Anda di halaman 1dari 24

Phobia

By

: Panji Artha Pratama

Definition
Berdasarkan istilah Phobia berasal dari bahasa Yunani yaitu phobos yang memiliki arti lari,

takut, panik yang sangat hebat


Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal ataufenomena. Fobia bisa
dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya
Dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan
tetapi bila seseorang terpapar terus menerus dengan subjek Fobia, hal tersebut berpotensi
menyebabkan terjadinya fiksasi.Fiksasiadalah suatu keadaan dimana mental seseorang
menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam
mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan oleh
suatu keadaan yang sangat ekstrem sepertitraumabom terjebakliftdan sebagainya.
Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi
(mental blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut tidak memiliki
saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan
sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan agar "nyaman" maka cara yang paling
mudah dan cepat adalah dengan cara "mundur kembali"/regresi kepada keadaan fiksasi.
Kecemasan yang tidak diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi
negatif yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi). Pola respon
negatif tersebut dapat berkembang terhadap subjek subjek fobia lainnya dan intensitasnya
semakin meningkat. Walaupun terlihat sepele, pola respon tersebut akan dipakai terus
menerus untuk merespon masalah lainnya. Itu sebabnya seseorang penderita fobia menjadi
semakin rentan dan semakin tidak produktif. Fobia merupakan salah satu dari jenis jenis
hambatan sukses lainnya.

Simtom Phobia
Kondisi tubuh melemah (mudah merasa capai atau letih).
Sering sakit kepala, migrain.
Ingin tidur lebih lama.
Berkeringat secara berlebihan.
Otot menegang.
Rasa ingin muntah.
Peningkatan rasa cemas
Berpikir secara tidak realistis, takut dan membayangkan sesuatu bakal

terjadi.
Sulit berkonsentrasi.
Gemetar.
Kewaspadaan secara berlebihan (overt alertness)
Berkaitan dengan pengalaman trauma sebelumnya
Takut terhadap sesuatu kondisi atau situasi tertentu yang menimbulkan
kecemasan akan tetapi kecemasan itu berkurang bila situasi atau objek yang
ditakuti itu tidak berada disekitar individu

Faktor yang mempengaruhi


phobia
Faktor biologis biasanya terjadi karena disfungsi dalam

menjaga keseimbangan. Seperti pengingkatan aliran darah


dan metabolisme tubuh atau bisa juga dikarenakan adanya
sesuatu yang tidak normal yang terjadi dalam struktur otak
manusia. Sistem keseimbangan manusia mengintegrasikan
isyarat visual propriosektif, vestibular dan terdekat untuk
memperhitungkan posisi dan gerakan.
Faktor traumatis. Kejadian traumatis adalah kejadian yang
menyebabkan pengidap terus menerus mengingat kejadian itu
sebagai hal yang menakutkan dan membuatnya cemas, dan
sebagian besar psikolog setuju akan hal ini.Phobia menurut
mereka adalah akibat pengalihan rasa cemas yang
menghubungkan dengan sesuartu di masa lalu yang akhirnya
menjadi sebuah ketakutan terhadap hal tertentu tersebut.

Spesifikasi Phobia

Sosial

Spesifik

Phobia Sosial
Fobia sosialdikenal juga sebagai gangguan

anxietas sosial, fobia sosial adalah ketakutan


akan diamati dan dipermalukan di depan
publik. Hal ini bermanifestasi sebagai rasa
malu dan tidak nyaman yang sangat
berlebihan di situasi sosial. Hal ini mendorong
orang untuk mengindari situasi sosial dan ini
tidak disebebabkan karena masalah fisik atau
mental (seperti gagap, jerawat atau gangguan
kepribadian)

Phobia Spesifik
Fobia spesifikditandai oleh ketakutan yang tidak rasional akan

objek atau situasi tertentu. Gangguan ini termasuk gangguan


medik yang paling sering didapati, namun demikian sebagian
kasus hanyalah ringan dan tidak perlu mendapatkan pengobatan.
Pada fobia terjadi salah-pindah kecemasan pada barang atau
keadaan yang mula-mula menimbulkan kecemasan itu. Jadi
terdapat dua mekanisme pembelaan, yaitu salah-pindah dan
simbolisasi.[1]Ada banyak macam fobia yang dinamakan menurut
barang atau keadaan. Apabila berhadapan dengan objek atau
situasi tersebut, orang dengan fobia akan mengalami perasaan
panik, berkeringat, berusaha menghindar, sulit untuk bernapas
dan jantung berdebar. Sebagian besar orang dewasa yang
menderita fobia menyadari bahwa ketakutannya tidak rasional
dan banyak yang memilih untuk mencoba menahan perasaan
anxietas yang hebat daripada mengungkapkan ganguannya.

Contoh Contoh Phobia


Scopophobia
Bagaimana rasanya

jika kamu jadi pusat


perhatian dan
ditatap semua
orang? Pasti mereka
keren. Namun bagi
penderita
Scopophobia,
tatapan banyak
orang itu justru
membuat takut dan
canggung berlebihan
sampai cemas.

Ectophobia
Muntah memang

sesuatu yang
menjijikkan. Namun
bagi pengidap
Ectophobia, rasa
takut setengah
mati dan panik luar
biasa jika melihat
orang yang hendak
muntah.
Kebanyakan
Ectophobia
disebabkan trauma.

Pediophobia
Kalau menurutmu

boneka itu lucu,


tidak bagi
pengidap
Pediophobia.
Orang dengan
Pediophobia bakal
takut melihat
boneka yang diam
tak bergeming,
terlebih saat
malam hari.

Spectrophobia
Spectrophobia

adalah takut melihat


cermin. Mereka
pengidap
Spectrophobia akan
kesulitan menatap
bayangannya sendiri
di cermin karena
pikirannya
menggiring ke
penampakan
sesuatu mengerikan
dalam cerminan diri.

Mysophobia
Mysophobia adalah

takut pada kotoran.


Mereka pengidap
Mysophobia selalu
merasa apa yang
barusan disentuh
itu bisa mengotori
tubuh dengan virus
atau bakteri.
Sehingga
Mysophobia selalu
membawa alat
pembersih pribadi.

Arachnophobia
Ingat Ron Weasley

di film saga HARRY


POTTER? Ron
digambarkan sangat
takut pada laba-laba
atau disebut
Arachnophobia.
Mereka dengan
Arachnophobia
bakal menjerit takut
saat ada laba-laba
karena berpikir
bakal digigit.

Dysmorpophobia
Dysmorphophobia

adalah takut jadi


jelek. Mereka
pengidap
Dysmorphophobia
tak segan-segan
melakukan
operasi plastik
dan jika masih
kurang puas,
sampai nekat
memutilasi wajah
supaya tidak
terlihat lagi.

Megalopophobia
Megalophobia

adalah takut pada


benda berukuran
raksasa. Kalau kamu
merasa ngeri
sampai tak bisa
bergerak saat
melihat obyek
patung raksasa atau
karya seni yang
tampak jauh lebih
besar dari aslinya,
maka kamu
Megalophobia.

Coulrophobia
Badut adalah sosok

yang lucu? Tidak


bagi pengidap
Coulrophobia yang
ternyata takut pada
badut. Bagi pengidap
Coulrophobia, sosok
dengan kostum
berwarna mencolok,
make up konyol dan
hidung atau bibir
merah adalah
mengerikan.

Trypophobia
Trypophobia

adalah takut
pada obyek
dengan lubanglubang kecil.
Pada dasarnya
mereka yang
Trypophobia
memiliki rasa
jijik dan
ketakutan pada
lubang-lubang
kecil di depan

Claustrophobia
Takut ada di dalam

kotak lift? Kamar yang


terlalu sempit? Atau
mobil kotak tertutup?
Maka kamu menderita
Claustrophobia.
Pengidap
Claustrophobia bisa
mengeluarkan
keringat dingin,
cemas sampai sulit
nafas jika ada di
tempat sempit.

Acrophobia
Acrophobia adalah

takut pada
ketinggian dan
dianggap sebagai
phobia paling
normal. Kalau
kamu mengidap
Acrophobia,
biasanya saat ada
di ketinggian dan
melihat ke bawah
(entah cuma
beberapa meter),

Cara mengatasi phobia


Konseling: konselor biasanya akan mendengarkan

permasalahan seseorang, seperti ketakutannya saat


berhadapan dengan barang atau situasi yang membuatnya
fobia. Setelah itu konselor akan memberikan cara untuk
mengatasinya.
Psikoterapi: seorang psikoterapis akan menggunakan
pendekatan secara mendalam untuk menemukan
penyebabnya dan memberi saran bagaimana cara-cara
yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Terapi perilaku kognitif(Cognitive Behavioural
Therapy/CBT): yaitu suatu konseling yang akan menggali
pikiran, perasaan dan perilaku seseorang dalam rangka
mengembangkan cara-cara praktif yang efektif untuk
melawan phobia.

Terapi pemaparan diri (Desensitisation).

Orang yang mengalami phobia sederhana bisa


diobati dengan menggunakan bentuk terapi
perilaku yang dikenal dengan terapi
pemaparan diri. Terapi ini dilakukan secara
bertahap selama periode waktu tertentu
dengan melibatkan objek atau situasi yang
membuatnya takut. Secara perlahan-lahan
seseorang akan mulai merasa tidak cemas
atau takut lagi terhadap hal tersebut. Kadangkadang dikombinasikan dengan pengobatan
dan terapi perilaku.

Menggunakan obat-obatan
Penggunaan obat sebenarnya tidak dianjurkan untuk mengatasi phobia,
karena biasanya dengan terapi bicara saja sudah cukup berhasil. Namun,
obat-obatan ini dipergunakan untuk mengatasi efek dari fobia seperti cemas
yang berlebihan. Terdapat 3 jenis obat yang direkomendasikan untuk
mengatasi kecemasan, yaitu:
Antidepresan: obat ini sering diresepkan untuk mengurangi rasa cemas,
penggunaannya dizinkan untuk mengatasi fobia yang berhubungan dengan
sosial (social phobia).
Obat penenang: biasanya menggunakan obat yang mengandung turunan
benzodiazepines. Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan yang
parah, tapi dosis yang digunakan harus serendah mungkin dan
penggunaannya sesingkat mungkin yaitu maksimal 4 minggu. Ini dikarenakan
obat tersebut berhubungan efek ketergantungan.
Beta-blocker: obat ini biasanya digunakan untuk mengobati masalah yang
berhubungan dengan kardiovaskular, seperti masalah jantung dan tekanan
darah tinggi (hipertensi). Karena berguna untuk mengurangi kecemasan yang
disertai detak jantung tak beraturan.

Hypnoterapi
Merupakan jenis terapi yang menggonakan
metode hipnotis. Dilakukan secara rutin,
bertahap dan perlahan oleh terapis yang
berpengalaman dan memenuhi syarat
terhadap penderita phobia. Dengan metode
ini, kemungkinan penderita bisa sembuh
dalam waktu yang relative singkat ataupun
perlahan.

SO.......

Anda mungkin juga menyukai