Resistensi Bakteri Mikrobiologi
Resistensi Bakteri Mikrobiologi
penanganannya
Presented By:
Aswin Gumelar R
A 142 015
Shofi Nurul J
A 142 003
Ryrin
A 141 027
Winda
A 142 005
SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA 2016
Definisi
RESISTENSI MIRKOORGANISME
Suatu sifat tidak terganggunya kehidupan
sel Mikroorganisme oleh zat Antimikroba
Kondisi ketika suatu strain bakteri dalam
tubuh
manusia menjadi resisten (kebal)
terhadap antibiotik
Definisi
Penggolongan
RESISTENSI MIKROORGANISME DIBEDAKAN
1. Resistensi Bawaan (Resistensi Primer)
Resistensi alamiah yaitu semua mikroba dari
jalur yang sama atau jenis yang sama tidak peka
terhadap suatu antimikroba.
(ini bisa terjadi meskipun bakteri belum pernah
terkena antibioti, karena bakteri menghasilkan
enzim yg mengurai antibiotik)
Contohnya yaitu bakteri Gram negatif terhap
benzilpenisilin lalu Staphylococcus dan bakteri
lainnya yang mempunyai enzim penisilinase yang
dapat menguraikan penisilin dan sefalosporin.
Penggolongan
2. Resistensi Dapatan (Sekunder)
Mekanisme resistensi sekunder (dapatan)
diperoleh akibat kontak dengan agen antimikroba
dalam waktu yang cukup lama dengan frekunsi
yang tinggi, sehingga memungkinkan terjadinya
mutasi pada mikroorganisme. Terbentuknya
mutan yang resisten terhadap obat antimikroba
dapat secara cepat (resistensi satu tingkat) dan
dapat pula terjadi dalam kurun waktu yang lama
(resistensi multi tingkat).
Penggolongan
3. Resistensi Episomal (Oleh faktor genetik)
di luar khromosom (plasmid).
Resistensi episomal disebabkan oleh faktor
genetik di luar kromosom (episom=plasmid)
pada plasmidnya yang dapat menular pada
bakteri lain yang memilki kaitan spesies melalui
kontak sel secara konjugasi maupun transduksi.
Contohnya Salmonella, Escherichia, Yersinia,
Klebsiela, Serratia, Proteus.
Penggolongan (jelaskan)
Mekanisme (Aswin)
1. Mikroorganisme memproduksi enzim yang dapat
merusak zat antibiotik (palin sering terjadi)
Sebagai contoh,
antibiotik betalaktam yang dapat
dirusak oleh enzim
beta-laktamase yang
dihasilkan oleh
bakteri.
Mekanisme
2. Mikroorganisme mampu merubah permeabilitas
membran dan sistem transport terhadap
Antibiotik. (atau penebalan dinding sel, sehingga
antibiotik tidak dapat masuk)
a. Mengubah
porins pada
membran luar
bakteri untuk
mencegah
masuknya
antibiotik
Mekanisme
b. Mengubah sistem transportasi protein (carrier)
dalam membran sitoplasma.
Mekanisme
c. Memproduksi molekul transportasi baru untuk
memompa obat keluar dari bakteri.
Mekanisme
3. Mikroorganisme mengubah tempat target tertentu
(Reseptor) didalam sel yang menjadi target
antibiotik.
Penyebab (winda)
1. Non Genetik
Hampir semua antibiotik bekerja dengan baik pada
saat mikroba aktif melakukan pembelahan selnya,
dengan demikian mikroba yang sedang tidak aktif
membelah umumnya resisten terhadap obat
Contoh :
. Bakteri TBC didalam jaringan inang sedang tidak
membelah karena pertahan tubuh inang baik, maka
bakteri resisten terhadap obat
. Tetapi jika inang kondisinya lemah, maka bakteri TBC
akan aktif membelah, maka pada kondisi tersebut obat
dapat membunuh (bakteri tidak resisten)
Penyebab
2. Resistensi Genetik
Terjadinya resistensi mikroba terhadap zat
antimikroba pada umumnya karena perubahan
genetik.
Perubahan genetik dapat terjadi secara :
A. Resistensi Kromosomal
Adanya mutasi spontan pada lokus DNA
B. Resistensi Episomal
Karena adanya materi genetik episomal yaitu
plasmid
Penanganan (ryrin)
Agar resistensi Antibiotik tidsk meluas sebaiknya :
1. Tidak sembarangan mengkonsumsi antibiotik. Sebaiknya
konsultasi dahulu dengan dokter untuk mendiagonosis
penyebab penyakit sehingga dokter dapat memberikan
antibiotik yang tepat.
2. Menghabiskan antibiotik yang disarankan oleh dokter,
meskipun gejala penyakit telah mereda, untuk
menghindari tersisanya beberapa sel bakteri yang masih
hidup, yang selanjutnya bakteri tersebut dapat
berkembang biak lagi.
Penanganan
3.
Penanganan
Sedangkan cara yang tidak langsung adalah dengan menjaga
gaya hidup sehat, misalnya dengan mengkonsumsi makanan
sehat, istirahat dan olah raga yang teratur untuk
meningkatkan daya tahan tubuh (immune system) terhadap
penyakit, sehingga otomatis konsumsi antibiotik dapat
dikurangi. Kemudian, menjaga pola hidup bersih (higienitas)
misalnya mencuci tangan dengan baik sebelum dan sesudah
makan, setelah bekerja dan setelah keluar dari toilet.
Terimakasih
Dan
Semoga bermanfaat
Aamiin...