Kearifanlokaldalampemanfaatansumberdayaalam 150301072312 Conversion Gate01
Kearifanlokaldalampemanfaatansumberdayaalam 150301072312 Conversion Gate01
Pertanian berkelanjutan
Pada dasarnya kegiatan pertanian berkelanjutan
adalah pemanfaatan sumber daya terbarukan
dan sumber daya tidak terbarukan untuk proses
produksi pertanian dengan menekankan dampak
negatif terhadap lingkungan yang serendahrendahnya. Pertanian ini menitikberatkan pada
pengolahan sumber daya alam yang
memanfaatkan produk hayati ramah lingkungan
MANFAAT PERTANIAN
BERKELANJUTAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
INDIKATOR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Gambar pertanian
berkelanjutan
B. PERTAMBANGAN
BERKELANJUTAN
Pertambangan mengeksploitasi sumber daya yang
bersifat tidak terbarukan. Kegiatan usaha tambang
berisiko tinggi dan menimbulkan dampak terhadap
lingkungan fisik dan sosial.
2.
3.
C. INDUSTRI
BERKELANJUTAN
Industri berkelanjutan di Indonesia harus memiliki daya saing yang
dapat menopang perekonomian nasional. Kegiatan berkelanjutan
dapat memadukan antara aspek lingkungan,ekonomi,dan sosial.
Pola hidup masyarakat yang konsumtif dapat perkembangan sektor
industri di Indonesia terutama industri yang memengaruhi
memanfaatkan sumber daya alam tidak terbarukan.
Prinsip-prinsip industri berkelanjutan :
1.
Menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan
2.
Menjamin kualitas hidup masyarakat di sekitar lokasi
penambangan
3.
Menjaga kelangsungan hidup ekologi sistem alami
(environmental system)
1.
2.
3.
Gambar industri
berkelanjutan
D . PA R IW IS ATA B ER K ELA N JU TA N
Indonesia memiliki kekayaan hayati yang dapat dilihat dari berbagai jenis
tanaman dan hewan yang dapat di budidayakan dan dikembangkan untuk
kegiatan ekonomi kreatif seperti kegiatan agrowisata.
Prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan :
1.
Pariwisata harus melibatkan masyarakat lokal dalam pembangunan.
2.
Menyeimbangkan antara kebutuhan wisatawan dan masyarakat.
3.
Melibatkan para pemangku kepentingan untuk menperoleh banyak
masukan mengenai pembangunan pariwisata.
4.
Memberikan kemudahan kepada pengusaha lokal skala kecil dan
menengah.
5.
Memiliki multiple effect atau efek pengganda bagi industri lain.
6.
Kerja sama antara masyarakat lokal sebagai pelaku usaha dan operator
penjual paket wisata.
7.
Harus menjamin keberlanjutan.
8.
Pariwisata harus tumbuh dengan optimal bukan eksplorasi.
9.
Harus ada monitoring dan evaluasi secara periodik.
10. Keterbukaan terhadap penggunaan sumber daya.
11. Program peningkatan sumber daya manusia dalam bentuk pendidikan
dan pelatiahan dan sertifikat untuk bidang keahlian pariwisata.
12. Terwujudnya kuaitas hidup masyarakat lokal,kualitas berusaha penyedia
jasa industri pariwisata,dan terciptanya kualitas pengalaman wisatawan.
6.
1. PRINSIP EKOEFISIENSI
Kegiatan manusia seperti pemanfaatan sumber daya air, mau tidak mau membawa dampak bagi lingkungan. Pencemaran
lingkungan ditimbulkannya, baik yang dikeluarkan dalam bentuk air buangan rumah tangga maupun dalam bentuk limbah
industri. Dampak yang berat diperoleh dari persoalan ini mendorong perlunya pengendalian air buangan untuk mengurangi
pencemaran. Untuk kegiatan dalam skala besar, industri misalnya, pengendalian dampak terhadap lingkungan dilakukan
dengan amdal.
Selain untuk kebutuhan industri, kebutuhan akan air juga meningkat karena pertambahan penduduk. Sedangkan seperti yang
kamu tahu ketersediaan air berkurang karena kemampuan hutan menyimpan air berkurang akibat alih fungsi lahan. Tidak
hanya menyangkut kuantitas, kualitas air pun juga mengalami degradasi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga
kestabilan ketersediaan air secara normal dengan cara penghijauan kembali.
b. Mengelola Sumber Daya Perikanan
Seperti kita ketahui bahwa laut merupakan penghasil ikan utama. Penangkapan ikan biasanya dilakukan oleh nelayan
tradisional maupun nelayan yang menggunakan peralatan modern. Nelayan tradisional ini cukup menggunakan peralatan
sederhana meskipun terkadang mengalami beberapa kendala. Antara lain masih bergantung pada angin karena perahuperahunya sangat sederhana, wilayah penangkapan ikan yang terbatas tidak bisa ke tengah atau mendekati lokasi-lokasi
upwelling. Kendala ini terjadi karena nelayan kekurangan modal. Akibatnya, ikan yang ditangkap sangat terbatas dan sering
menjadi busuk apabila terlambat kembali ke darat. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan perhatian pada
pengembangan usaha perikanan oleh nelayan. Yang menjadi permasalahan adalah penangkapan ikan yang menggunakan
pukat harimau dan juga bom. Penangkapan yang demikian merupakan contoh pengelolaan yang tidak berwawasan
lingkungan. Mengapa? Penggunaan pukat harimau selain mengenai ikan-ikan besar, ikan-ikan kecil pun turut terjaring. Jika
ikan-ikan kecil ikut ditangkap, akan memutus daur reproduksi beberapa spesies ikan. Akhirnya, dapat menyebabkan beberapa
spesies ikan tertentu punah. Begitu juga dengan penggunaan bom, yang akan mematikan makhluk hidup di dalam laut dan
juga merusak terumbu karang. Tahukah kamu apa akibatnya jika terumbu karang rusak dan punah? Terumbu karang
merupakan bagian dari kehidupan laut yang paling produktif dan kaya keanekaragaman hayatinya. Sebab, terumbu karang
merupakan tempat berlindung, tempat untuk mencari makan bagi makhluk hidup di laut, tempat berkembang biak, tempat
asuh serta tempat penyamaran berbagai jenis biota laut dari mangsanya seperti udang, kepiting, tiram, dan cumi-cumi.
Bayangkan jika terumbu karang rusak dan punah. Kita akan kehilangan sumber-sumber perikanan laut. Padahal kekayaan
perikanan laut merupakan kekayaan yang sangat potensial di wilayah Indonesia.
Lalu, bagaimana penangkapan ikan yang baik? Penangkapan dengan menggunakan kapal motor dilengkapi dengan jaring atau
jala ikan yang lubang jaring-jaring berukuran besar bisa digunakan sebagai pilihan. Dengan demikian, apabila ikan-ikan kecil
tertangkap, tentunya akan lepas karena ukuran lubang jaring yang besar, hanya ikan-ikan besar yang akan tertahan.
Penggunaan kapal motor untuk membantu memperluas jangkauan penangkapan, hingga dapat mencapai lokasilokasi
upwelling yang banyak terdapat ikan. Tetapi bagaimanapun penangkapan ikan yang berlebihan (overfishing) akan
Penangkapan ikan yang baik adalah dengan menggunakan kapal motor dilengkapi
dengan jaring atau jala ikan yang lubang jaring-jaring berukuran besar bisa digunakan
sebagai pilihan.
Dengan demikian, apabila ikan-ikan kecil tertangkap, tentunya akan
lepas karena ukuran lubang jaring yang besar, hanya ikan-ikan besar yang akan
tertahan. Penggunaan kapal motor untuk membantu memperluas jangkauan
penangkapan, hingga dapat mencapai lokasilokasi upwelling yang banyak terdapat ikan.
Tetapi bagaimanapun penangkapan ikan yang berlebihan (overfishing) akan
mengganggu keseimbangan ekologi laut.
Langkah-langkah untuk mencegah overfishing :
a. Membatasi jumlah hasil tangkap. Untuk menerapkannya perlu dipertimbangkan
jumlah persediaan atau populasinya dan sifat komoditi tersebut. Setelah itu baru
dilakukan pengaturan kapasitas penangkapan yang diperbolehkan
b. Pengaturan waktu tangkap. Tindakan ini perlu dilakukan terhadap jenis-jenis sumber
perikanan
terumbu karang agar dapat menghindari tertangkapnya jenis-jenis tertentu dari
sumber perikanan
terumbu karang.
c. Melakukan pengaturan ukuran hasil tangkap (ukuran panjang/ berat). Tindakan ini
dilakukan untuk
meyakinkan bahwa individu yang ditangkap pernah mengalami perkembangbiakan.
d. Mengatur dan mengawasi jenis alat tangkap yang digunakan, untuk menjamin bahwa
alat tangkap
yang digunakan tidak merusak lingkungan.
e. Menerapkan sistem zonasi, dilakukan dengan membagi kawasan menjadi zona-zona
berdasarkan
pemanfaatannya.
f. Melarang penggunaan bahan peledak dan bahan beracun untuk menangkap ikan.
C. MENGGUNAKAN DAN
MENGELOLA SUMBER DAYA
PERTAMBANGAN
Secara alamiah dampak utama yang timbul akibat
adanya
penambangan batu bara terhadap lingkungan
meliputi erosi dan sedimentasi, meningkatkan
kemiringan lereng, menurunnya stabilitas dan
kesuburan tanah, gangguan siklus hidrologi, serta
perubahan faktor-faktor klimatologi (iklim).
Berdasarkan adanya dampak tersebut, maka harus
disusun suatu perencanaan penambangan batu bara
dengan mempertimbangkan risiko-risiko tersebut.
Pertimbangan tersebut minimal meliputi: