Anda di halaman 1dari 34

DIARE AKUT MURNI

DAN
DIARE AKUT
DENGAN PENYULIT
DISKUSI KASUS
T E R E S A N A D I A M A R PA U N G
07120110050

DEFINISI
Diare akut adalah buang air besar pada bayi atau
anak

lebih

dari

kali

perhari,

disertai

perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan


atau tanpa lendir dan darah yang berlangsung
kurang dari satu minggu.

EPIDEMIOLOGI
Di dunia, 6 juta anak meninggal tiap tahunnya
karena diare
17% kematian anak di dunia disebabkan oleh
diare.
Di Indonesia hasil Riskesdas 2007 diperoleh
bahwa diare masih merupakan penyebab
kematian bayi yang terbanyak yaitu 42%

CARA PENULARAN DAN FAKTOR RESIKO


Penularan diare pada umumnya melalui fekal
oral
4F = fingers, flies, fluid, field
Faktor yang mempengaruhi kejadian diare:
Faktor lingkungan kebersihan lingkungan dan
perorangan
Faktor gizi
Faktor pendidikan
Faktor kependudukan
Faktor perilaku kebiasaan orangtua dan masyarakat

ETIOLOGI
Faktor Infeksi
Infeksi GIT:

Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi

Bakteri (Salmonella,
Shigella)

Karbohidrat:

Virus (Rotavirus,
Adenovirus)

laktosa, maltose,

Parasit (E.
hystolitica, G.
lamblia)
Jamur (C. albicans)

disakarida (intoleransi
sukrosa), monosakarida
(Intoleransi glukosa,
fruktosa, galaktosa)
Malabsorbsi Protein
Malabsorbsi Lemak

ETILOGI
Faktor Makanan
Konsumsi makanan
basi, beracun, dan
alergi terhadap jenis
tertentu

Faktor Psikologis
Rasa takut dan
cemas

Immunocompromise
Pada anak yang
menderita HIV/AIDS.

Lain-lain

Alergi susu sapi


Penyakit Crohn
Colitis ulserosa
Gangguan motilitas
usus

MEKA
NISM
E
DIAR
E

MANIFESTASI KLINIS

Diare
Sakit perut
Muntah
Dehidrasi
Rewel
Demam

DIAGNOSIS

Anamnesis

PF

lama diare, frekuensi, volume, konsistensi, warna, bau, ada


/ tidak lendir dan darah
kencing: biasa, berkurang, atau tidak dalam 6-8 jam
terakhir
Gejala lain

BB, TTV
Tanda-tanda dehidrasi

Darah: darah lengkap, elektrolit, AGD, glukosa


Laboratoriu Urine: urine lengkap
m
Tinja: makroskopik

DIAGNOSIS

Pemeriksaan tinja:

Watery, tanpa lendir/darah: virus, protozoa

Darah/ lendir: bakteri

Berbau busuk: Salmonella, Giardia, Cryptosporidium,


Strongyloides

TERAPI
5 PILAR PENATALAKSANAAN DIARE
Rehidrasi dengan menggunakan oralit
baru
Zinc diberikan selama 10 hari
berturut-turut
ASI dan makanan tetap diteruskan
Antibiotik selektif
Nasihat kepada orang tua

REHIDRASI DENGAN ORALIT


Oralit baru dengan low osmolaritas
kebutuhan suplementasi intravena dan
pengeluaran tinja 20% serta muntah 30%

REHIDRASI DENGAN ORALIT


Ketentuan pemberian oralit formula baru:
Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru
Larutkan 1 bungkus dalam 1 L air matang untuk
persediaan 24 jam.
Beri larutan oralit pada anak setiap BAB:
< 2 tahun : 50-100 ml tiap kali BAB
2 tahun : 100-200 ml tiap kali BAB

Jika dalam 24 jam persediaan oralit masih tersisa, maka


sisa larutan harus dibuang.

PEMBERIAN ZINC 10 HARI BERTURUT


Zinc lama dan beratnya diare serta
mengembalikan nafsu makan
Dosis
>6 bln : 10 mg (1/2 tab) per hari
<6 bln : 20 mg (1 tab) per hari

Diberikan selama 10-14 hari berturut.

ASI DAN MAKANAN TETAP DITERUSAKAN


Makanan sesuai usia
Menu sama pada waktu sehat mencegah
kehilangan BB serta untuk pengganti nutrisi yang
hilang

ANTIBIOTIK JANGAN DIBERIKAN


Kecuali ada indikasi (diare berdarah/kolera)
Pemberian antibiotik yang tidak rasional akan
memperpanjang lama diare dan mempersulit
penyembuhan
Resistensi

NASIHAT PADA IBU DAN PENGASUH


Kembali segera
jika:
Demam
Tinja berdarah,
berulang, makin
sering
Makan dan minum
sedikit
Sangat haus

Jaga kebersihan
Mencuci tangan
Perhatikan pola
makan

KEBUTUHAN CAIRAN

TERAPI CAIRAN & ELEKROLIT DIARE AKUT DENGAN PENYULIT

Modifikasi SUTEJO

Na : 63,3 mEq/L
K : 10,4 mEq/L
Cl : 61,4 mEq/L
HCO3 : 12,6 mEq/L
Kalori : 200 kalori

NaCl 15% 10cc, KCL 10% 4cc, NaHCO3 2,5% 7cc


dalam 500cc D5% setara dengan KAEN 3A

TERAPI CAIRAN & ELEKROLIT DIARE


AKUT DENGAN PENYULIT
Diare akut dengan penyulit
dengan dehidrasi ringan-sedang:
4 Jam I : 50cc/kg BB
20 jam II
: 150cc/kg BB

Diare akut dengan


penyulit dehidrasi berat:
4 Jam I : 60cc/kg BB
20 jam II
: 190cc/kg BB

KOMPLIKASI
Kejang
Dapat disebabkan
oleh: hipoglikemi,
kebanyakan terjadi
pada anak gizi buruk,
hiperpireksia,
hiper/hiponatremi

Gangguan
elektrolit
Hipernatremia
(>150 mmol/L)
Hiponatremia (<130
mmol/L)
Hiperkalemia (> 5
mEq/L)
Hipokalemia (< 3,5
mEq/L)

PENCEGAHAN
1. Pemberian ASI yang benar
2. Perbaiki penyiapan & penyimpanan MP-ASI
3. Budayakan kebiasaan mencuci tangan dengan
sabun sehabis BAB & sebelum makan
4. Gunakan air bersih
5. Membuang tinja bayi dengan benar
6. Penggunaan toilet yang bersih & higenis oleh
seluruh anggota keluarga

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai