Anda di halaman 1dari 39

PRESENTASI KASUS

KEJANG DEMAM
SEDERHANA DAN
MAKROSEFALI
Disusun Oleh
Dibimbing Oleh

: Teresa Nadia Marapaung


: dr. Azis Masduki, Sp.A

IDENTITAS
Nama
: An. A
Tempat/Tanggal lahir
: Jakarta, 30 Juli 2014 (23 bulan)
Jenis Kelamin
: Perempuan
No. Rekam Medis : 37-49-XX
Alamat
: Ragunan, Jakarta Selatan

ANAMNESIS
Alloanamnesis dari orangtua pasien (24/08/16)

KU
RPS
RPD
RPK

Kejang
Kejang sejak
sejak kurang
kurang lebih
lebih 5
5 menit
menit SMRS
SMRS

Seluruh
Seluruh tubuh
tubuh (1x),
(1x), kelojotan
kelojotan
2-3
menit
2-3 menit
Berhenti
Berhenti dengan
dengan sendirinya
sendirinya
Riw.
demam
dan
Riw. demam dan batuk
batuk pilek
pilek sejak
sejak 1
1 hari
hari SMRS
SMRS

Riw.
Riw. Kejang
Kejang demam
demam 2
2 minggu
minggu SMRS
SMRS
Tidak
ada
riwayat
penyakit
lain
Tidak ada riwayat penyakit lain yang
yang signifikan
signifikan

Riw.
Riw. Kejang
Kejang (-)
(-)

PEMERIKSAAN FISIK
TTV
TD : 100/70 mmHg
Nadi
: 120x/menit
RR : 40x/menit
Suhu : 39,4 ooC

DATA ANTROPOMETRI
BB
: 13 kg
PB
: 84 cm
Lingkar kepala: 50.5 cm

PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
DBN

STATUS NEUROLOGIS
Meningeal sign (-)
Refleks fisiologis 2+
Refleks patofisiologis (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium (pemeriksaan DR)
Hb
: 11.9 gr/dl
Ht
: 34%
Leukosit
: 8900/uL
Trombosit : 184000/uL
GDS
: 90mg/dl

RESUME
Seorang anak perempuan usia 23 bulan datang ke RS diantar
orangtua dengan keluhan utama kejang sejak 5 menit SMRS.
Kejang terjadi pada seluruh anggota tubuh, gerakan tonikklonik, dengan durasi kurang lebih 2-3 menit, dan berhenti
dengan sendirinya. Setelah kejang pasien menangis kemudian
tertidur. Riwayat demam (+) sejak 1 hari SMRS diikuti dengan
batuk berdahak dan pilek. Dahak dan ingus putih kental, nafsu
makan .

DIAGNOSIS
Kejang Demam Sederhana
Makrosefali

DIAGNOSIS BANDING
KEJANG DEMAM

MAKROSEFALI

Terdapat kelainan intrakranial:

Hidrosefalus

Infeksi pada susunan saraf pusat

Megalensefali

MENINGITIS,
ENSEFALITIS
ABSES OTAK.

Demam tinggi TANPA kejang


menyerupai kejang demam
Delerium,
Mengigil,
Pucat,
Sianosis

Thicked Skull

TATALAKSANA (IGD)
IVFD RL 12 tpm
Inj. Ceftriaxone 1x500mg (skin test)
Pamol 3x150mg
Diazepam puyer 3x1.3mg

PROGNOSIS
Qua ad vitam
: ad bonam
Qua ad functionam : ad bonam
Qua ad sanationam
: dubia ad bonam

FO
LL
OW
UP

FO
LL
OW
UP

TINJAUAN PUSTAKA

KEJANG DEMAM
SEDERHANA

DEFINISI
Kejang demam (KD) adalah bangkitan kejang yang
terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rectal di atas
38,50 celcius) yang disebabkan oleh proses
ekstrakranium. Nilai ambang kejang antara suhu (38,8
- 41,4)0C. Terjadi pada anak berusia 6 bulan sampai
dengan 5 tahun.

EPIDEMIOLOGI
KD terjadi pada 2%-4% dari populasi anak yang berusia 6
bulan hingga 5 tahun.
Insiden di bagian lain dunia bervariasi, antara 5-10 % (India),
8,8% (Jepang).
Asia sebanyak 2-5% anak-anak yang berumur kurang dari 5
tahun pernah mengalami kejang disertai demam

FAKTOR RESIKO
Sering demam (infeksi virus atau bakteri)
Genetik (1 orang tua dengan riwayat kejang resiko
kejang 17%, apabila kedua orang tua 51-54%)
Laki-laki : perempuan = 1,5 : 1
Keterlambatan perkembangan ( contohnya cerebral
palsy, retardasi mental)
Saat kehamilan, ibu pasien merokok dan pengguna
alcohol
Meningitis (Inflamasi membrane yang mengelilingi
otak dan spinal cord)

PATOFISIOLOGI

Demam = 1 selsius akan:


metabolisme basal 1015%
kebutuhanO2 = 20%

Hipoksemia & hipoglikemia


Instabilitas pompa Na dan K pada membran sel

Pada anak sirkulasi


Otak mencapai 65%
(dewasa 15%)

Gangguan produksi energi ATP


Depolarisasi berlebihan (Na masuk, K keluar)
eksitasi + inhibisi neurortransmitter
Loncatan muatan listrik yang berlebihan dan
tidak sinkron pada otak
KEJANG!

KLASIFIKASI
Kejang Demam Sederhana
Kriteria:
Kejang < 15 menit.
Kejang berhenti sendiri
tanpa pengobatan.
Kejang bersifat umum tonik
atau klonik tanpa gerakan
umum.
Kejang tidak berulang dalam
24 jam.

Kejang Demam Komplek


Kriteria:
Kejang >15 menit
Sifat kejang fokal atau
parsial satu sisi atau kejang
umum yang didahului oleh
suatu kejang parsial
Kejang berulang atau terjadi
lebih dari 1x dalam 24 jam

MANIFESTASI KLINIS
Serangan kejang biasanya terjadi dalam 24 jam
pertama sewaktu demam
berlangsung singkat dan dengan sifat bangkitan
dapat berbentuk tonik-klonik, tonik, klonik, fokal atau
akinetik
Umumnya kejang berhenti sendiri
Begitu kejang berhenti anak tidak memberi reaksi
apapun untuk sejenak, tetapi setelah beberapa detik
atau menit anak akan terbangun dan sadar kembali
tanpa adanya kelainan saraf

DIAGNOSIS
Anamnesis : identitas, riwayat penyakit, riwayat
kehamilan ibu, riwayat tumbuh kembang, riwayat
keluarga.
Pemeriksaan fisik: generalis, rangsang meningeal,
pemeriksaan neurologis.
Pemeriksaan penunjang :
Laboratorium (GDS, elektrolit, darah tepi)
Foto Ct-scan atau MRI kepala
EEG

DIAGNOSIS
Kriteria LIVINGSTON yang sudah dimodifikasi:
Umur anak ketika kejang antara 6 bulan dan 4 tahun.
Kejang berlangsung hanya sebentar saja, tidak lebih dari 15 menit.
Kejang bersifat umum.
Kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbulnya demam.
Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal.
Pemeriksaan EEG yang dibuat sedikitnya 1 minggu sesudah suhu
normal tidak menunjukkan kelainan.
Frekuensi bangkitan kejang di dalam 1 tahun tidak melebihi 4 kali.
Kejang demam yang tidak memenuhi salah satu atau lebih
dari ketujuh kriteria modifikasi Livingston di atas digolongkan
menjadi epilepsi yang diprovokasi oleh demam.

TATALAKSANA
Pengobatan pada saat kejang
Diazepam:
5mg untuk usia<3th/10kg
10mg untuk usia>3th/10kg
ATAU: 0.5-0.75mg/kgBB/kali

Max diberikan 2x dengan jarak 5 menit


Bisa diberikan IV 0.3-0.5mg/kgBB
Bila tetap kejang:
Fenitoin 15mg/kgBB

Bila tetap kejang:


Phenobarbital 10-15mg/kgBB/IV

Semua pakaian yang ketat


ditanggalkan
Anak dimiringkan mencegah
aspirasi
Memastikan jalan nafas terbuka
lebar

TATALAKSANA
Pengobatan Rumatan (jangka panjang)
Asam Valproat 10-40mg/kgBB/hari dalam 2-3 dosis
Fenobarbital 3-5mg/kgBB/hari dalam 2 dosis

Pengobatan dilakukan selama 1 tahun

TATALAKSANA
Pengobatan Intermiten (jangka pendek)
Antipiretik:
PCT 10-15mg/kgBB/kali diberikan 4x
Ibuprofen 10mg/kgBB/kali diberikan 3x

Antikonvulsan pada saat demam


Diazepam oral 0.3-0.5mg/kgBB setiap 8 jam saat demam
Diazepam rectal 0.5mg/kgBB/kali diberikan 3x

TINJAUAN PUSTAKA

MAKROSEFALI

DEFINISI
Makrosefali adalah istilah umum yang digunakan untuk
menunjukkan adanya pembesaran atau ukuran kepala yang
berlebihan. Makrosefali secara klinis didefenisikan sebagai
ukuran atau lingkar kepala di atas 2 Standar Deviasi (SD).

ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI


Makrosefali diklasifikasikan berdasarkan etiologi:
Kelainan aliran CSS dan kelainan rongga CSS
Akumulasi CSS akibat kelainan sirkulasi peninggian TIK (cth khas:
Hidrosefalus)

Massa intrakranial
Penimbunan cairan subdural, tumor, abses

Penambahan volume otak


Penambahan volume parenkim otak disebut megalensefali: anatomik
dan metabolik

DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi

Pengukuran Lingkar Kepala Serial


Bentuk Tengkorak
Tegangan scalp
Postur Opistotonik
Kegagalan Untuk Tumbuh

Palpasi
penonjolan fontanel peningkatan TIK

Perkusi
Penimbunan cairan perkusi kepala resonan abnormal (tanda
Mac- Ewen).

Transiluminasi
Transiluminasi positif lesi intra dan ekstrakranial

DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgenografi Tengkoran
(1) bentuk tengkorak, penonjolan serta penipisan lokal, serta ukuran
fossa posterior; (2) peninggian TIK; (3) kalsifikasi abnormal serta
dugaan fraktur pada tengkorak

Angiografi serebral
Dilakukan untuk lesi pada kompartemen supratentorial, dan angiografi
vertebral untuk lesi dikompartemen infratentorial.

DIAGNOSIS BANDING

TATALAKSANA
Berdasarkan etiologi
Medikamentosa
Asetasolamid
Cara pemberian dan dosis; Per oral 2-3 x 125 mg/hari, dosis ini
dapat ditingkatkan sampai maksimal 1.200 mg/hari
Furosemid
Cara pemberian dan dosis; Per oral, 1,2 mg/kgBB 1x/hari atau injeksi iv
0,6 mg/kgBB/hari

Bila tidak ada perubahan setelah satu minggu pasien


diprogramkan untuk operasi

TATALAKSANA
Lumbal pungsi berulang (serial lumbar puncture)
Operatif
Makrosefali tanpa TIK tidak memerlukan terapi khusus

ANALISA KASUS

KEJANG DEMAM SEDERHANA


Usia pasien: 23 bulan
Anamnesis
KU kejang
Kejang seluruh anggota tubuh, gerakan tonik klonik.
Durasi 2-3 menit.
Berhenti dengan sendirinya.
Riw. demam
Riw. kejang demam
Tidak ada riw. penyakit lain.
Riw. Kejang dalam keluarga (-)

KEJANG DEMAM SEDERHANA


PF

Suhu: 39.4C febris


Meningeal sign (-)
Refleks fisiologis 2+
Refleks patofisiologis (-)

Penunjang
GDS: 90mg/dL hipoglikemi (-)

Kelainan
intrakranial (-)

MAKROSEFALI
Pengukuran LK: 50.5cm
Kurva CDC Growth Charts: Head circumference-for-age
percentiles: Girls, birth to 36 months
Hasil: 107% (>2SD)

Anamnesis + PF tanda TIK (-)

Anda mungkin juga menyukai