WB
Nama kelompok 4 :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Haidar Ali
(10)
Harkitnas Dofin
(11)
Maulidya Hasanah
Muhammad Syaiful K
Nabela Siti Fatimah
Siti Halimatus S
Vivi Dwi L
Yusron Hakiki
(15)
(17)
(18)
(24)
(28)
(29)
Surah As-Syura
Ayat 38
TERJEMAHAN
HARFIAH
HUKUM BACAAN
TAJWID
Hukum Tajwid
Alasan
No.
Potongan
ayat
1.
Al-Syamsiyah
Mad Thobii
Mad Thobii
Mad Thobii
Ra Tafkhim
Ra berharakat fathah
Idzhar Syafawi
Mad Thobii
Al-Syamsiyah
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Potongan
ayat
Hukum Tajwid
Alasan
9.
Mad Thobii
Idzhar Syafawi
Ra Tafkhim
Ra berharakat dhammah
Idzhar Syafawi
Mad Thobii
Ra Tafkhim
Ra berharakat fathah
Idzhar Syafawi
Ghunnah
Mim bertasydid
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Potongan
ayat
Hukum Tajwid
Alasan
17.
Mad Thobii
Ra Tafkhim
Ra berharakat fathah
Qolqolah
Sughro
Mad Thobii
Idzhar Syafawi
Ikhfa Hakiki
Mad Aridh
Lissukun
18.
19.
20.
21.
22.
23.
TAFSIR AYAT
Mereka juga melakukan melakukan musyawarah dalam
memutuskan urusan mereka. Allah Swt. berfirman:wa amruhum
syr
baynahum(urusan
mereka
[diputuskan]
dengan
musyawarah
di
antara
mereka).
Katasyrmerupakan
bentukmashdardari katasywara.Dikemukakan oleh Raghib alAsfhani,at-taswur wa al-musywarah wa al-masyrahberarti
mengeluarkan pendapat dengan cara, sebagian orang meminta
pedapat atau nasihat kepada sebagian lainnya. Pengertian
tersebut diambil dari ucapan mereka, Syurtu al-asl,ketika
engkau mengambil dan mengeluarkan madu dari tempatnya.
Pengertian lebih spesifik dikemukakan oleh Syaikh Taqiyuddin anNabahani. Suatu pengambilan pendapat (akhdz al-rayi) baru
bisa disebut sebagaisyrjika dilakukan oleh khalifah, amir,
atau pemilik otoritas, seperti ketua, komandan, atau penanggung
jawab kepada orang yang dipimpinnya. Bisa juga dilakukan
antara suami-istri.
TAFSIR AYAT
Ketika hendak melakukan penyapihan anak sebelum dua
tahun, mereka diperintahkan untuk memusyawarahkannya
(lihat QS al-Baqarah [2]: 233). Adapun menyampaikan
pendapat (ibd al-ray)kepada pemilik otoritas, baik
penguasa, komandan, atau pemimpin, maka itu disebut
sebagai nasihat; suatu aktivitas yang juga diperintahkan
oleh syariah. Nasihat disampaikan kepada para pemimpin
kaum Muslim dan kaum Muslim secara umum.
orang yang mengamalkansyrtermasuk mendapatkan
janji kebaikan.Rasulullah saw. sebagaiuswah hasanahtelah
memberikan teladan tentang hal itu. Abu Hurairah ra.
berkata, Tidak ada seorang pun yang aku lihat paling
banyak melakukan musyarawah melebihi Rasulullah saw.
terhadap Sahabatnya.(HR al-Baihaqi).Kendati demikian,
hukum melakukansyradalahmandb(sunnah).
ISI KANDUNGAN
Dari ayat tersebutAllah menyerukan agar umat
Islam mengesakan dan menyembah Allah SWT.
Menjalankan shalat fardu lima waktu tepat pada
waktunya. Apabila mereka menghadapmasalah maka
harus
diselesaikan
dengan
cara
musyawarah.
Rasulullah SAW sendiri mengajak para sahabatnya agar
mereka bermusyawarah dalam segala urusan, selain
masalah-masalah hukum yang telah ditentukan oleh
Allah
SWT.Persoalan
yang
pertama
kali
dimusyawarahkan oleh para sahabat adalah khalifah.
Karena nabi Muhammad SAW sendiri tidak menetukan
siapa yang harus jadi khalifah setelah beliau wafat.
Akhirnya disepakati Abu Bakarlah yang menjadi
khalifah.Dapat dipahami bahwa sesuai petunjuk AlQuran
Rasulullah
mengembangkan
budaya
ISI KANDUNGAN
Disamping itu dapat dipahami pula bahwa orang-orang yang
memang memiliki komitmen dalam ketatan memenuhi
seruan Allah SWT, yaitu selalu menegakkan sholat, selalu
menyelesaikan
segala
urusan
keduniawaan
dengan
musyawarah , menegakkan prinsip-prinsip musyawarah
memanfaatkan rezeki yang dikaruniaakan oleh Allah SWT,
dengan memanfaatkan rezeki yang dikaruniakan oleh Allah
SWT. Dengan menafkahkan (mengeluarkan) untuk jalan Allah
SWT, maka balasanmu disisnya itu lebih baik dan lebih kekal.
Dalam ayat lain Allah berfirman:Dan bermusyawarahlah
dengan mereka dalam segala urusan itu, kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad maka bertakwalah kepada
Allah .(QS Ali Imran 159)
Pada akhir ayat tersebut dijelaskan bahwa apabila kita diberi
rizki harus dinafkahkan kepada kebaikan. Misalnya, diberikan
kepada mereka yang membutuhkan baik secara individu
maupun kelompok.
dan hati
4)Mengimplementasikan
prinsip-prinsip
musyawarah
dalam memecahkan segala persoalan kehidupan.
5)
KESIMPULAN
Musyawarah merupakan suatu keharusan dan
termasuk salah satu tanda orang yang
mematuhi seruan Allah SWT. Adapun hal-hal
yang
harus
di
musyawarahkan
hanya
menyangkut persoalan duniawi seperti urusan
rumah tangga, ekonomi, sosial, budaya, politik
dan sebagainya. Sedang persoalan Agama
bersifat mutlak, ketentuannya termaktub dalam
Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW.
SEKIAN
WASSALAMUALAIKUM WR.
WB