Anda di halaman 1dari 29

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

SINKOP

KELOMPOK 2
Adi Putra
20136310111
Christoper Vinsen
20136310120
Fitri Rahmayanti
20136320130
Hepiantos Limas Meriko 20136310134
Mega Selpia
20136320142
Rahmi Karisman
20136310152
Septa Dwianta
20136320159
Utin Feny Karmila .E 20136320168

Sinkop ?.....

DEFINISI

Sinkop berasal dari bahasa Yunani yang


terdiri dari kata syn dan koptein yang
artinya memutuskan.

Sehingga definisi sinkop (menurut


European Society of Cardiology: ESC),
adalah suatu gejala dengan karakteristik
klinik kehilangan kesadaran yang tiba-tiba
dan bersifat sementara, dan biasanya
menyebabkan jatuh.

ETIOLOGI
Secara garis besar, penyebab sinkop
diklasifikasikan ke dalam 5 kelompok:
1. Jantung dan sirkulasi
2. Metabolik
3. Neurologic
4. Sinkop Refleks
5. Lain-lain

ETIOLOGI
Secara garis besar, penyebab sinkop
diklasifikasikan ke dalam 5 kelompok:
1. Jantung dan sirkulasi
. Sinkop Vasodepressor
Adanya hambatan pada aliran darah di
pompa jantung.

Sinkop vasodepressor terjadi


jika individu yang rentan
berhadapan dengan situasi
yang membuat stress.

continue

2. Etiologi Metabolik
Hanya berkisar 5% dari seluruh episode
sinkop.
Beberapa contoh antara lain: Hipoksia,
Hiperventilasi, Hipoglikemia, Intoksikasi
alcohol.

continue

3. Etiologi neurologic
Serangan iskemik sementara (TIA;
transient ischemic attact) dapat
menyebabkan sinkop tetapi jarang
terjadi.

continue

4. Sinkop Refleks
Sinkop refleks disebabkan oleh
gangguan pengisian jantung sebelah
kanan dan hipoperfusi serebral
keseluruhan.

continue

5. Lain-lain
Sinkop batuk : Keadaan ini merupakan
keadaan langka yang terjadi akibat
serangan batuk yang mendadak dan
biasanya dijumpai pada laki-laki yang
menderita bronchitis kronis.

P
A
T
H
W
A
Y
S

MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi pada pasien sinkop


bervariasi tergantung dari etiologinya:

Pada umumnya orang dengan sinkop


akan mengalami gejala yang meliputi
pusing, penglihatan kabur, berkunangkunang, berkeringat, dan pucat.

Penatalaksanaan
Pertolongan Pertama pada Korban
Pingsan

Stanley M. Zildo dikutip dari bukunya


"First Aid, Cara Benar Pertolongan
Pertama dan Penanganan Darurat".

continue

Rebahkan korban, angkat kaki setinggi


15 - 25 cm.
Buka jalan pernapasan, lakukan
penapasan buatan jika perlu.

continue

Bila korban muntah, miringkan atau


balikkan kepalanya untuk mencegah
tersedak.

continue

Secara pelan-pelan, usap wajahnya


dengan menggunakan air dingin dan
jangan disiramkan ke muka korban.
Periksa kembali seluruh tubuh untuk
melihat apakah terdapat bengkak atau
perubahan bentuk yang disebabkan
karena jatuh.

continue

Jangan langsung diberi minum


meskipun korban sudah pulih kembali.
Bila pertolongan tidak berhasil dalam
beberapa menit, bawa korban ke dokter
atau paramedis.

KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian
Aktivitas dan istirahat: kelemahan
Sirkulasi, Eliminasi, Nutrisi, Sensori neural,
Nyeri / kenyamanan, Respirasi,
Interaksi sosial

A.

Diagnosa
Keperawatan
1. Gangguan perfusi jaringan serebral b/d
penurunan aliran oksigen ke serebral
2. Penurunan curah jantung b/d adanya
gangguan airan darah ke otot jantung
3. Gangguan perfusi jaringan b/d
penurunan sirkulasi darah perifer

Intervensi
Keperawatan
1. Penurunan curah jantung b/d adanya
gangguan aliran darah ke otot jantung
Tujuan
: aliran darah jantung
adekuat
Kriteria hasil : perabaan nadi kuat, tekanan
darah normal
Intervensi
: Periksa ABC dan jika
diperlukan bebaskan jalan nafas dan pijat
jantung

continue

Pantau frekuensi nadi, RR, TD secara


teratur
Rasional: mengatasi kondisi gawat pasien
lebih awal dapat memperbaiki prognosis
Periksa keadaan jantung klien dg
pemeriksaan EKG
Rasional: Pemeriksaan EKG memberikan
gambaran kondisi jantung dan membantu
menentukan alternatif pengobatan
selanjutnya

continue

2. Gangguan perfusi jaringan b/d


penurunan sirkulasi darah perifer
Tujuan: pemenuhan oksigen dan darah
pada jaringan terpenuhi.
Kriteria hasil: Tidak terdapat tanda
sianosis dan hipoksia jaringan

continue

Intervensi: Observasi adanya pucat,


sianosis, belang, kulit dingin/lembab,
catat kekuatan nadi perifer
Rasional: Vasokonstriksi sistemik yang
diakibatkan oleh penurunan curah
jantung mungkin dibuktikan oleh
penurunan perfusi kulit dan penurunan
nadi

continue

Dorong latihan kaki aktif/pasif


Rasional: Menurunkan stasis vena,
meningkatkan aliran balik vena dan
menurunkan resiko tromboplebitis
Pantau pernafasan
Rasional: Pompa jantung yang gagal
dapat mencetuskan distres pernafasan

continue

3. Gangguan perfusi jaringan serebral b.d


penurunan aliran oksigen ke serebral
Kriteria hasil: TTV stabil, pasien berkomunikasi
dan berorientasi dengan baik.
Tujuan: kebutuhan darah, oksigen di otak
terpenuhi, perfusi jaringan efektif.
Intervensi: Pantau tanda-tanda vital
Rasional: Tanda vital merupakan salah satu
indikator keadaan umum dan sirkulasi pasien

continue

Posisikan pasien dengan syok kaki


diangkat 45 derajat
Rasional: Membantu memperbaiki
venous return ke jantung dan selanjutnya
meningkat cerebral blood flow
Pantau tingkat kesadaran
Rasional: Tingkat kesadaran seseorang
juga dipengaruhi oleh perfusi oksigen ke
otak

continue

Berikan terapi O2 yang adekuat


Rasional: mencegah hipoksia otak lebih
berat

TERIMAKASIH.

Anda mungkin juga menyukai