Anda di halaman 1dari 10

DELIRIUM

By :

Muhammad Al Kahf
Muhammad Reza Firdaus
Almira Ismaryadi
Irma Wulandari
Risa Rahmasari br Sebayang
Syifa Riswanda Siregar
Winda Nurjanah

Psychiatry medicine
Syiah kuala university

Pendahuluan
Tanda utama dari delirium adalah suatu

gangguan kesadaran, biasanya terlihat


bersamaan dengan gangguan fungsi
kognitif secara global.
Delirium merupakan suatu sindrom, bukan

suatu penyakit dan mempunyai banyak


penyebab yang kesemuannya
menggambarkan pola gejala yang sama
yaitu berhubungan dengan tingkat
kesadaran dan gangguan kognitif

Diagnostic Statisitical Manual of Mental

Disorders (DSM-IV) mendefnisikan delirium


sebagai gangguan kesadaran dan
perubahan kognitif yang terjadi secara
cepat dalam waktu yang singkat

Epidemiologi
Delirium adalah sindrom neuropsikiatrik yang

sering dialami oleh pasien rawat inap paliatif. Usia


lanjut adalah factor risiko untuk perkembangan
delirium. Kira-kira 30 sampai 40 persen pasien
rawat di rumah sakit yang berusia lebih dari 65
tahun mempunyai suatu episode delirium
Faktor predisposisi lainnya cedera otak yang telah

ada sebelumnya, riwayat delirium, ketergantungan


alkohol, diabetes, kanker, gangguan sensoris dan
malnutrisi. Adanya delirium merupakan tanda
prognostik yang buruk.

Klasifikasi
Klasifkasi Delirium berdasarkan DSM-IV
Delirum akibat masalah medis umum
Delirium akibat zat
Delirium akibat intoksikasi zat
Delirium akibat putus zat
Delirium akibat etiologi multiple

Etiologi
Penyebab Intrakranial :
Epilepsi dan keadaan paska kejang,
trauma otak, (terutama gegar otak), infeksi
(meningitis, ensefalitis), neoplasma,
gangguan vaskular
Penyebab Ekstrakranial :
Obat-obatan, disfungsi endokrin, paru,
sistem kardiovaskular, penyakit defsiensi,
infeksi sistemik, ketidakseimbangan
elektrolit, keadaan pascaoperatif, trauma

Diagnosa
5 kriteria diagnosis delirium (A-E) dari DSM V, yaitu:
Gangguan kesadaran
Gangguan berkembang dalam periode singkat
(biasanya beberapa jam hingga hari)
Perubahan kognitif (seperti defsit memori,
disorientasi, gangguan bahasa)
Gangguan pada kriteria (a) dan (c) tidak
disebabkan oleh gangguan neurokognitif lain yang
telah ada
Temuan bukti dari riwayat, pemeriksaan fsik, atau
laboratorium.

Penatalaksanaan
Langkah utama adalah menilai semua
kemungkinan penyebab,
menyediakan dukungan suportif dan
mencegah komplikasi, dan
mengatasi gejala

Pencengahan
Pencegahan delirium merupakan strategi

paling efektif untuk mengurangi frekuensi


dan komplikasi. Obat-obatan seperti
benzodiazepin atau antikolinergik dan
pencetus lain yang dikenal dapat
menyebabkan delirium secara umum
hendaknya dihindari

Prognosis
Berbagai studi menunjukkan hampir

setengah pasien delirium keluar dari


kondisi rawatan akut rumah sakit dengan
gejala persisten dan 20-40% di antaranya
masih mengalami delirium hingga 12
bulan, prognosis jangka panjang lebih
buruk dibandingkan pasien yang
mengalami perbaikan sempurna pada akhir
rawatan

Anda mungkin juga menyukai