Anda di halaman 1dari 26

Nama Kelompok :

Dwi Rahma
2. Fransiskus Alvin
3. Relita Hanafi
4. Rima Fitrianita
1.

KELOMPOK 9
OTONOMI DAERAH

1. Pengertian Umum

Kata otonomi atau autonomy berasa


dari bahasa Yunani auto yang berarti
sendiri dan nomou yang berarti aturan.
Jadi otonomi dapat diartikan sebagai
memerintah atau mengatur sendiri.

Beberapa pendapat tentang


pengertian otonomi :

Menurut Encyclopedia of Social Science : merupakan seperangkat


wewenang sendiri yang dimiliki suatu daerah secara sah yg bersifat
pemerintahan sendiri dan diatur oleh hukum atau aturan sendiri.
Menurut kamus politik (Marbun, 2003 : 389) adalah hak mengatur
sendiri kepentingan dan urusan intern daerah atau organisasinya
menurut hukum sendiri.
Menurut Kamus Istilah (2001 : 67) adalah kewenangan daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasakan aspirasi masyarakat
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Menurut UU No. 34 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah,
otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom utk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai peraturan
perundang-undangan

Beberapa ketentuan yang terdapat


dalam UU No. 32 Tahun 2004
tentang pemerintahan daerah

Pemerintah pusat adalah presiden Republik Indonesia yang


memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik
Indonesia.
Pemerintah daerah adalah penyelenggara urusan pemerintahan
oleh pemerintah daerah dan DPRD.
Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota dan
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
daerah.
DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang


mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur
dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri dan
berdasarkan aspirasi msyarakat dalam sistem NKRI.
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan
oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom utk mengatur
dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem NKRI.
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan
oleh pemerintah pusat kpd gubernur sbg wakil pemerintah
dan atau kpd instansi vertikal diwilayah tertentu.
Tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah
pusat kepada daerah untuk melaksanakan tugas tertentu
dan mempertanggungjawabkannya kpd yg memberi tugas .

2. Dasar Hukum
Otonomi Daerah

1. UUD 1945
a. Pasal 18
1) NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi
dan daerah provinsi itu dibagi atas
kabupaten dan kota, yang tiap tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah, yg diatur dengan
undang-undang.
2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah
kabupaten, dan kota memiliki DPRD yang
anggotanya doipilih melalui pemilu.

Pasal 18 A
1) Hubungan wewenang
antara pemerintah pusat
dan pemerintahan daerah
provinsi, kabupaten dan
kota atau antara provinsi
dan kabupaten dan kota,
diatur dengan undangundang dengan
memperhatikan
kekhususan keragaman
daerah.

Pasal 18 B

Negara mengakui dan


menghormati satuansatuan pemerintahan
daerah yang bersifat
khusus atau bersifat
istimewa yang diatur
dengan Undang-undang.
b. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah
c. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintahan Pusat dan
Pemerintahan Daerah

3. Tujuan Otonomi Daerah


1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.

Meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan


masyarakat;
Mengembangkan kehidupan demokrasi;
Menegakkan keadilan;
Mewujudkan pemerataan pembangunan;
Memelihara hubungan baik antara pemerintah
pusat dan daerah serta antardaerah dalam
kerangka keutuhan NKRI;
Memberdayakan masyarakat;
Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas
masyarakat dalam mengatur daerah;

4. Asas-asas Otonomi
Daerah

b. Asas Desentralisasi

a. Asas Pembantuan

Adalah penyerahan sejumlah


wewenang pemerintah dari
pemerintahan pusat yang
lebih tinggi kepada daerah
otonom yang lebih rendah
dalam kerangka NKRI.

Adalah penugasan pemerintah


pusat ke daerah atau dr
pemerintah daerah ke desa
utk tugas tertentu dan wajib
bertanggungjawab dalam
melaksanakan tugas tertentu
trsbt kpd yg memberikan tugas

a. Asas Dekonsentrasi
Adalah asas yang
menyatakan pelimpahan
wewenang dr pemerintahan
pusat kpd kepala wilayah
atau instansi yg lebih rendah .

a. Asas Setralisasi

Yaitu pemusatan
penyelenggaraan
pemerintahan pada
pemerintahan pusat

5. Prinsip-Prinsip Otonomi
Daerah
a.

b.

c.

Otonomi luas adalah pemberian kewenangan seluasluasnya kepada daerah untuk mengurus dan mengatur
semua urusan pemerintah di luar yang menjadi urusan
pemerintah pusat.
Otonomi nyata adalah keleluasan daerah untuk
menyelenggarakan pemerintahan berdasarkan tugas,
wewenang, dan kewajiban serta berpotensi untuk
tumbuh dan berkembang sesuai keadaan daerah.
Otonomi bertanggung jawab adalah penyelenggaraan
pemerintahan harus sejalan dengan tujuan dan maksud
pemberian otonomi, yaitu memberdayakan daerah
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat
sebagai bagian utama dari tujuan nasional.

6. Pembentukan Daerah dan


Kawasan Khusus
a. Pembentukan Daerah

1)
2)

3)

Pembentukan daerah di tetapkan dengan undang-undang


dengan syarat-syarat sebagai berikut :
Syarat administrasi, yaitu adanya persetujuan DPRD dan
kepala daerah serta rekomendasi dari materi dalam negeri.
Syarat teknis, yaitu harus mempertimbangkan aspek
ekonomi, potensi, sosial budaya, sosial politik,
kependudukan, luas daerah dan faktor lain yang
memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah
Syarat fisik kewilayahan, yaitu meliputi paling sedikit lima
kabupaten/kota utk membentuk provins, paling sedikit 5
kecamatan utk membentuk kabupaten, dan paling sedikit 4
kecamatan untuk membentuk kota.

b. Pembentukan kawasan Khusus

Pembentukan kawasan khusus dilakukan oleh


pemerintah pusat untuk kepentingan
nasional dengan mempertimbangkan
berbagai aspek. Fungsi kawasan khusus
untuk perdagangan bebas dan atau
pelabuhan bebas yg ditentukan dengan
undang-undang.
Contohnya, kawasan khusus adalah Batam
yang berada di provinsi Kepulauan Riau.

7. Pembagian Urusan Pemerintahan


a. Pemerintah Pusat

b. Pemerintah Provinsi
1)

1)
2)
3)
4)
5)
6)

Politik luar negeri


Pertahanan
Keamanan
Yustisi
Moneter dan fiskal
nasional
Agama

2)
3)
4)
5)

Perencanaan dan
pengendalian
pembangunan.
Perencanaan, pemanfaatan,
dan pengawasan tata ruang.
Penanganan bidang
kesehatan.
Penyediaan sarana dan
prasarana umum.
Pelayanan administrasi
umum pemerintahan.

c. Pemerintah Kabupaten/Kota
1)

2)
3)
4)
5)

Penyelenggaraan
ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat.
Penanganan bidang
kesehatan.
Penyelenggaraan bidang
pendidikan.
Pengendalian lingkungan
hidup.
Fasilitasi pengembangan
koperasi, usaha kecil, dan
menengah.

8. Penyelenggaraan
Pemerintah
a. Penyelenggara pemerintahan
Pusat : Presiden dibantu satu Wakil Presiden dan Menteri
Negara.
2) Provinsi : Gubernur dan DPRD Provinsi.
3) Kabupaten/Kota : Bupati/Walikota dan DPRD Kabupaten/Kota.
1)

b. Asas Penyelenggaraan Negara


1)

2)

Asas umum penyelenggaraan negara meliputi asas kepastian


hukum, tertib penyelenggaraan negara, kepentingan umum,
keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas,
efesiensi, dan efektivitas.
Asas otonomi daerah meliputi asas desentralisasi,
dekonsentrasi, dan tugas pembantuan.

c. Hak dan Kewajiban


Daerah
1) Hak Daerah

2) Kewajiban Daerah
a.

a.

b.
c.
d.
e.

Mengatur dan mengurus


sendiri urusan
pemerintahannya.
Memilih pemimpin daerah.
Mengelola aparatur daerah.
Memungut pajak daerah
dan retribusi daerah.
Mendapatkan sumbersumber pendapatan lain yg
sah.

b.
c.
d.
e.

Melindungi masyarakat,
menjaga persatuan, kesatuan,
dan kerukunan nasional, serta
keutuhan NKRI.
Mengembangkan kualitas
kehidupan masyarakat.
Meningkatkan kehidupan
demokrasi.
Mewujudkan keadilan dan
pemerataan.
Meningkatkan pelayanan dasar
pendidikan.

d. Kepala Daerah
1)
2)
3)
4)

5)
6)

Adapun tugas dan wewenang kepala daerah sebagai berikut :


Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah
berdasarkan kebijaksanaan yg ditetapkan bersama DPRD.
Mengajukan rancangan peraturan daerah.
Menetapkan peraturan daerah yang telah mendapat
persetujuan bersama DPRD.
Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan daerah
tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan
bersama.
Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah.
Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

e. DPRD
1) Tugas dan Wewenang DPRD
a)
b)

c)
d)
e)

Membahas dan menyetujui rancangan peraturan daerah


tentang APBD bersama dengan kepala daerah.
Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
peraturan daerah dan peraturan kepala daerah, APBD,
kebijakan pemerintah daerah dalam melaksanakan program
pembangunan daerah, dan kerja sama internasional di
daerah.
Memilih wakil kepala daerah dalam hal terjadi kekosongan
jabatan wakil kepala daerah.
Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban kepala
daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Membentuk panitia pengawas pemilihan kepala daerah.

2) Hak DPRD
a)
b)
c)

Hak Interpelasi
Hak angket
Hak menyatakan
pendapat

3) Kewajiban Anggota DPRD


a)
b)
c)
d)
e)

Mempertahankan dan memelihara keutuhan NKRI.


Mengamalkan Pancasila dan UUD 1945 serta menaati
segala peraturan perundang-undangan.
Meningkatkan kesejahteraan rakyat di daerah berdasarkan
demokrasi ekonomi.
Menyerap, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat.
Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan
golongan, kelompok, dan sendiri.

f. Peraturan Daerah dan


Peraturan Kepala Daerah
Pemerintah daerah dapat membuat
peraturan daerah (perda) dalam rangka
kemajuan dan ketertiban daerah serta
dalam rangka penyelenggaraan otonomi
daerah. Peraturan daerah tidak boleh
bertentangan dengan peraturan di atasnya
dengan memperhatikan ciri khas masingmasing daerah dan kepentingan umum.
Peraturan daerah dibuat kepala daerah
dengan persetujuan DPRD.

g. Keuangan Daerah

1)

2)

3)

Sumber keuangan daerah berdasarkan UU No. 25 Tahun 1999


tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah sebagai berikut :
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yg meliputi hasil pajak daerah,
hasil retribusi, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengolahan
kekayaan daerah yg dipisahkan, dan pendapatan daerah
lainnya yg sah.
Dana perimbangan meliputi bagian daerah dari Dana Bagi
Hasil yg terdiri atas, Pajak Bumi dan Pembangunan (PBB),
Pajak Penghasilan (PPH), Dana Alokasi Umum (DAU), dan
Dana Alokasi Khusus (DAK).
Pinjaman daerah meliputi dana dalam negeri atau sumber luar
negeri.

9. Peran Serta dalam


Pelaksanaan Otonomi Daerah

a)
b)
c)
d)

Keberhasilan pelaksanaan otonomi


daerah dipengaruhi faktor-faktor sebagai
berikut :
Sumber Daya Manusia
Keuangan
Sarana dan Prasarana
Pengelolaan atau Manajemen

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Selain keempat faktor tersebut, partisipasi


masyarakat juga sangat menentukan.
Partisipasi aktif dapat diwujudkan dengan cara
sebagai berikut :
Menaati aturan hukum yg berlaku
Membayar pajak atau retribusi yg lain
Menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan
Belajar keras agar menjadi SDM yang
berkualitas
Tidak merusak fasilitas umum
Turut mengontrol jalannya pemerintahan dan
pembangunan.

a.
b.
c.

Pelaksanaan otonomi daerah tentu tidak berjalan


sepenuhnya dengan baik, berbagai persoalan sering
muncul, misalnya :
Konflik antar daerah yg dapat menimbulkan disintergrasi
bangsa dan mengganggu keutuhan NKRI
Ketimpangan kemajuan antara daerah kaya dan miskin
Kemungkinan tumbuhnya KKN di daerah.

Untuk mengatasi masalah-masalah diatas perlu dilakukan


langkah-langkah aktif, sebagai berikut :
a. Memahami hakikat otonomi daerah secara utuh
b. Mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan
daerah
c. Menegakkan supremasi hukum dalam memecahkan setiap
persoalan
d. Mewujudkan tatanan pemerintahan dan masyarakat atas dasar
nilai-nilai Demokrasi Pancasila dan UUD 1945.

TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai