengan rumah
sakit (dapat menempuh perjalanan selama
15 menit).
2. Penanganan aktif bila :
Perdarahan banyak tanpa memandang usia
kehamilan.
Umur kehamilan 37 minggu atau lebih.
Anak mati
VASA PREVIA
Vasa previa merupakan keadaan dimana
pembuluh darah umbilikalis janin
berinsersi dengan vilamentosa yakni pada
selaput ketuban.
Penyebab vasa previa belum jelas.
Diagnosis:
Pada pemeriksaan dalam vagina diraba
pembuluh darah pada selaput ketuban.
Bila sudah terjadi perdarahan maka akan diikuti
dengan denyut jantung janin yang tidak
beraturan, deselerasi atau bradikardi,
khususnya bila perdahan terjadi ketika atau
beberapa saat setelah selaput ketuban pecah.
Penatalaksanaan :
Tergantung
VASA PREVIA
PLASENTA NORMAL
SOLUSIO PLASENTA
Klasifikasi solusio
plasenta:
Solutio placenta dengan
perdarahan keluar
Solutio placenta dengan
perdarahan tersembunyi
(haematoma
retroplacenta)
Solutio placenta dengan
perdarahan tersembunyi
dan keluar
disertai nyeri.
Perdarahan hanya keluar sedikit
Palpasi sukar karena abdomen terus menerus
tegang dan adanya nyeri tekan.
Fundus uteri lama-lama menjadi naik.
Rahim keras seperti papan.
Anemi dan syock, beratnya anemi dan syok sering
tidak sesuai dengan banyaknya darah yang keluar.
Pada toucher teraba ketuban yang tegang terusmenerus karena isi rahim bertambah.
Darah berwarna merah tua/kehitaman.
Penatalaksanaan :
1. Pemberian transfusi darah
2. Pemecahan ketuban (amniotomi)
3. Pemberian infus oksitosin
4. Kalau perlu dilakukan seksio sesar.
TERIMA KASIH