TERNAK
10/5/16
KWA Ternak
A.
TERNAK
UNGGAS
BROILER
10/5/16
KWA Ternak
Sistem Produksi
Ayam Broiler
INPUT
PROSES
Kandang
Penggemukan DOC
Anak kandang
menjadi ayam
DOC
potong
a.Brooding (oven)
Pakan
b. Tanpa oven (lepas)
Obat-obatan
Air minum
Listrik
Kayu bakar
(oven)
Sanitasi (deterjen
dan formalin)
Sekam
10/5/16
KWA Ternak
OUTPUT
Ayam potong
Kotoran ayam
Karung (sak)
pakan
Investasi Kandang
TIPE
KANDANG
Kandang
Bambu
Kandang
Kayu
Kandang
Cor tingkat
10/5/16
SISTEM
AIR
MINUM
Tradisional
Tradisional
Tradisional
BIAYA PER
1.000 EKOR
Rp. 8.000.000
Rp.
14.000.000
Rp.
17.500.000
KWA Ternak
LOKASI
Jawa
LuarJawa
Jawa
Kandang Tradisional
Sistem air
minum
otomatis
Tradisional kayu
Cor tingkat
10/5/16
KWA Ternak
10/5/16
KWA Ternak
5 tahun
Kayu
10
tahun
15
Tahun
Cor
tingkat
10/5/16
PENYUSU
BIAYA
TAN
(per 1.000
(per
ekor)
tahun)
Rp.
Rp.
8.000.000 1.600.000
Rp.
Rp.
14.000.000 1.400.000
Rp.
Rp.
17.500.000 1.170.000
KWA Ternak
Rincian Biaya
Biaya tetap
Hr anak kandang
1.750.000
Hr keamanan
200.000
Hr mandor ternak
200.000
400.000
Pulsa HP
Biaya
TidakTetap
Besar Biaya
(Rp.)
50.000
1.651.000
4.151.000
KWAKEMITRAAN
Ternak
HASIL PEMELIHARAAN SISTEM
DR
9.532.0008
10/5/16
B.
TERNAK
SAPI
POTONG
10/5/16
KWA Ternak
Karakteristik
Sapi potong merupakan salah satu ternak yang cukup
potensial yang berkembang di Kalimantan Selatan umumnya
dan Tanah Laut khususnya.
Ternak ini mempunyai peran sebagai penghasil daging, pupuk,
tenaga kerja dan peluang usaha.
Kegiatan ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha
ternak sapi potong melalui perbaikan manajemen pada
Kelompok Ternak Kawasan Baru yang dilakukan di Desa
Tirtajaya, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut.
Kegiatan ini dilakukan dengan cara survei dan wawancara
pada peternak sapi. Hasil survei diketahui bahwa
pemeliharaan ternak sapi bibit berkisar antara 4 11 ekor/KK.
Perbaikan manajemen yang dilakukan berupa pemberian
pakan tambahan berupa singkong, pencegahan penyakit
dengan pemberian obat cacing, kandang kelompok dan
perkawinan dengan cara IB (Inseminasi Buatan).
10/5/16
KWA Ternak
10
10/5/16
KWA Ternak
11
10/5/16
KWA Ternak
12
Kesimpulan
Pemeliharaan ternak sapi berkisar antara 4
11 ekor/KK sebagai ternak bibit dan
penggemukan dengan jenis sapi Bali dan PO.
Ternak sapi sebagai salah satu sumber
pendapatan yang diperoleh petani dan layak
untuk diusahakan pada pengusahaan 11
ekor sapi potong, penerimaan kotor yang
diperoleh petani per tahun mencapai Rp.
51.400.000 dengan nilai R/C ratio: 1,23 (R/C
ratio > 1).
10/5/16
KWA Ternak
13
C.
RUMAH
POTONG
AYAM
10/5/16
KWA Ternak
14
Karakteristik
Menurut Dinas Peternakan Daerah Istimewa Yogyakarta,
walaupun usaha pemotongan ayam di DIY umumnya masih
dikelola secara sederhana namun pertumbuhan usaha
tersebut menunjukkan trend meningkat setiap tahunnya
sehingga jumlahnya tidak dapat dipastikan setiap saat.
Sulitnya memastikan jumlah usaha tersebut dikarenakan
hampir tiap minggu usaha tersebut bermunculan baik
secara sporadis hanya di saat hari raya atau momen
tertentu maupun secara kontinyu sebagai usaha tetap.
Skala produksi usaha pemotongan ayam tradisional yang
dikelola secara sederhana umumnya di bawah 1000 ekor
ayam perhari bahkan bisa mencapai puluhan ekor
perharinya.
10/5/16
KWA Ternak
15
10/5/16
KWA Ternak
16
10/5/16
KWA Ternak
17
Kesimpulan
Berdasarkan bidang atau sifat usahanya, usaha pemotongan
ayam tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta dapat
diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu usaha pemotongan
ayam tradisional yang bergerak di bidang jasa dan non jasa
atau penjualan secara langsung.
Usaha pemotongan ayam tradisional di Daerah Istimewa
Yogyakarta umumnya berkelas C dan berkategori I untuk
usaha yang bersifat non jasa dan berkategori II untuk usaha
yang bersifat jasa.
Dari perbandingan kelayakan usaha secara finansial di antara
kedua jenis usaha pemotongan ayam tradisional yang bersifat
non jasa lebih layak secara finansial dibandingkan usaha
pemotongan ayam tradisional yang bersifat jasa.
10/5/16
KWA Ternak
18