PROGRAM PUSKESMAS
ROMI ANDRIYANA
102013220 / B3
BLOK 26 COMMUNITY MEDICINE
SKENARIO 2
Seorang dokter yang menjabat sebagai Kepala Puskesmas Kecamatan
mengadakan lokakarya mini Puskesmas dan mendapatkan data hasil
cakupan imunisasi dasar, peserta baru KB, ANC, dan pemberantasan DHF
belum mencapai target yang diharapkan. Hasilnya sebagai berikut:
No
Program
Target
Cakupan
Imunisasi campak
95%
75%
60%
40%
ANC (K4)
90%
75%
0%
1/1000
MIND MAP
Mampu menjelaskan
upaya kesehatan pokok
puskesmas
Mampu melaksanakan
peranan dokter sebagai
community leader,
decision maker, dan
manager
Sasaran
Pembelaja
ran
DEFINISI PUSKESMAS
Peran Puskesmas
Meliputi satu/sebagian dari kecamatan. Sasaran yang di layani ratarata 30.000 penduduk setiap puskesmas.
Pelayanan Kesehatan Menyeluruh
Meliputi pelayanan: kuratif, preventif, promotif, rehabilitatif.
Pelayanan Kesehatan Integrasi (Terpadu)
Dilaksanakan puskesmas, karena keterbatasan sumber daya yang
dimiliki, untuk efisiensi dan efektivitas dan agar terdapat satu
koordinasi dan satu pimpinan.
Upaya Kesehatan Puskesmas
2. Kesehatan Lingkungan
Menular
Masyarakat
Pelayanan Kesehatan
5 stars doctor:
1.
Care provider
2.
Decision maker
3.
Communicator
4.
Community leader
5.
Manager
: mampu & bisa memiliki skill managerial yang baik untuk
menjalankan fungsinya
ADMINISTRASI KESEHATAN
Unsur-unsur pokok:
1. Masukan (input)
(4 M 6M : man, money-material, machine, method, market)
2. Proses (process)
(POAC George Terry)
3. Keluaran (output)
4. Dampak (impact)
5. Umpan balik (feedback)
6. Lingkungan (environment)
10
EVALUASI PROGRAM
Evaluasi adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan data secara
PENYELESAIAN MASALAH
Input :
Man 1 dr. umum, 1 dr. gigi, 3 perawat, 1 sanitarian, 3
administrator
Money-Material uang, vaksin, transportasi, alat kontrasepsi, alatalat pemeriksaan hanya transportasi yang diketahui (motor,
perahu dan jalan kaki)
Method kemampuan / keahlian tenaga medis, cara yang
digunakan (tidak diketahui).
Proses :
Planning Program yang dapat dilakukan untuk menangani berbagai cakupan program
yang terdapat pada kasus yang dihadapi (imunisasi dasar, ANC, dan DHF) adalah:
Menetapkan tujuan operasional program kesehatan bersifat SMART
Menyusun program/kegiatan yang dapat mendukung suatu program utama
Menggalakan program imunisasi dasar lengkap untuk bayi dan balita secara jelas dan
terstruktur
Melakukan promosi kesehatan 3M untuk menanggulangi vektor penyebab DHF
(dengue)
Melakukan penyemprotan (fogging) berkalaMelakukan penyuluhan tentang DHF
Melakukan promosi kesehatan tentang pentingnya melakukan pemeriksaan rutin bagi
Organizing
Melakukan pembagian tugas dengan jelas dan tidak tumpang tindih.
Menetapkan struktur organisasi yang jelas dan sesuai dengan jumlah staf
yang ada.
Mencari staf, tenaga medis, administrasi jika didapati masalah yang terjadi
akibat kekurangan sumber daya manusia (man).
Actuating
Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan staf.
Menciptakan kerjasama yang lebih efisien.
Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi
Controlling
Melakukan evaluasi program secara berkala.
Jika ditemukan adanya penyimpangan dalam program yang
terjadi,
secepatnya
di
benahi
oleh
pimpinan/staf
yang
Lingkungan
Misalnya hambatan geografis (jalan rusak)
Sarana transportasi yang kurang memadai
Iklim atau musim yang kurang menguntungkan
Masalah tingkat pendidikan yang rendah
Sikap dan budaya masyarakat yang tidak kondusif (tabu, salah
persepsi, mitos)
Output
cakupan imunisasi dasar, ANC, dan KB
Sasaran
bayi, balita, ibu , ibu hamil, pasangan menikah
Dampak
Cakupan berbagai program belum mencapai hasil
KESIMPULAN
Untuk mengatasi masalah di dalam puskesmas kita perlu
memilih prioritas masalah terlebih dahulu, kemudiaan
menganalisanya, menentukan kesenjangan yang terjadi
(input, proses, keluaran, lingkungan, dan sebagainya)
kemudian mencari solusi yang tepat sehingga masalah
cakupan program puskesmas yang tidak terpenuhi dapat
terselesaikan.