Anda di halaman 1dari 11

MUSLIKHA DIAWATI

391658

SAT Seksi 500


ATESTASI
KEPATUHAN
Sumber: PSAT No. 06

MUSLIKHA DIAWATI
391658
PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN

Tujuan Seksi ini adalah untuk


memberikan
panduan bagi
perikatan yang berkaitan dengan
asersi tertulis manajemen tentang
(a)kepatuhan
entitas
terhadap
persyaratan
perundangan,
peraturan, ketentuan, kontrak,
atau hibah tertentu atau
(b)efektivitas
struktur
pengendalian intern entitas atas
kepatuhan
terhadap
persyaratan tertentu.

Seksi ini:
A.

Tidak berdampak terhadap tanggung jawab auditor


dalam audit atas laporan keuangan yang dilaksanakan
berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh
Akuntan Indonesia.

B.

Tidak diterapkan di situasi yang di dalamnya auditor


melaporkan persyaratan kepatuhan khusus berbasis
hanya
atas
audit
terhadap
laporan
keuangan,
sebagaimana diatur dalam SA Seksi 623 [PSA No. 41]
Laporan Khusus, paragraf 19 s.d. 21.

C.

Tidak diterapkan pada perikatan yang bertujuan untuk


melaporkan sesuai dengan SA Seksi 801 [PSA No. 62]
Audit
Kepatuhan
yang
Diterapkan
atas
Entitas
Pemerintahan dan Penerima Lain Bantuan Keuangan
Pemerintah, kecuali jika syaratperikatan secara khusus
menyebutkan laporan atestasi menurut Seksi ini.

D.

Tidak diterapkan

MUSLIKHA DIAWATI
391658

Suatu laporan yang diterbitkan sesuai dengan


ketentuan dalam Seksi ini tidak memberikan
ketetapan secara hukum tentang kepatuhan
entitas terhadap persyaratan tertentu.
LINGKUP JASA
Praktisi dapat menerima perikatan untuk
melaksanakan prosedur yang disepakatiuntuk
membantu pemakai dalam mengevaluasi
asersi tertulis manajemen tentang
(a)kepatuhan
tertentu,

entitas

terhadap

StandarAtestasi, praktisi tidak dapat menerima perikatan


tersebut kecuali jika manajemen menggunakan kriteria masuk
akal yang telah dibuat oleh badan yang diakui atau dinyatakan
dalam penyajian asersi manajemen.

persyaratan

(b) efektivitas pengendalian intern terhadap


kepatuhan2, atau
(c) keduanya

Pertimbangan penting dalam penentuan tipe perikatan yang


harus dilaksanakan merupakan harapan dari pihak pemakai
terhadap laporan praktisi.

StandarAtestasi paragraf 40, atas asersi manajemen tentang


kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu atau tentang
efektivitas pengendalian intern atas kepatuhan.

MUSLIKHA DIAWATI
391658

Panduan dalam Seksi ini tidak berlaku


kecuali jika manajemen menyajikan
asersi tertulis.
KONDISI UNTUK
PERIKATAN

a.

Manajemen
membuat
asersi
tentang
kepatuhan entitas terhadap persyaratan
tertentu.

b.

Asersi manajemen dapat dievaluasi dengan


menggunakan kriteria yang masuk akal.

c.

Terdapat bukti yang cukup atau dapat


dikembangkan untuk mendukung evaluasi
manajemen

PELAKSANAAN

Praktisi dapat melaksanakan suatu


perikatan yang berkaitan dengan
asersi tertulis manajemen tentang
kepatuhan
entitas
terhadap
persyaratan tertentu atau efektivitas
pengendalian intern atas kepatuhan
jika kedua kondisi berikut ini dipenuhi,
bersama-sama dengan kondisi yang
berlaku dalam paragraf 10:
a. Manajemen menerima tanggung
jawab atas kepatuhan entitas terhadap
persyaratan tertentu dan efektivitas

Dalam perikatan pemeriksaan, asersi tertulis


manajemen dapat mengambil berbagai macam
bentuk, namun harus cukup spesifik sehingga
pemakai yang memiliki kompetensi dalam
memanfaatkan
kriteria
pengukuran
dan
pengungkapan yang sama atau serupa dapat
mencapai kesimpulan yang secara material
sama.
TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN
Manajemen bertanggung jawab untuk
memberikan keyakinan bahwa entitasmematuhi
persyaratan yang berlaku bagi aktivitasnya.

MUSLIKHA DIAWATI
391658
PERIKATAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI
Tujuan praktisi dalam perikatan prosedur
yangdisepakati adalah untuk menyajikan
temuan-temuan tertentu yang membantu
pemakai
dalam
mengevaluasi asersi
manajemen tentang kepatuhan entitas
terhadap
persyaratan
tertentu
atau
tentang efektivitas pengendalian
PERIKATAN PEMERIKSAAN
Risiko Atestasi
Risiko atestasi adalah risiko yang dihadapi
oleh praktisi yang secara tidak sadar gagal
dalam memodifikasi secara semestinya
pendapatnya atas asersi manajemen.
Risiko ini terdiri dari risiko bawaan, risiko
pengendalian, dan risiko deteksi. Untuk
tujuan pemeriksaan kepatuhan, komponen
tersebut didefinisikan sebagai berikut:

a) Risiko bawaan-Risiko dapat terjadinya


ketidakpatuhan
material
terhadap
persyaratan tertentu, dengan anggapan
tidak ada kebijakan atau prosedur struktur
pengendalian intern yang bersangkutan
b) Risiko pengendalian-Risiko dapat terjadinya
ketidakpatuhan material yang tidak dapat
dicegah atau dideteksi secara tepat waktu
dengan prosedur dan kebijakan struktur
pengendalian intern entitas.
c) Risiko
deteksi-Risiko
prosedur
yang
dilaksanakan oleh praktisi mengakibatkan
praktisi
berkesimpulan
tidak
ada
ketidakpatuhan, padahal kenyataannya
ketidakpatuhan tersebut ada.

MUSLIKHA DIAWATI
391658

Risiko Pengendalian
Praktisi harus menaksir risiko pengendalian
sebagaimana yang dibahas dalam paragraf
42 dan 43. Penaksiran risiko pengendalian
membantu evaluasi praktisi terhadap risiko
bahwa terdapat ketidakpatuhan material.
Proses penaksiran risiko pengendalian
(bersama
dengan
penaksiran
risiko
bawaan) memberikan bukti pemeriksaan
bahwa
kemungkinan
terdapat
ketidakpatuhan semacam itu. Praktisi
menggunakan bukti pemeriksaan ini
sebagai bagian dari basis yang masuk akal
bagi pendapatnya atas asersi manajemen.

mempertimbangkan seberapa jauh ia


berusaha untuk membatasi risiko atestasi.
Jika risiko bawaan yang ditaksir atau risiko
pengendalian menurun, risiko deteksi yang
dapat diterima meningkat. Oleh karena itu,
praktisi dapat mengubah sifat, saat, dan
luasnya
pengujian
kepatuhan
yang
dilaksanakan atas dasar penaksiran risiko
bawaan dan risiko pengendalian.
Materialitas
Dalam
pemeriksaan
atas
asersi
manajemen tentang kepatuhan entitas
terhadap
persyaratan
tertentu,
pertimbangan praktisi tentang materialitas
dipengaruhi
oleh
(a)
sifat
asersi
manajemen dan persyaratan kepatuhan,
yang mungkin dapat dikuantifikasikan
dalam satuan moneter atau mungkin juga
tidak,
(b)
sifat
dan
frekuensi
ketidakpatuhan yang diidentifikasi dengan
mempertimbangkan dengan semestinya
sampling risk, dan (c) pertimbangan
kualitatif,
termasuk
kebutuhan
dan
harapan pemakai laporan.

MUSLIKHA DIAWATI
391658
Pelaksanaan Perikatan
Pemeriksaan
Praktisi harus menerapkan
(a)kemahiran profesionalnya dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi
atas
hasil
prosedur
pemeriksaannya dan
(b)(b) tingkat semestinya keraguan
profesionalnya untuk mencapai
keyakinan
memadai
bahwa
ketidakpatuhan
mate-rial
akan
dapat dideteksi.

Pemerolehan Pemahaman
Kepatuhan Tertentu

atas

Persyaratan

a) 37 Praktisi harus memperoleh pemahaman tentang


persyaratan tertentu yang terdapat dalam asersi
manajemen tentang kepatuhan. Untuk memperoleh
pemahaman
tersebut,
praktisi
harus
mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
b) Undang-undang, peraturan, ketentuan, kontrak, dan
hibah yang melandasi persyaratan kepatuhan
tertentu, termasuk persyaratan yang dipublikasikan.
c) Pengetahuan
tentang
persyaratan
kepatuhan
tertentu yang diperoleh melalui laporan perikatan
sebelumnya dan laporan untuk memenuhi peraturan.
d) Pengetahuan
tentang
persyaratan
kepatuhan
tertentu yang diperoleh dari pembicaraan dengan
individu semestinya di dalam entitas (seperti direktur
keuangan, auditor intern, penasihat hokum, pejabat
kepatuhan, dan pengelola hibah atau kontrak).
e) Pengetahuan
tentang
persyaratan
kepatuhan
tertentu yang diperoleh dari pembicaraan dengan
individu semestinya di luar entitas (seperti pihak
pengatur, spesialis pihak ketiga).

MUSLIKHA DIAWATI
391658

tentang pemeriksaan signifikan dan komunikasi yang


bersangkutan antara badan pengatur dengan entitas
dan, jika berlaku, pengajuan pertanyaan kepada badan
pengatur, termasuk pengajuan pertanyaan tentang
pemeriksaan yang sedang berjalan.

Pertimbangan atas Peristiwa Kemudian


PERENCANAAN PERIKATAN

a)

Prosedur tersebut mencakup, namun terbatas


pada, permintaan keterangan tentang dan
pertimbangan atas informasi berikut MI:

b)

Laporan auditor intern yang relevan


diterbitkan dalam periode kemudian.

c)

Laporan praktisi lain yang mengidentifikasi


ketidakpatuhan, yang diterbitkan dalam periode
kemudian.

d)

Laporan badan pengatur tentang ketidakpatuhan


entitas,
yang
diterbitkan
dalam
periode
kemudian.

e)

Informasi tentang ketidakpatuhan entitas, yang


diperoleh melalui perikatan profesional lain
terhadap entitas tersebut.

Perimbangan umum
Berbagai komponen
Penggunaan pekerjaan spesialis
Fungsi audit Intern

Pertimbangan atas Pengendalia interen


Dalam pelaksanaan perikatan pemeriksaan atas asersi
manajemen,
praktisi
dapat
menyadari
adanya
kekurangan signifikan dalam desain atau operasi
pengendalian intern terhadap kepatuhan yang dapat
berakibat negatif terhadap kemampuan entitas untuk
mematuhi persyaratan tertentu.

yang

MUSLIKHA DIAWATI
391658
Perumusan Pendapat atas Asersi Manajemen
Dalam mengevaluasi apakah asersi manajemen disajikan secara
wajar dalam semua hal yang material, praktisi harus
mempertimbangkan (a) sifat dan frekuensi ketidakpatuhan yang
diidentifikasi dan (b) apakah ketidakpatuhan semacam itu
material dibandingkan dengan sifat persyaratan kepatuhan,
sebagaimana yang dibahas dalam paragraf 33.

Pelaporan

Bentuk laporan praktisi tergantung antara lain pada metode yang


digunakan oleh manajemen dalam penyajian asersi tertulis:

MODIFIKASI LAPORAN
Praktisi harus memodifikasi laporan bentuk baku yang disajikan
dalam paragraf 53 dan 55 Seksi ini, jika trdapat kondisi berikut ini:

a)

Terdapat ketidakpatuhan material dengan persyaratan


tertentu (paragraf 60 s.d. paragraf 66).

b)

Terdapat masalah ketidakpastian material (paragraf 67).

c)

Terdapat pembatasan atas lingkup perikatan. 13

d)

Praktisi memutuskan untuk mengacu ke laporan praktisi lain


sebagai dasar, sebagian untuk laporannya. 14

Ketidakpatuhan Material
Bila pemeriksaan atas asersi manajemen tentang kepatuhan
entitas terhadap persyaratan tertentu mengungkapkan
ketidakpatuhan terhadap persyaratan yang berlaku, yang

a) Jika asersi manajemen disajikan dalam laporan terpisah yang


akan melampiri laporan praktisi, praktisi harus menggunakan
bentuk laporan sebagaimana dibahas dalam paragraf 52 clan
53.
b) Jika manajemen menyajikan asersinya hanya dalam bentuk
surat representasi yang akan melampiri laporan praktisi,
praktisi harus menggunakan bentuk laporan sebagaimana
dibahas dalam paragraf 54 dan 55.

Ketidakpastian Material
Dalam keadaan tertentu, hasil kejadian di masa yang akan datang
yang kemungkinan berdampak terhadap penentuan kepatuhan
terhadap persyaratan tertentu selama periode sebelumnya tidak
dapat secara masuk akal diestimasi oleh manajemen.

MUSLIKHA DIAWATI
391658
REPRESENTASI MANAJEMEN

Dalam perikatan prosedur yang disepakati atau


perikatan pemeriksaan, praktisi harus
memperoleh representasi tertulis manajemen
yang berisi:
a) Pengakuan atas tanggung jawab manajemen
untuk mematuhi persyaratan tertentu.
b) Pengakuan atas tanggung jawab manajemen
untuk
membangun
dan
memelihara
pengendalian intern yang efektif terhadap
kepatuhan.
c) Pernyataan
bahwa
manajemen
telah
melaksanakan suatu evaluasi atas (1)
kepatuhan entitas terhadap persyaratan
tertentu atau (2) pengendalian entitas untuk
menjamin kepatuhan dan untuk mendeteksi
ketidakpatuhan terhadap persyaratan, jika hal
ini berlaku.

a) Pernyataan bahwa asersi manajemen tentang


kepatuhan entitas terhadap persyaratan tertentu
atau efektivitas pengendalian intern terhadap
kepatuhan, jika hal ini berlaku, didasarkan pada
kriteria yang ditetapkan atau dipublikasikan.
b) Pernyataan
bahwa
manajemen
telah
mengungkapkan
kepada
praktisi
semua
ketidakpatuhan yang diketahuinya.
c) Pernyataan bahwa manajemen telah menyediakan
seluruh dokumentasi yang berkaitan dengan
kepatuhan terhadap persyaratan tertentu.
d) Pernyataan tentang interpretasi atas persyaratan
kepatuhan yang memiliki berbagai interpretasi.
e) Pernyataan
bahwa
manajemen
telah
mengungkapkan komunikasi apa saja dengan badan
pengatur, auditor intern, dan praktisi lain tentang
kemungkinan ketidakpatuhan terhadap persyaratan
tertentu, termasuk komunikasi yang diterima di
antara akhir periode yang dicakup oleh asersi
manajemen sampai dengan tanggal laporan
praktisi.
f) Pernyataan
bahwa
manajemen
telah
mengungkapkan semua ketidakpatuhan yang
terjadi setelah periode, atau tanggal, yang dipilih
oleh manajemen untuk asersinya.

MUSLIKHA DIAWATI
391658
INFORMASI LAIN DALAM DOKUMEN YANG DISIAPKAN OLEH KLIEN YANG BERISI ASERSI MANAJEMEN
TENTANG KEPATUHAN ENTITAS TERHADAP PERSYARATAN TERTENTU ATAU EFEKTIVITAS
PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KEPATUHAN

Suatu entitas dapat menerbitkan


berbagai dokumen yang berisi
informasi ("informasi laid) sebagai
tambahan atas asersi manajemen
(laporan) tentang
(a) kepatuhan entitas terhadap
persyaratan tertentu atau
(b) (b) efektivitas pengendalian
intern entitas terhadap
kepatuhan dan laporan praktisi
mengenai asersi manajemen
tersebut.

TANGGAL BERLAKU EFEKTIF


Seksi ini berlaku efektif tanggal 1 Agustus 2000. Penerapan lebih
awal dari tanggal efektif berlakunya aturan dalam Seksi ini
diizinkan.

Anda mungkin juga menyukai