Anda di halaman 1dari 27

KONSERVASI ENERGI

GEDUNG RAYON
PANGKALPINANG
OLEH:
- BAKTIYAR ANUGRAHA
(1021522003)
- INDAH PERMATA SARI
(1021522010)

Latar Belakang
Energi sebagai kebutuhan pokok manusia dapat diibaratkan sebagai
uang, dimana

pemakaiannya haruslah bijaksana, produktif dan efisien.

Untuk mengamankan sumber energy dapat dilakukan dengan cara


mengembangkan sumber energi yang bisa diperbarui. Permasalahannya
sekarang sumber energi pengganti belum membuahkan hasil optimal untuk
dimanfaatkan menggantikan energi komersial.
Menghemat energi adalah menghemat biaya, meningkatkan daya
saing serta meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Upaya yang dapat
dilakukan dalam menghemat energi,

salah satunya adalah dengan

melakukan audit energi. Audit energi adalah teknik yang dipakai untuk
menghitung besarnya konsumsi energi
mengenali cara untuk penghematannya.

pada bangunan gedung dan

Tujuan

Dapat diketahui besarnya intensitas konsumsi energi (IKE) pada bangunan


tersebut.

Identifikasi macam & biaya konsumsi energi.

Memahami bagaimana energi dikonsumsi & mungkin diboroskan

Dapat dicegah pemborosan energi tanpa harus mengurangi


kenyamanan gedung yang berarti pula penghematan biaya energi.

Dapat diketahui profil penggunaan energi.

Dapat dicari upaya yang perlu dilakukan dalam usaha meningkatkan efisiensi
penggunaan energi (misal perbaikan SOP & penggantian alat).

Analisis ekonomi berbagai alternatif tsb & penentuan mana yg paling baik

tingkat

Objek Konservasi Energi


Gedung yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Kantor PT. PLN (Persero) Area
Bangka Rayon Pangkalpinang, yang meliputi :

Posko Pelayanan Teknik

Objek Konservasi Energi

GH Kantor

Objek Konservasi Energi

Posko Dispatcher

Objek Konservasi Energi

Kantor Rayon Pangkalpinang

Objek Konservasi Energi

Gedung Revass Rayon Pangkalpinang

Denah Gedung

Posko Pelayanan Teknik

Posko Dispatcher

Denah Gedung

Kantor Rayon Pangkalpinang

Ruangan Revass Rayon Pangkalpinang

Dimensi Gedung

Daftar Peralatan

Posko Pelayanan Teknik

Posko Dispatcher

Daftar Peralatan

Kantor Rayon Pangkalpinang

Ruangan Revass Rayon Pangkalpinang

Analisa Pemakaian Energi


Dengan mengacu kepada IKE maka
pemakaian
dengan

energy

luas

dibandingkan

gedung

adalah

7405

kWh / 341 = 21,715 kWh/m2/Bulan

*Source : AP2T EIS

masuk dalam Kategori

BOROS.

(antara19,17

kWh/m/bln).

23,75

Daftar Peralatan Pencahayaan

Sumber : Departemen Pekerjaan Umum, Standar Tata Cahaya Perencanaan Teknis


Konservasi Energi Pada Bangunan Gedung, 1993.

APAKAH SESUAI STANDART ???

Perhitungan Pencahayaan

Konservasi Pencahayaan

Daftar Peralatan Pendinginan

Konservasi Pendinginan

Nilai IKE

Hasil konservasi energi terdapat penghematan energi sebesar 860,94 kWh per bulan. Jumlah
ini merupakan nilai yang sangat besar jika dirupiahkan sebesar Rp.1.163.991 per tahun. Kategori
yang didapatkan setelah konservasi turun dari Boros menjadi Agak Boros dan tidak
bisa diminimalisir lagi karena kebutuhan penerangan dan pendinginan yang tinggi.

Perencanaan PLTS

Investasi Awal

Perencanaan PLTS

Payback Period

SKEMA A

Investasi

Annual Benefit

= Rp 6.783.254 / tahun

Suku Bunga (i)

= 12 % / tahun (Suku Bunga Investasi Bank Mandiri)

= Rp 38.227.200

Formula perhitungan Metode Discounted Payback Period


adalah:
Dimana
k

= periode pengembalian
= cash flow periode ke t
= Faktor Bunga Present

Perhitungan
Payback
Periode

Perencanaan PLTS

Payback Period

SKEMA B

Investasi

Annual Benefit

= Rp 6.783.254 / tahun

Suku Bunga (i)

= 12 % / tahun (Suku Bunga Investasi Bank Mandiri)

= Rp 38.227.200

Formula perhitungan Metode Discounted Payback Period


adalah:
Dimana
k

= periode pengembalian
= cash flow periode ke t
= Faktor Bunga Present

Perhitungan
Payback
Periode

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan audit energi kantor PLN Gedung Rayon Pangkalpinang
dapat dismpulkan sebagai berikut:

Lokasi yang menjadi objek pelaksanaan konservasi energi adalah Gedung Rayon Pangkalpinang.

Hasil konservasi energi terdapat penghematan energi sebesar 860,94 kWh per bulan. Kategori yang
didapatkan setelah konservasi turun dari Boros menjadi Agak Boros dan tidak bisa diminimalisir lagi
karena kebutuhan penerangan dan pendinginan yang tinggi.

Investasi untuk pembangunan PLTS Skema A dibutuhkan biaya sebesar Rp. 38.227.000 dan akan
kembali modal setelah 9 bulan.

Investasi untuk pembangunan PLTS Skema B dibutuhkan biaya sebesar Rp. 109.137.000 dan akan
kembali modal setelah 2 tahun 1 bulan.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai