Nama
: Ny. M
No. RM
: 501126
Usia
: 37 tahun
Alamat
: Jl. Tugu No18
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Berat Badan
: 98 kg
Tinggi Badan
: 158 cm
Tanggal masuk RS
: 28 Juli 2016
Tanggal Operasi : 29 Juli 2016
Diagnosa Pra Bedah : G6P3A2 Hamil Aterm + Letak Sungsang
Jenis Pembedahan
: Sectio Caesaria
Diagnosa Pasca Bedah : P4A2 Post Sectio Caesaria atas indikasi
Letak Sungsang
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Alergi : disangkal
Asma
: disangkal
Hipertensi : disangkal
DM
: disangkal
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 28 Juli 2016
Pemeriksaan
Hasil
Nilai
normal
Hemoglobin
12,0 g/dl
12-14
Leukosit
7,5 ribu/uL
5-10
Hematokrit
35,3 %
37-43
Trombosit
260 ribu/uL
150-450
102 mg/dl
< 200
Laporan Anestesi
Tindakan Operasi
: Sectio Caesaria
Jenis Anestesi: Spinal Anestesi
Teknik Anestesi : Pasien duduk memeluk bantal, identifikasi L4-L5,
tindakan asepsis dan antisepsis dengan betadine dan alkohol,
menusukkan spirocath nomor 26, LCS (+) Jernih, injeksi medikasi
Anestesi dengan :
Premedikasi
= Medikasi
= Fentanyl 25mcg
Respirasi : Spontan dengan O2 lpm
Keseimbangan cairan :
- Input : Pre-op
: RL 500 cc
Durante op : RL 400 cc
- Output: Perdarahan 300 cc
Urine 400 cc (kuning jernih)
Lama Operasi
Lama Anestesi
: 98 Kg
Cairan Pada
Operasi ini
(M) + 50% (P) + (O)
= 138 + 50% (966) +
392
= 1013 cc
Pelaksanaan anestesi
Pukul 13.15 :
Pasien dibaringkan diatas meja
operasi
Pasang infus cairan RL pada tangan
kiri abbocath no.20
Memasang monitor EKG dan
oksimeter pulse
Mengukur TD : 130/90 mmHg, nadi :
82 x/mnt
Pukul 13.20 :
Pasien diposisikan pada posisi supine
Memastikan kondisi pasien stabil dengan tanda-tanda
vital dalam batas normal
Jumlah medikasi
Ondancentron 8mg
Ranitidin 50mg
Bunascan 15mg
Metvell 0,2mg
Oxytosin 10 IU
Post Operatif
Pasien masuk RR
Observasi tanda-tanda vital, tanda-tanda perdarahan
Instruksi Post-op
Tramadol 100 mg/IV bila nyeri
Ondansetron 4 mg/IV bila mual/muntah
Antibiotika dan obat-obatan lain sesuai dr. Tigor, SpOG
Minum sesuai dr. Tigor, SpOG
Infus sesuai dr. Tigor, SpOG
Monitor tensi, nadi, nafas setiap 5 menit selama 30
menit, selanjutnya setiap 15 menit selama 1 jam
14
Keadaan Post-op
Operasi selesai dalam waktu 70 menit
Keadaan akhir pembedahan :
Kesadaran : Komposmentis
TD : 120/70 mmHg
N : 84x/menit
RR : 23 x/menit
SPO2 : 100%
*Pasien dipindahkan ke ruang RR dan dilakukan
observasi TD,N,RR dan kemungkinan munculnya
tanda-tanda perdarahan
15
Program post-operasi
Pasang O2 nasal kanul 2-4L/menit
Kontrol TD, N, RR setiap setiap 5 menit selama 30
menit, selanjutnya setiap 15 menit selama 1 jam
Bila pasien kesakitan : berikan Tramadol 100 mg/IV
Bila pasien mual/muntah : berikan Ondansetron 4mg/IV
Infus, antibiotika dan obat-obatan lain sesuai dr. Tigor,
SpOG
Minum sesuai dr. Tigor, SpOG
Infus sesuai dr. Tigor, SpOG
Cek H2TL post operasi
Transfusi PRC bila HB 8
16
TINJAUAN PUSTAKA
FISIOLOGI KEHAMILAN
Sistem Kardiovaskular
Volume Darah
Volume darah : peningkatan volum plasma dimulai
pada 6 sampai 8 minggu kehamilan, mencapai
volum maksimal 4700 5200 ml pada minggu ke
32, meningkat 45% dibanding wanita tidak hamil
Mekanisme ekspansi volume plasma ini tidak jelas,
tetapi mungkin terkait dengan vasodilatasi oksidamediasi nitrat yang menginduksi sistem renin
angiotensin aldosteron dan merangsang retensi
natrium dan air, melindungi wanita hamil dari
ketidakstabilan hemodinamik setelah kehilangan
darah
Perubahan Anatomi
penelitian tentang histologi dan ekokardiografi
menunjukan massa otot dinding ventrikular
dan peningkatan volume akhir diastolik tanpa
terkait peningkatan volume akhir sistolik atau
akhir tekanan diastolik
Kenaikkan massa ventrikel di trimester
pertama, sedangkan volum akhir diastolic
meningkat trimester kedua dan awal trimester
ketiga
Cardiac Output
Merupakan produk dari curah jantung dan
stroke volum untuk mengukur kapasitas
fungsional jantung
Curah jantung meningkat 30% - 50% selama
kehamilan dan setengah dari peningkatan ini
terjadi pada minggu kedelapan kehamilan
Peningkatan curah jantung ibu disebabkan oleh
peningkatan di kedua curah jantung dan stroke
volum itu sendiri
Tekanan Darah
tekanan darah arteri menurun pada awal minggu
ketujuh kehamilan. Penurunan awal ini mungkin
menunjukan kompensasi inkomplit untuk
penurunan resistensi pembuluh darah perifer
dengan peningkatan curah jantung
Ketika diukur dalam posisi duduk atau berdiri
tekanan darah sistolik masih relatif stabil
sedangkan tekanan darah diastolik menurun
maksimum 10mmHg pada 28 minggu dan
kemudian meningkat seperti keadaan tidak hamil
Sistem Pernapasan
Terdapat penurunan sedang dalam kapasitas residual
fungsional selama kehamilan, dikaitkan dengan
penurunan baik dalam volum cadangan respirasi dan
volum residu.
Volum tidal ibu meningkat 40% saat hamil,
peningkatan ini menyebabkan hiperventilasi dan
hiperkapnia
Karena pernapasan ibu tidak berubah selama
kehamilan, kenaikan 30%-50% permenit hanya
dikaitkan dengan peningkatan volum tidal saja
Etiologi
Prematuritas
Multiparitas
Kehamilan kembar
Polihidramnion
Hidrosefalus
Panggul sempit
ANESTESI SPINAL
Bagian motoris dan proprioseptis paling tahan
terhadap blokade ini dan yang paling dulu berfungsi
kembali
Sedangkan saraf otonom paling mudah terblokir dan
paling belakang berfungsi kembali
Tingginya blokade saraf untuk otonom dua
dermatome lebih tinggi daripada sensoris, sedangkan
untuk motoris dua-tiga segemen lebih bawah. lainnya
Bupivacaine
Kecepatan absorpsi anestetik ini tergantung dari dosis total
dan konsentrasi obat yang diberikan, cara pemberian, dan
vaskularisasi tempat pemberian, serta ada tidaknya epinefrin
dalam larutan anestetik
Bupivacaine mempunyai awitan lambat (sampai dengan 30
menit) tetapi mempunyai durasi kerja yang sangat
panjang,sampai dengan 8 jam bila digunakan untuk blok
syaraf
Lama kerja bupivacaine lebih panjang secara nyata daripada
anestetik lokal yang biasa digunakan. Juga terdapat periode
analgesia yang tetap setelah kembalinya sensasi.
Ondansentron
Konsentrasi akan diserap dengan cepat maksimum (30 ng / ml)
dalam plasma dapat dicapai dalam 10 menit dengan
pemberian Ondansetron 4 mg IV
Bioavalibilitas oral absolut Ondansetron sekitar 60%. Kondisi
sistemik yang setara juga dapat dicapai melalui pemberian
secara i.m atau i.v. Waktu paruhnya sekitar 3 jam
Volume distribusi dalam keadaan statis sekitar 140 L.
Ondansetron yang berikatan dengan protein plasma sekitar 70
76%
Ondansetron dimetabolisme sanagt baik di sistem sirkulasi,
sehingga hanya kurang dari 5 % saja yang terdeteksi di urine
Tramadol
Tramadol adalah analgesik kuat yang bekerja pada reseptor opiat
Tramadol mengikat secara stereospesifik pada reseptor di sistem saraf
pusat sehingga memblok sensasi nyeri dan respon terhadap nyeri
Di samping itu tramadol menghambat pelepasan neurotransmitter dari
saraf aferen yang sensitif terhadap rangsang, akibatnya impuls nyeri
terhambat
Indikasi:
Efektif untuk pengobatan nyeri akut dan kronik yang berat, nyeri pasca
pembedahan
Dosis umum:
Dosis tunggal 50 mg. Dosis tersebut biasanya cukup untuk meredakan
nyeri, apabila masih terasa nyeri dapat ditambahkan 50 mg setelah
selang waktu 30-60 menit
KETOROLAC TROMETHAMINE
Ketorolac tromethamine merupakan suatu analgesik non-narkotik. Obat ini
merupakan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) yang menunjukkan aktivitas
antipiretik dan anti-inflamasi yg lemah
Ketorolac tromethamine menghambat sintesis prostaglandin dan dapat dianggap
sebagai analgesik yang bekerja perifer karena tidak mempunyai efek terhadap
reseptor opiat
Ketorolac dapat diberikan secara oral, intramuskular atau intravena. Setelah
suntikan intramuskular atau intravena efek analgesinya dicapai dalam 30
menit, maksimal setelah 1-2 jam dengan lama kerja sekitar 4-6 jam dan dosis
penggunaannya dibatasi untuk 5 hari
Dosis awal 10-30mg dan dapat diulang setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan. Untuk
pasien normal dosis sehari dibatasi maksimal 90mg dan untuk berat <50kg ,
manula atau gangguan faal ginjal dibatasi maksimal 60mg. Sifat analgesik
ketorolak setara dengan opioid yaitu 30 mg ketorolak=12 mg morfin=100 mg
petidin. Ketorolak dapat digunakan bersama opioid.
TERIMA KASIH