Anda di halaman 1dari 19

DEMAM REMATIK AKUT

Dr.Tatang.A.Hidayat SpA

PENDAHULUAN
Demam rematik merupakan penyakit vaskuler
kolagen multisistem yang terjadi setelah infeksi
streptokokus group A, pada individu yang
mempunyai faktor predisposisi.
Penyakit ini masih merupakan penyebab penyakit
jantung didapat terpenting dibanyak negara
terutama negara berkembang.
Keterlibatan kardiovaskuler pada penyakit ini
ditandai oleh inflamasi endokardium dan
miokardium melalui suatu proses autoimmune
yang menyebabkan kerusakan jaringan.

Inflamasi yang berat dapat melibatkan


perikardium.
Valvulitis merupakan tanda utama rematik
karditis, yang paling banyak mengenai
katup miral (76%), katup aorta (13%) dan
katup mitral+katup aorta (97%).
Insidens tertinggi ditemukan pada anak
berumur 5-15 tahun.

LANGKAH DIAGNOSTIK
Manifestasi klinis demam rematik akut (DRA)
didahului dengan infeksi tenggorokan akut
(faringitis akut) sekitar 20 hari sebelumnya.
Masa tersebut merupakan periode laten yang
simtomatik.
Rata-rata onset sekitar 3 minggu sebelum
timbul gejala.
Manifestasi klinik dapat dikelompokan menjadi
kriteria mayor (5), kriteria minor (4) dan bukti
didahului oleh infeksi kuman streptokokus.

Kriteria DRA berdasarkan Kriteria


Jones

Ditegakkan bila ditemukan 2 kriteria mayor


atau 1 kriteria mayor + 2 kriteria minor
ditambah dengan bukti infeksi streptokokus
Group A tenggorok positif+ peningkatan
titer antibodi streptokokus.

KRITERIA
MAYOR
Karditis
Poliartritis
Korea
Eritema
margina
tum.
Subkutaneus
nodul
(EKG;PR
interval
memanjang )

KRITERIA
MINOR
Athralgia
Demam
Lab :
ASTO >
LED >
CRP +

Kriteria mayor
1. Poliartritis :
Ditemukan pada 70 % kasus.
Mengenai sendi besar : lutut, mata kaki,
siku dan pergelangan tangan.
Sering melibatkan > 1 sendi, bersamaan
atau bergantian atau berpindah-pindah
(poliartritis migrans).
Terdapat tanda radang pada sendi yang
terkena (bengkak, panas,merah, nyari)
Sangat resposif terhadap salisilat.

2 . Karditis :
Ditemukan para 50% kasus.
Karditis akut ditandai dengan takikardia dan
bising akibat valvulitis.
Miokarditis berat yang menyebabkan
kardiomegali dan gangguan kontraktilitas
miokard pada ekokardiogram.
Perikarditis (friction rub,efusi pericardium,
nyeri dada).

3. Eritema marginatum :
Ditemukan pada kurang dari 10% kasus.
Bercak kemerahan yang berbatas tegas.
Tidak gatal dan tidak pernah diwajah.
Terutama pada badan dan anggota gerak
proksimal bagian dalam.

4. Nodul subkutan :
Ditemukan pada 2-10% kasus, terutama
pada kekambuhan.
Merupakan nodul yang keras, tidak nyeri,
tidak gatal dengan diameter 0.2-2 cm.
Biasanya simetris pada daerah ekstensor
sendi, sepanjang tulang belakang dan
berlangsung beberapa minggu.

5. Korea Sydenham :
Ditemukan pada 15 % kasus, terutama
pada anak perempuan sebelum puber.
Dimulai dengan emosi yang labil dan
perubahan kepribadian.
Gerakan spontan tidak terkontrol, disertai
kelemahan otot, dan bicara cadel.
Disfungsia ganglia basalis dan komponen
neuron korteks.

Kriteria minor :
Demam dan athralgia : manifestasi klinis
yang ditemukan juga pada banyak penyakit
lain. Demam terjadi pada fase awal demam
rematik yang tidak diobati.
Peningkatan LED dan C-Reactive protein
hampir selalu ditemukan pada karditis.
Pemanjangan interval PR dapat juga terjadi
pada penyakit lain.

Catatan :
Keadaan berikut merupakan perkecualian
pemakaina kriteria Jones :
1. Korea dapat terjadi sebagai satu-satunya
manifestasi demam rematik.
2. Indolent carditis dapat merupakan satusatunya manifestasi klinis pada pasien yang
datang beberapa bulan setelah onset demam
rematik.
3. Sering kali pasien yang mengalami
kekambuhan tidak memenuhi kriteria Jones.

Klasifikasi derajat penyakit


( berhubungan dengan tatalaksana ).
1.
2.
3.
4.

Artritis
Artritis
Artritis
Artritis

tanpa kaarditis.
+ karditis, tanpa kardiomegali.
+ kardiomegali.
+ kardiomegali + gagal jantung.

TATA LAKSANA
Tata laksana komprehensif pada pasien dengan
demam rematik meliputi :
1. Pengobatan manifestasi akut, pencegahan
kekambuhan (rekurensi) dan pencegahan
endokarditis pada kasus dengan kelainan
katup.
2. Bila gejala penyakit mengarah pada demam
rematik akut segera periksa ASTO,CRP,LED,
tenggorok dan darah tepi lengkap. Untuk
memastikan keterlibatan jantung maka
diperlukan pemeriksaan ekokardioram.

3. Diberikan antibiotika untuk eradikasi streptokokus


(penisilin atau eritromisin 40 mg/kgBB/hari selama
10 hari dengan alergi penisilin).
4. Tirah baring (bed rest) bervariasi tergantung berat
ringannya penyakit. LED merupakan indikator
penting masih adanya demam rematik aktif. Aktivitas
anak dapat dimulai setelah LED kembali normal.
5. Terapi inflamasi harus segera dimulai setelah
demam rematik ditegakkan.
Bila hanya ditemukan artritis, diberikan aspirin 100
mg/kgBB/hari sampai 2 mg kemudian dosis
diturunkan selama 2-3 minggu berikutnya.

Pada keadaan karditis ringan sampai


sedang diberikan Aspirin dosis 90-100
mg/kgBB/hari terbagi dalam 4-6 dosis
selama 4-8 minggu tergantung respon
klinis. Bila ada perbaikan, dosis diturunkan
bertahap selama 4-6 minggu berikutnya.
Prednison 2 mg/kg BB/hari diberikan
selama 2-6 minggu hanya pada kasus
dengan karditis berat dengan gagal jantung.

PENCEGAHAN
1.

2.

Setiap pasien dengan riwayat demam


rematik baik yang hanya dengan korea atau
tanpa gejala sisa (penyakit jantung rematik)
memerlukan pengobatan profilaksis
(sekunder). Evaluasi pengobatan setiap 5
tahun.Resiko terjadi kekambuhan paling
tinggi dalam 5 tahun pertama.
Direkomendasikan pemberian profilaksis
sampai usia dewasa (21-25 th), namun pada
keadaan yang berat dianjurkan lebih lama
bahkan seumur hidup.

3. Obat yang diberikan Benzatin-Penilin G :


600.000 unit bila BB < 27 kg ; 1,2 juta unit
bila > 27 kg. Diberikan setiap 28 hari
(bukan tiap bulan).
Obat lain sebagai alternatif ialah penisilin
oral, sulfadiazine, atau eritromisin.

Anda mungkin juga menyukai